Langit Sembilan Bintang

Segel Bintang Langit Penakluk Iblis



Segel Bintang Langit Penakluk Iblis

0Kaisar Mingwu menyuruh Guru Zun, Li Xu, Ye Chen, dan Xiaoyi beserta ahli Zun bumi pengikut Guru Zun tinggal di salah satu kediaman tersembunyi klan bangsawan karena mereka tidak bisa tinggal di paviliun Zhixuan lagi. Paviliun Zhixuan terlalu besar, Kaisar Mingwu khawatir tidak bisa datang tepat waktu kalau Tiga Sekte Besar datang untuk membalas dendam.     

Orang-orang dari Tiga Sekte Besar tidak akan bisa melacak keberadaan Guru Zun, Ye Chen, dan lainnya selama mereka tinggal di kediaman klan bangsawan.     

Kediaman klan bangsawan.     

Kediaman tersebut merupakan gabungan dari beberapa bangunan yang luasnya mencapai lima ratus meter, dan dikelilingi dinding. Di dalamnya ada banyak rumah, sungai dan jembatan kecil, terlihat cukup bagus. Semua barang Guru Zun juga sudah dipindahkan kemari. Ye Chen, A Li, dan Xiaoyi juga memiliki kediaman sendiri.     

Ye Chen akan belajar kultivasi alkemi dari Guru Zun setiap pagi. Ye Chen kemudian menunjukkan pil beracun yang diberikan Liu Xun untuk anggota klan nya kepada Guru Zun yang sedang membantunya meneliti kandungan obat yang ada di dalam pil tersebut, kemudian membuatkan penawarnya.     

Saat malam tiba, Ye Chen akan kembali ke kediamannya sendiri untuk berkultivasi demi menerobos ke tingkat yang lebih tinggi.     

Beberapa hari sekali Ye Chen pergi memancing bersama Kaisar Mingwu di danau mati. Meskipun Ye Chen tidak berhasil memancing ikan dewa ungu emas lagi, tetapi ia memancing banyak ikan bulus emas dan ikan lainnya. Guru Zun akan membantu mereka mengkultivasi ikan hasil pancingan tersebut menjadi pil obat lalu hasilnya akan dibagi tiga.     

Dua bulan sudah berlalu, dan orang dari Tiga Sekte Besar sudah tidak muncul lagi.     

Menurut Guru Zun, teknik kultivasi Ye Chen sudah mengalami kemajuan dan tidak kalah dari tingkat Zun tahap menengah awal. Setelah lolos ujian di negara Zhongyang, Ye Chen sudah bisa mendapatkan plakat alkemis Zun.     

Li Xu merasa sangat malu karena didahului oleh adik seperguruannya dalam waktu sesingkat itu.      

Ia pun segera mengurung diri untuk berkultivasi dan mempelajari pengetahuan kultivasi alkemi lebih dalam lagi.     

Guru Zun merasa sangat bahagia karena bisa mendapatkan seorang murid dengan bakat sehebat Ye Chen di sisa hidupnya.     

Malam mulai tiba, dan langit mulai menggelap perlahan.     

Saat ini Ye Chen sedang berkultivasi di dalam kediamannya sendiri. Selama dua bulan belakangan, Ye Chen banyak mengkonsumsi pil kondensasi roh. Sebentar lagi ia akan menerobos hingga ke tingkat Zun bumi pertengahan. Selain itu, rohnya juga mengalami perkembangan dan kekuatannya nyaris setara dengan ahli Zun langit pertengahan.     

Sayangnya kekuatan rohnya masih lemah jika dibandingkan dengan kekuatan ahli Zun langit pertengahan. Hal itu disebabkan karena rohnya belum memiliki wujud fisik secara sempurna dan tidak dapat menahan getaran yang terlalu kuat. Kalau rohnya diserang oleh ahli Zun langit pertengahan, maka ia pasti akan kalah.     

Karena itulah Ye Chen masih harus memperkuat rohnya dengan cara sesekali memakan pil pengumpul roh dan pil kondensasi roh. Hanya hal itu yang bisa ia lakukan karena tidak banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkuat rohnya. Jika roh Ye Chen sudah menjadi semakin kuat, ia dapat mengkonsumsi pil pengumpul roh dan kondensasi roh secara bersamaan.     

Malam itu sedang bulan purnama, bulannya bulat seperti sebuah piring perak. Sinar bulan yang jernih itu menyinari kamar Ye Chen lewat jendela kamar.     

Saat Ye Chen membuka matanya, rasa rindu tiba-tiba menguasainya. Ia teringat dengan banyak orang termasuk ayahnya, kakek ketua, Rou'er, dan yang lain. Mereka semua adalah orang yang berarti baginya.     

Ye Chen terus memperkuat dirinya demi melindungi orang-orang terdekatnya yang ada di dunia ini.     

Sementara itu, A Li sedang berkultivasi dengan tenang di atas selimut, tepat di sebelah Ye Chen.     

Perasaan Ye Chen sedikit kacau, dan ia sadar kalau ia tidak mungkin bisa meneruskan kultivasinya. Ye Chen kemudian meraba liontin giok yang tergantung di dadanya, dan teringat dengan Rou'er yang sedang berada di negara Zhongyang. Ia lalu mengeluarkan mutiara hitam, segel bintang langit, dan barang lainnya dari ruangan pelindung lengan. Sampai sekarang Ye Chen masih belum mengetahui kegunaan dari barang-barang tersebut.     

Ketika Ye Chen mengeluarkan segel bintang langit, ada sebuah cahaya putih yang tiba-tiba menyinari seluruh kamarnya.     

Apa yang terjadi?     

Hal itu membuat Ye Chen sangat terkejut. Segel bintang langit tampak seperti mutiara yang berkilauan di bawah sinar bulan. Benda tersebut memancarkan sinar putih menyilaukan mata.     

"Apakah sinar bulan mampu menggerakkan segel bintang langit?"     

Rohnya lalu merasakan sebuah aura yang menakutkan, dan membuatnya gemetaran.     

"Sebenarnya apa yang ada di dalam segel bintang langit ini?" Hal ini benar-benar membuat Ye Chen ketakutan lalu ia membesarkan rohnya untuk melawan semua ketakutan tersebut.     

"Kitsu…kitsu…." A Li juga membuka matanya dan melihat cahaya putih yang menyilaukan mata hingga ia tak dapat melihat dengan jelas. A Li tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi ia ikut mengeluarkan rohnya.     

Ketika Ye Chen mengeluarkan rohnya, segel bintang langit itu memancarkan cahaya yang amat menyilaukan. Cahaya putih yang misterius tersebut langsung menyelimuti tubuh Ye Chen dan A dan mereka tiba-tiba menghilang.     

Ye Chen merasa tubuhnya menembus suatu lapisan tipis dan masuk ke suatu tempat.     

Ketika Ye Chen membuka matanya, ia melihat seekor makhluk besar meraung dan menyerbu ke arahnya dengan mulut yang terbuka lebar.     

Makhluk tersebut merupakan siluman besar setinggi lebih dari sepuluh meter, dan agak mirip dengan singa, tetapi sekujur tubuhnya dipenuhi oleh sisik berwarna abu-abu kehitaman. Di atas kepalanya ada sebuah tanduk yang tajam, dan di dadanya ada titik-titik bercahaya seperti bintang. Makhluk tersebut juga memiliki empat cakar dan bulunya diselimuti kobaran api merah.     

Ye Chen belum pernah melihat siluman itu sebelumnya.     

"A Li, ayo pergi!" Ujar Ye Chen lalu segera menggendong A Li dan lari dari sana.     

Setelah berlari cukup jauh, Ye Chen sadar kalau dirinya seperti terkurung di tempat semula. Ia kemudian melihat kalau di depannya sepi, tetapi ia tidak bisa ke sana. Ye Chen kemudian menolehkan kepalanya dan mendengar suara rantai besi. Siluman bercula satu itu meraung marah dari jarak lebih dari sepuluh meter, karena tidak bisa mengejarnya.     

Ye Chen kembali tenang setelah sadar kalau siluman tersebut dirantai.     

Ruangan tersebut sangat luas, dan Ye Chen berdiri di tengah lahan datar yang dipenuhi dengan berbagai gambar aneh yang membentuk suatu formasi bulat. Di pinggiran formasi tersebut ada lima huruf kuno besar yang menyerupai bintang, iblis, dan beberapa huruf lainnya. Apakah ini adalah formasi segel bintang langit penakluk iblis? Ye Chen tidak tahu pasti karena ia tidak mengetahui huruf yang ada di tengah.     

Di tengah formasi tersebut ada sebuah tiang batu yang tinggi menjulang. Di tiang batu tersebut ada sebuah rantai besi berwarna hitam panjang yang ternyata digunakan untuk mengikat leher siluman bercula satu.     

Karena itulah siluman tersebut tidak dapat menyerang dirinya.     

Ye Chen dapat merasakan kalau sekujur tubuh siluman itu diselimuti dengan aura misterius. Jika siluman itu tidak dirantai, mungkin Ye Chen sudah menjadi santapannya.     

Ternyata di dalam segel bintang langit terdapat sebuah ruangan yang bisa digunakan untuk mengurung makhluk hidup seperti siluman bercula satu tersebut. Hal itulah yang menyebabkan segel bintang langit bisa dimasukkan ke dalam kantong spasial, karena di dalamnya bisa dimasuki oleh makhluk hidup. Berbeda dengan pelindung lengan yang tidak bisa dimasukkan ke dalam kantong spasial, karena ruangan yang ada di dalam pelindung lengan tidak bisa dimasuki makhluk hidup.     

Sementara itu, A Li yang sedang berdiri di atas bahu Ye Chen tampak ketakutan saat melihat siluman bercula satu tersebut.     

Houu!!!     

Siluman itu kembali meraung dengan suara yang amat memekakan telinga. Cakarnya yang tajam terus mencakari tanah, dan meronta-ronta ingin menyerbu, tapi tidak bisa karena dirantai di tiang batu tersebut. Saat siluman itu meraung marah, formasi tersebut tiba-tiba berputar, dan ribuan mantra berwarna putih tampak melayang kemudian menyerang tubuh siluman tersebut.     

Siluman tersebut langsung menjerit kesakitan dan mundur beberapa langkah dengan raut wajah yang tampak lemas, tetapi mata merahnya tetap menatap tajam pada Ye Chen dan A Li.     

Di dalam segel bintang langit tersebut ternyata ada seekor siluman. Jika dilihat dari auranya, sepertinya siluman tersebut bukanlah siluman biasa.     

Apakah roh Ye Chen dapat menjinakkannya? Roh Ye Chen dapat merasakan kekuatan siluman tersebut, itu berarti tingkatan siluman tersebut belum terlalu tinggi.     

"Kitsu... kitsu…." A Li berteriak-teriak.     

"A Li, apakah maksud mu siluman lebih kuat daripada Xiaoyi?" Ye Chen tampak heran setelah mendengar ucapan A Li. Pemuda itu kemudian melihat siluman bercula satu tersebut. Siluman itu lebih kecil daripada wujud asli Xiaoyi, tetapi kekuatan siluman tidak dilihat dari tubuhnya.     

Sepertinya Ye Chen masih belum bisa menjinakkan siluman tersebut. Lebih baik Ye Chen mencari cara untuk keluar dari tempat ini, tetapi bagaimana?     

Ye Chen sudah mencoba berbagai macam cara, bahkan menggunakan rohnya untuk memeriksa seluruh ruangan, tetapi ruangan itu tertutup dan tidak ada jalan keluar.     

"A Li, bagaimana cara kita keluar?" Tanya Ye Chen pada A Li yang juga sedang kebingungan. Jangan-jangan mereka akan tersegel di dalam ruangan ini sama seperti siluman itu?     

Ketika Ye Chen sedang berpikir, tiba-tiba A Li menggigit jari Ye Chen.     

Dan membuat Ye Chen kesakitan. Gigitan tersebut bahkan membuat Ye Chen berdarah, dan darahnya menetes ke tanah. Lalu tiba-tiba ada cahaya merah yang muncul dari empat penjuru.     

Cahaya merah itu bagaikan warna langit senja, dan membuat Ye Chen tertegun sejenak. Pemuda itu merasakan hubungan di antara dirinya dan segel bintang langit. Formasi tersebut seolah berkaitan erat dengan pembuluh darahnya.     

Siluman bercula satu itu mendongak dan melihat perubahan di sekitarnya, lalu merengek lirih sambil sesekali meraung marah.     

Beberapa saat kemudian, di telapak tangan kiri Ye Chen muncul sebuah batu rune misterius berwarna ungu. Di tengah bulatan tersebut ada sebuah gambar kobaran api.     

(Rune adalah sebongkah batu besar yang di permukaannya terdapat ukiran huruf Rune)     

"Manusia lemah, kamu tidak akan dapat menjinakkan ku! Segel bintang langit penakluk iblis hanya bisa mengurungku selama dua puluh tahun, setelah itu aku akan keluar dan akan memakanmu!" Ye Chen mendengar suara tersebut di dalam pikirannya, lalu ia kembali mendengar suara sambaran guntur.     

Arrghh!!!     

Ye Chen sampai menutup kedua telinganya dan berteriak kesakitan karena suara itu terlalu keras, bahkan nyaris merusak gendang telinganya. Suara itu seperti ribuan jarum besi yang menusuk pikirannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.