Langit Sembilan Bintang

Pohon Spirit



Pohon Spirit

0"Jangan, tidak usah mengungkit tentang hal itu dulu. Ayah, dan lainnya, tolong cepat berikan pertolongan pada elang abu kegelapan." Ye Chen berjalan ke sebelah Ketua kawanan elang, dan menyalurkan Xuan Qi kepadanya. Lalu ia mengambil sebutir pil, dan memasukkannya ke dalam mulut siluman tersebut.     

Ye Zhantian dan lainnya bergegas memanggil anggota klan yang lain agar membantunya merawat luka elang tersebut. Mereka tahu kalau ke depannya, elang itu akan menjadi bagian dari kekuatan klan Ye, sehingga tidak boleh ada seekor pun yang terluka.     

Semua orang mulai sibuk, beberapa elang abu kegelapan itu berdiri terdiam sambil merapikan bulu-bulunya sendiri. Beberapa pemuda yang merupakan anggota klan Ye, sama sekali tidak takut dengan elang-elang tersebut. Mereka semua berkumpul di sana, dan mengamati mereka sambil mengelus tubuh para siluman tersebut.     

Sekarang kekuatan klan Ye kembali bertambah, karena ada beberapa elang abu kegelapan. Di antara elang abu kegelapan tersebut, ada satu ekor yang merupakan siluman tingkat master bumi. Hal tersebut membuat para anggota klan Ye sangat senang.     

Setelah Ye Chen menenangkan dirinya, ia menggunakan rohnya untuk memeriksa pikiran para siluman elang abu kegelapan tersebut. Setelah mereka menjadi milik Ye Chen, mereka akan dengan sukarela memberikan informasi pada Ye Chen.     

Dari dalam pikiran siluman abu kegelapan, Ye Chen mendapatkan beberapa informasi. Kawanan elang itu merupakan tim patroli dari kerajaan Raja serigala. Mereka bertanggung jawab berpatroli di bagian timur negara Xiwu. Setelah mengetahui kalau para elang tersebut adalah milik kerajaan serigala, Ye Chen merasa sedikit gentar.     

Kerajaan Raja serigala telah kehilangan kawanan elang abu kegelapan, apakah mereka akan mengejar sampai ke pegunungan Lianyun?     

Setelah terus mencari tahu, Ye Chen akhirnya menyimpulkan kalau dirinya terlalu khawatir. Raja serigala memiliki kekuasaan yang sangat besar, dan memiliki banyak cabang klan pengikut yang tak dapat dihitung jumlahnya. Perbatasan yang harus dijaga, sangatlah luas dan siluman terbang yang berpatroli di perbatasan jumlahnya pasti di atas puluhan ribu kelompok. Sering kali ada beberapa kelompok kecil yang tiba-tiba menghilang atau diserang musuh. Hal tersebut memang tidak dapat dihindari, dan Raja serigala juga malas mencari pelakunya.     

Dari pikiran kawanan siluman tersebut, Ye Chen juga mengetahui betapa mengerikannya Raja serigala. Kerajaan serigala benar-benar sangat berkuasa, pantas saja Raja singa akhirnya mundur dan terus mengurangi wilayah kekuasaannya.     

Pertarungan kekuasaan di antara siluman, jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan pertarungan antar negara.     

Ye Chen menghela napas panjang karena merasa sedikit gelisah, tapi tak ada orang yang dapat berbagi beban dengannya. Saat ia melihat anggota klannya, ia tahu kalau melindungi klannya adalah tanggung jawab yang tidak bisa dihindarinya.     

Para anggota di dalam lembah mulai membantu elang abu kegelapan untuk membangun sarang di tebing. Para elang membawa pengrajin naik ke sana untuk membangun sarang menggunakan besi hitam. Dalam beberapa hari ini, klan Ye menjadi sangat sibuk.     

Setelah kembali ke lembah, Ye Chen akhirnya baru bisa tenang kembali. Ia merasakan kehangatan keluarga saat kembali mengobrol dengan keluarganya.     

A Li tahu kalau anggota klannya masih hidup, jadi setelah kembali ke lembah, ia tidak sesedih dulu.     

Setelah Xiaoyi dan Xiaoyou datang ke sana, mereka menjadi semakin bersemangat, karena ada banyak anak kecil yang seumuran mereka di dalam lembah. Mereka akhirnya punya teman bermain, dan itu membuat mereka bergembira. Mereka bermain sepak bola kulit.     

Di sudut lembah, terdapat sebuah area datar yang jaraknya hanya belasan meter dari danau.     

Ye Chen membawa A Li melihat ke sana, mereka merasa tempat itu adalah tempat yang cocok untuk menempatkan kayu yang mereka dapatkan dari acara lelang di kota Feicui.     

Di permukaan kayu mati tersebut ada titik hijau kecil yang membuat Ye Chen penasaran. Ia tak tahu apakah kayu mati itu masih bisa tumbuh lagi atau tidak.     

Ye Chen perlu menggunakan Xuan Qi elemen kayu untuk merangsang pertumbuhannya. Karena itulah, Ye Chen segera menggunakan jurus kayu hijau. Ia mendengus rendah, dan Xuan Qi kayu di sekitarnya pun berkumpul. Meridian di dalam tubuh Ye Chen juga sudah dipenuhi dengan Xuan Qi kayu.     

A Li berdiri di bahu Ye Chen, tatapannya terpaku pada kayu mati di tangan Ye Chen.     

Ye Chen mendengus dalam, dan Xuan Qi pun mengalir deras memasuki kayu mati tersebut. Kayu tersebut seolah hidup dan menghisap Xuan Qi kayu dengan sangat ganas, bagaikan pusaran yang mengerikan.     

Cepat sekali!     

Ye Chen perlahan merasakan pasokan Xuan Qi di dalam tubuhnya tidak bisa mengimbangi. Ia akhirnya menggerakkan pisau terbang dalam pikirannya.     

Di dalam lima elemen, kayu bisa membantu api, begitu juga dengan air yang bisa membantu kayu.     

Ye Chen masuk ke dalam dunia 'Dao adalah satu,' sembari menggunakan jurus dewa air dan jurus kayu hijaunya. Lalu Xuan Qi air di danau yang ada di sampingnya juga mengalir dengan deras hingga untuk membantu Xuan Qi kayu.     

Pasokan Xuan Qi kayu untuk kayu mati itu semakin lama menjadi semakin banyak. Setelah setengah jam, titik hijau di atas kayu mati tersebut semakin lama menjadi semakin tebal, dan perlahan-lahan tumbuh sebuah tunas. Tunas itu tumbuh perlahan, dan mengeluarkan tiga buah daun hijau.     

Para anggota klan Ye merasakan pergerakan Xuan Qi yang tidak normal di sekitar mereka. Hal tersebut membuat mereka langsung berlari dengan panik. Begitu mereka sadar kalau Ye Chen sedang menggunakan Xuan Qi-nya, dan dua elemen Xuan Qi membentuk sebuah pusaran besar di atas tubuh Ye Chen, mereka sama sekali tidak berani mendekat, dan hanya melihat dari kejauhan.     

"Apa yang sedang dilakukan oleh Ketua klan?"     

Semua orang terlihat penasaran saat melihat Ye Chen sedang membawa sesuatu di tangannya.     

Lalu ada sebuah cahaya matahari yang mengarah ke atas bukit, dan menyinari beberapa daun yang baru tumbuh tersebut.     

Tiba-tiba, daun-daun itu berubah bentuk.     

Beberapa daun yang tumbuh di atas kayu mati itu terlihat tumbuh dengan cepat, rantingnya terlihat semakin menebal. Di bawah kayu mati itu tumbuh beberapa akar. Ye Chen ikut merasakan perubahan besar dari kayu mati yang ada di tangannya. Ia sendiri terkejut dan bergegas melempar kayu itu.     

Kayu itu benar-benar sangat mengerikan.     

Pertumbuhannya benar-benar terlalu cepat, sampai membuat Ye Chen terkejut. Setelah tumbuh tunas, Ye Chen berencana untuk menanamnya dan merawatnya. Namun kayu itu tumbuh menjadi pohon yang berakar panjang seperti ribuan tentakel, dan sudah tumbuh beberapa meter dalam sekejap. Hal itu membuat Ye Chen merinding.     

Setelah Ye Chen melemparkannya ke tanah, akarnya menyentuh tanah dan tiba-tiba terdengar sebuah suara keras. Akar-akar itu menancap ke dalam tanah, dan bagian akarnya menebal dengan cepat. Akarnya menyatu ke dalam tanah. Saat beradu dengan batu-batu keras di dalam tanah, terdengar suara benturan dan batu itu berlubang akibat terkena akar dari pohon tersebut. Sebatang akar menembus jarak beberapa meter, bahkan sampai ke samping danau. Lalu terdengar suara, dan tiba-tiba Ye Chen merasa kalau ketinggian air danau itu berkurang cukup banyak.     

Akar tersebut tumbuh dengan sangat cepat, dan ranting serta daunnya juga tumbuh dengan sangat cepat. Rantingnya menjadi sangat tebal, yang awalnya hanya setebal satu jari, kini menjadi setebal satu lengan. Diameter pohon tersebut juga melebar secara drastis, dan tingginya terus menjulang. Semua itu terjadi hanya dalam waktu setengah jam. Pohon tersebut menjadi sebuah pohon yang hampir menyentuh langit dalam sekejap.     

Ya Tuhan!     

Para anggota klan yang melihat pertumbuhan pohon tersebut, mengira mereka hanya bermimpi.     

Ye Chen melihat pohon yang sekarang tingginya sudah hampir menyentuh langit tersebut, sambil diam-diam berusaha untuk menenangkan hatinya. Kemudian rohnya menyelimuti pohon tersebut untuk memeriksanya. Ia takut kalau pohon itu adalah makhluk aneh, bahkan ia sudah mulai menggerakkan Xuan Qi apinya, dan bersiap untuk menghancurkan pohon tersebut. Tapi rohnya tidak merasakan keanehan dari pohon tersebut, selain kemampuan pertumbuhannya yang luar biasa.     

Saat sudah tumbuh sampai tiga puluh meter, pohon itu akhirnya berhenti tumbuh.     

Ye Chen akhirnya bisa tenang. Kalau terus tumbuh seperti tadi, mungkin sebentar lagi lembah klan Ye yang sudah dibangun dengan susah payah, akan hancur begitu saja. Mungkin pertumbuhan pohon itu memiliki batas tertentu.     

"Ketua klan, pohon apa ini?"     

Para anggota klan berbondong-bondong berkumpul di sana.     

"Aku juga tidak tahu." Jawab Ye Chen sambil menggelengkan kepalanya. Pertumbuhan pohon itu terlalu cepat, sehingga Ye Chen belum sempat mencari tahu tentang pohon tersebut, tapi ia sudah tumbuh sampai setinggi itu.     

Di sekeliling pohon tersebut ada Xuan Qi kayu yang sangat tebal, seharusnya hal itu akan sangat bermanfaat untuk kultivasi Xuan Qi kayu, tapi klan Ye hanya mengkultivasi jurus kaisar guntur, jadi sepertinya tidak akan berguna.     

Para anggota klan Ye saling berkomentar. Mereka sama sekali belum pernah melihat pohon yang tumbuh secepat itu.     

"Ketua terdahulu datang."     

Ye Zhantian dan Ye Cangxuan terkejut ketika melihat sebuah pohon besar yang hampir menyentuh langit.     

"Chen'er, apa yang terjadi?" Ye Zhantian bertanya dengan bingung.     

"Ayah, begini ceritanya, saat di kota Feicui aku membeli sebuah kayu mati. Aku melihat kalau kita memasukkan Xuan Qi kayu ke dalam kayu itu, maka kayu itu bisa hidup lagi. Lalu aku membawa pulang kayu mati itu, dan menumbuhkan tunasnya untuk menelitinya lebih lanjut. Aku tak menyangka, begitu aku memasukkan Xuan Qi kayu, tunas itu akan tumbuh secepat ini, padahal baru beberapa menit saja." Jelas Ye Chen.     

"Beberapa menit?" Ye Cangxuan sedikit tercengang, ia belum pernah mendengar ada pohon yang bisa tumbuh begitu tinggi, hanya dalam beberapa menit. "Aku tidak pernah mendengar ada pohon seperti ini, pertumbuhannya cepat sekali. Apa mungkin ini adalah pohon spirit?"     

"Sepertinya kita harus kembali untuk memeriksa buku-buku demi mencari tahu tentang pohon ini." Ujar Ye Zhantian.     

Mereka sangat penasaran terhadap pohon tersebut. Tak ada yang tahu manfaat dari pohon itu, tapi kalau pohon itu adalah sebuah harta karun langit, sayang juga untuk dibuang.     

Para anggota mengelilingi pohon besar itu dan saling berdiskusi.     

"Pohon ini tidak mungkin tumbuh lagi, kan?"     

"Seharusnya tidak." para anggota klan sedikit ketakutan melihat kecepatan pertumbuhan pohon tersebut.     

"Sebelum mengetahui pohon apa itu, kita sebut saja pohon ini sebagai pohon spirit." Ujar seorang anggota klan.     

Yang lainnya pun setuju.     

Ye Chen tidak ikut berkomentar, ia menggunakan rohnya untuk memeriksa ranting dan daun dari pohon tersebut, sambil membaca penjelasan tentang berbagai macam tumbuhan di dalam ruangan pelindung lengan. Pemilik pelindung lengan telah mencatat ribuan jenis tumbuhan dengan berbagai macam kegunaan, ada yang digunakan untuk kultivasi alkemi, ada yang digunakan untuk penawar racun, dan ada juga yang mengandung racun.     

Setelah satu jam lebih berlalu, Ye Chen masih belum menemukan informasi mengenai pohon tersebut. Rohnya memperhatikan daun pohon itu, daunnya unik karena berbentuk bintang. Di atas daun hijau itu seperti ada setetes air yang bersinar bagaikan bintang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.