Langit Sembilan Bintang

Hati Dao, Semua Hancur!



Hati Dao, Semua Hancur!

0"Kenapa?" A Li melihat Ye Chen dengan tatapan bingung.     

"Karena kamu terlalu cantik. Aku khawatir kalau kamu tidak memakai baju di depan mereka, mereka akan berpikiran mesum terhadapmu."     

Ye Chen sedikit malu saat dilihat oleh A Li.     

"Baik." A Li menganggukkan kepala lalu dengan serius berkata, "A Li akan mempercayai Kakak Ye Chen."     

Mendengar perkataan A Li, Ye Chen merasa jantungnya berdebar kencang. Rubah kecil ini benar-benar membuat orang terpesona. Semua orang pasti tidak tahan melihat wajah lugu A Li yang mempesona.     

Ye Chen menggaruk-garuk kepalanya, orang pertama yang memiliki pikiran mesum kepada A Li adalah dirinya. Aroma wangi A Li membuat orang merasa berada di tengah-tengah taman bunga.     

"Waktu transformasiku sudah akan habis. Kak Ye Chen, apa kamu mau meraba di sini?" A Li bertanya pada Ye Chen yang terus terpaku pada dadanya.     

"Apa… ? Itu… Itu…." Ekspresi Ye Chen mengeras, terjadi pergolakan hebat di dalam hatinya. Itu adalah tindakan yang sangat memalukan, tapi buah dada A Li terlalu mempesona.     

Kedua tangan A Li menarik tangan Ye Chen, dan meletakannya di atas dadanya lalu berkata, "Waktu transformasiku akan segera habis. Aku sekarang masih belum bisa bertransformasi sesuka hati, rabalah sebentar."     

Ye Chen merasakan pikirannya kosong saat merasakan tangan kanannya menyentuh dada A Li. Saat ini ia tidak bisa melukiskan bagaimana rasanya, jantungnya seperti berhenti sejenak.     

Tiba-tiba tubuh A Li menyusut dan kembali ke bentuk rubah.     

Beberapa saat kemudian, Ye Chen masih tercengang. Semua yang ia lihat tadi seperti mimpi, tapi ia tidak akan melupakan kejadian barusan. Ye Chen merasakan hasrat yang luar biasa di dalam tubuhnya.     

Ye Chen menundukkan kepala untuk melihat A Li yang sedang tidur meringkuk di pahanya, ada perasaan kehilangan di dalam hatinya.     

"Hati Dao-ku hancur semuanya." Ye Chen tertawa pahit dalam hati. A Li membuatnya terpesona. "Tapi itu adalah pengalaman yang bagus, benar-benar lembut."     

Ye Chen menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir semua pikiran mesumnya.     

Melihat Ye Chen yang sudah kembali fokus, rona merah di pipi A Li baru menghilang perlahan, ada senyuman nakal di bibirnya. Ibunya pernah berpesan padanya, agar ia berpura-pura tidak mengerti apa-apa di depan pria yang ia cintai. Sekali-kali bersikaplah manis, tapi jangan terlalu cepat memberikan semuanya pada pria tersebut. Dengan begitu, barulah kita akan memikat hatinya, dan ia tidak akan memikirkan wanita lain.     

Sekarang sudah tengah malam, ombak di luar terlihat semakin besar dan perahu itu bergejolak dengan sangat kuat.     

Entah kenapa Ye Chen selalu merasa ada firasat buruk. Rohnya bergerak masuk ke dasar laut, ia melihat sebuah bayangan hitam besar sedang mendekat dengan cepat. Saat rohnya melihatnya dengan jelas, ia baru menyadari kalau itu adalah seekor gurita raksasa.     

Gurita ini berukuran sebesar separuh perahu mereka. Karena bentuknya tidak sama dengan Xiaoyou, itu berarti makhluk itu bukan gurita Tianming.     

Roh Ye Chen menyelimuti gurita besar itu, ia ingin menggunakan rohnya untuk menakutinya. Tapi ternyata gurita itu sama sekali tidak terpengaruh!     

Gurita itu tidak sama dengan siluman lainnya, ia tidak takut dengan roh. Tapi Ye Chen merasakan kalau kekuatan gurita ini tidak terlalu kuat, mungkin mencapai master langit. Mungkin makhluk aneh di laut ini tidak takut dengan Raja siluman.     

Seperti Tantai Ling, gurita itu juga tidak memiliki pikiran roh. Tapi gurita ini tidak sama dengan siluman lainnya.     

"A Li, ada serangan makhluk laut yang aneh, ayo kita pergi." Ucap Ye Chen kemudian bergegas memberikan sinyal pada Xiaoyi. Ia membawa A Li keluar dari kamar untuk membangunkan yang lainnya.     

Walaupun ia merasakan kalau makhluk ini memiliki kekuatan master langit, tapi Ye Chen tidak berani sembrono.     

Semuanya berkumpul di geladak kapal, mereka mendengar suara keras lalu perahu itu langsung bergetar kuat. Ada tentakel-tentakel yang muncul dari dalam laut, dan merangkul seluruh perahu.     

Kalau perahu itu sampai terbalik maka akan repot jadinya. Beruntung perahu tersebut dibuat dari logam khusus, jadi tidak mudah dipecahkan.     

Ye Chen menarik pedang penghancur nerakanya, ia menggunakan Xuan Qi-nya dan menebaskan pedangnya.     

Satu tentakel gurita itu putus dan terjatuh di atas geladak. Tentakel itu terus bergerak.     

Perahu itu terus bergejolak, sepertinya gurita itu marah. Gurita itu beberapa kali menabrakan diri ke perahu tersebut, tentakel yang tadinya putus dengan cepat tumbuh kembali.     

Kaisar Mingwu, Nie Qingyun, dan lainnya mengambil senjata mereka dan menebas gurita tersebut. Walaupun mereka tidak bisa memutus tentakel gurita tersebut dalam sekali serangan, tapi tetap bisa melukainya. Tak ada yang menyangka kalau gurita itu ternyata sangat kuat. Lukanya bisa menutup kembali dengan cepat.     

Gurita itu baru mencapai tingkat master langit tapi memiliki kekuatan pemulihan yang sangat cepat.     

Peng! Peng! Peng! Tentakelnya menyerang ke arah para ahli Zun bumi dan membuat para ahli mundur beberapa langkah. Sedangkan Kaisar Mingwu, Nie Qingyun dan leluhurnya terus mengayunkan senjatanya.     

"Makhluk ini sedikit aneh, kenapa tidak bisa melukainya?!"     

Mungkin mereka harus memenggal kepalanya untuk membunuhnya, tapi kepalanya masih bersembunyi di dalam air. Mungkin makhluk itu selalu menggunakan cara ini untuk membunuh banyak orang.     

Ye Chen awalnya mengira mereka akan dengan mudah melawan gurita tersebut, jadi ia tak bersedia mengeluarkan rohnya. Tapi sekarang sepertinya tak ada cara lain, kalau ia tidak cepat bertindak, perahu ini pasti akan terbalik karena gurita itu.     

Kemudian roh Ye Chen masuk ke air dengan cepat. Begitu pikirannya bergerak, sosok prajurit berzirah emas sudah berada di dasar laut.     

Prajurit berzirah emas itu memegang golok panjang yang memiliki api ungu di ujungnya. Api ungu itu membakar air di sekitarnya menjadi uap.     

Prajurit berzirah emas itu menatap gurita besar yang bersembunyi di bawah perahu dengan tatapan dingin, ada sebuah pikiran kuat yang menekannya.     

Akhirnya gurit itu merasa ketakutan dan segera menarik tentakelnya untuk menghindari serangan.     

Ye Chen sedang bersiap menggunakan golok panjangnya untuk menebas gurita itu. Tapi ia melihat ada sebuah anak panah yang melesat ke arah prajuritnya. Begitu rohnya melihat hal tersebut, ia tahu kalau itu adalah Xiaoyou.     

Gerakan Xiaoyou menjadi sangat cepat ketika di dalam laut.     

Selama perahu itu berjalan, Xiaoyou terus bermain di sekitar sana. Semua yang ada di lautan adalah sebuah hal baru baginya.     

Beberapa saat kemudian, Xiaoyou berada di depan prajurit berzirah emas.     

Tubuh gurita itu mengeras setelah melihat Xiaoyou, tubuhnya seolah tidak dapat bergerak.     

Hal itu membuat Ye Chen merasa aneh. Kenapa setelah melihat Xiaoyou gurita itu jadi ketakutan? Apakah makhluk laut juga memiliki kasta?     

Pemandangan yang dilihat Ye Chen berikutnya membuatnya sangat tercengang.     

Xiaoyou berenang ke depan gurita itu lalu menjulurkan tentakelnya, dan menampar gurita besar itu. Gurita besar tidak berani berbuat apapun setelah terkena tamparan Xiaoyou.     

Xiaoyou selalu mengikuti Xiaoyi, mereka sering bermain di dalam istana. Xiaoyou mempelajari hal tersebut dari pada Momo yang mengajari para pelayan kecil.     

(Momo adalah Pelayan senior yang bertugas untuk mendidik para pelayan muda di dalam istana.)     

Seekor gurita sebesar bola memberi pelajaran seekor gurita yang ukurannya hampir sebesar kapal. Xiaoyou sepertinya baru mencapai tingkat master bumi, sedangkan gurita besar itu adalah master langit.     

Setelah dipukuli oleh Xiaoyou, gurita besar itu tak bergerak. Beberapa saat kemudian ia seperti mendapat sebuah perintah dan berenang ke samping perahu, tapi tidak berani menyerang perahu lagi.     

Ye Chen pun bergegas menyimpan kembali rohnya.     

Kaisar Mingwu, Nie Qingyun, dan lainnya sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di dasar laut. Mereka tetap bersikap waspada di atas geladak, dan bersiap melawan gurita itu kapanpun. Mereka bisa merasakan kalau gurita itu berada tidak jauh dari perahu mereka.     

"Sudah, sudah tidak apa-apa. Semuanya silahkan kembali ke kamar masing-masing." Ujar Ye Chen dengan datar.     

"Apakah gurita itu sudah kabur?" Tanya Kaisar Mingwu yang terlihat bingung.     

"Tidak lari, tapi tidak akan menyerang kita lagi." Ujar Ye Chen, ia tidak bisa menjelaskan alasannya.     

Kemudian Nie Qingyun melihat Ye Chen dan memberi hormat padanya. Kemudian ia dan leluhurnya kembali ke kamar mereka. Mereka sama sekali tidak meragukan perkataan Ye Chen. Mungkin Raja siluman sudah menjinakkan makhluk laut aneh itu dengan suatu cara.     

Walaupun Kaisar Mingwu sedikit bingung, tapi ia membiarkannya. Mungkin itu adalah teknik rahasia sekte penjinak makhluk buas. Kaisar Mingwu lalu menghela nafas. Selama ratusan tahun ini ia telah mengutus banyak orang ke negara Zhongyang untuk membangun hubungan lagi dengan mereka tapi semuanya gagal.     

Kalau ada dukungan dari sekte penjinak hewan buas, klan kaisar Yin pasti tidak akan terpuruk seperti sekarang. Sayangnya, sepertinya sulit untuk menjalin hubungan dengan sekte tersebut melalui Ye Chen.     

Orang lain saling memberi komentar, dan membubarkan diri kembali ke kamarnya sendiri.     

Ada seekor gurita master langit yang melindungi perahu mereka. Perjalanan mereka menjadi lebih aman.     

Perahu itu telah mengarungi lautan selama enam hari.     

"Lihat, di sana adalah area terlarang!" Seru seorang ahli tingkat Zun bumi sambil mengambil sebuah kompas.     

"Benar sekali, itu adalah area terlarang." Mereka pun langsung tegang.     

Di dalam sejarah, area terlarang sama dengan sebuah tempat untuk mati. Tak terhitung ada berapa banyak ahli yang mati dan menjadi tulang belulang di sana.     

Semua orang berkumpul ke geladak dan berpegangan pada sisi kapal. Mereka melihat ada sebuah pulau terpencil di kejauhan. Pulau itu tidak terlihat terlalu mencolok di tengah-tengah lautan yang luas.     

Pulau itu sangat jauh, sehingga terlihat sangat kecil. Namun sebenarnya ukurannya cukup besar.     

Langit di atas pulau tersebut diselimuti dengan lapisan cahaya tujuh warna seperti pelangi. Tapi Ye Chen tahu kalau itu adalah sebuah segel yang dipasang oleh seseorang. Sepertinya segel itu jauh lebih kuat daripada kerajaan giok bawah tanah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.