Langit Sembilan Bintang

Hancurkan Kuil!



Hancurkan Kuil!

0"Jangan ikut campur dengan urusan klan rubah!" Ujar nenek yang tampak seperti penyihir tua tersebut dengan marah.     

Ye Chen bisa merasakan kalau di antara beberapa orang ini, hanya bibi leluhur A Li yang cukup pengertian. Ia tidak memperdulikan nenek penyihir tua itu, dan menoleh ke bibi leluhur A Li. "Bibi, setelah kejadian itu, apa ada anggota klan di pegunungan Lianyun yang selamat?"     

A Li pun langsung menatap penuh harap pada bibinya.     

Sayangnya bibinya menggelengkan kepala dengan wajah yang terlihat menyesal. "Sampai saat ini, baru Ning'er saja yang hidup. Awalnya aku kira Ning'er juga…"     

Awalnya A Li masih menyimpan sedikit harapan untuk dapat menemukan anggota klannya yang mungkin selamat, dan berada di sini. Namun setelah mendengar perkataan tersebut, raut wajahnya berubah menjadi muram, dan air mata mulai mengalir di wajahnya.     

Hal tersebut juga membuat Ye Chen bersedih. Kalau saja klan rubah di gunung Awan Hijau membantu klan A Li, maka klan rubah di pegunungan Lianyun tidak akan musnah. Kalau saja Ye Chen memiliki kekuatan raja siluman yang sebenarnya, ia pasti akan memukul nenek yang terlihat seperti penyihir tua tersebut.     

Xiaoyi juga marah dan mengepalkan tangannya, ia merasa nenek penyihir tua itulah yang menyebabkan kematian keluarga A Li.     

"Terima kasih atas penjelasannya, Bi. Kami datang ke sini untuk mencari anggota klan A Li, kalau begitu kami pamit dulu. A Li, Xiaoyi, ayo kita pergi." Ujar Ye Chen dengan suara dingin, dan hendak keluar dari kuil.     

"Berhenti!" Cegah nenek yang terlihat seperti penyihir tua tersebut. Nenek itu masih tetap berdiri dengan bantuan tongkatnya, lalu tiba-tiba terdengar suara Peng! Dan sebuah batu yang ada di tanah pun hancur menjadi serbuk. Nenek itu merasa tersinggung karena sikap Ye Chen yang tidak sopan kepadanya. "Kalian kira, kalian bisa datang dan pergi seenaknya di tempat klan rubah yang ada di gunung Awan Hijau?!"     

Ye Chen langsung membalikkan badannya begitu mendengar ucapan tersebut. "Kalau begitu, hukuman apa yang akan Anda berikan pada kami? Aku ingin melihat seberapa besar kekuatan mu." Tantang Ye Chen.     

"Tidak ada orang yang berani menerobos ke klan kami. Terima kasih telah menyelamatkan anggota klan ku, tapi kamu harus dihukum cambuk 500 kali baru boleh meninggalkan tempat ini. Sedangkan Ning'er harus tinggal di sini, dan dihukum sesuai dengan peraturan klan!" Ujar nenek tersebut.     

"500 cambuk, hehehe, benar-benar menarik." Ujar nenek berjubah merah sambil tertawa nyaring. "Walaupun Ning'er adalah klan rubah dari pegunungan Lianyun, tapi darahnya sangat murni. Ia bahkan sudah memiliki enam ekor sebelum bertransformasi, benar-benar berbakat. Bakat seperti itu akan sangat cocok jika disandingkan dengan Putraku." Ujar nenek itu sambil mengamati A Li yang ada di atas bahu Ye Chen.     

A Li sudah mengeluarkan cakar tajamnya, dan menatap nenek itu dengan penuh amarah.     

"Astaga, anak ini sangat emosian. Tapi tenang saja, setelah kamu menikah dengan Putraku nanti, aku akan mengajarimu bersopan-santun." Ujar nenek tua berjubah merah sambil tertawa keras.     

"Saya mohon agar Ketua klan melepaskan Tuan muda ini." Pinta bibi A Li dengan panik. Meskipun ia tidak bisa merasakan kemampuan Ye Chen, tetapi pemuda itu masih berusia tujuh belas tahun, pasti kultivasinya tidak terlalu kuat. Sedangkan Xiaoyi hanyalah seekor siluman ular yang masih kecil. Ye Chen terlalu sembrono dalam menghadapi ketua klan dan bibi merah yang merupakan ahli tingkat guru Xuan.     

"Orang lancang sepertimu harus diberi pelajaran!" Ujar nenek tersebut. "Tangkap dan hukum mereka!"     

Ye Chen pun mengepalkan tangannya begitu mendengar ucapan tersebut. Ini benar-benar sudah keterlaluan!     

"Xiaoyi, hancurkan kuil ini!" Perintah Ye Chen yang sudah tersulut emosi. Awalnya ia tidak ingin terlibat dalam pertarungan, tetapi nenek tua tersebut sudah sangat keterlaluan.     

Lalu Ye Chen menatap tajam pada dua orang nenek tua yang menyebalkan tersebut, dengan kedua matanya yang memancarkan kobaran api ungu, dan ada sedikit energi roh di dalamnya.     

Kedua nenek tersebut langsung mundur beberapa langkah saat merasakan aura yang mengerikan dari tubuh Ye Chen, ada semacam hawa menakutkan yang muncul dari jiwanya. Sebagai hewan spiritual tingkat guru Xuan, hanya raja siluman yang bisa membuat mereka merasa ketakutan. Bahkan bibi A Li juga ikut terkejut.     

Ye Chen lalu mendengus dingin dan menyimpan kembali energi rohnya, lalu berjalan keluar dari kuil.     

Sedangkan Xiaoyi langsung meninju tiang yang ada di dalam kuil tersebut hingga patah.     

"Hentikan!" Cegah dua nenek dan bibi A Li yang berteriak panik.     

Namun Xiaoyi tetap memukul satu tiang lagi, hingga patah menjadi dua.     

Akhirnya kuil itu tidak dapat bertahan dan roboh dalam sekejap. Dan tiga bayangan pun melesat keluar dengan cepat.     

Sedangkan Xiaoyi yang menghancurkan kuil itu berjalan keluar dari reruntuhan tersebut dengan santai.     

Ketiga nenek tua tersebut hanya bisa meratapi nasib saat melihat kulit tersebut hancur. Nenek berjubah merah lalu menatap Ye Chen dengan ketakutan. Meskipun Ye Chen adalah manusia, tetapi mereka takut kalau Ye Chen adalah raja siluman.     

Raja siluman sangatlah kuat di dunia siluman dan hewan spiritual. Ribuan klan rubah yang tersebar di seluruh daratan timur, tidak memiliki satu pun raja siluman, sehingga mereka sangat pasrah pada raja siluman serigala.     

Sebelum kedua nenek tua itu mengetahui status Ye Chen, mereka tidak berani bergerak. Meskipun mereka adalah ahli guru Xuan, tetapi masih kalah kuat jika dibandingkan dengan raja siluman. Ahli raja siluman dapat menghancurkan seluruh klan rubah di gunung Awan Hijau dengan mudah.     

"Ketua klan, jadi bagaimana? Apa aku masih akan dihukum dengan 500 cambukan?" Ujar Ye Chen dengan suara yang terdengar seperti guntur yang menyambar. Ada kobaran api ungu di dalam matanya saat sedang berbicara.     

Hal itu membuat nenek penyihir tua tersebut menjadi sangat ketakutan dan tidak berani bergerak. Nenek berjubah merah yang ada di sebelahnya juga tidak berani membuka suara.     

"Ketua klan dan Bibi berjubah merah meminta maaf karena sudah menghancurkan kuil kalian. Tapi karena sekarang kuil ini juga sudah hancur, jadi masalah ini sudah impas." Ujar bibi A Li.     

Kalau saja Ye Chen tidak menggunakan rohnya untuk menakuti mereka, dirinya dan A Li serta Xiaoyi pasti akan dihukum.     

Namun Ye Chen menjadi sedikit melunak setelah mendengar ucapan bibi A Li. Lagi pula kemampuannya sekarang juga belum bisa mengalahkan hewans piritual tingkat guru Xuan, dan hanya bisa menakuti mereka saja.     

A Li terlihat kesal saat melihat nenek yang tampak seperti penyihir tua, yang ada di sampingnya. Namun pandangannya melunak saat melihat bibinya. Bibinya mungkin tidak bisa menolong klannya waktu itu, karena dihalangi oleh dua orang nenek tua tersebut.     

"Meskipun Tuan Muda sangat kuat, tapi klan kami tidak boleh diinjak-injak oleh siapapun. Apalagi klan kami sudah bergabung dengan raja serigala" Ujar nenek berjubah merah yang tidak terima dengan sikap Ye Chen.      

Raja serigala? Jangan-jangan itu adalah pikiran roh serigala yang Ye Chen temui di kerajaan giok bawah tanah? Ye Chen dan Xiaoyi masih bisa berpura-pura menjadi raja siluman, tetapi kalau benar-benar bertemu dengan raja siluman, mereka pasti akan kalah!     

Ye Chen kemudian menatap nenek berjubah merah tersebut dengan tatapan matanya yang memancarkan cahaya dari api ungu.     

Sementara itu, ketua klan tampak ketakutan setengah mati. Meskipun klan mereka sudah bergabung dengan kerajaan serigala, tetapi itu hanya hubungan kerja sama saja. Kalau benar-benar ada raja siluman yang menghancurkan mereka, mana mungkin kerajaan serigala akan mengambil resiko demi membantu mereka. Meskipun mereka belum tahu betul tentang kekuatan Ye Chen, tetapi tatapan mata pemuda itu membuat mereka ngeri.     

Sementara itu, A Li sedang menangis karena mengingat kehancuran klannya yang disebabkan oleh raja serigala. Ia sama sekali tidak mengira kalau klan rubah di gunung Awan Hijau malah bekerja sama dengan mereka.     

Hal tersebut membuat bibi A Li menjadi sangat malu di hadapan A Li.     

Suasana di sana semakin memanas, dan ketiga nenek tersebut menjadi semakin ketakutan.     

Bibi leluhur A Li tampak membuka mulut, seolah ingin membicarakan sesuatu. Namun ia tidak tahu harus berbicara apa.     

"Karena kalian adalah klan A Li, hari ini aku tidak akan membunuh kalian. Tapi lain kali aku tidak akan membiarkan kalian. Xiaoyi, kembali ke wujud semula. Ayo kita pergi dari sini!" Ujar Ye Chen sambil menatap orang yang ada di sana satu per satu.     

Xiaoyi kemudian berubah menjadi ular raksasa yang bersayap, dan membuat semua rubah yang ada di sana menjadi ketakutan. Xiaoyi lalu sengaja bersin hingga membuat angin kencang berhembus di sana, bahkan para rubah sampai ikut terhempas.     

"Hehe." Xiaoyi tertawa puas.     

Nenek penyihir tua itu langsung ketakutan hingga tubuhnya gemetaran saat melihat wujud asli Xiaoyi. Tubuh sebesar itu pasti adalah seorang raja siluman! Raja siluman tidak memiliki pikiran roh, tetapi memiliki fisik yang sangat kuat. Jika seseorang bisa menjinakkan raja siluman, maka orang itu pasti hewan spiritual tingkat raja siluman. Ia lalu menatap Ye Chen dengan ketakutan, sedangkan nenek berjubah merah sudah tidak berani berkata-kata lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.