Langit Sembilan Bintang

Jebakan



Jebakan

0"Kalau tebakanku tidak salah, tiga puluh enam mutiara malam di atas kita ini adalah sebuah formasi kuno, energi internal dari formasi ini memenuhi seluruh ruangan batu. Kalau kita sembarangan merusak ruangan batu ini, maka akan memicu ledakan dan menghancurkan kita." Ujar Ye Chen dengan suara berat, "jadi sekarang kita harus mencari di mana jebakan itu berada."     

Mendengar perkataan Ye Chen, Tantai Ling mendongak dan melihat tiga puluh enam mutiara malam di atasnya. Sekarang ia baru sadar kalau ada sesuatu di sana, ilmu formasi sangat populer pada zaman dulu, tapi kemudian sudah tidak populer lagi. Sekte Takdir Langit yang terkenal ahli dalam formasi pun bisa dibilang tidak sampai mempelajari secara mendalam. Tak disangka Ye Chen memiliki pengetahuan formasi. Hal itu membuatnya melihat Ye Chen dengan tatapan heran dan kagum.     

"Jebakan di dalam ruangan batu ini sangat tersembunyi, bagaimana cara kita menemukannya?" Tantai Ling bertanya.     

Ye Chen mengerutkan kening, ia berpikir seraya menatap tempat lilin yang seolah tumbuh di atas meja batu yang tidak dapat digerakan, benar-benar aneh! Tiba-tiba Ye Chen terpikir sesuatu, cahaya!     

Ia mengambil beberapa lilin di meja, beberapa lilin itu sudah rusak tidak dapat dipakai lagi. Ye Chen lalu mencari beberapa barang di dalam ruangan pelindung lengan, ia mengambil beberapa lilin dari tumpukan barang-barang. Saat ini Ye Chen mau tak mau berterima kasih pada ayahnya dan kakek ketua. Sebelum ia meninggalkan lembah, mereka berdua telah menyiapkan banyak barang untuk Ye Chen, termasuk peralatan sehari-hari di antaranya adalah lilin.     

Ye Chen menancapkan tiga buah lilin ke atas tempat lilin, lalu menyalakannya satu per satu. Ia Chen melihat sinar api itu membentuk sebuah cahaya yang memenuhi setiap sudut ruangan batu tersebut.     

"Tidak bisa." Ye Chen menggelengkan kepala, sinar lilin ini terlalu kacau, "sepertinya aku harus menyalakan satu dulu."     

Tantai Ling melihat Ye Chen sedang sibuk, matanya yang dingin dan tanpa ekspresi akhirnya terlihat kaget dan penasaran. Meskipun pemuda yang ada di depannya ini masih muda, tapi memiliki pengetahuan yang dalam.     

Ye Chen menyalakan satu lilin, cahaya lilinnya membentuk sesuatu.     

Totalnya ada enam cahaya yang memenuhi 80% papan batu di dalam ruangan itu.     

"Semua ini seharusnya adalah energi internal, begitu kita menyentuh energi internal ini, maka formasi tersebut akan meledak." Ujar Ye Chen sambil mematikan satu buah lilin, dan menyalakan yang lainnya lagi.     

Selama ini, posisi jebakan nyaris tidak terlihat, Tantai Ling melihat sekelilingnya dan berkata, "Total ada tiga buah papan batu yang tidak terkena pantulan cahaya."     

"Ketiga papan batu ini seharusnya adalah tempat di mana jebakan itu berada." Ye Chen berjalan ke depan sebuah papan batu, kemudian mencoba menggerakkan papan batu tersebut dan menekannya ke dalam.     

Papan batu itu dapat masuk sedikit dan terdengar beberapa suara.     

Ye Chen tegang, ia takut kalau tebakannya salah dan menggerakkan formasi di atasnya. Beberapa saat kemudian, formasi di atas ruangan batu itu tidak bergerak, dan Ye Chen baru bisa bernapas lega, lalu berjalan ke depan papan batu kedua.     

Ketiga papan batu itu telah ditekan oleh Ye Chen, hingga terdengar beberapa suara, dan tiba-tiba seluruh ruangan batu itu bergetar.     

"Apa yang terjadi?" Ye Chen terkejut, tiba-tiba dinding batu di bagian depan ruangan tersebut terlepas satu per satu dengan cepat, dan menunjukkan sebuah jalan keluar, sebuah tangga panjang berputar yang menuju ke bawah.     

Sebuah aroma busuk menembus ke atas, hawa ini menekan roh Ye Chen, hingga memaksa dirinya menggunakan rohnya, dan akhirnya ia dapat menangkis serangan dari energi tersebut.     

"Sepertinya betul." Ujar Tantai Ling, wajahnya yang tampak memucat. Energi suram di dalam tubuhnya belum benar-benar bersih, meskipun tenaganya sudah sedikit pulih tapi tetap saja ia masih dalam kondisi terluka.     

"Apa mau menunggu kekuatanmu pulih baru kita turun?" Tanya Ye Chen sambil menatap Tantai Ling, karena ia berpikir Tantai Ling yang sekarang terlalu lemah.     

"Meskipun ahli terkuat itu sekarang hanyalah sebuah mayat, tapi mayatnya tidak bisa disentuh oleh sembarang orang." Tantai Ling berujar sambil menganggukkan kepala. Kain sutra putih di tubuhnya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan, dan menyelimuti tubuhnya untuk menangkis serangan energi tersebut.     

Tantai Ling terduduk di sana, ada sebuah cahaya bersinar yang mengitari tubuhnya.     

Ye Chen duduk bersila di tempat yang cukup jauh dari Tantai Ling. Mereka saling membelakangi, ia tidak mau memperlihatkan perasaannya pada orang lain. Ye Chen menundukkan kepala untuk mengenang A Li dalam wujud rubah dan setelah bertransformasi, lalu pemuda itu tersenyum tipis. Begitu suasana menjadi tenang, Ye Chen tidak bisa menahan diri untuk memikirkan A Li.     

A Li sudah mati, setiap kali memikirkan hal ini, hati Ye Chen merasa sangat sakit dan rasa sakitnya membuatnya ingin menangis.     

Sedangkan Xiaoyi, walaupun waktunya bersama Xiaoyi lebih sedikit, tapi Ye Chen sejak awal sudah menganggap bocah itu seperti adik kandung sendiri.     

Tidak seharusnya mereka datang ke dasar tanah!     

Kalau mereka tidak ke sana, maka tragedi ini tidak akan terjadi.     

Ye Chen menyalahkan dirinya sendiri, ia merasa dirinya yang paling kuat karena memiliki roh.     

Penyesalan dirinya membuat hatinya merasa sakit seperti ditusuk dua buah pisau dengan sangat dalam.     

A Li, maaf, aku tidak berguna! Ye Chen menghantamkan tinjunya ke dinding di sebelahnya. Ada bekas darah mengalir di atas tembok tersebut. Pemuda itu hanya melampiaskannya menggunakan tubuhnya, tapi sakit di dalam hatinya lebih menyakitkan daripada tangannya. Dan ia tak dapat menahan air matanya.     

Tantai Ling membuka mata dan melihat punggung Ye Chen yang terlihat kesepian, ia sedikit tidak paham dan bertanya, "Rubah itu, apakah sangat penting untukmu?"     

"Kamu tidak mengerti." Suara Ye Chen terdengar serak.     

"Aku tidak mengerti?" Tantai Ling teringat saat ayahnya meninggal, hatinya seperti diiris-iris, tapi saat itu ia tidak mengerti, ia hanya mengerti kalau ia harus membalaskan dendam ayahnya, sehingga ia menggenggam erat trisula ayahnya. Kepalanya sudah dipenuhi dengan hawa membunuh sampai lautnya menjadi lautan darah. Pada waktu itu, ia sudah memahami makna sebenarnya Dao bela diri versinya. Setelah membalas dendam, ia tidak merasa puas karena ternyata balas dendam tidak membuatnya bahagia. Hatinya perlahan mendingin hingga hari ini, kemudian ia menggelengkan kepala dan bergumam, "Mungkin aku tidak mengerti."     

Ye Chen menarik napas dalam, ia menekan kerinduannya terhadap A Li dan Xiaoyi dalam-dalam. Tangan kanannya bergerak mengeluarkan pisau terbang Xuan Qi, kemudian pisau itu berputar-putar di udara, dan hawa membunuh langsung memenuhi ruangan batu tersebut.     

"Aku akan membunuh setan gentayangan tersebut dan pelaku di balik area terlarang ini. Aku akan membunuh semuanya!" Mata Ye Chen dipenuhi dengan bercak darah, ada sebuah kebencian kuat yang muncul. Pisau terbang Xuan Qi yang awalnya bening, sekarang berwarna hitam.     

Dari pisau terbang Xuan Qi itu muncul hawa membunuh yang sangat mengerikan, membuat Tantai Ling juga merasa ngeri. Ia mengerti bahwa di dalam hawa membunuh itu ada sedikit pikiran setan. Dengan perkembangan Ye Chen yang seperti ini, suatu hari pemuda itu akan menjadi iblis. Tapi tidak masalah jika menjadi iblis, Tantai Ling tidak akan berkata apapun, karena sebenarnya ia juga memiliki pikiran setan. Setiap orang memiliki hak untuk memilih jalannya sendiri.      

Tantai Ling melihat Ye Chen kemudian berkata dengan suara jernih, "Aku juga pernah sepertimu. Awalnya aku adalah seorang tuan putri klan siluman laut, setiap hari hidupku sangat bahagia tanpa kekurangan. Sampai suatu hari, ayahku terbunuh karena dendam. Waktu itu aku juga sama sepertimu, aku mengambil trisula ayah dan membunuh semua orang yang menyebabkan kematian ayahku. Tapi kemudian aku baru sadar kalau semua itu tidak ada artinya. Meskipun aku membunuh mereka, ayah juga tidak bisa kembali hidup." Tantai Ling juga tidak tahu dirinya bisa bicara sebanyak itu.     

"Kalau hal seperti itu terjadi lagi, apakah kamu akan membunuh orang-orang itu?" Ye Chen bertanya seraya menoleh dan menatap Tantai Ling.     

Tantai Ling tercengang, ia mengeluarkan satu kata, "Bunuh!" Kata ini memiliki makna yang tak bisa diungkapkan.     

Ye Chen menoleh lagi dan tidak melanjutkan pembicaraan.     

Tantai Ling sadar bahwa ternyata semuanya tidak perlu alasan apapun untuk melakukannya.     

"Kalau suatu hari kamu menyadari perasaan yang ada di dunia manusia, jika dibandingkan dengan Dao, semua itu hanyalah sebuah asap yang memburamkan mata. Usia yang panjang pada akhirnya juga akan menghancurkan perasaan." Ujar Tantai Ling tanpa ekspresi, sambil merapikan rambutnya ke belakang dengan jari-jari lentiknya.     

"Semua orang yang bisa bicara seperti ini, tidak akan mengerti bahwa perasaan yang sebenarnya tidak akan termakan usia. Tapi suatu hari nanti kamu akan mengerti." Ye Chen menimpali Tantai Ling sambil membayangkan A Li. Ia tahu, sampai kapanpun ia tidak akan melupakan A Li.     

Tantai Ling tidak membantah.     

Cukup lama dua orang ini terdiam tidak saling berbicara, dan seluruh ruangan batu terasa sangat tenang.     

Setengah jam berlalu lagi, Tantai Ling akhirnya pulih dan berdiri sambil melihat Ye Chen. "Ayo kita turun." Tantai Ling sekarang menunjukkan energi yang tidak sama seperti sebelumnya, cahaya tujuh warna mengitari badannya, dan mereka menuju ke tangga turun itu.     

Walaupun Tantai Ling belum kembali ke kekuatan maksimalnya, tapi sudah lebih baik daripada sebelumnya.     

Ye Chen juga berdiri mengikuti di belakang Tantai Ling. Xuan Qi di dalam tubuh Ye Chen mulai mengalami perubahan setelah melewati beberapa hal. Ada sedikit perkembangan, dan sekarang pemuda itu semakin dekat dengan tingkat Zun langit. Selain itu, Xuan Qi di dalam tubuhnya juga lebih menggila daripada sebelumnya, sampai membuat perasaannya sedikit gelisah.     

Ye Chen paham kejadian yang menimpa A Li dan Xiaoyi telah mempengaruhi Dao di dalam hatinya. Sekarang ia menghadapi dua pilihan, yang pertama adalah melupakan A Li dan Xiaoyi, dan mulai menguatkan Dao di dalam hatinya. Sedangkan yang kedua adalah mengahancurkan Dao di dalam hatinya, yang akhirnya akan dapat merubahnya menjadi iblis.     

Tapi mustahil untuk melupakan A Li dan Xiaoyi.     

Ye Chen tidak tahu hasilnya akan bagaimana, tapi apapun hasilnya ia harus menerimanya!     

Ye Chen mengikuti di belakang Tantai Ling, tangan kiri pemuda itu mengambil pedang penghancur neraka, sedangkan tangan kanannya mengeluarkan pisau terbang Xuan Qi, entah di bawah kuburan ini ada apa lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.