Langit Sembilan Bintang

Ruangan Batu



Ruangan Batu

0Ketika merasakan kemarahan Ye Chen yang memuncak, Tantai Ling pun berkata dengan datar, "Kamu tidak mungkin bisa membunuh setan gentayangan itu." Tantai Ling seperti sedang mengatakan kebenaran, nada bicaranya terdengar sangat yakin.     

"Kenapa kamu menolongku dan Xiaoyi?" Ye Chen bertanya sambil menatap Tantai Ling, ia duduk bersila di sana untuk memulihkan Xuan Qi. Kebencian dalam hatinya membuat Ye Chen sangat ingin meningkatkan kekuatannya. Karena kekuatan Ye Chen sekarang bukan tandingan setan gentayangan tersebut, ia tahu kalau sekarang ia pergi mencari setan itu, maka sama saja dengan mengantar nyawa. Apalagi sekarang pintu batu tersebut tidak dapat dibuka!     

"Tidak kenapa-napa, itu hanya hal kecil." Tantai Ling berpikir kalau harus karena suatu alasan, mungkin itu karena ia merasa bahwa, suatu hari Ye Chen dapat membantunya untuk menerobos. Dan ia ingin melihat Ye Chen dapat berkembang sampai ke tingkat mana. Mengenai kenapa ia menolong Xiaoyi, ia sendiri juga tidak paham, mungkin karena rubah itu. Di saat-saat terakhir, tatapan rubah itu terlihat penuh dengan kerinduan. Tantai Ling tahu rubah itu sangat ingin tetap hidup, tapi rubah itu malah tetap menyerbu ke arah setan gentayangan tersebut.     

Rubah itu ingin menukar nyawanya dengan nyawa Ye Chen dan Xiaoyi! Tantai Ling tidak mengerti kenapa rubah itu mau berbuat seperti itu, apakah karena perasaan? Entah kenapa ada sedikit senyuman dalam pandangan mata rubah itu.     

Sebenarnya apa itu perasaan? Tantai Ling teringat saat kematian orang tuanya, waktu itu hatinya terasa sangat sakit. Ia mengayunkan trisulanya, memimpin puluhan ribu klan siluman lautnya, dan tak berhenti membunuh sampai membuat lautan darah. Hingga akhirnya hanya tersisa dirinya seorang diri.     

Jangan-jangan yang bisa membuat hati manusia sakit adalah perasaan?     

Hati Tantai Ling bertanya-tanya, selama beberapa tahun ini, ia sudah cukup lama tidak merasakan sakit hati. Ia terus mengkultivasi Dao bela diri, kultivasi dan kultivasi sampai melupakan semuanya, dari tingkat raja siluman sampai tingkat super, dan akhirnya menjadi ratu laut utara. Hanya pada saat tertentu, saat sedang sendirian dan teringat akan kematian orang tuanya, barulah hatinya terasa sakit, mungkin itulah yang disebut kesepian.     

Mungkin, kesepian adalah saat di mana kamu tidak bisa berbagi tangis dan tawa.     

Ternyata, ada beberapa hal yang tidak Tantai Ling ingat, tapi ia tidak benar-benar melupakannya.     

Kenangan-kenangan itu seperti air sungai yang mengalir di hati Tantai Ling. Beberapa saat setelahnya ia masih tetap Tantai Ling, seorang ratu laut utara yang angkuh dan dingin.     

"Aku ingin berterima kasih padamu, bukan karena kamu menolongku, tapi berterima kasih karena kamu membantu Xiaoyi, walaupun akhirnya ia tetap mati." Dalam mata Ye Chen terlihat luka yang tidak bisa disembuhkan. Pemuda itu ingin sekali menangis tapi ia tahu ia harus kuat. Setelah menenangkan dirinya, Ye Chen tahu kalau ia melepaskan singa bintang api ungu keluar, dan itu hanyalah cara yang akan dipakai oleh seseorang yang lemah.     

Ye Chen menggunakan kesembilan energi di dalam tubuhnya. Walaupun kekuatannya masih jauh lebih lemah daripada setan gentayangan tersebut, tapi Ye Chen bersumpah kalau ia akan membunuh setan tersebut!     

Cara apa yang dapat membuat dirinya mencapai tingkat super? Apakah dengan menggunakan pisau terbang? Segel bintang langit? Atau ada barang lainnya?     

"Setan gentayangan di luar sana adalah arwah gentayangan dari pemilik kuburan ini yang dimanfaatkan orang lain. Dengan bantuan teknik dalang dan diberi makan jiwa para ahli. Kalau bisa mendapatkan peninggalan pemilik kuburan ini ketika masih hidup, tunggu sampai kekuatanku pulih dan membuka pintu batu ini, mungkin masih ada kesempatan untuk membunuh setan gentayangan tersebut." Tantai Ling berkata dengan datar.     

Mendengar ucapan Tantai Ling, Ye Chen menoleh dan menatap Tantai Ling sambil bertanya, "Di mana mayat pemilik kuburan ini?"     

"Kuburan ini dibagi menjadi dua lantai, ada jebakan di setiap lantainya. Kalau ingin mencapai lantai paling dasar, perlu membuka satu ruangan batu, tapi bahkan diriku sendiri tidak memiliki kemampuan itu, apalagi kamu. Tapi pisau terbangmu cukup hebat, mungkin masih ada kesempatan." Tantai Ling berkata dengan suara yang terdengar letih, karena berusaha melawan energi suram di dalam tubuhnya.      

Mendengar perkataan Tantai Ling, ada kilatan cahaya di mata Ye Chen. Ia rela menghadapi kesulitan apapun demi membunuh setan gentayangan itu!     

"Bagaimana cara untuk sampai ke mayat pemilik kuburan ini?" Tanya Ye Chen, ia berdiri dengan sedikit gemetar. Saat ini luka di dalam tubuhnya sudah benar-benar pulih kembali, walaupun jumlah Xuan Qi-nya belum pulih seperti saat kekuatannya mencapai maksimal, tapi paling tidak sudah pulih 70-80%.     

Tantai Ling melihat Ye Chen sekilas, ia terkejut dengan kecepatan pemulihan Ye Chen. Padahal roh Ye Chen sebelumnya sudah dihancurkan beberapa kali, selain itu ia juga menggunakan Xuan Qi dalam jumlah banyak sampai membuat meridian di dalam tubuhnya terluka.     

"Aku tahu bagaimana cara ke sana, papah aku." Tantai Ling memaksakan diri ingin berdiri, tapi sama sekali tidak ada tenaga. Tangan kirinya berpegangan pada trisula sambil menjulurkan tangan kanan untuk meminta bantuan.     

Ye Chen kira ahli setingkat Tantai Ling tidak akan terluka, sekarang ia baru menyadari kalau Tantai Ling terluka sampai tidak bisa berdiri.     

Ye Chen mengulurkan tangan untuk menerima tangan kanan Tantai Ling, kulitnya lembut dan mulus tanpa luka. Saat tangannya memegang tangan Tantai Ling, rasa dingin yang menusuk tulang membuat Ye Chen gemetaran.     

Energi suram yang ditinggalkan setan gentayangan itu di dalam tubuh Tantai Ling ternyata begitu menakutkan. Dan Tantai Ling masih belum bisa mengusir energi suram tersebut. Mungkin Xuan Qi di dalam tubuh Ye Chen bisa berfungsi untuk mengusir energi suram tersebut.     

Walaupun Ye Chen pernah bergesekan dengan Tantai Ling, tapi sekarang keduanya memiliki musuh yang sama. Ye Chen tidak egois, ia menyalurkan Xuan Qi dari dalam tubuhnya ke dalam tubuh Tantai Ling.     

Tantai Ling melihat Ye Chen seperti ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba ekspresinya berubah keheranan. Meskipun Xuan Qi yang disalurkan Ye Chen sangat lemah dan sedikit, tapi begitu bersentuhan dengan energi suram di dalam tubuhnya, Xuan Qi tersebut bisa menelan energi tersebut.     

Meskipun proses ini sedikit lambat, tapi sangat berkhasiat.     

Tantai Ling tak menyangka kalau Xuan Qi di dalam tubuh Ye Chen sangat murni. Tantai Ling mengakui kalau dirinya terlalu memandang rendah Ye Chen. Xuan Qi spesial di dalam tubuh Ye Chen, maupun pisau terbang Xuan Qi yang dikeluarkannya, juga segel bintang langit, semuanya membuat Tantai Ling merasa Ye Chen sangat misterius.     

Meskipun Tantai Ling mengenakan baju sutra biru, tapi pakaian tersebut sangat transparan. Karena hanya berupa sepotong sutra panjang berwarna putih yang menutupi sebagian tubuhnya. Biasanya Tantai Ling selalu diselimuti Xuan Qi air, yang membuat orang tidak begitu dapat melihatnya dengan jelas. Tapi sekarang Xuan Qi air yang menyelimutinya sudah tidak ada, dan sebagian bisa kulitnya bisa terlihat jelas, terutama di bagian dadanya.     

Pria manapun yang melihat pemandangan ini mungkin tidak akan dapat mengalihkan pandangannya. Tapi saat ini yang dipikirkan Ye Chen hanya A Li dan Xiaoyi, hatinya merasa sangat sedih. Walaupun Tantai Ling sangat cantik, tapi ia tidak terlalu memikirkannya.     

Melihat reaksi Ye Chen, Tantai Ling tidak menunjukkan ekspresi apapun. Ia juga tidak ingin menutupi bagian tubuhnya, karena pikirannya tidak serumit manusia.     

Energi suram di dalam tubuh Tantai Ling sudah banyak ditelan oleh Xuan Qi Ye Chen, dan luka di tubuhnya akhirnya sedikit membaik, tapi ia tetap saja masih tidak bertenaga.     

Dengan bantuan Ye Chen, tangan kiri Tantai Ling berpegangan pada trisulanya, lalu melangkah pelan-pelan maju ke depan.     

Mereka berdua melangkah perlahan-lahan, melewati jalanan panjang dan sempit, kemudian masuk ke sebuah ruang batu rahasia. Selain jalan masuk, semua tempat di ruangan batu itu ditutup, tidak dapat melanjutkan perjalanan ke depan lagi.     

Ruangan batu tersebut luasnya mencapai 500-600 meter persegi, di atasnya ada tempat-tempat lilin yang sudah rusak, dan juga masih ada beberapa lilin. Ada mutiara malam yang tergantung di keempat sisi di dindingnya. Dan hal itu membuat ruangan batu itu menjadi sangat terang. Ye Chen sedikit bertanya-tanya kenapa Tantai Ling membawa dirinya ke tempat itu, karena di sana adalah jalan buntu, mau jalan ke mana lagi mereka?     

Ye Chen mencoba menggunakan rohnya untuk memeriksa dan menyadari kalau batu-batu di ruangan itu tidak tidak ditembus roh, entah terbuat dari apa batu-batu tersebut.     

"Aku tahu kalau ada jalan turun di dalam ruangan batu ini. Tapi aku tidak tahu bagaimana cara membukanya." Ujar Tantai Ling sambil berpegangan pada trisula dan menghentikan langkahnya, "coba gunakan pisau terbang Xuan Qi-mu untuk membuka keempat sisi dinding batu ini."     

Ye Chen melihat sekeliling dan mengrutkan kening, ia baru tahu kalau ternyata di ruangan batu itu ada jebakan tersembunyi.     

Kalau benar ada jebakan, ia khawatir jika menggunakan pisau terbang Xuan Qi secara sembarangan. Tidak masalah jika Tantai Ling yang terkena jebakan, tapi sekarang Tantai Ling bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri, sedangkan Ye Chen dengan kekuatannya saat ini juga tidak bisa melindungi nyawanya sendiri. Pasti pemilik kuburan ini semasa hidupnya adalah seorang ahli jenius, karena bisa membuat jebakan seperti ini.     

Bisakah Ye Chen menemukan di mana jebakan itu?     

Ia melihat ke sekeliling ruangan batu yang ditutup dengan papan batu sebesar tiga meters. Setiap pinggiran batunya memiliki ukiran beberapa wanita telanjang dengan berbagai pose. Ada lebih dari sepuluh mutiara hitam yang tergantung di atas ruangan batu tersebut, membuat seluruh ruangan batu menjadi terang.     

"Jebakan di sini sangat tersembunyi, aku sudah pernah mencoba, sangat sulit untuk mencari tahu di mana jebakan itu berada." Tantai Ling berkata sambil melihat Ye Chen yang mencari-cari di seluruh ruangan.     

Ye Chen tidak menjawab, ia melihat meja batu di depannya, di tengah ruangan batu itu ada sebuah meja yang cukup aneh. Kemudian ia melihat ke bawah untuk mencari jebakan tersembunyi, atau apapun yang dapat membuatnya menggerakkan meja batu tersebut.     

Akhirnya ia melihat di sekeliling meja batu tersebut, tapi tidak ada tombol jebakan sama sekali. Ia juga tidak dapat memindahkan meja batu tersebut.     

Karena Tantai Ling sudah pernah memeriksa ruangan itu, seharusnya jebakan biasa tidak akan luput dari mata Tantai Ling. Kalau benar ada jebakan, maka jebakan tersebut sangatlah tersembunyi.     

"Jangan membuang tenaga lagi." Ujar Tantai Ling, teknik Ye Chen dalam mencari jebakan sangatlah buruk. Jadi, bagaimana mungkin bisa menemukan keberadaan jebakan itu?     

Mata Ye Chen tertuju pada sebuah tempat lilin di atas meja. Tempat lilin itu bisa menampung tiga buah lilin, dan masih ada beberapa lilin tertinggal di atas meja, semuanya tinggal setengah saja. Di atas meja itu juga dipenuhi dengan minyak lilin. Jika mendongak dan melihat atas ruangan batu itu, bisa terlihat pantulan cahaya dari mutiara malam, terlihat sangat ajaib.     

Semuanya ada tiga puluh enam mutiara malam, dan posisinya membentuk sebuah formasi aneh.     

Ye Chen terkejut begitu melihat formasi yang dibentuk dari mutiara hitam itu penuh dengan kekuatan yang sangat besar.     

Beruntung ia tidak sembarangan merusak ruangan batu itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.