Langit Sembilan Bintang

Gurita yang Aneh



Gurita yang Aneh

0"Tentu saja kita akan pergi ke sana. Walaupun kita mendapatkan banyak untung dari menjual jamur spirit, tapi klan Ye masih kekurangan warisan. Pil kondensasi energi dan pil pengumpul energi yang menumpuk bagai gunung di gudang juga tidak berguna. Kita harus membeli barang yang berguna untuk meningkatkan kekuatan klan kita." Balas Ye Cangxuan setelah berpikir sejenak.     

"Benar." Balas Ye Zhantian sambil menganggukkan kepala. "Kalau begitu aku yang akan pergi."     

Namun Ye Cangxuan menggelengkan kepalanya. "Kamu adalah Raja distrik Donglin, apalagi kamu pernah berselisih dengan orang Barbar Selatan. Lebih baik aku saja yang pergi. Seharusnya di kota Feicui tidak akan ada yang mengenaliku."     

"Benar juga, kalau begitu Paman keenam yang harus pergi." Jawab Ye Zhantian setelah berpikir sejenak.     

Kemudian Ye Cangxuan, Ye Zhantian dan beberapa orang lainnya mengumpulkan pil kondensasi energi untuk membeli beberapa barang bagus di kota Feicui.     

Bagi para kalangan terhormat dari beberapa negara dan klan, acara lelang di kota Feicui adalah acara akbar yang harus dihadiri.     

Di sisi lain, Ye Chen sudah berhasil menangkap beberapa ikan langit, setelah itu ia beristirahat di tempat peristirahatan keluarga kaisar saat malam tiba. Ye Chen kemudian mengkultivasi teknik kultivasi, bela diri, dan roh. Berkultivasi teknik kultivasi dan bela diri, lebih mudah daripada mengkultivasi roh yang penuh dengan penderitaan. Karena rohnya harus dihancurkan oleh singa bintang api ungu, lalu ia akan memulihkan rohnya dan bertarung lagi dengan singa bintang api ungu.     

Seiring dengan berjalannya waktu, Ye Chen merasa kalau singa bintang api ungu tersebut menjadi semakin kuat, sementara formasi segel bintang langit menjadi semakin longgar.     

Saat kondisi singa bintang api ungu berada pada masa puncaknya, ia adalah siluman yang sangat kuat dan menakutkan, mungkin lebih kuat daripada Tantai Ling. Setiap kali segel bintang langit mengendur, maka kekuatan singa bintang api ungu akan meningkat.     

Hal tersebut membuat Ye Chen cemas. Namun setiap kali rohnya beradu dengan singa bintang api ungu, maka kekuatan singa tersebut menjadi semakin lemah, sedangkan rohnya sendiri menjadi lebih kuat. Bahkan roh Ye Chen kini memiliki aura yang sama dengan singa tersebut.     

Ye Chen melatih kekuatan rohnya setiap malam, sampai ia kehabisan tenaga. Untungnya tenaganya bisa pulih keesokan harinya. Itu semua berkat pisau terbang yang ada di dalam pikirannya.     

Alkemis Zun - Xuan Yi dan Li Xu juga sudah tiba di tempat peristirahatan sementara, untuk mengkultivasi ikan yang dipancing Ye Chen menjadi pil obat.     

10 hari kemudian…     

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya. Guru Zun, Kaisar Mingwu, dan Ye Chen serta Xiaoyi sedang memancing di danau mati. Permukaan danau terlihat bersinar karena terkena pantulan sinar matahari.     

Guru Zun dan Kaisar Mingwu terlihat tidak fokus saat memancing. Mereka lebih banyak mengamati Ye Chen dan Xiaoyi, karena mereka hanya mendapatkan satu ekor ikan saja, padahal mereka sudah seharian memancing. Sedangkan Ye Chen dan Xiaoyi langsung mendapatkan ikan, begitu mereka mulai memancing.     

Sementara itu, A Li terlihat duduk di pinggiran dengan tenang. Ia tidak tertarik dengan memancing, dan memilih terus berkultivasi.     

Ketika mereka sedang memancing, seorang prajurit berzirah emas Yulin tiba-tiba menghampiri Kaisar Mingwu. "Yang Mulia, Kepala sekte Awan Hijau, Nie Qingyun muncul di ibu kota, dan sedang mencari Ye Chen."     

"Untuk apa Nie Qingyun datang kemari?" Tanya Kaisar Mingwu sambil mengerutkan dahi.     

"Nie Qingyun? Ia sudah datang secepat ini?" Ujar Ye Chen dengan nada acuh, masih tetap memancing dan tidak menolehkan kepala.     

"Kamu tahu kalau ia mau datang?" Tanya Kaisar Mingwu sambil menatap Ye Chen dengan tatapan bingung.     

"Aku yang menyuruhnya kemari. Suruh prajurit berzirah emas Yulin membawanya ke kediaman kaisar, dan menungguku di sana." Ujar Ye Chen sambil menarik pancingnya, karena ia berhasil menangkap seekor ikan.     

"Kamu menyuruhnya datang?" Kaisar Mingwu dan Guru Zun sama sekali tidak paham dengan sikap Ye Chen. Dulu Nie Qingyun bertarung dengan Xiaoyi ingin merebut pil dewa ungu emas, lalu kenapa ia bersedia datang kemari karena suruhan Ye Chen? Sebenarnya apa yang Ye Chen lakukan di sekte Awan Hijau?     

Mengapa Nie Qingyun menuruti ucapan Ye Chen?     

Kaisar Mingwu masih bingung terhadap sikap Ye Chen, tetapi ia tetap melambaikan tangannya untuk menyuruh prajuritnya. "Utus orang untuk mencari Nie Qingyun, bilang kalau Ye Chen menyuruhnya menunggu di dalam kediaman klan Kaisar."     

"Baik, Yang Mulia." Jawan prajurit berzirah emas Yulin yang langsung bergegas pergi.     

"Ye Chen, untuk apa Nie Qingyun mencarimu?" Tanya Guru Zun.     

"Aku yang menyuruhnya datang ke sini. Aku akan mengajaknya untuk ikut ke area terlarang." Jawab Ye Chen setelah berpikir sejenak. Sebelumnya ia berniat untuk mengajaknya pergi ke daerah terlarang, tetapi kalau Nie Qingyun benar-benar ikut, maka Ye Chen tidak bisa mengeluarkan rohnya. Kalau Nie Qingyun mengetahui kemampuannya yang sebenarnya, pasti Nie Qingyun tidak akan mendengarkan Ye Chen lagi.     

"Membiarkan Nie Qingyun ikut ke area terlarang?" Kaisar Mingwu semakin tercengang melihat Ye Chen. Apakah Nie Qingyun bersedia?     

"Apa Nie Qingyun akan menyetujuinya?" Tanya Guru Zun yang sedikit bingung.     

"Ia akan pergi." Jawab Ye Chen sambil tersenyum misterius, tanpa menjelaskan alasannya.     

Guru Zun dan Kaisar Mingwu sama sekali tidak mengerti dengan sikap Ye Chen. Apakah seorang ahli Zun langit, benar-benar akan menuruti ucapan Ye Chen? Meskipun dulu Nie Qingyun pernah dikalahkan oleh Xiaoyi, tapi mustahil kalau bisa membuat Nie Qingyun tunduk.     

Mereka menjadi sangat kebingungan, karena Ye Chen tidak memberikan penjelasan apapun.     

Ketika mereka sedang berbincang, Ye Chen diam-diam mengambil tumbukan pil kondensasi roh, dan mengoleskannya di kail pancing, lalu melemparkannya.     

Ye Chen kemudian menunggu dengan sabar. Permukaan danau sangat tenang dan tidak ada pergerakan.     

Tidak ada yang tahu, apakah tumbukan pil kondensasi roh dapat menarik perhatian ikan atau tidak. Ye Chen berharap ia bisa memancing ikan dewa ungu emas, tetapi mungkin sudah tidak ada lagi ikan dewa ungu emas di dalam danau mati tersebut.     

Lalu tiba-tiba permukaan air danau bergejolak. Hal itu membuat Ye Chen menjadi berdebar kencang. Dulu tumbukan pil pengumpul roh membuatnya memancing seekor ikan dewa ungu emas, lalu ikan apa yang sekarang akan ia dapatkan?     

Guru Zun dan Kaisar Mingwu juga merasakan perubahan aura tersebut di udara, bahkan mereka sampai membelalakkan mata.     

Xiaoyi juga dan A Li yang sedang berkultivasi juga merasakan sesuatu, dan langsung menatap ke arah pancing Ye Chen yang bergerak.     

"Sekarang!" Ye Chen kemudian menarik pancingannya. Senar pancingnya mengencang, dan pancingannya melengkung tajam.     

Sekarang Ye Chen sudah mencapai tingkat Zun bumi pertengahan, dan dapat menggunakan Xuan Qi-nya untuk menarik pancingnya dengan mudah.     

Saat ia akan menarik pancingannya, Ye Chen tiba-tiba merasakan pancingannya sangat berat. Air di permukaan danau pun memuncrat ke mana-mana, dan pancingannya nyaris lepas dari tangannya.     

"Jangan harap bisa lolos." Ujar Ye Chen yang semakin memegang pancingnya dengan erat.     

"Naiklah!" Serunya.     

Begitu Ye Chen menarik pancingannya, ada makhluk seukuran gentong mandi yang tubuhnya dipenuhi tentakel panjang, muncul di permukaan. Seluruh tubuhnya berwarna merah muda, dan terlihat seperti batu permata karena terkena sinar matahari. Ye Chen sendiri tidak yakin dengan hasil pancingannya, tetapi ia terus menariknya ke permukaan.     

Peng! Makhluk itu pun jatuh ke tanah, dan tubuhnya langsung menyusut menjadi seukuran bola kulit.     

Guru Zun dan Kaisar Mingwu juga antusias menantikan hasil tangkapan Ye Chen kali ini.     

"Xiaoyi, tangkap dia!" Seru Ye Chen dengan panik.     

Sebelum Ye Chen menyelesaikan kalimatnya, Xiaoyi sudah memeluk erat makhluk itu, lalu memukul makhluk tersebut.     

Mereka semua akhirnya tahu kalau Ye Chen baru saja menangkap seekor gurita yang memiliki delapan tentakel, dan permukaan kulitnya memiliki lapisan tipis yang terlihat mengkilap.     

Peng! Xiaoyi memukul gurita itu dengan mudah.     

Delapan tentakel gurita tersebut tidak berhenti bergerak, dan sepasang mata hitamnya terlihat menatap Xiaoyi dengan tatapan tak berdaya.     

Tatapan tersebut membuat Xiaoyi luluh dan menoleh ke arah Ye Chen. "Kak Ye Chen, kasihan sekali gurita ini. Apakah aku harus memukulnya lagi?"     

Ye Chen agak terkejut saat melihat gurita tersebut tidak langsung mati setelah dipukul oleh Xiaoyi. Ye Chen kemudian melihat ekspresi wajah gurita tersebut, jangan-jangan gurita ini adalah seekor siluman atau hewan spiritual?     

Ye Chen kemudian segera menggunakan rohnya untuk memeriksa ke dalam pikiran gurita tersebut. Pikiran roh gurita ini seperti siluman, mungkin ia adalah ahli master bumi. Tapi kenapa siluman master bumi tidak mati setelah dipukul Xiaoyi? Gurita ini benar-benar aneh.     

"Jangan dipukul lagi Xiaoyi, jaga dia baik-baik." Jawab Ye Chen lalu melihat ke arah Guru Zun. "Guru Zun, apakah Anda tahu dari mana gurita ini berasal?"     

"Mungkin gurita ini adalah makhluk spirit langit." Jawab Guru Zun yang juga penasaran dengan gurita tersebut.     

"Aku harus memeriksanya dengan seksama agar lebih pasti." Ujar Guru Zun lalu berjalan ke samping gurita untuk memeriksanya. Beberapa saat kemudian, ia mengeluarkan sebuah buku yang terlihat sangat tua, lalu membacanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.