Langit Sembilan Bintang

Jian Ying



Jian Ying

0"Kalau kita kalah, maka kita akan pergi dengan sendirinya." Tantai Ling perlahan mengangkat trisulanya, sebuah kekuatan muncul keluar beserta dengan cahaya tujuh warna.     

Pemuda gagah itu memandang Tantai Ling dengan datar, "Trisula di tanganmu adalah barang yang cukup bagus, tapi sayang jiwa senjatanya sudah tidur, sedangkan kamu tidak bisa menguasai bahkan sepersepuluh dari kekuatannya, sehingga kamu bukanlah tandinganku."     

"Aku tidak bisa menguasai sepersepuluh kekuatannya, bukankah kamu juga begitu?" Tantai Ling menatap pemuda di depannya, dan tidak bergerak sama sekali.     

Pemuda itu tersenyum, lalu menganggukkan kepala seraya berkata, "Penglihatanmu hebat juga. Aku tersegel, kekuatanku tidak mencapai 1% kekuatan maksimalku, tapi ini sudah cukup untuk melawan kalian."     

"Perlu bertanding dulu baru bisa mengetahuinya." Tubuh Tantai Ling tiba-tiba mengeluarkan hawa bersaing yang sangat kuat.     

Suasana di sana memanas, pertarungan akan segera dimulai.     

Ye Chen merasa panik saat melihat hal itu, ia pun segera berkata, "Tunggu dulu. Senior, siapa namamu?"     

Walaupun menghadapi Tantai Ling yang sangat ingin bertarung, tapi orang itu tetap tenang dan kemudian menjawab, "Jian Ying."     

"Senior Jian Ying, kita datang ke sini bukan untuk membajak makam ini. Apakah Senior mengetahui kejadian apa yang terjadi di luar makam?" Ye Chen bertanya padanya.     

"Kejadian apa?" Jian Ying mengerutkan kening dan bertanya balik pada Ye Chen.     

"Ada orang yang memberi makan setan gentayangan di luar sana." Saat berbicara, Ye Chen terus memperhatikan ekspresi Jian Ying, ia merasa mungkin akan ada perubahan.     

Jian Ying berpikir sejenak dan menganggukkan kepala, "Aku tahu, itu adalah sebagian dari arwah Kaisar Ming."     

"Karena Senior sudah mengetahui ada orang di balik itu, kenapa Senior tidak menghentikannya?"     

Jian Ying kemudian berkata, "Anak muda, orang biasa memiliki tiga arwah dan tujuh jiwa, sampai ke tingkat seperti Kaisar Ming yang jiwanya bisa bertransformasi menjadi puluhan juta. Setelah beliau mati, jiwanya sudah tersebar ke dunia yang luas ini. Satu roh gentayangan itu hanyalah satu dari puluhan juta. Walaupun diberi makan, tapi kekuatannya tidak seberapa. Sedangkan aku di sini, adalah jiwa Kaisar Ming yang sebenarnya!" Tangan kanan Jian Ying terbuka, kemudian ada cahaya hijau yang menari-nari di telapak tangannya, dan akhirnya terkondensasi menjadi pemuda berbaju kerajaan, tingginya hanya satu inci dan sedang duduk bersila di telapak tangan Jian Ying. Ekspresinya tampak serius, bahkan ekspresinya sama dengan mayat yang ada di peti es.     

Jian Ying fokus melihat orang kecil di telapak tangannya, ada kerinduan dan kesedihan mendalam di matanya.     

"Sejak aku lahir, aku telah mengikuti Kaisar Ming. Walaupun ia telah meninggal, aku akan selalu melindunginya." Ujar Jian Ying dengan tenang. Tangan kanannya kemudian bergerak, dan cahaya hijau itu menghilang karena kembali disimpan oleh Jian Ying lagi.     

Kenapa sebuah jiwa bisa bertransformasi menjadi puluhan ribu? Ternyata jiwa utama dari Kaisar Ming masih ada di tangan Jian Ying. Pantas saja ia tidak bertanya apapun mengenai kejadian di luar.     

"Orang-orang di luar sana memanfaatkan arwah gentayangan Kaisar Ming, apakah Senior Jian Ying tidak merasa ini adalah penghinaan terhadap Kaisar Ming?"     

"Walaupun kamu pandai berbicara, tapi kamu tidak akan dapat merayuku. Arwah gentanyan itu tidak penting, sedangkan kalian juga jangan menipuku." Ujar Jian Ying.     

"Senior Jian Ying, kita tidak akan membajak makam Kaisar Ming, kita hanya ingin meminjam satu barang peninggalan Kaisar Ming saja untuk menekan setan gentayangan tersebut. Apa Senior Jian Ying rela kalau sebagian jiwa Kaisar Ming terikat di sana, dan dimanfaatkan orang lain?" Ye Chen masih berusaha untuk meyakinkan Jian Ying.     

"Kalau bukan karena ada orang yang sengaja memberi makan jiwa itu, arwah Kaisar Ming pasti sudah terbang, tidak mungkin terikat seperti saat ini. Tapi bagaimanapun juga, suatu hari nanti ia pasti akan hancur. Boleh saja jika kalian ingin mengambil peninggalan Kaisar Ming, tapi sebelumnya kalian harus mengalahkanku." Ujar Jian Ying, dan pakaian putihnya tampak berkibar pelan.     

Ye Chen mengerutkan kening, ia khawatir dirinya bukanlah tandingan Jian Ying.     

"Keras kepala!" Tantai Ling mendengus keras, lalu trisula di tangannya berputar dengan cepat, dan muncul Xuan Qi air yang berkumpul dari berbagai penjuru, membuat ruangan itu basah.     

Tantai Ling melayang ke udara, sutra putihnya menari-nari, di dalam mata indahnya ada hawa perang yang membara. Ia kemudian berkata dengan lirih, "Jurus dewa laut menelan ombak!"     

Begitu kata-katanya selesai, Xuan Qi air di ruangan besar itu seketika berubah menjadi ombak besar, dan berubah menjadi gelombang air yang tinggi dan berputar dengan cepat, bagaikan naga yang membawa kekuatan guntur, dan menyerang Jian Ying.     

"Usia yang masih kecil tapi memiliki tingkat kultivasi seperti ini, benar-benar hebat. Nanti saat kamu sudah menguasai kekuatan trisula ini, aku mungkin bukanlah tandinganmu lagi. Tapi sekarang kamu masih bukan tandinganku." Ujar Jian Ying di hadapan naga air yang sangat besar itu, tangan kanannya menghentak dan mengeluarkan tenaga dalam yang sangat kuat.     

Tenaga dalam itu membesar di udara, dan langsung berubah menjadi sebuah pedang besar yang menembus udara.     

Pedang raksasa dan naga air saling beradu.     

Hong!!!     

Seluruh ruangan besar itu berguncang, dan butiran air turun dari angkasa seperti hujan besar.     

Di tengah-tengah hujan besar ini, hanya Jian Ying yang tetap berdiri stabil. Pembawaannya yang sangat tenang dengan tampangnya yang gagah, cukup membuat semua orang kagum. Siapa pun tidak akan pernah membayangkan bahwa ia memiliki kekuatan semengerikan ini.     

Melihat Tantai Ling memegang trisulanya dan terbang mendekat, tangan kanan Jian Ying mengambil satu pedang lagi, pedang yang keluar kali ini sama persis dengan pedang Kasiar Ming.     

Jian Ying menebas Tantai Ling dengan pedang, tebasan ini terlihat sangat lambat tapi nyatanya sangat cepat bagaikan kilat, seperti tidak mengandung tenaga, tapi tenaganya seperti tenaga guntur yang luar biasa. Serangan tersebut juga mengandung makna Dao bela diri sebenarnya yang sangat kuat.     

Makna sebenarnya Dao bela diri adalah prinsip Dao bela diri di dalam dunia ini, asalkan bisa memahami satu saja, dan mengkultivasinya sampai tingkat paling tinggi maka akan memiliki kekuatan yang luar biasa.     

Dao bela diri Tantai Ling adalah Dao hidup dan mati, semakin kuat pemahaman tentang hidup dan mati, maka teknik bela diri yang dikeluarkan akan menjadi semakin kuat. Saat pemahaman mencapai tingkat paling tinggi, maka dalam setiap gerakan akan terkandung kekuatan yang sangat luar biasa.     

Di atas trisula itu mengandung kekuatan yang luar biasa. Cahaya tujuh warna menangkis pedang panjang Jian Ying, dan menusuk ke arah dada Jian Ying.     

"Hidup mati adalah perputaran, pemahaman yang cukup baik, tapi yang aku pahami setingkat lebih tinggi daripada hidup dan mati, yaitu nirwana. Semua orang terobsesi kepada hidup dan mati, tapi yang harus diketahui adalah, semuanya kembali ke nirwana!" Jian Ying dapat langsung mengetahui makna Dao bela diri sebenarnya milik Tantai Ling hanya dengan sekali lihat. Ia berkata demikian sambil menghindari serangan dari trisula Tantai Ling, dan menghunuskan pedangnya.     

Peng! Peng! Peng!     

Cahaya tujuh warna dan pedang Jian Ying saling beradu, terkadang ada sinar atau angin tebasan pedang, yang menyerang tanah atau dinding di sekelilingnya, semuanya diserap oleh dinding itu. Semua yang ada di dalam sana terbuat dari batu khusus. Walaupun Tantai Ling dan Jian Ying sedang bertarung, tidak akan merusak dinding tersebut.     

Kalau bukan menggunakan roh, Ye Chen bahkan tidak bisa melihat kondisi pertarungan Jian Ying dan Tantai Ling. Pemuda itu dapat melihat dalam pertarungan keduanya, Tantai Ling jelas terlihat terpojok, dan kalau terus dilanjutkan mungkin ia akan kalah.     

Jian Ying adalah jiwa senjata Kaisar Ming. Karena itulah, menyerang pedang Kaisar Ming adalah cara yang paling baik untuk dilakukan!     

Ye Chen melihat pedang kaisar Ming dari kejauhan. Pedang itu tertancap di atas meja batu, dan kondisinya cukup rusak, ada banyak karat pada pedang itu. Tapi Ye Chen malah merasa kalau di dekat pedang Kaisar Ming, penuh dengan hawa membunuh. Begitu ahli biasa mendekati pedang itu, maka mereka akan terbunuh oleh hawa membunuh tersebut.     

Kalau begitu, maka mari kita lihat, apakah pisau terbang Xuan Qi-nya bisa membantunya atau tidak?     

Tangan kanan Ye Chen bergerak untuk menciptakan sebuah pisau terbang Xuan Qi, pisau yang awalnya transparan itu sekarang berwarna hitam.     

Iblis lahir dari hati, dan jiwa iblis di dalam hati Ye Chen semakin menjadi.     

Kalau bisa membalaskan dendam A Li dan Xiaoyi, aku rela menjadi iblis!     

Di dalam mata Ye Chen ada kilatan cahaya hitam, dan pisau terbang Xuan Qi-nya berubah menjadi hitam.     

"Pergi!" Ye Chen membuang pisau terbang Xuan Qi-nya yang berubah menjadi cahaya hitam, yang meluncur ke arah pedang Kaisar Ming,.     

Tepat pada saat pisau terbang Xuan Qi itu muncul, pedang Kaisar Ming seolah sudah tahu, dan ia berdengung kencang, membuat hawa membunuhnya menyebar ke seluruh ruangan.     

Di sisi lain, Jian Ying yang sedang bertarung dengan Tantai Ling, merasa kalau ada yang tidak beres. Kemudian pandangannya mengunci pisau terbang Xuan Qi yang terlempar ke arah pedang Kaisar Ming. Namun energi yang disebarkan pisau terbang Xuan Qi itu juga membuatnya ketakutan.     

Tantai Ling melihat pergerakan Jian Ying, dan ia paham maksud dan tujuan dari Ye Chen. Saat ini, ia tidak akan membiarkan Jian Ying lolos. Tantai Ling mendengus dalam, dan trisulanya diselimuti cahaya tujuh warna menyerang ke arah Jian Ying.     

Jian Ying yang tadinya tenang, sekarang mulai panik. Satu pedangnya menahan tangkisan Tantai Ling, sementara tangan kirinya menghentakkan angin pedang ke arah pisau terbang Xuan Qi tersebut.     

"Hancurkan!" Jian Ying mendengus dingin.     

Energi pedang dan energi pisau terbang Xuan Qi pun saling beradu.     

Hong!!!     

Di luar dugaan Jian Ying, pisau terbang Xuan Qi tidak hancur, malah serangan darinya yang hancur berkeping-keping. Sedangkan pisau terbang Xuan Qi-nya malah tidak apa-apa, dan terus melesat menembus udara ke arah pedang Kaisar Ming.     

Pisau terbang ini ternyata sangat hebat! Hal itu membuat Jian Ying mengerutkan dahinya.     

Melihat pisau terbang Ye Chen akan menyerang pedang Kaisar Ming, tiba-tiba di atas pedang tersebut keluar hawa membunuh yang terkondensasi menjadi padat, seperti percikan api yang tak terhitung jumlahnya, dan menyerang ke arah pisau terbang. Peng! Peng! Peng! Hawa membunuh itu telah mengenai pisau terbang Xuan Qi. Namun semuanya menjadi serbuk dan hanya sedikit memperlambat kecepatan pisau terbang Xuan Qi itu saja.     

Pedang Kaisar Ming sedikit bergerak saat pisau terbang Xuan Qi bergesekan dengannya.     

"Kamu tidak akan bisa menghindar semudah itu." Ye Chen memfokuskan pikirannya ke pisau terbang Xuan Qi. Di tengah-tengah piau terbang Xuan Qi itu ada sebuah benang, dan dengan panduan dari pikiran Ye Chen, benang itu mengarahkan pisau terbang Xuan QI berbalik arah agar mengikuti pedang Kaisar Ming.     

Sehebat itulah pisau terbang Xuan Qi Ye Chen. Kalau sampai pedang Kaisar Ming bergesekan dengan pisau terbang tersebut, mungkin ia akan segera hancur.     

Pedang Kaisar Ming tak berhenti bergoyang demi menghindari pisau terbang Xuan Qi.     

"Jangan salahkan aku kalau aku tidak menkhasianimu, karena kamu menginginkan pedangku!" Dengus Jian Ying yang kemudian mengarahkan pedang panjang di tangannya untuk menangkis serangan Tantai Ling. Kemudian Jian Ying juga menghentakkan tangan kirinya...     

Tapi kali ini angin tebasan pedang bukan mengarah ke pisau terbang Xuan Qi, melainkan mengarah ke Ye Chen!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.