Langit Sembilan Bintang

Dua Raja Siluman



Dua Raja Siluman

0"Secepat ini sudah pingsan, benar-benar membosankan." Ujar Ye Chen dengan kesal. Ia kemudian mencium bau pesing, rupanya Nie Chengfeng sampai kencing di celana karena takut dimakan Xiaoyi. Ye Chen lalu menendang Nie Chengfeng, Peng! Nie Chengfeng pun menghantam wanita gemuk itu, kemudian melambung seperti dua bola daging.     

"Xuan'er, apa kamu ingin menghukum kedua orang ini?" Tanya Ye Chen pada Ye Xuan yang mengalami penindasan.     

"Kak Ye Chen, sudahlah." Lirih Ye Xuan sambil menarik pakaian Ye Chen.     

Ye Xuan terlalu baik. Meskipun wanita gemuk dan Nie Chengfeng sudah menindasnya, tetapi ia tidak pernah berpikir untuk membalas dendam dengan kejam.     

Nie Qingyun nyaris menangis terharu begitu mendengar ucapan Ye Xuan yang terlalu baik. Ia menyesal karena terlalu memanjakan Nie Chengfeng. Kalau hari ini ia tidak dihabisi, ia memutuskan untuk mengurung anaknya agar tidak mencelakai orang lagi. Bocah itu telah membawa malapetaka bagi seluruh sekte Awan Hijau!     

"Xuan'er kamu terlalu baik, tapi jangan harap aku akan melepaskan mereka begitu saja. Apa mereka pikir klan Ye begitu mudah ditindas? Kalau kita tidak memberi mereka pelajaran, mereka akan menginjak-injak klan Ye lagi!" Ye Chen mendengus dingin dan menatap tajam pada leluhur sekte Awan Hijau, Nie Qingyun, dan lainnya.     

Hal itu membuat mereka menjadi semakin ketakutan.     

"Yang mulia, kalau Yang Mulia tidak bersedia mengampuni kami, kami rela menjadi budak Yang Mulia." Ujar si tua berambut merah, sementara Nie Qingyun, dan lainnya menyembah-nyembah Ye Chen.     

"Budak?" Ye Chen cukup tertarik mendengar tawaran barusan. Ia bisa memanfaatkan kekuatan Sekte Awan Hijau jika terjadi apa-apa padanya.     

Si tua berambut merah dan Nie Qingyun terus membungkuk dan menyembah Ye Chen yang masih mempertimbangakan penawaran mereka. Hal tersebut membuat mereka merasa kalau mereka masih punya kesempatan.     

"Kami akan membereskan masalah Yang Mulia nanti." Semua anggota sekte Awan Hijau bersumpah.     

Ye Chen kemudian menoleh dan melihat Ye Xuan. "Xuan'er, kembalilah dengan mengendarai siluman elang api. Aku masih harus kembali ke ibu kota. Sebentar lagi aku akan pulang untuk melihatmu."     

Ye Xuan berpikir sejenak, lalu melihat orang-orang sekte Awan Hijau yang ketakutan, kemudian menganggukkan kepalanya. "Baik, Kak Ye Chen. Kalau begitu aku pergi dulu." Jawab Ye Xuan sambil melihat Ye Chen dengan tatapan tak rela, tetapi ia tetap duduk di atas elang api. Kemudian elang api tersebut terbang menjauh.     

"Adikku terlalu baik, kalau tidak, aku pasti akan menjadikan kalian semua makanan Xiaoyi." Ujar Ye Chen lalu mendengus marah.     

Si tua berambut merah dan Nie Qingyun, serta yang lain begitu ketakutan setelah mendengar ucapan Ye Chen yang ingin menjadikan mereka makanan Xiaoyi.     

"Yang Mulia maha pengampun!"     

"Terima kasih atas kebaikan Yang Mulia!" Semua orang berseru sambil menyembah Ye Chen.     

"Aku belum selesai bicara." Ucap Ye Chen sambil melihat semua anggota sekte Awan Hijau yang ada di sana. "Aku raja siluman tidak tertarik menjadikan seekor hewan spiritual tingkat Zun langit dan seorang ahli Zun langit menjadi bawahanku, tapi karena aku sedang kekurangan bawahan, maka aku akan terlebih dahulu melihat kemampuan kalian. Kalau aku puas dengan kemampuan kalian, aku akan melepaskan kalian, tapi kalau tidak… hehe… jangan salahkan aku kalau aku akan bertindak."     

Ye Chen kemudian mengeluarkan rohnya, dan seorang prajurit berzirah emas dengan kobaran api menyelimuti sekujur tubuhnya keluar, dan melayang di udara.     

Si tua berambut merah itu langsung ketakutan begitu melihatnya. "Ya tuhan, dua Raja siluman! Dua ahli Raja siluman!" Jeritnya dalam hati, lalu ia berujar, "Hamba pasti akan mendengarkan semua perintah Yang Mulia. Kalau sampai kami menentangnya, kami siap mati disambar petir."     

Nie Qingyun dan yang lain juga sudah pernah mendengar tentang teknik membentuk roh, jadi mereka tahu kalau Ye Chen juga seorang raja siluman. Hal tersebut membuat mereka menjadi semakin ketakutan. Bagaimana mungkin putra kesayangan Nie Qingyun bisa berurusan dengan orang sehebat ini?!     

"Seluruh anggota sekte Nie Qingyun akan mendengarkan perintah dari Yang Mulia. Kalau sampai membantah, kami siap disambar petir!" Nie Qingyun segera ikut bersumpah.     

"Aku tidak percaya sumpah serapah seperti ini. Aku sudah menggunakan teknik rahasia pikiran rohku, dan meninggalkan sedikit energi di dalam tubuh kalian. Kalau kalian macam-macam, Kalian tidak akan bisa lolos dariku." Ujar Ye Chen dengan tegas, sambil memicingkan matanya menatap si tua berambut merah dan Nie Qingyun. Lebih baik ia menakuti mereka dulu, agar mereka tidak membangkang.     

Dalam penglihatan tua berambut merah dan Nie Qingyun, ada hawa membunuh yang luar biasa di balik tatapan Ye Chen pada mereka. Hal itu membuat mereka merinding ketakutan.     

"Kami tidak akan berani mengkhianati Yang Mulia!" Ujar orang tua berambut merah dan Nie Qingyun bergantian.     

"Kejadian hari ini tidak boleh diketahui oleh siapapun, kalau sampai tersebar keluar, Hehe." Ujar Ye Chen yang kembali menyimpan rohnya. Kemunculan dua raja siluman sudah membuat leluhur sekte Awan Hijau dan Nie Qingyun ketakutan luar biasa, dan membuat mereka menuruti semua ucapan Ye Chen.     

"Kami khawatir tidak bisa merahasiakannya karena Kedua Yang Mulia muncul di depan semua murid sekte Awan Hijau." Ujar Nie Qingyun dengan suara bergetar.     

"Itu urusan kalian. Aku tidak perlu mengajari kalian untuk membereskan masalah sekecil ini, kan?" Tanya Ye Chen sambil menatap datar pada Nie Qingyun.     

"Benar, maafkan Hamba." Jawab Nie Qingyun yang menyesali ucapannya sendiri.     

"Aku mau semua anggota sekte Awan Hijau mendengarkan perintahku kapanpun. Kalau ada murid yang berani membantah atau memberontak, aku akan mencari kalian berdua untuk membuat perhitungan. Aku beri waktu satu bulan untuk mengorganisir sekte Awan Hijau, setelah itu temui aku di ibu kota!" Perintah Ye Chen, lalu menoleh pada A Li dan Xiaoyi. "A Li, Xiaoyi, ayo kita pulang."     

Shoo!! Xiaoyi langsung berubah menjadi anak kecil dan berdiri di samping Ye Chen, sedangkan A Li naik ke bahu Ye Chen.     

Karena elang api sudah membawa pergi Ye Xuan, jadi mereka hanya bisa turun gunung dengan berjalan kaki. Namun tak apa, karena mereka bisa menikmati pemandangan indah di gunung Awan Hijau.     

Mereka pun berjalan semakin menjauh dan menghilang.     

Melihat Ye Chen, A Li dan Xiaoyi menjauh, si tua berambut merah dan Nie Qingyun, serta yang lainnya langsung mengusap keringat dingin mereka yang bercucuran.     

"Leluhur, mereka sudah pergi." Ujar Nie Qingyun yang akhirnya bisa menghela napas lega, kemudian berdiri. Transformasi Xiaoyi dan kemunculan perajurit berzirah emas yang dikeluarkan Ye Chen sangatlah mengejutkan bagi mereka, yang tidak pernah menduga kalau dua orang itu adalah raja siluman yang tersembunyi. Mereka sangat bersyukur dapat melarikan diri dari pulau waktu itu.     

"Semua orang berlutut, tidak ada yang boleh berdiri!" Ujar si tua berambut merah dengan nada tinggi.     

Nie Qingyun dan beberapa orang di belakangnya pun kembali berlutut.     

"Leluhur, mereka semua sudah pergi menjauh." Ujar Nie Qingyun yang tidak mengerti mengapa leluhurnya nasih menyuruh mereka untuk berlutut.     

Si tua berambut merah itu menatap Nie Qingyun dengan mata melotot lalu berkata, "Apa kamu ingin membunuh kita semua? Mulai hari ini semuanya harus hati-hati saat bicara. Apa kalian tahu siapa itu raja siluman? Dan kenapa aku sangat takut padanya? Kalian tidak bisa membayangkan betapa hebatnya raja siluman! Raja siluman yang dapat membentuk roh, dapat melepaskan pikiran rohnya dan melihat dengan rohnya dalam radius lebih dari ratusan mil. Begitu ia menggerakkan pikiran rohnya, kalian semua akan mati dalam sekejap. Raja siluman sudah meninggalkan sedikit pikiran rohnya di tubuh kalian, itu artinya setiap gerakan dan pikiran kalian akan diketahui olehnya. Walaupun kalian bersembunyi sampai ke ujung dunia, raja siluman tetap bisa menemukan kalian dan membunuh kalian!"     

Si tua berambut merah jelmaan siluman burung api menyelimuti langit ini sudah berusia 600 tahun, tetapi selalu tinggal di dalam sekte Awan Hijau dan tidak pernah bertemu dengan raja siluman. Di dalam legenda yang beredar di kalangan siluman dan hewan spiritual, raja siluman memiliki kekuatan setara dengan dewa langit.     

Semua orang di sekte Awan Hijau terkejut setelah mendengar perkataan leluhur mereka. Dulu mereka hanya tahu kalau raja siluman setara dengan ahli manusia tingkat Zun dewa, dan tidak tahu tentang kesaktian raja siluman yang sebenarnya. Awalnya Nie Qingyun dan lainnya berniat memberontak, tetapi mereka segera menghapus niatan tersebut setelah mendengar ucapan leluhur mereka. Sepertinya mulai hari ini mereka harus mematuhi dua raja siluman tersebut, kalau mereka sampai membuat raja siluman tidak senang maka...     

Roh Ye Chen terus mengawasi reaksi leluhur dan Nie Qingyun, serta yang lainnya. Ye Chen cukup puas setelah mendengar perkataan si tua berambut merah tersebut. Sepertinya status raja siluman cukup bermanfaat. Ia kemudian tersenyum dan mengeluarkan sedikit aura rohnya.     

Si tua berambut merah langsung membungkuk berkali-kali begitu merasakan aura tersebut. "Yang Mulia tolong jangan marah, aku akan mengajar mereka dengan baik ke depannya."     

Nie Qingyun dan lainnya langsung merasa ngeri begitu melihat leluhur mereka menjadi seperti itu, seolah ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka di udara. Mereka semua pun bergegas menyembah-nyembah meminta ampun.     

Mereka terus meminta ampun selama beberapa jam, sampai akhirnya mereka bisa tenang. Mulai hari ini, mereka tidak berani memiliki pikiran aneh-aneh lagi.     

Nie Chengfeng kemudian berdiri dengan sempoyongan. Tubuhnya berbau busuk, dan ia terlihat linglung. Ia tidak menyangka dirinya ternyata masih bisa hidup, ia kira dirinya akan dimakan oleh ular besar tersebut.     

"Dasar anak durhaka!" Maki Nie Qingyun pada Nie Chengfeng. Begitu ia mencium aroma busuk itu, ia tidak bisa berkata-kata lagi untuk sesaat. Namun pada akhirnya ia tetap menendang pantat putranya.     

Tindakan tersebut membuat Nie Chengfeng berteriak kesakitan dan terlempar keluar.     

"Segera kumpulkan seluruh murid sekte Awan Hijau. Mulai detik ini kita tidak boleh berkomunikasi dengan orang luar." Perintah si tua berambut merah tersebut. Ada begitu banyak murid Sekte Awan Hijau yang telah melihat kejadian barusan. Mereka pasti kesulitan untuk merahasiakan kejadian tersebut, tetapi mereka harus segera mengendalikan murid-muridnya, agar raja siluman tidak membuat perhitungan dengan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.