Langit Sembilan Bintang

Menuju Sekte Awan Hijau



Menuju Sekte Awan Hijau

0Sekte Awan Hijau terletak tidak jauh dari ibu kota, hanya perlu waktu dua hari untuk pulang-pergi ke ibu kota.     

Ye Chen kemudian memanggil A Li dan Xiaoyi.     

"A Li, Xiaoyi, ayo kita pergi ke sekte Awan hijau." Walaupun sekarang Ye Chen hanyalah seorang ahli Zun bumi awal, tetapi kekuatannya sudah bisa mengalahkan ahli Zun bumi pertengahan. Rohnya bahkan bisa mengalahkan ahli Zun langit awal, selain itu masih ada bantuan kekuatan dari Xiaoyi. Karena itulah, Ye Chen sama sekali tidak takut dengan si setan tua, Nie Qingyun.     

"Kak Ye Chen, untuk apa kita pergi ke sekte Awan Hijau?" Tanya Xiaoyi.     

"Bertarung." Jawab Ye Chen yang sedikit panik, karena takut terlambat.     

"Bertarung? Aku paling suka itu." Balas Xiaoyi dengan riang.     

Kemudian mereka pergi ke kamar kultivasi alkemi Guru Zun. Sebelum pergi ke sekte Awan Hijau, Ye Chen ingin berpamitan dengan Guru Zun.     

"Ye Chen, apa kami perlu ikut ke sana? Sekte Awan Hijau adalah sekte besar, mereka memiliki banyak ahli." Ujar Guru Zun yang terdengar khawatir.     

"Guru Zun tenang saja, Nie Qingyun bukan tandingan Xiaoyi. Walaupun kita tidak bisa mengalahkannya, tapi kita masih bisa melarikan diri." Jawab Ye Chen dengan yakin.     

Sebelumnya, Xiaoyi sudah memberi pelajaran pada Nie Qingyun di paviliun Zhixuan. Semua orang yang menyaksikannya juga masih mengingat kejadian tersebut. "Berhati-hatilah di jalan. Sekarang ada banyak orang yang mengincarmu." Ujar Guru Zun sambil menganggukkan kepalanya.     

"Kami pasti akan berhati-hati, Guru. Kami akan pergi selama sepuluh hari." Ujar Ye Chen lalu menganggukkan kepala. "Saya mohon Guru Zun bersedia menyampaikan pada kaisar Mingwu, kalau selama saya pergi, saya tidak bisa menemaninya memancing."     

"Pergilah." Balas Guru Zun sambil mengangguk.     

Setelah berpamitan dengan Guru Zun, Ye Chen pun mengganti pakaiannya dan membawa Xiaoyi serta A Li, mengendarai elang api yang sebelumnya mengirim surat untuknya.     

Elang api itu mulai terbang dan mengarah ke timur, menuju ke tempat sekte Awan hijau berada.     

Entah bagaimana keadaan Ye Xuan di sekte Awan Hijau. Ye Xuan adalah sosok yang lemah lembut dan baik hati, dan Ye Chen sangat menyayangi adik sepupunya itu. Meskipun mereka tidak sering berbincang bersama, tetapi mereka besar di dalam benteng klan Ye dan keluarga mereka juga cukup dekat.     

Gunung Qingyun dikelilingi oleh bukit yang terjal dan hutan lebat. Ada siluman yang sesekali muncul dan berkeliaran di dalam lembah yang ada di gunung tersebut. Di sana ada sebuah jalan berwarna hijau terbentang menuju ke puncak gunung, dan samar-samar terlihat bangunan-bangunan megah di sana.     

Inilah sekte Awan Hijau yang ada di dalam legenda. Sekte ini merupakan salah satu dari Tiga Sekte Besar di negara Xiwu. Kabarnya sekte Awan Hijau memiliki puluhan ribu murid, dan yang diterima di sana adalah orang-orang yang memiliki bakat dalam seni bela diri Dao dari berbagai klan di negara Xiwu.     

Saat Ye Chen masih kecil, anggota klannya selalu kagum dan membicarakan sekte Awan Hijau. Bagi mereka, sekte Awan Hijau sangatlah istimewa. Kalau ada seorang anggota yang terpilih menjadi murid sekte Awan Hijau, maka ia akan menjadi kebanggaan klannya. Karena itulah, waktu itu Ye Chen tidak menghalangi Ye Xuan untuk bergabung dengan sekte Awan Hijau. Seandainya waktu dapat diputar kembali, Ye Chen pasti tidak akan mengagumi sekte tersebut, dan membiarkan Ye Xuan bergabung dengan mereka.     

Suatu hari nanti, klan Ye pasti akan dikagumi seperti sekte Awan Hijau.     

Ye Chen kesulitan untuk mencari Ye Xuan di dalam bangunan yang terlampau besar tersebut.     

A Li kemudian melompat turun dari elang api, dan melesat masuk ke sekte Awan Hijau. Sedangkan Ye Chen menggunakan rohnya untuk mencari Ye Xuan di dalam sana.     

Roh Ye Chen kemudian merasakan dua aura yang sangat kuat, salah satu di antaranya adalah ahli Zun langit, mungkin itu adalah Nie Qingyun. Sedangkan yang berada di dalam gua batu, adalah seekor hewan spiritual tingkat Zun langit puncak.     

Sekarang Nie Qingyun sedang bersama dengan hewan spiritual Zun langit puncak tersebut.     

Ye Chen kemudian melepaskan rohnya untuk melihat wujud hewan spiritual yang sudah bertransformasi menjadi manusia dengan jenggot panjang berwarna merah seperti kobaran api. Sosok tersebut sudah tua dan bungkuk, terlihat lemah. Namun ternyata orang itu adalah seekor burung api menyelimuti langit. Entah berapa usia burung api menyelimuti langit tersebut, tetapi kultivasinya sudah mencapai ahli Zun langit puncak.     

Nie Qingyun bersikap sangat sopan dan hormat di hadapan orang tua bertubuh gemuk tersebut.     

"Leluhur, walaupun putra saya Nie Chengfeng tidak terlalu berguna, tetapi saya sudah mencapai tingkat sepuluh awal pada usia 35 tahun. Bakat saya terbilang cukup baik. Bisakah Anda memberikan satu butir pil spirit manusia untuk saya? Agar saya bisa menjadi tokoh besar. Sedangkan Zhuang Zhe, walaupun ia bisa mencapai tingkat sepuluh pertengahan pada usia 27 tahun, tetapi belum tentu ia dapat mencapai tahap pertengahan sebelum berumur 35 tahun." Ujar Nie Qingyun yang memohon dengan sepenuh hati.     

"Pemabuk dan penggila wanita seperti itu tidak akan bisa menjadi tokoh besar." Ujar orang tua tersebut yang menghina Nie Chengfeng.     

"Tapi Leluhur, bukankah Zhuang Zhe juga bermain mata dengan seorang murid wanita?" Tanya Nie Qingyun kesal. Leluhur sudah berusia 600 tahun, dan sangat dihormati di dalam sekte Awan Hijau. Ia tidak akan menjadi penguasa sekte Awan Hijau kalau bukan karena Leluhur. Sekarang juga tetap sama, jika leluhur menentang Nie Chengfeng menjadi penerus penguasa sekte Awan Hijau, maka ia tidak akan berdaya." Ujar Nie Qingyun.     

"Nie Chengfeng tidak cocok menjadi penguasa sekte Awan Hijau. Lebih baik kamu pulang." Suruh orang tua itu.     

Hal tersebut membuat Ye Chen terkejut. Rupanya jelmaan burung api menyelimuti langit itu sangat diagungkan di dalam sekte Awan Hijau, bahkan ia bisa menentukan kandidat penguasa sekte.     

Lalu orang tua tersebut mendengus marah begitu ia merasakan sesuatu. "Siapa di sana?!"     

Ye Chen pun segera menyimpan kembali rohnya.     

"Leluhur, ada apa?" Tanya Nie Qingyun.     

"Sepertinya aku terlalu berpikir banyak, tidak ada apa-apa, kembalilah." Ujar orang tua itu sambil menggelengkan kepalanya, ia terlihat sedikit bingung.     

Sepertinya, hewan spiritual tingkat Zun langit ke atas dapat merasakan keberadaan roh Ye Chen. Itu berarti kontrol roh Ye Chen masih belum terlalu matang. Ia tak menyangka kalau di dalam sekte Awan Hijau ada seekor hewan spiritual tingkat Zun langit.     

Tapi tidak ada yang perlu ditakuti dari seekor hewan spiritual tingkat Zun langit, asalkan bukan raja siluman, Ye Chen tidak takut. Karena begitu Ye Chen mengeluarkan sedikit aura rohnya, maka seekor hewan spiritual yang sudah mencapai tingkat Zun langit pasti akan lari ketakutan.     

Sebuah kediaman di dalam sekte Awan Hijau.     

"Ye Xuan, sudah siap belum apinya? Cepat sedikit, orang-orang sudah menunggu!" Seorang wanita gendut menendang pintu sampai terbuka dan masuk ke dalam sambil marah-marah.     

"Sudah hampir selesai." Jawab Ye Xuan sambil menundukkan kepalanya, tangannya yang semula putih bersih, sekarang dipenuhi dengan bekas luka. Sepertinya luka itu didapat beberapa waktu yang lalu.     

Wanita gemuk itu menatap mata Ye Xuan dan berbicara dengan nada dingin. "Kamu beruntung karena Tuan muda menyukaimu. Jangan sampai kamu menolaknya, kalau tidak kamu akan merasakan akibatnya!"     

Ye Xuan sudah hampir setengah tahun bergabung dengan sekte Awan Hijau, ia memiliki bakat yang luar biasa, dan sangat giat berkultivasi. Apalagi sebelumnya Ye Xuan sudah memakan ginseng janin dan obat spirit lainnya. Ye Xuan bahkan sudah mencapai tingkat sembilan pertengahan pada usia 16 tahun, karena perkembangan kultivasinya sangat cepat. Hal itulah yang membuatnya menjadi pemimpin generasi muda di dalam sekte tersebut. Sayangnya tak lama kemudian masalah menghampirinya. Putra dari penguasa sekte Awan Hijau, Nie Chengfeng jatuh cinta padanya. Beberapa kali Nie Chengfeng ingin memaksakan kehendaknya pada Ye Xuan, tetapi ia menolaknya mati-matian. Nie Chengfeng yang tidak berani terus-terusan memaksanya, akhirnya menyuruh bawahannya untuk mempersulit Ye Xuan, dengan memberikan pekerjaan berat untuknya.     

Ye Xuan sangat antusias sewaktu ia pertama kali bergabung dengan sekte Awan Hijau. Ia ingin segera meningkatkan kultivasinya dan kembali ke klan Ye, tetapi kenyataan jauh lebih kejam daripada yang ia bayangkan. Seorang wanita yang ingin meningkatkan kekuatan seperti dirinya, justru ditindas. Hal itu membuatnya ingin sekali kembali ke benteng klan Ye, tempat di mana ayahnya, paman, kakek ketua, dan kak Ye Chen memperlakukannya bagaikan mutiara yang sangat berharga. Ia beberapa kali ingin melarikan diri dari sekte Awan Hijau, tetapi akhirnya ia harus bertahan di sana dan menahan penderitaannya. Meskipun ia dipersulit di sekte Awan Hijau, tetapi ia bersikeras untuk tetap berkultivasi. Kalau ia tidak bisa berkultivasi saat pagi, maka pada malam harinya ia akan menyempatkan diri untuk berkultivasi. Ye Xuan rela memotong kayu, memasak air, bahkan dimarahi oleh si wanita gemuk. Semua itu karena ia tidak ingin menyusahkan orang tua, para senior, dan Ye Chen. Ia ingin seperti Ye Chen yang menjadi sandaran para anggota klan, menjadi pelindung anggota klan. Meskipun sangat susah, tetapi ia tetap akan bertahan.     

"Pindahkan kayu yang sudah dipotong ke dapur!" Perintah wanita gemuk itu. "Jangan bermalas-malasan!"     

Ye Xuan pun mulai mengangkat kayu potong yang berat tersebut.     

"Sudah dibilang tidak boleh menggunakan Xuan Qi! Apa aku menyuruhmu menggunakan Xuan Qi?" Wanita gemuk itu datang mendekat dan menampar wajah Ye Xuan, hingga ia jatuh ke lantai.     

Tamparan itu membuat pipinya bengkak, dan matanya berkaca-kaca.     

"Aiyo, aku sangat kasihan melihatmu. Kalau aku jadi kamu, sejak awal aku akan menerima Tuan muda. Tuan muda Nie adalah pewaris dari penguasa sekte, kalau kamu patuh padanya, kamu pasti akan hidup makmur. Apalagi sekte Awan Hijau memiliki kedudukan yang tinggi di negara Xiwu! Hidupmu pasti lebih baik daripada hidup di dalam klan kecil. Meskipun aku dengar salah satu anggota klanmu menjadi raja distrik, tapi apa gunanya jadi raja distrik, kalau Tuan muda memerintahkan untuk membunuhnya, ia pasti akan terbunuh. Jangan menyusahkan klanmu!" Ujar wanita gemuk itu sembari membungkuk dan menampar wajah Ye Xuan lagi. "Aku tahu kamu ingin melarikan diri, tapi ke mana? Pulang ke rumah? Apa klan mu bisa melindungimu?"     

Suara wanita gemuk itu semakin lama menjadi semakin melengking. Wanita itu adalah putri dari tetua sekte Awan Hijau. Ia sudah mencapai tingkat sepuluh pertengahan saat usianya masih 35 tahun, dan dihormati di dalam sekte. Kalau tidak, ia tidak mungkin bisa menindas murid sekte seenaknya sendiri. Hanya satu yang membuatnya merasa malu, yaitu berat badannya yang mencapai 150 kg. Ia sering kali ditertawakan karena bentuk tubuhnya. Ia sangat membenci junior wanita yang memiliki paras dan tubuh indah, yang selalu menarik perhatian para lelaki di dalam klan.     

Wanita gemuk itu menyimpan rasa cemburu pada Ye Xuan, karena itulah ia merasa puas saat menindas Ye Xuan. "Memang kenapa kalau seperti dewi? Memang kenapa kalau bakatnya luar biasa? Tapi aku masih bisa menindasmu seperti ini." Batinnya. Meskipun tuan muda Nie sudah berpesan agar tidak keterlaluan terhadap Ye Xuan, tetapi ia tetap menindas Ye Xuan dengan kejam.     

"Dilihat dari dekat memang benar indah, di ranjang pasti akan sangat hebat. Jangan pura-pura jual mahal di depanku! Aku beri waktu tiga hari, kalau kamu tetap tidak menuruti Tuan muda, aku akan menelanjangimu, dan menyuruhmu berkeliling di hadapan para murid lelaki. Aku ingin lihat, apakah kamu bisa jual mahal seperti ini lagi!" Ujar wanita gemuk itu sambil mengamati tubuh Ye Xuan.     

Wajah Ye Xuan langsung memucat begitu mendengar ancaman barusan. Tatapan matanya menyiratkan keputusasaan. Kalau begitu lebih baik ia mati saja!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.