Langit Sembilan Bintang

Lebah Beracun



Lebah Beracun

0Dua orang ahli Zun bumi itu tiba-tiba berteriak kesakitan. Rasa sakit ini membuat mereka hampir mati! Tapi Tuoba Yan adalah Tuan yang juga ahli Zun energi, mana berani mereka berdua melawan kata-katanya. Dengan tidak berdaya, dua orang tersebut melesat maju dan mencari-cari di sekelilingnya.     

Para ahli Zun bumi lainnya saling berpandangan tanpa bersuara. Di dalam hati, mereka merasa seperti kelinci percobaan.     

Tuoba Yan dan beberapa orang lain mengikuti dari jauh di belakang, jaraknya sekitar ratusan meter dari dua orang ahli Zun bumi itu, karena menurut mereka dengan menjaga jarak ratusan meter ini, mereka masih memiliki kesempatan untuk melawan ketika bertemu dengan orang dari negara Xiwu.     

Roh Ye Chen menyadari kondisi ini, ia tertawa dingin dalam hati. Para ahli biasa sebenarnya juga takut mati. Mereka melindungi diri sendiri dan mengutus bawahannya untuk mengorbankan diri. Hal seperti ini sangat wajar terjadi.     

Karena mereka mengutus dua orang untuk dikorbankan, kalau tidak dimakan, bukankah menyia-nyiakan niat baik mereka?     

A Li membuka mulut dan menyemburkan kabut putih agar menyelimuti hutan gunung itu.     

Sekarang baru pagi hari, jadi wajar kalau ada kabut di dalam hutan.     

Setelah Ye Chen bersembunyi di balik pohon besar, A Li melesat mendekat ke arah dua orang ahli Zun bumi itu.     

"Apa yang terjadi? Kabut di sini kenapa setebal ini?" Ujar salah seorang ahli Zun bumi. Mereka menggunakan tenaga dalam telapak tangan untuk memecahkan kabut-kabut itu.     

Lalu, ada sebuah bayangan putih yang melesat ke dalam.     

"Apa itu?!" Dua orang ahli Zun bumi tersebut segera meningkatkan kewaspadaan. Mereka melihat rerumputan yang tertiup angin dengan tegang.     

"Sepertinya seekor binatang buas." Ujar seseorang dengan ragu.     

A Li sengaja memperlihatkan wujudnya untuk menarik perhatian mereka. Saat mereka berbicara, pandangan mereka tiba-tiba menjadi buram, dan begitu berbalik badan, mereka melihat ada seekor ular bersayap besar, menyerbu mereka dari belakang. Mereka berteriak terkejut dan segera berlari ke arah depan.     

Ular bersayap raksasa itu hanyalah teknik ilusi A Li yang hanya ada di dalam pikiran dua orang ahli Zun bumi tersebut.     

Dua orang ahli Zun bumi tersebut segera masuk ke dalam kumpulan kabut tebal yang dihasilkan A Li.     

Melihat dua orang ahli tersebut masuk ke dalam kabut tebal, Ye Chen yang sedang bersembunyi di belakang pohon besar, segera menggerakkan tangan kanannya. Lalu ada dua buah pisau terbang melesat keluar bagaikan kilatan cahaya yang memecah udara, dan melubangi dua sampai tiga buah pohon besar.     

Dalam sekejap mata, terlihat cipratan darah segar di tengah-tengah alis dua orang ahli Zun bumi tersebut. Mereka berdua langsung jatuh ke tanah satu per satu.     

Berhasil! Ye Chen dan A Li melesat pergi. A Li terus menyemburkan kabut tebal untuk menghindari kejaran ahli di belakang.     

"Dua orang bodoh itu, apa yang terjadi? Kenapa mereka malah masuk ke dalam kabut tebal seperti ini?!" Ujar Tuoba Yan dengan marah. Ia membawa ahli lainnya menjauh dari sana, lalu melihat ke kabut tebal di depan mereka. Mereka tidak berani melanjutkan langkah ke depan, satu per satu dari mereka mengeluarkan kekuatan telapak tangan masing-masing untuk menyingkirkan kabut tersebut.     

Setelah mereka menyingkirkan kabut tersebut, mereka menyadari kalau di tanah sudah tergeletak dua mayat dengan lubang di tengah-tengah alisnya seperti terkena pisau terbang.     

Semua orang merasa ngeri saat melihat dua mayat yang tergeletak tersebut. Mereka segera meningkatkan kewaspadaan masing-masing.     

Wajah Tuoba Yan menggelap, ia menundukkan kepala dan memeriksa dua mayat tersebut. Ia menyadari kalau dua orang itu mati dengan sangat tragis, bahkan sampai tidak ada sisa energi sedikitpun di tubuh dua mayat tersebut. Dari sini dapat dilihat bahwa teknik membunuh yang digunakan untuk membunuh dua orang itu sangatlah jitu!     

"Kematian dua orang ini sangat aneh, logikanya pada saat melihat kabut yang tebal itu mereka tidak akan masuk ke sana, tapi kenapa mereka malah berteriak kaget dan masuk ke dalam kabut tersebut? Dan kabut ini seolah muncul secara kebetulan." Zuoqiu Gongye melihat ke sekitarnya dengan jeli, ia sama sekali tidak merasakan energi yang tertinggal dari lawan.     

Mereka belum menemukan lokasi di mana ahli negara Xiwu, tapi sudah kehilangan dua orang ahli Zun bumi!     

"Sampai saat ini kita bahkan belum melihat keberadaan mereka. Orang-orang licik ini pasti bersembunyi di dalam kegelapan untuk menyerang kita secara sembunyi-sembunyi!" Ujar Tuoba Yan sambil melihat kawanannya. "Bagaimana menurut kalian?"     

Hati mereka dipenuhi keraguan, tidak ada cara lain, walaupun Tuoba Yan adalah pemimpin mereka, tapi mereka tinggal lama di negara Zhongyang. Para ahli pengikutnya tidak mempercayainya, apalagi setelah tadi ia mengorbankan dua orang untuk mati. Kini mereka semakin tidak mempercayai Tuoba Yan.     

"Kalau begitu, cara yang paling baik adalah terus bersama, untuk menghadapi berbagai macam serangan." Ujar Zuoqiu Gongye.     

Semuanya langsung menganggukkan kepala menyetujui usul Zuoqiu Gongye tersebut.     

"Kalau begitu, semuanya jangan pergi lebih dari radius tiga lima meter." Perintah Tuoba Yan sambil menganggukkan kepala.     

Mereka melanjutkan pencarian mereka terhadap jejak orang negara Xiwu. Mereka sangat berhati-hati, yang mereka takutkan adalah lawan tiba-tiba muncul dari suatu tempat, sehingga mereka tidak berani masuk ke kabut tebal itu.     

"Sepertinya sekarang yang paling utama adalah mencari tahu di mana orang-orang dari negara Xiwu tersebut!" Ujar Tuoba Yan, lalu ia terdiam sejenak dan mengeluarkan kantong kain besar dari dalam bajunya, entah apa isi kantong yang tidak berhenti bergerak-gerak tersebut.     

"Tuan, benda apa itu?" Tanya Zuoqiu Gongye yang tampak bingung.     

Tuoba Yan tertawa kemudian berkata, "ini adalah lebah beracun, ukurannya sangat kecil tapi sudah terlatih. Di dalam kantong kain ini ada ribuan ekor lebah beracun, kita hanya perlu melepaskannya, mereka akan mencari dan menyerang manusia. Setelah tersengat tapi tidak punya penawar, racunnya bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Racun dari lebah ini tidak bisa dihilangkan oleh Xuan Qi ahli Zun langit. Kalau hanya tersengat sedikit, mereka akan sedikit hilang kesadaran, kalau parah bisa langsung mati seketika."     

"Apa mereka juga bisa menyerang kita?" Tanya Zuoqiu Gongye, ia merasa sedikit khawatir setelah mendengar penjelasan Tuoba Yan.     

"Ambilah, setiap orang mendapat dua, satu biru dan satu hitam." Ujar Tuoba Yan sambil melempar beberapa barang kepada Zuoqiu Gongye, lalu melanjutkan, "Yang biru adalah kantong wewangian, gantungkan di badan. Asalkan tidak mengganggu lebah beracun itu, mereka tidak akan menyerang kalian. Sedangkan yang hitam itu adalah obat penawar, kalau sampai tersengat lebah beracun, hanya perlu menggunakan sedikit saja obat penawar untuk menawarkan racunnya, tapi akan tetap ada rasa sakit. Sebaiknya jangan sampai tersengat lebah itu."     

Orang-orang mengambil kantong wewangian dan obat penawar itu satu per satu.     

"Lebah-lebah beracun ini, meskipun sangat kecil tapi setiap ekornya merupakan siluman aneh. Mereka hidup di tempat yang sangat kekurangan, tapi tubuhnya sangat kuat, bahkan ahli tingkat Zun bumi dan langit pun perlu mengeluarkan cukup banyak tenaga untuk membunuh mereka. Menurut kabar yang beredar, ada seratus ribu ekor lebah beracun yang dapat dengan mudah merampok sebuah kota, meskipun di dalam sana ada puluhan ahli Zun energi, tapi tetap saja akan mati di tangan lebah beracun ini." Ujar Tuoba Yan sambil tertawa licik. "Sebenarnya aku berencana untuk menggunakannya nanti saja, tapi karena hari ini orang negara Xiwu sudah membuatku marah, jadi biarkan mereka merasakan kehebatan lebah beracun ini!"     

"Tuan, cara ini pasti dapat membantai semua orang negara Xiwu!" Ujar Zuoqiu Gongye di samping Tuoba Yan.     

"Tuan sangat hebat." Puji mereka satu-per satu.     

Mendengar pujian dari anak buahnya, Tuoba Yan tertawa bangga sampai memperlihatkan gigi kuningnya.     

Begitu melepaskan lebah beracun itu dan mengikutinya dari belakang, mereka akan menemukan tempat dari orang-orang negara Xiwu berada. Selain itu, mereka dapat meminjam kesempatan itu untuk menyerang lawan juga!     

Pada saat Tuoba Yan mengeluarkan lebah-lebah itu, roh Ye Chen terus mengawasi mereka. Ye Chen dapat mendengar semua pembicaraan mereka. Kemudian pemuda itu mengulas senyum aneh. Tuoba Yan ini mengira kalau dirinya sangat pintar, tapi ia tidak akan menyangka kalau itu akan menjadi senjata makan tuan!     

Tuoba Yan dengan hati-hati membuka kantong kain itu, ia tidak rela melepaskan semua lebah beracun itu, sehingga ia sangat berhati-hati mengeluarkan sebagian demi sebagian lebah-lebah beracun tersebut.     

"Pergilah." Ucap Tuoba Yan sambil tersenyum licik.     

Saat Tuoba Yan membuka kantong itu, Ye Chen sudah melepaskan rohnya di kejauhan.     

Setelah lebah-lebah itu keluar, mereka menggerombol menjadi sebuah gumpalan hitam di angkasa, seperti sedang mencari target. Mereka menemukan Tuoba Yan dan lainnya sedang berdiri di sana. Aroma Tuoba Yan dan anak buahnya bukanlah aroma yang mereka suka, jadi mereka ingin mencari mangsa yang lain. Tap, tiba-tiba ada sebuah roh kuat yang menekan mereka. Lebah-lebah itu langsung berhamburan, dan tidak memperdulikan aroma yang tidak mereka suka dari Tuoba Yan dan anak buahnya. Kini lebah-lebah itu menyerbu Tuoba Yan dan lainnya.     

Tuoba Yan hanya mengeluarkan sebagian lebah beracun saja, kira-kira ada tiga ratus ekor lebih. Saat ia akan menyimpan kembali kantong kainnya, tiba-tiba lebah-lebah yang sudah ia keluarkan menyerang ke arahnya.     

Beberapa ekor lebah beracun menyengat tangan Tuoba Yan, membuat ia berteriak kesakitan. Lalu muncul beberapa gelembung besar di tangannya. Rasa sakit dari sengatan lebah itu terasa panas, seperti terkena besi panas yang masih membara.     

Tuoba Yan sama sekali tidak menduga kalau lebah-lebah beracun yang selama ini dikendalikannya, bisa tiba-tiba berbalik menyerangnya. Tangannya terasa mati rasa karena terkena racun lebah itu! Tangannya gemetaran, membuat kantong kainnya terjatuh di tanah dan membuat semakin banyak lebah-lebah beracun keluar dari sana.     

Ribuan lebah beracun terbang memenuhi angkasa. Lebah itu menyerang Tuoba Yan dan yang lainnya, hingga semua orang menjadi kalang kabut dibuatnya.     

"Tuan, bukankah Anda bilang kalau lebah-lebah beracun ini tidak akan menyerang kita?" Ucap Zuoqiu Gongye, ia dan lainnya melihat lebah-lebah beracun itu menyerang mereka. Mereka bergegas mengayunkan telapak tangan untuk menebas ke arah lebah-lebah beracun tersebut.     

Tapi lebah-lebah ini terlalu kuat, kekuatan Zun langit dan Zun bumi juga tidak bisa membunuh mereka.     

"Argh!"     

"Argh!"     

Suara-suara teriakan terdengar di sana.     

Di bagian tubuh yang tersengat lebah, akan muncul gelembung sebesar bakpao berwarna merah, dan terasa panas menyengat. Mereka segera memakan obat penawar racun itu.     

"Aku juga tidak mengerti, hal ini aneh sekali, pasti ada orang yang mengacaukan mereka!" Ujar Tuoba Yan dengan panik, ia sibuk melawan lebah-lebah beracun itu. Lebah-lebah ini memiliki kecerdasan, mereka tidak menyerang dari satu tempat saja, tapi dari empat penjuru sekaligus.     

"Tidak bisa, Tuan, khasiat obat penawar ini tidak cukup kuat!" Teriak seorang ahli Zun bumi, tubuhnya sudah disengat di puluhan tempat, semuanya mulai membengkak, dua bibirnya pun membengkak seperti sosis, membuat perkataannya tidak terdengar jelas. Kalau tersengat di satu atau dua tempat saja, masih bisa diatasi dengan obat penawar itu. Tapi tempat yang tersengat sudah terlalu banyak, sampai obat penawar pun tidak bisa mengatasinya.     

Kini, sekujur tubuh mereka terasa mati rasa dan tidak dapat bergerak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.