Langit Sembilan Bintang

Iblis



Iblis

0"Entah bagaimana kekuatan prajurit berzirah emas saat ini." Ye Chen kemudian memiliki sebuah ide, ia menyuruh prajurit berzirah emas itu menyimpan golok panjangnya, lalu prajurit tersebut terbang ke dinding batu di sampingnya, dan berdiri di depan batu besar setinggi lima meter.     

Hemm!     

Prajurit berzirah emas itu memeluk batu besar dan meraung marah, kemudian ia menggeser batu besar tersebut lalu menariknya dari dalam dinding batu.     

Mudah untuk mengangkat batu besar setinggi lima meter, tapi untuk menariknya dari dalam dinding batu, mungkin ahli tingkat Zun energi puncak pun tidak dapat melakukannya.     

Bahkan Ye Chen sendiri tercengang melihat kekuatan prajurit berzirah emas ini, kekuatan rohnya adalah sebuah energi alami, kalau terus dilatih sampai tingkat teratas entah bagaimana jadinya.     

Setelah menarik keluar batu besar itu dan meletakkannya di samping, Ye Chen menyimpan kembali rohnya, entah bagaimana keadaan Kaisar Mingwu di luar. Pemuda itu lalu mengambil peta dan mengikuti peta itu untuk mencari jalan keluar.     

Setelah kekuatannya mencapai tingkat Zun langit, maka ia dapat melesat di udara, tapi Ye Chen tidak tahu bagaimana caranya. Ia sudah melakukan beberapa lompatan, tapi akhirnya tetap kembali ke darat, dan tidak bisa sama seperti ahli Zun langit lainnya yang bisa bertahan di udara dalam waktu yang cukup lama.     

"Tetap tidak bisa, bagaimana caranya?" Ye Chen terus memikirkan caranya sambil berjalan. Setelah mencapai tingkat Zun langit, ia dapat mengontrol Xuan Qi dengan hatinya, bahkan dapat mengendalikan Xuan Qi dalam radius satu meter.     

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, jangan-jangan kunci dari melesat di udara adalah pengendalian Xuan Qi!     

Ye Chen memejamkan matanya, ia merasakan perubahan Xuan Qi di sekitarnya. Biasanya ahli Zun langit hanya dapat merasakan dua tiga jenis Xuan Qi, sedangkan Ye Chen bisa merasakan sembilan jenis Xuan Qi dalam waktu singkat. Xuan Qi ini adalah energi yang berbaur di antara langit dan bumi, energi inilah yang melahirkan banyak kultivator kuat.     

Dan Ye Chen merasakan energi ini perlahan membawanya melayang di udara.     

"Ternyata begitu!" Ye Chen akhirnya menguasai trik untuk melesat di udara. Setelah memasuki tingkat Zun langit, yang terpenting bukanlah bisa terbang, tapi bisa mengendalikan Xuan Qi di sekitarnya untuk membawa dirinya terbang.     

Ye Chen menambah kecepatan melesat di dalam udara.     

Saat ini lingkungan area terlarang disegel memanjang sampai area bawah tanah, seperti bentuk bola yang mengepung seluruh area terlarang. Segel ini biasanya tidak terlihat, hanya terlihat seperti lapisan tipis saja, dan manusia bisa keluar masuk dengan bebas.     

Tapi sepertinya telah terjadi sesuatu di dalam area terlarang, sehingga segel di sini jadi menebal. Di tengah area terlarang tersebut dipenuhi cahaya terang.     

Ada sebuah sinar hitam dari bawah tanah yang menembus keluar, dan mengenai segel tersebut, Peng! Lalu terpantul kembali.     

Sinar hitam itu berkumpul di angkasa, dan akhirnya menunjukkan fisiknya, itu adalah mutiara jiwa.     

Mutiara jiwa itu terus menyerang segel dari area terlarang, tapi selalu terpental dan tidak bisa keluar! Lalu mutiara jiwa itu tak berhenti     

Mutiara jiwa itu seperti marah lalu berguncang dengan keras, kemudian memancarkan sinar hitam, lalu sekali lagi menabrak segel tersebut. Kali ini terdengar suara yang sangat keras, dan cahaya hitam menembus segel tersebut.     

Begitu segel area terlarang ini terbuka, bahkan raja siluman atau ahli dewa Zun juga tidak akan bisa menghancurkannya dengan mudah, tak disangka segel tersebut bisa ditembus oleh mutiara jiwa ini.     

Di atas segel ada lubang kecil yang sekelilingnya memiliki bekas terbelah seperti sarang laba-laba.     

Lalu ada cahaya hitam yang menembus sampai ke lautan dalam.     

Saat itu, Xiaoyou sedang bermain di lautan dengan gembira, ia berenang kesana-kemari. Sekarang di sekitarnya ada sekitar puluhan gurita yang berbaris menjadi satu baris, dan di pinggangnya ada rumput laut panjang. Mereka mengikuti ke manapun Xiaoyou berenang, sangat rapi seperti penari.     

Ketika cahaya hitam itu datang, gurita-gurita tersebut terkejut dan membubarkan diri. Cahaya itu langsung menyerang ke arah Xiaoyou, dan Xiaoyou segera menggerakkan kedelapan tentakelnya untuk berenang melewati cahaya hitam tersebut.     

Shoo! Kecepatan cahaya hitam itu sangat cepat, dan sekarang sudah mencapai lautan yang sangat jauh.     

Xiaoyou lalu melihat ke arah cahaya hitam itu menghilang, ia mengedipkan mata dengan ekspresi bertanya-tanya, kemudian menoleh dan melihat area terlarang. Setelah itu, tentakelnya bergerak seperti kilatan cahaya untuk mengejar cahaya hitam tersebut.     

Di tengah-tengah cahaya hitam itu, ada sebuah mutiara jiwa yang memiliki sebuah ruangan yang tidak kalah besar dengan ruangan yang ada di dalam segel bintang langit.     

Satu orang tua dan satu pemuda sedang duduk bersila di pusat sebuah formasi.     

Yang kecil itu adalah Xiaoyi, ia terlihat penasaran saat melihat sekeliling. Dari dalam mutiara jiwa bisa melihat dengan jelas semua yang terjadi di luar.     

Sedangkan yang tua itu adalah seorang orang tua dengan rambut putih, tampangnya sangat baik hati, jenggotnya putih dengan alis panjang menjuntai ke bawah, dahinya timbul ke depan seperti bakpao, mirip orang tua yang ada di lukisan.      

Meskipun orang tua itu terlihat baik hati, tapi pakaian yang dikenakan sangat aneh, yakni sebuah jubah hitam panjang, dan di dadanya ada tato tengkorak, di mata tengkorak itu terpancar kobaran api berwarna merah, terlihat sangat mengerikan.     

Sebelumnya, Xiaoyi nyaris ditelan oleh setan gentayangan, tapi mutiara jiwa di dalam pelukannya tiba-tiba bersinar terang, dan menghisap dirinya, dan di dalam sana ia bertemu dengan orang tua tersebut.     

"Cepat beri hormat pada guru, hari ini kamu sangat beruntung, aku menerimamu sebagai muridku." Ujar orang tua itu sambil melihat Xiaoyi.     

Xiaoyi kemudian mengedipkan mata dan bertanya, "Apa itu memberi hormat pada guru?"     

"Kamu bodoh ya, memberi hormat pada guru itu adalah… adalah… memberi hormat padaku, tahu tidak?" Pak tua itu menggaruk-garuk kepalanya lalu mendengus keras, entah sudah berapa lama ia tinggal di dalam mutiara jiwa ini, sampai ia sendiri sudah pikun dan melupakan beberapa hal yang ada di dunia manusia. Bahkan ia juga lupa cara memberi hormat pada guru.     

"Oh." Xiaoyi menjawab sekedarnya, lalu menangkupkan dua tangan dan membungkuk memberi hormat.     

"Kamu…aku belum mati!" Pak tua itu tidak bisa berkata-kata lagi, tapi kalau dipikir-pikir lagi, dirinya bisa dibilang sudah mati, jadi ia hanya bisa melambaikan tangan dan berkata, "Sudahlah, yang penting mulai sekarang kamu adalah muridku."     

"Setelah memberi hormat, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Xiaoyi sambil menatap pak tua di depannya.     

"Kamu terlalu lemah, ikuti aku kataku, nanti kamu pasti akan menjadi kuat. Aku akan mengajarkan bela diri yang sangat sakti di dunia, bisa untuk mengalahkan setan gentayangan yang kamu hadapi sebelumnya hanya dengan satu tebasan saja!." Ujar pak tua itu sambil terbatuk lalu melanjutkan, "walaupun kamu adalah siluman, tapi juga bisa mengkultivasi teknik kultivasiku. Teknik kultivasiku dinamakan kultivasi iblis tertinggi di langit dan bumi, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak bisa mati serta tidak pernah gelap."     

"Langit dan bumi…" Xiaoyi mengerutkan muka, "namanya panjang sekali!"     

"Langit dan bumi…lalu belakangnya apa?" Xiaoyi menggigit jarinya dengan tampang tak berdosa saat menatap pak tua itu.     

"Kultivasi iblis tertinggi di langit dan bumi, tidak ada yang lebih tinggi dan tidak bisa mati serta tidak pernah gelap!" Pak tua itu mengulangi sekali lagi dengan gusar.     

"Kultivasi iblis tertinggi di langit dan bumi tidak, ada yang lebih tinggi…setelah itu apa?" Xiaoyi bertanya sambil memiringkan kepala dan menggaruk kepala dengan jari-jari gemuknya.     

Pak tua itu marah mendengarnya dan berkata, "Aku tidak pernah bertemu yang lebih bodoh darimu!"     

Ucapan tersebut membuat Xiaoyi merasa tertindas.     

Pak tua itu awalnya ingin menampar Xiaoyi, tapi saat tangannya baru mengangkat setengah, ia melihat tampang Xiaoyi dan merasa kasihan, lalu akhirnya mengurungkan niatnya dan berkata, "Pokoknya kamu harus tahu ini adalah kultivasi iblis yang sangat kuat."     

Lalu Xiaoyi melihatnya dengan kesal dan bertanya, "Siapa yang menciptakan teknik kultivasi ini?"     

Mendengar perkataan Xiaoyi, pak tua tersebut berkacak pinggang dan menjawab dengan bangga, "Tentu saja gurumu ini yang menciptakannya!"     

"Ternyata guru yang menciptakan, apakah guru sendiri sudah berhasil mempelajarinya?" Tanya Xiaoyi.     

"Aku… tentu saja aku sudah berhasil mempelajarinya!" Pak tua itu merasa malu saat mengatakannya, karena sebenarnya, teknik kultivasi ini didapat dari sebuah prasasti kuno, yang totalnya ada 12 bab, dan ia baru berhasil mempelajari tiga di antaranya. Dan ia sendiri yang memberi nama teknik kultivasi ini.     

"Guru hebat sekali!" Xiaoyi berkata dengan penuh kekaguman.     

"Tentu saja." Mendengar perkataan Xiaoyi, pak tua itu terlihat sangat senang.     

"Guru, sekarang kita mau belajar apa?" Xiaoyi bertanya lagi.     

"Sebelum aku mengajarkan teknik kultivasi, aku akan mengajarimu cara menjadi orang dulu!" Pak tua itu berkata sambil mengelus-elus jenggot putihnya.     

"Guru, tapi aku ini siluman!" Ujar Xiaoyi.     

"..." Pak tua itu juga tidak bisa berkata-kata, ia sedikit terbatuk lalu berkata, "Maksud dari menjadi orang adalah, adalah...oh ya, maksudnya adalah, kamu mau berjalan di jalan apa!" Pak tua itu sangat bangga terhadap dirinya sendiri karena bisa memikirkan kata-kata ini.     

"Berjalan di jalan apa?" Xiaoyi tetap masih bingung.     

"Di dunia ini, ada orang baik dan ada orang jahat, ada pendekar dan ada iblis, kita harus menjadi orang jahat atau iblis paling kuat di dunia!" Ujar pak tua tersebut dengan penuh semangat.     

"Kenapa mau menjadi orang jahat? Padahal orang jahat akan mendapat balasannya, dan akan tersambar petir." Xiaoyi mengerutkan keningnya, wajah gemuknya terlihat penuh dengan pertanyaan.     

"Apa kamu takut terkena balasannya?" Tanya pak tua seraya melihat Xiaoyi.     

Xiaoyi berpikir sejenak lalu menggelengkan kepala, ia bahkan tidak mengerti apa itu balasan, kenapa harus takut?     

"Apa kamu takut tersambar petir?" Pak tua bertanya lagi.     

Xiaoyi menunduk dan berpikir, kalau ia tersambar petir, ia hanya merasa sedikit geli saja, sehingga ia berkata, "Tidak takut."     

"Baguslah kalau begitu, kalau tidak takut, tentu saja harus menjadi orang jahat!" Pak tua itu mengelus jenggot sambil tertawa dan melihat Xiaoyi dengan puas, benar-benar orang yang pantas untuk menjadi muridnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.