Langit Sembilan Bintang

Tungku Emas Kecil



Tungku Emas Kecil

0Ye Chen lalu kembali mengenakan bajunya sendiri, sehingga orang-orang tidak dapat melihatnya memakai baju pengaman sutra yang sangat kuat.      

Ye Chen sangat senang karena mendapatkan baju tersebut. Ia kemudian memberikan pil kondensasi energi pada Xiaoyou. Ye Chen bisa memastikan kalau di dasar danau mati pasti ada banyak barang bagus, tetapi ia tidak tahu apakah ia masih bisa mendapatkannya lagi atau tidak. Ye Chen lalu menyuruh Xiaoyou untuk meneruskan pencariannya, sedangkan dirinya melanjutkan kultivasi di pinggir danau.     

Kali ini Xiaoyou mencari lebih lama di dasar danau, sedangkan Ye Chen duduk dengan tenang di atas batu besar. Ia mengingat kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, yakni mengenai pencerahan tentang roh, dan lain-lain. Lalu tiba-tiba terbersit sebuah ide di benaknya, ia berpikir apakah roh sama dengan Xuan Qi yang berbentuk energi? Ini lah penjelasan kenapa Xuan Qi yang keluar dari pisau terbang, mengandung zat yang bisa memperkuat roh. Dan kenapa roh A Li bisa berbaur dengan rohnya, hingga membuat rohnya menjadi semakin kuat.     

Dibandingkan dengan Xuan Qi, roh yang berbentuk seperti energi lebih ajaib dan misterius daripada Xuan Qi.     

Lalu bagaimana agar roh A Li dan Ye Chen bisa semakin membaur?     

Ye Chen kembali berpikir. Roh A Li bisa berbaur dengan rohnya karena roh mereka sangat mirip. Itu berarti roh memiliki sebuah frekuensi. Jika roh yang memiliki frekuensi energi sama, maka dapat berbaur.     

Tentu saja itu hanya tebakan Ye Chen. Untuk mencari kebenarannya, ia harus lebih sering mencoba pembauran roh, dengan begitu tingkat pembauran rohnya dan roh A Li dapat semakin meningkat.     

Sayangnya, di sini tidak ada fasilitas yang mencukupi. Kalau ada waktu luang, ia harus mencari sebuah tempat terpencil yang tenang dan tidak ada orang, untuk mengurung diri dan berkultivasi.     

Kultivasi Xuan Qi tingkat Zun bumi pertengahannya sudah mantap, tetapi ia tetap harus terus berkultivasi kalau ingin naik tingkat lagi.     

Ketika Ye Chen berkultivasi, tubuhnya seperti berbaur dengan lingkungan di sekitarnya. Lalu sebuah cahaya putih perlahan muncul di sekitar tubuhnya, dan terlihat seperti bintang-bintang di langit malam.     

Ye Chen mereview lagi setiap teknik kultivasi. Saat ia menggunakan jurus dewa air, tiba-tiba Ye Chen merasa dirinya seperti berada di tengah lautan besar. Pikiran rohnya kemudian mengunci fokus melihat danau mati yang seperti danau Xuan Qi, dan ada napas yang lain dari yang lain mengalir di sana.     

Ternyata bentuk dari danau mati adalah Xuan Qi air yang unik. Setelah Xuan Qi air berkondensasi menjadi air, maka air tersebut memiliki kekuatan untuk membusukkan benda.     

Xuan Qi air terus menyebar di udara, melayang-layang, lalu tertiup angin.     

Ye Chen kemudian memikirkan tentang wujud asal dari semua makhluk hidup yang ada di dunia ini. Semuanya terdiri dari lima elemen yakni, elemen logam, kayu, air, api, dan tanah. Lalu kelima elemen tersebut menjadi Xuan Qi. Timbunan Xuan Qi yang beraneka jenis, dapat menghasilkan benda yang mengandung elemen tanah, air, logam, dan lainnya. Selain itu, kelima Xuan Qi tersebut juga dapat saling melengkapi dan terus berputar, serta tidak akan musnah.     

Itu adalah aturan di dunia kultivasi.     

Hal tersebut membuat Ye Chen kembali mendapatkan pencerahan. Apakah setelah berkultivasi sampai tingkat tertentu, maka ia dapat membuat sebuah benda menjadi Xuan Qi?     

Tentu saja, itu hanyalah tebakan Ye Chen saja. Sekarang ia masih belum memiliki kemampuan seperti itu.     

Pandangannya kemudian fokus ke depan, dan ia memaksimalkan kekuatan jurus dewa air. Kedua matanya terlihat memancarkan cahaya, lalu ia mendengus dalam. "Berkumpul!"     

Di atas permukaan danau muncul sebuah pusaran angin, saat Xuan Qi yang menyebar di permukaan danau, terkena jurus dewa air milik Ye Chen.     

Xuan Qi yang menyebar di tengah danau itu sangat murni, sayang kalau terbuang sia-sia.     

Ye Chen dapat menggunakan jurus dewa air untuk mengumpulkan Xuan Qi di sana. Tetapi ia tidak bisa menyerap semuanya, karena Dantian-nya tidak akan cukup untuk menampung Xuan Qi sebanyak itu.     

Melihat diameter pusaran angin tersebut, membuat Ye Chen berpikir. Apakah ia harus menghancurkannya?     

Kalau bisa menelan pusaran angin tersebut, ia pasti akan menjadi lebih kuat daripada meminum pil obat.     

"Telan!" Ucap Ye Chen setelah berpikir sejenak.     

Ye Chen lalu membuka mulutnya, dan sebagian Xuan Qi dari pusaran angin tersebut, terbang ke mulutnya. Dan Ye Chen pun langsung menelan banyak Xuan Qi.     

Setelah itu, Xuan Qi tersebut masuk ke Dantian-nya. Kini Dantian Ye Chen seperti sebuah balon yang semakin membesar, karena terus diisi Xuan Qi, bahkan Dantian-nya nyaris meletus.     

Ye Chen tidak akan bisa menyerap semua Xuan Qi tersebut.     

Ketika ia bersiap untuk menutup mulutnya, dan berhenti menelan Xuan Qi tersebut, pisau terbang yang ada di dalam pikirannya tiba-tiba berbunyi keras. Pisau terbang itu seperti merasakan sesuatu, lalu membentuk sebuah pusaran Xuan Qi yang besar. Lalu Xuan Qi yang ada di meridian Ye Chen, beralih masuk ke pisau terbang tersebut.     

Eh?!     

Hal itu membuat Ye Chen cukup terkejut. Ia kira pisau terbang hanya bisa mengeluarkan Xuan Qi, tetapi ternyat juga dapat menyerap Xuan Qi.     

Akhirnya Ye Chen tidak jadi menutup mulutnya, dan terus menelan Xuan Qi yang ada di udara. Setelah Xuan Qi itu masuk ke dalam tubuhnya, pisau terbang menjadi semakin bergetar dengan kuat. Satu per satu gelombang Xuan Qi, masuk ke dalam pisau terbang tersebut. Pusaran angin tersebut telah ditelan habis oleh Ye Chen.     

Sekarang, pisau terbang Ye Chen akhirnya berhenti menyerap Xuan Qi dan kembali tenang.     

Ye Chen juga berhenti menggunakan jurus dewa air, saat ia sudah mengerti tentang asal dari Xuan Qi murni yang keluar dari pisau terbang tersebut. Ye Chen tidak tahu, ada berapa banyak Xuan Qi yang telah dikultivasi oleh senior yang dulu memiliki pisau terbang tersebut, hingga pisau itu bisa memiliki Xuan Qi yang amat banyak, bahkan tidak pernah habis.     

Hal itu membuat Ye Chen menjadi sangat senang. Dulu ia selalu khawatir kalau Xuan Qi di dalam pisau terbang akan habis. Sepertinya kali ini ia harus lebih mempercayai pisau terbang tersebut.     

Ye Chen sedang bersiap mengkultivasi Xuan Qi yang tersisa di dalam tubuhnya, namun begitu ia menunduk, ia melihat A Li dan Xiaoyi sedang tercengang menatapnya.     

"Kak Ye Chen, Kakak hebat sekali!" Puji Xiaoyi yang sudah mencapai tingkat raja siluman, tetapi tidak bisa menelan Xuan Qi sebanyak itu. Kalau ahli tingkat raja siluman menelan begitu banyak Xuan Qi dari luar dan tidak dikultivasi tepat waktu, maka tubuhnya mungkin akan meledak. Tetapi Ye Chen bisa melakukannya!     

A Li juga terkejut melihat Ye Chen, ia tidak bisa memahami bagaimana cara tubuh Ye Chen bisa menerima Xuan Qi sebanyak itu.     

Mereka berdua membuat Ye Chen menggaruk kepalanya dengan canggung. Sebenarnya bukan ia yang hebat, melainkan pisau terbang yang ada di dalam pikirannya. Ye Chen tidak bisa menjelaskan tentang pisau terbang yang ada di dalam pikirannya pada A Li dan Xiaoyi. Karena pisau itu tidak jelas dari mana asalnya. Meskipun ia menjelaskannya, orang-orang juga tidak akan percaya. Bagaimana bisa pisau terbang ada di dalam pikiran?     

Xuan Qi yang tadi ia serap, sepertinya langsung berbaur dengan Xuan Qi lain di dalam pisau terbang, sehingga ia tidak perlu menyerap Xuan Qi yang tersisa di danau itu lagi.     

Sekarang yang penting adalah meningkatkan kekuatan dirinya sendiri, bukan Xuan Qi di dalam psiau terbang. Jurus dewa air Ye Chen juga mengalami sedikit peningkatan setelah digunakan untuk menyerap Xuan Qi tersebut.     

Ye Chen terus berkultivasi. Setelah satu jam lebih, Xiaoyou akhirnya kembali muncul ke permukaan.     

Kali ini Xiaoyou membawa sebuah tungku kecil berwarna emas. Tungku tersebut berukuran sebesar telapak tangan, dan dapat digenggam dengan satu telapak tangan, seperti versi kecil dari tungku yang biasa dipakainya untuk mengkultivasi obat. Permukaan tungku tersebut tidak terlihat mengkilat. Kalau saja tungku itu tidak diambil dari dalam danau mati, maka Ye Chen pasti mengira kalau tungku itu adalah barang murahan.     

Setelah Ye Chen membersihkan tungku tersebut, ia menggunakan Xuan Qi dan rohnya untuk memeriksanya. Namun ia tidak menemukan keunikan dari tungku tersebut. Akhirnya ia berhenti memeriksanya, dan memasukkan tungku itu ke dalam pelindung lengannya. Lain kali ia akan mencari tahu cara untuk menggunakan tungku tersebut.     

Setelah itu Xiaoyou tidak melanjutkan pencariannya, dan ketika Ye Chen mendongakkan kepalanya, langit sudah akan terang. Ye Chen merasa puas dengan penemuannya kali ini.     

Kemudian Ye Chen membawa A Li, Xiaoyi dan Xiaoyou kembali ke kediamannya. Ia lalu menggunakan rohnya untuk mengawasi sekitar, dan ia melihat Guru Zun dan Li Xu sedang mengkultivasi obat.     

Baik Guru Zun maupun Li Xu, mereka berdua sama-sama terobsesi dengan Dao alkemi, dan jarang berkomunikasi dengan orang luar. Dan hal itu membuat mereka jadi sangat polos dan lugu.     

Ye Chen merasa tidak enak hati, karena sampai sekarang ia masih belum tahu cara untuk membalas kebaikan Guru Zun dan Li Xu. Ia kemudian ingat dengan buku Dao Alkemi Tertinggi miliknya. Buku tersebut membahas tentang teknik kultivasi alkemi kuno, yang sangat bermanfaat untuk mereka. Tidak ada gunanya jika Ye Chen mengajari mereka tentang teknik kultivasi alkemi kuno, karena mereka tidak bisa menemukan api murni 'Yang'. Mereka lebih membutuhkan buku Dao Alkemi Tertinggi untuk mempelajarinya.     

Sebenarnya Ye Chen juga memerlukan buku tersebut saat kultivasi alkemi, tetapi ia tidak keberatan untuk meminjamkan buku tersebut kepada Guru Zun dan Li Xu, agar mereka dapat menyalinnya.     

"Guru Zun, Kak Li." Sapa Ye Chen.     

"Ye Chen, aku sedang mengkultivasi ikan yang dipancing beberapa hari lalu untuk menjadi pil obat. Belakangan ini teknik kultivasiku meningkat, ini semua berkat ikan-ikan yang kamu pancing." Ujar Guru Zun sambil tertawa.     

Dulu Ye Chen tidak mengerti kenapa Guru Zun tidak pernah lelah berkultivasi, padahal sudah tua. Itu karena ia menikmati sisa hidupnya. Seumur hidupnya, Guru Zun tidak memiliki anak, dan yang paling dekat dengannya hanyalah murid-muridnya. Sekarang Ye Chen mulai mengerti kalau kultivasi alkemi adalah hal yang paling disukai oleh Guru Zun di dalam hidupnya. Dan itu tidak ada kaitannya dengan keuntungan yang bisa didapat, semua itu murni karena Guru Zun memang menyukai kultivasi alkemi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.