Langit Sembilan Bintang

Satu Tebasan Itu!



Satu Tebasan Itu!

0"Akhirnya kamu keluar. Kali ini jangan harap kamu bisa kabur lagi." Ujar Dongmen Yingyang lalu melesat ke udara. Ia mengira Ye Chen keluar karena takut terbakar api.     

"Hehe, ayo kita bertarung lagi." Jawab Ye Chen sambil menatap Dongmen Yingyang dengan tajam. Rohnya kemudian kembali muncul dan membentuk prajurit berzirah emas. Kali ini ada yang berbeda dengan prajurit tersebut. Di sekujur tubuh, serta golok, bahkan mata prajurit tersebut memancarkan cahaya api ungu.     

Prajurit berzirah emas yang sekarang tidak kalah dengan ahli Zun langit puncak.     

A Li kembali mengeluarkan rohnya dan bergabung dengan prajurit berzirah emas, membuat api ungu semakin berkobar. Kekuatan prajurit berzirah emas juga meningkat hingga ke tingkat Zun langit puncak.     

Hou!     

Prajurit berzirah emas meraung lalu mengayunkan goloknya ke arah Dongmen Yingyang.     

Dongmen Yingyang tidak menduga kalau kekuatan Ye Chen dapat meningkat dalam waktu singkat.     

Dongmen Yingyang kemudian kembali menyerang dengan jurus kaki maharaja penghancur, dan membuat Xuan Qi emas menyebar di udara.     

Tendangannya tersebut mengandung seluruh Xuan Qi ahli Zun langit puncak yang sangat mematikan!     

Perajurit berzirah emas kemudian mengayunkan goloknya yang memancarkan cahaya berwarna ungu ke arah Dongmen Yingyang. Ia menebaskan golok tersebut semabari melancarkan jurus raja langit penghancur matahari.     

Di mata Ye Chen tiba-tiba muncul sembilan bintang yang berputar, dan segel bintang langit yang ada di tangan kirinya seperti hidup, sedangkan A Li mengeluarkan cahaya putih yang tebal.     

Tebasan golok tersebut membelah udara.     

Dan membuat Ye Chen merasa dirinya seperti berada di antariksa, luas tak berbatas.     

Tebasan tersebut mengandung pemaham Dao yang amat luas.     

Prajurit berzirah emas melesat seperti meteor berwarna ungu, sambil menyeret ekor panjang dan menebaskan goloknya.     

Hong!!!     

Terdengar suara ledakan di udara yang menggetarkan gendang telinga orang di sekitarnya.     

Ledakan itu disebabkan oleh golok prajurit berzirah emas yang beradu dengan jurus maharaja penghancur gunung. Pertarungan antara roh dengan Xuan Qi emas tersebut seperti ledakan bom yang membuat hempasan energi yang kuat di empat penjuru.     

Sesosok bayangan pun terlempar sejauh sepuluh meter, dan jatuh di pepohonan.     

Sementara itu, prajurit berzirah emas masih tetap melayang di udara, dan menggenggam goloknya dengan erat.     

Karena berdiri di belakang prajurit berzirah emas, maka Ye Chen dan A Li tidak terhempas, dan hanya merasakan hembusan angin yang sangat kuat.     

Di kejauhan, tampak tubuh Dongmen Yingyang yang hangus terbakar api ungu dari prajurit berzirah emas, yang menelan habis Gang Qi murni 'Yang' Dongmen Yinyang. Hal tersebut membuat tubuhnya terluka parah. Ia kemudian berpegangan pada pohon besar untuk berdiri. Ia tidak mengerti kenapa setelah Ye Chen menghilang sebentar, prajurit berzirah emas itu sudah berubah menjadi begitu kuat. Dari yang awalnya Zun bumi pertengahan, kini menjadi Zun bumi puncak dalam sekejap.     

Dongmen Yingyang terluka parah. Xuan Qi di dalam tubuhnya sudah nyaris habis, dan ada banyak meridian di dalam tubuhnya yang terputus.     

Tatapan mata Dongmen Yingyang menyiratkan kebencian, ia sudah membunuh banyak orang dan mengalahkan banyak ahli, namun hari ini ia kalah di tangan pemuda berusia tujuh belas tahun. Sekarang ia tidak bisa terus bertarung, akhirnya ia pun melesat kabur. Sayangnya prajurit berzirah emas segera menebasnya dengan goloknya.     

Hong!! Dongmen Yingyang pun dilahap oleh kobaran api ungu.     

Setelah Ye Chen mengeluarkan serangan roh terakhirnya, ia pun linglung lalu jatuh terduduk dengan napas tersengal-sengal. Sebenarnya pertarungan tadi sudah menghabiskan tenaganya, kalau Dongmen Yingyang masih belum mati, ia mungkin yang akan kalah.     

Tetapi ia menang!     

Kemenangan ini membuat Ye Chen tersenyum lemas. Entah bagaimana kondisi Xiaoyi, yang jelas Ye Chen sudah kehabisan tenaga untuk menolongnya. Pemuda itu hanya bisa duduk bersila.     

Pandangannya agak buram karena tubuhnya benar-benar kelelahan. Semua itu diakibatkan karena terlalu banyak menggunakan roh.     

Ye Chen kemudian menggunakan Xuan Qi-nya untuk memulihkan tenaganya. A Li yang sudah lebih dulu pulih, langsung melesat ke dalam hutan.     

Setengah jam kemudian, Xiaoyi muncul di atas Ye Chen, lalu berubah menjadi anak kecil dan mendarat di sebelah Ye Chen.     

Ye Chen lalu membuka matanya saat tenaganya sudah cukup pulih. Meskipun belum pulih sepenuhnya, tetapi ia masih bisa melanjutkan perjalanan.     

"Xiaoyi, bagaimana dengan orang itu?"     

"Ia tidak berhenti berkelahi denganku, dan makan banyak obat. Kami berkelahi sampai akhirnya ia tertidur, lalu aku kembali ke sini." Jelas Xiaoyi dengan raut wajah bingung. Ia tidak mengerti kenapa orang itu justru tertidur saat sedang berkelahi. Lalu Xiaoyi tersenyum saat ingat sesuatu. "Tapi aku sudah merebut barangnya." Ucap Xiaoyi sambil mengeluarkan sebuah kantong spasial.     

Ahli negara Barbar tidak boleh dilepaskan begitu saja. Oleh karena itu, Roh Ye Chen menyusuri hutan tersebut dan melihat ahli tingkat Zun langit tersebut sudah terbaring tanpa nyawa. Mungkin orang itu mati karena terlalu banyak mengkonsumsi pil obat.     

Ye Chen lalu menyimpan kembali rohnya, dan melihat Xiaoyi yang sangat polos.     

Ye Chen tersenyum saat melihat Xiaoyi tampak penasaran dengan kantong spasial tersebut. Xiaoyi sama dengan A Li, mata duitan!     

Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba ada sebuah bayangan putih yang melesat. A Li sudah kembali dengan membawa beberapa kantong spasial di mulutnya sambil tersenyum licik.     

Ye Chen hanya bisa menepuk dahinya dan tak bisa berkata apa-apa dengan dua makhluk mata duitan yang ikut bersamanya.     

"Ayo kita melanjutkan perjalanan, sebelum para ahli yang lain datang." Ujar Ye Chen, lalu A Li melompat ke bahunya.     

Xiaoyi mengikutinya di belakang, dan mereka bertiga lalu melesat ke dalam hutan.     

Akhirnya pertarungan sengit itu berakhir dan mereka bertiga bisa tenang.     

Setengah jam kemudian, beberapa orang berzirah emas muncul di dalam hutan tersebut. Mereka dipimpin oleh seorang pria paruh baya berusia 40 tahun yang merupakan ahli tingkat sepuluh puncak.     

"Apa asal-usul mayat-mayat ini sudah diperiksa dengan jelas?" Tanya orang tersebut.     

"Lapor Jenderal, orang-orang ini adalah ahli dan mata-mata dari negara Barbar yang sudah lama kita awasi." Jawab salah satu orang di sana.     

Pria paruh baya itu adalah seorang jendral dari prajurit berzirah emas Yulin.     

"Apa status dari orang-orang Barbar ini?" Tanyanya lagi. Karena ada banyak orang yang mati di jalan utama, ia mengira kalau orang negara Barbar telah berbuat onar. Beruntung kali ini orang-orang dari negara Barbar juga mati.     

"Menurut informasi, orang yang terbakar hangus itu adalah Dongmen Yingyang yang merupakan ahli tingkat Zun langit puncak. Sedangkan orang yang tulang-tulangnya sudah hancur menjadi serbuk itu bernama Sikou Fengyan, ahli Zun langit pertengahan. Selain itu masih ada lima orang ahli Zun bumi, dan delapan orang duri darah yang merupakan ahli tingkat sepuluh." Jawab orang tersebut.     

Laporan tersebut membuat pria paruh baya tersebut terkejut. Ternyata yang mati adalah dua ahli Zun langit. "Apa kamu yakin?"     

"Iya, Jendral." Jawab orang tersebut dengan yakin. Kalau salah, ia pasti akan dipenggal.     

Jantung pria paruh baya itu langsung berdebar kencang. Siapa yang bisa menghabisi dua orang ahli Zun langit, lima orang ahli Zun bumi, dan delapan orang ahli tingkat sepuluh puncak? Membunuh ahli sebanyak itu tidaklah mudah, sekalipun dilakukan berkelompok.     

"Segera kirimkan elang pembawa pesan dan laporkan kejadian ini pada Yang Mulia!"     

Beberapa elang pembawa pesan pun terbang untuk mengirim pesan.     

Saat ini, Ye Chen, A Li, dan Xiaoyi sudah berada di radius lebih dari 10 mil.     

Pegunungan Awan Hijau sangatlah luas, mereka masih meneruskan perjalanan namun langit sudah mulai gelap.     

Tak lama kemudian, Ye Chen masuk ke sebuah lembah yang berangin.     

"A Li, Xiaoyi, sepertinya malam ini kita harus tidur di alam terbuka." Ucap Ye Chen sambil tersenyum pahit. Di sekitar sana tidak ada desa ataupun kedai, jadi sulit untuk mencari tempat beristirahat.     

Mereka berada di tempat yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi, jadi bagaimana mereka bisa keluar dengan cepat?     

"Kitsu...kitsu…" A Li terlihat frustasi.     

Xiaoyi juga menundukkan kepalanya, padahal ia ingin tidur di dalam selimut hangat. Ia lupa dulu ia juga tidur di gua yang sangat dingin.     

Namun A Li dan Xiaoyi harus pasrah dan tidur di alam terbuka.     

Ye Chen kemudian melihat ruangan pelindung lengannya, beruntung ada beberapa benda yang dapat digunakan untuk memasang tenda. Malam ini mereka akan bermalam di lembah ini.     

Kalau bisa menemukan siluman yang bisa terbang di dalam hutan tersebut, maka perjalanan mereka besok akan lebih mudah.     

"A Li, Xiaoyi, kita cari siluman yang bisa terbang." Ujar Ye Chen yang mulai melepaskan rohnya dan mencari di dalam hutan.     

"Kak Ye Chen, aku bisa kembali ke wujud asliku dan membawa kalian terbang keluar dari lembah." Ujar Xiaoyi yang tidak keberatan membiarkan Ye Chen dan A Li duduk di atas punggungnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.