Langit Sembilan Bintang

Surat Dari Ayah



Surat Dari Ayah

0Gawat! Ye Chen segera mengendalikan rohnya agar menghindar, tetapi tidak sempat. Cakar singa itu sudah mendarat di perut roh Ye Chen.     

Peng!! Terdengar suara ledakan di dalam tubuh prajurit berzirah emas yang tampak kesakitan, lalu prajurit itu lenyap seketika.     

Saat singa bintang api ungu melambaikan cakarnya, Ye Chen bisa merasakan kekuatan pikiran roh yang sangat menakutkan.     

Ye Chen pun langsung memuntahkan darah segar dan tatapannya menjadi tidak fokus.     

Pikiran roh singa itu terlalu kuat, Ye Chen bukanlah tandingannya.     

A Li menangis dan bergegas mengambil pil kondensasi roh dari dalam kantong spasial Ye Chen.     

"A Li…aku tidak apa-apa." Kata Ye Chen sambil tertawa pahit. Saat ini rohnya sudah hancur, dan seluruh tubuhnya seperti terbakar api. Ia kemudian segera mengambil pil kondensasi roh yang diberikan oleh A Li.     

"Bocah, rasakan kekuatan api unguku! Api ungu akan membakar habis pikiran rohmu, dan membuatmu menjadi orang yang tidak berguna!" Ujar suara singa bintang api ungu yang penuh kepuasan.     

Roh Ye Chen terbakar perlahan setelah terkena serangan singa bintang api ungu. Setelah memakan pil kondensasi roh, roh Ye Chen yang sempat tersebar, kini kembali berkumpul. Sayangnya ia tidak bisa meredakan kekuatan api ungu itu.     

Apa ia akan mati?     

"Tidak, aku tidak rela!" Batin Ye Chen.     

Ye Chen masih ingin membuat klan Ye menjadi klan terkuat di dunia, dan ia masih ingin pergi ke negara Zhongyang untuk menjemput Rou'er, dan juga melihat A Li bertransformasi. Ye Chen masih ingin hidup. Namun kesadaran Ye Chen semakin berkurang.     

 A Li menangis pilu saat melihat Ye Chen menderita. Rubah itu menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menghalangi Ye Chen menggunakan rohnya untuk menyerang singa tersebut.     

Hati Ye Chen meraung tidak rela, karena masih ada banyak harapan yang belum dipenuhi.     

Seolah memahami keinginan Ye Chen, pisau terbang yang ada di dalam pikirannya kemudian bergetar dan mengeluarkan Xuan Qi yang mengandung energi roh. Xuan Qi itu keluar di udara dan masuk ke dalam roh Ye Chen.     

Singa bintang api ungu sampai terpaku melihat kejadian tersebut. Siluman itu bisa merasakan kalau roh Ye Chen sedang menelan energi api ungu yang ia tinggalkan di dalam tubuh Ye Chen, hingga roh Ye Chen pulih dengan perlahan.     

Jangan-jangan Xuan Qi yang ada di dalam pisau terbang itu mengandung energi roh? Ye Chen baru ingat kalau sewaktu ia menyerap Xuan Qi dari pisau terbang, ia juga bisa mengkultivasi rohnya, bahkan A Li yang ikut menyerap Xuan Qi dari dalam tubuhnya juga bisa membuat pikiran rohnya berubah menjadi roh.     

Pisau terbang yang ada di dalam pikiran Ye Chen sangatlah misterius, tetapi kekuatannya selalu berhasil membuat Ye Chen terkejut.     

"Pulihlah rohku." Pinta Ye Chen dalam hati.     

Ye Chen kemudian meraung marah dan menggerakkan pisau terbangnya, hingga Xuan Qi di dalam tubuhnya meledak. Ledakan tersebut membuat kesembilan pusaran energi di dalam tubuh Ye Chen bersatu menjadi sebuah pusaran besar, dan ada Xuan Qi yang mengandung energi roh mengalir dari sana, kemudian masuk dan bersatu di dalam roh Ye Chen.     

Dan perajurit berzirah emas yang tersebar, kini perlahan berkumpul kembali seperti semula di udara kosong yang ada di belakang Ye Chen.     

A Li merasa senang saat tahu bahwa kondisi Ye Chen sudah pulih. Meskipun A Li masih berwujud rubah, tetapi ia memiliki kecerdasan dan perasaan yang sama dengan manusia. Ia dan Ye Chen memiliki hubungan yang erat setelah melewati banyak hal bersama. A Li tak tahu apakah perasaannya pada Ye Chen adalah cinta atau bukan, yang ia tahu hanyalah ia akan merasa sakit saat melihat Ye Chen menderita, dan senang jika Ye Chen sedang bahagia.     

Ye Chen kemudian mendongakkan kepalanya, matanya terlihat bercahaya karena rohnya sudah menelan habis api ungu. Saat ini Ye Chen sudah pulih dan ia sudah sangat bersyukur karena mengkultivasi roh sangatlah susah.     

"Tidak mungkin ia bisa menelan api ungu!" Teriak singa itu marah.     

Ye Chen kemudian menatap singa bintang tersebut. "Sepertinya api ungumu tidak berguna padaku, ayo kita bertarung lagi!"     

Karena hubungan Ye Chen dan A Li sudah sangat erat, maka rubah itu bisa tahu kalau Ye Chen ingin memanfaatkan singa bintang api ungu ini untuk melatih rohnya. Namun, apakah Ye Chen bisa melakukannya? Memulihkan roh yang baru saja dihancurkan sangatlah menyakitkan.     

Kegigihan Ye Chen membuat A Li juga ingin berubah menjadi semakin kuat agar ia juga bisa melindungi Ye Chen, dan bukan hanya Ye Chen yang selalu melindunginya.     

"Ayo kita lanjutkan." Ujar Ye Chen sambil mengusap darah di sudut bibirnya. Prajurit berzirah emas yang ada di belakangnya pun mengayunkan golok panjang dan menyerbu ke arah singa tersebut.     

"Kali ini aku pasti akan membunuhmu!" Singa itu merasa tertantang, lalu meraung hingga cakar apinya menyala dan menghantam prajurit berzirah emas.     

"Hong!! Prajurit berzirah emas itu kembali hancur.      

Dan itu membuat roh Ye Chen bergetar, hingga pandangannya menjadi kabur. Namun ia tetap berusaha untuk bertahan. Bagi Ye Chen, penderitaan ini adalah ujian untuk menguji kegigihannya. Kesembilan bintang di dalam tubuh Ye Chen terus berputar, hingga roh yang menyebar kembali berkumpul dan menelan api ungu yang tertinggal di dalam tubuhnya. Prajurit berzirah emas itu kembali terbentuk, dan kali ini ia menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.     

"Lagi!" Ye Chen berseru sambil tertawa dingin, lalu menggerakkan prajuritnya untuk menyerang singa tersebut.     

"Tidak, ini tidak mungkin!" Singa itu dapat merasakan kalau roh Ye Chen menjadi semakin kuat. Kenapa pikiran roh yang sudah tersebar bisa kembali berkumpul seperti ini? Singa itu kembali melihat prajurit berzirah emas tersebut menyerbunya, dan ia terpaksa menyerangnya lagi agar pikiran rohnya tidak terluka.     

Hong!!! Prajurit berzirah emas itu kembali hancur berkeping-keping.     

Singa itu lalu menatap pemuda di hadapannya, dan ia bisa merasakan kegigihan Ye Chen. Singa tahu betul betapa sakitnya memulihkan roh yang baru saja dihancurkan karena serangan. Namun pemuda di hadapannya itu berhasil menahannya, dan memulihkan rohnya sebanyak tiga kali. Hal itu membuat singa itu ketakutan.     

"Aku tidak percaya kamu bisa bertahan!" Singa itu kembali menyerang prajurit berzirah emas.     

Hong!!!!     

Roh Ye Chen kembali diserang, mungkin sudah lebih dari sepuluh kali, namun ia tetap bertahan karena ia bisa merasakan kalau rohnya menjadi semakin kuat.     

Sebelumnya perkembangan roh Ye Chen sangat cepat, tetapi karena tidak pernah bertarung di kenyataan, roh Ye Chen jadi gampang terluka saat berhadapan dengan musuh. Namun setelah ini, serangan tersebut sudah tidak terasa.     

Meskipun terus diserang, tetapi kekuatan roh Ye Chen justru semakin meningkat hingga nyaris setara dengan ahli Zun langit pertengahan.     

Singa bintang api ungu itu terlihat ketakutan dengan Ye Chen. Setiap kali prajurit itu datang, singa bintang terpaksa menghantamnya untuk menyelamatkan diri.     

Setelah dihantam berturut-turut selama sepuluh kali, akhirnya Ye Chen merasa kelelahan, dan membawa A Li keluar dari dalam segel bintang langit.     

Ye Chen akan terus melakukan cara ini untuk meningkatkan kekuatan rohnya, hingga ia dapat menjinakkan singa itu, dan membuat singa itu menjadi dewa iblis pelindungnya.     

Ye Chen menunduk melihat rune misterius di telapak tangan kirinya, lalu tersenyum pada A Li. "A Li, aku lelah sekali, ingin tidur sebentar." Kalau bukan karena bantuan Xuan Qi dari pisau terbang, Ye Chen pasti sudah terbaring di tanah sejak tadi. Ia sangat kelelahan setelah menggunakan rohnya.     

Ye Chen pun berbaring di kasur dan tertidur lelap.     

A Li menatap lembut pada sosok Ye Chen yang tengah terlelap, kemudian A Li masuk ke dalam pelukan Ye Chen dan mengusapkan kepalanya ke wajah Ye Chen. Rubah itu ikut berbaring dengan nyaman. Lalu tiba-tiba tubuhnya gemetaran, dan bulunya berdiri, serta tampak merona merah, itu semua karena ia merasakan tangan kanan Ye Chen berada di atas pantatnya dan mencubitnya lembut. A Li kemudian melihat Ye Chen yang masih memejamkan matanya, lalu menyandarkan kepalanya dan ikut terlelap.     

Ye Chen benar-benar terlalu letih, karena rohnya diserang berkali-kali. Kalau orang biasa diserang seperti itu, meridian orang itu pasti akan terputus.     

Pada saat meridian Ye Chen putus, ia benar-benar menderita, bahkan nyaris mati. Namun berkat pengalamannya menderita seperti itu, kini ia menjadi semakin kuat dan bisa dapat memahami makna Dao yang sebenarnya dalam waktu singkat. Ye Chen bahkan dapat menerobos berbagai tingkatan dalam waktu singkat. Sekarang kehancuran rohnya bagi Ye Chen adalah sebuah latihan.     

Sepertinya ia harus berterima kasih pada musuhnya, karena sudah membuatnya menjadi kuat.     

Setelah tidur semalaman, keesokan harinya kondisi Ye Chen sudah pulih, dan kembali berlatih kultivasi alkemi. Lalu pada malam hari ia akan masuk ke dalam segel bintang langit untuk melatih rohnya.     

Beberapa hari ini Ye Chen merasakan perkembangan dalam dirinya.     

Beberapa hari kemudian Ye Chen menerima surat dari ayahnya, yang mengabarkan bahwa mereka sudah menerima obat penawar yang diracik Guru Zun. Ye Zhanlong, Ye Meng, dan lainnya sudah berhasil terbebas dari racun itu, dan beberapa anggota klan juga berhasil meningkatkan kultivasinya setelah memakan pil dewa ungu emas, bahkan Ye Meng dan beberapa generasi muda lainnya sudah menerobos tingkat sembilan.     

Ayahnya juga mengabarkan kalau beberapa hari ini klan Ye tiba-tiba kehilangan kontak dengan Ye Xuan di sekte Awan Hijau. Ye Zhanxiong sudah berusaha mencari kabar, tetapi dihalangi oleh orang sekte Awan Hijau. Hal itu membuat semua orang mencemaskan Ye Xuan.     

Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Xuan'er di sekte Awan Hijau? Ye Chen pun langsung berdiri dari kursinya. Kalau sampai Nie Qingyun si setan tua itu berani macam-macam dengan Xuan'er, Ye Chen pasti akan menghancurkan sekte Awan Hijau!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.