Langit Sembilan Bintang

Transformasi A Li



Transformasi A Li

0Ye Chen juga mendengar kata-kata Xiaoyi. Xiaoyou sudah dikendalikan oleh rohnya, dan tidak akan hilang dalam radius sepuluh mil, jadi tak perlu memperlambat kecepatan kapal. Ye Chen tersenyum kemudian berkata, "Biarkan Xiaoyou pergi bermain."     

Xiaoyi lalu menggendong Xiaoyou ke sisi kapal.     

"Xiaoyou aku melepaskanmu ya." Ujar Xiaoyi sambil melepaskan Xiaoyou yang berteriak kegirangan lalu masuk ke air.     

Setelah Xiaoyou masuk ke dalam laut, roh Ye Chen merasakan bahwa Xiaoyou menjadi sangat lincah dan tak seperti biasanya. Ia berenang ke sana kemari, Shoo! Shoo! Shoo! Seperti kilatan cahaya.     

Kecepatannya bahkan jauh lebih cepat daripada perahu yang mereka naiki.     

Xiaoyou menangkap ikan untuk dimakan bersama, sedangkan Ye Chen dan A Li berpandangan sambil tertawa. Walaupun Xiaoyou mungkin akan berumur panjang, tapi ia hanyalah seorang anak kecil yang gemar bermain.     

Ombak semakin tinggi dan membuat perahu terus bergejolak. Walaupun dalam keadaan seperti ini, Ye Chen tidak lupa untuk berkultivasi. Di dalam hatinya selalu tersimpan keinginan untuk meningkatkan kekuatannya.     

Di permukaan laut ada Xuan Qi air yang sangat tebal, kalau Ye Chen mengeluarkan jurus dewa air, ia bisa mengumpulkan seluruh Xuan Qi air dalam radius satu mil. Tapi kalau ia melakukannya, pergerakan yang dihasilkan akan menjadi sangat besar.     

Ia juga tidak bisa berlatih seni bela diri di atas perahu, jadi Ye Chen hanya bisa duduk bersila dan berkultivasi. Ia menggerakkan pisau terbangnya, dan Xuan Qi pun mengalir dari dalam sana. Ye Chen sengaja mengeluarkan Xuan Qi yang sangat banyak agar A Li yang ada di sebelahnya bisa berkultivasi dan menghisap Xuan Qi tersebut.     

Pintu kabin tertutup rapat, dan roh Ye Chen melayang di angkasa. Terasa jelas kalau Kaisar Mingwu, Nie Qingyun, dan lainnya termasuk para ahli yang lain juga sedang berkultivasi di kamar masing-masing untuk mempersiapkan perang besar yang akan mereka hadapi.     

Walaupun sebagian orang tidak peduli dengan hidup matinya negara mereka, tapi pertarungan di area terlarang ini menyangkut hidup dan mati mereka. Entah negara Barbar akan mengutus ahli seperti apa, tapi mereka merasa tertekan saat memikirkan hal tersebut. Hanya Nie Qingyun dan leluhurnya yang sangat yakin kalau mereka akan memenangkan pertarungan di area terlarang, karena hanya mereka yang sudah melihat wujud asli Ye Chen dan Xiaoyi. Ada dua orang Raja siluman, jadi mana mungkin negara Barbar masih bisa macam-macam? Tapi Nie Qingyun dan leluhurnya masih tetap giat berkultivasi, karena mereka akan bekerja untuk raja siluman jadi harus memiliki kekuatan. Kalau sampai Raja siluman melihat mereka sangat lemah, pasti Raja siluman akan…     

Langit perlahan berubah menjadi gelap. Perahu itu juga tidak terlalu terombang-ambing karena ombak lagi. Cahaya bintang tampak memantul di permukaan laut.     

Perahu itu tampak sangat kecil di tengah lautan yang luas.     

Ye Chen sedang berkultivasi, A Li juga sedang berkultivasi di sampingnya. Lalu tiba-tiba tubuh A Li mengeluarkan cahaya putih yang langsung memenuhi seluruh kamar.     

Apa yang terjadi?     

Ye Chen terkejut dan langsung memperhatikan A Li, ia khawatir terjadi sesuatu dalam kultivasi A Li. Ye Chen merasakan ada kelembutan dalam cahaya putih itu. Apakah kultivasi A Li sudah masuk ke tahap kunci?     

Ye Chen masih dapat melihat A Li memuntahkan mutiara ilusi di dalam cahaya putih itu. Setelah mutiara ilusi itu terbang ke angkasa, sebuah cahaya menetes ke bawah seperti air terjun.     

A Li menelan seluruh cahaya itu dan menyerapnya.     

Ye Chen perlahan merasakan roh di dalam tubuh A Li sedang berkembang.     

Kekuatan A Li awalnya sudah nyaris masuk ke tingkat master langit, dengan kecepatan perkembangan rohnya saat ini, mungkin tidak akan lama lagi A Li bisa menerobos ke tingkat master langit.     

Ye Chen tak menyayangkan kalau perkembangan A Li akan lebih cepat daripada dirinya. Ye Chen merasa dirinya harus lebih giat lagi.     

Kemudian Ye Chen menyadari kalau ada perubahan ajaib pada tubuh A Li yang meringkuk di atas kasur. Tubuhnya terus membesar lalu perlahan di bagian tubuh dan wajahnya tumbuh kulit putih seindah giok.     

Pemandangan ini membuat Ye Chen takut, apakah A Li akan bertransformasi?     

Ye Chen semakin bersemangat, ia melihat wajah A Li yang sekarang telah berubah menjadi wajah manusia. Jantung Ye Chen berdebar kencang ketika melihat A Li.     

A Li sangat cantik.     

Ye Chen tidak bisa mengungkapkan kecantikannya. Mungkin para dewa akan terpesona saat melihat kecantikan A Li.     

A Li memejamkan matanya, bulu matanya yang lentik. Rambut hitam panjang menjuntai di kedua sisinya, hidungnya mancung dan bibirnya berwarna merah. Wajahnya tampak sangat cantik.     

Lehernya begitu indah, tubuhnya kurus dan kulitnya seputih salju. A Li menjelma menjadi gadis muda bertubuh langsing yang membuat orang berfantasi saat melihat lekukan tubuhnya.     

Di tubuhnya masih ada keunikan A Li, di pantatnya masih ada tujuh ekor bulu. Ia masih memiliki telinga rubah, tapi hal itu tidak mengurangi kecantikannya. Malah semakin membuatnya lucu.     

A Li bagaikan bidadari yang jatuh ke dunia. Semua orang yang melihatnya akan terpesona. Kecantikannya tidak memiliki kekurangan sedikitpun, bahkan membuat orang sesak nafas saat melihatnya.     

Melihat A Li yang telanjang sedang berbaring di sebelahnya, muka Ye Chen langsung memerah. Ini adalah hal yang sangat canggung, tapi mata Ye Chen tidak bisa beralih dari tubuh A Li yang terlalu cantik.     

Ye Chen merasa nafasnya berhenti, tatapannya jatuh ke buah dada A Li yang berisi, dan pantat bulatnya yang sangat menawan.     

Walaupun ia akan mati seketika jika melihat A Li lebih lama lagi, tapi ia akan mati dengan senang hati.     

Kemudian A Li tersadar.     

Dan Ye Chen tiba-tiba panik. Kalau A Li tahu dirinya telah melihat tubuhnya yang telanjang itu, mungkin… mungkin… . Saat ini ia sudah tidak sempat bersembunyi lagi dan hanya bisa melihat A Li yang perlahan membuka matanya dengan panik.     

Mata A Li bertatapan dengan Ye Chen. Mata A Li seperti sebuah batu giok hitam yang bersinar jernih.     

"A Li, kamu…" Ye Chen melihat A Li dengan pipi memerah dan tegang, ia tak tahu harus berkata apa.     

"Aku kenapa?" A Li bertanya dengan bingung. Suaranya terdengar lembut dan menghangatkan hati orang.     

"A Li, kamu bisa bicara?" Ye Chen terkejut saat melihat A Li.     

"Aku sudah bisa bicara?" Mata A Li tampak berbinar, ia menunduk melihat tangannya. Kulitnya yang putih tidak ada bedanya dengan manusia lainnya. Ia juga terlihat takjub melihat perubahannya. Kalau dilihat dari umurnya yang sekarang, seharusnya ia masih belum bisa bertransformasi dan berbicara.     

Sepertinya hal ini disebabkan oleh mutiara ilusi.     

A Li senang melihat jarin-jarinya yang sangat lentik dan indah.     

A Li tidak sadar kalau ia sedang duduk dengan tubuh telanjang di hadapan Ye Chen. A Li sangat penasaran terhadap tubuhnya sendiri.     

Hasrat Ye Chen memuncak saat melihat A Li yang telah bertransformasi menjadi seorang gadis. Jarak A Li dan dirinya sangat dekat. Dengan tubuh telanjang dan tidak mengenakan satu helai baju pun, membuat Ye Chen nyaris mimisan. Apalagi saat melihat dua buah dada A Li.     

Tidak sopan, Ye Chen ingin menolehkan kepalanya agar tidak melihat, tapi ia tidak berdaya untuk berpaling.     

Lalu teriakan A Li membuat Ye Chen terkejut.     

Jari-jemari A Li bergerak perlahan ke dadanya, sepasang buah dadanya bergerak-gerak karena diraba oleh tangannya sendiri. Buah dadanya terkadang merapat, hingga membuat belahan buah dadanya terpampang nyata. Terkadang juga ia menarik buah dadanya ke arah luar. A Li sedikit kesal lalu berujar, "Tidak sebesar milik Ibuku."     

Kemudian A Li mendongak untuk melihat Ye Chen. Ia mengedipkan matanya yang jernih, ia tidak tahu pikiran Ye Chen sekarang sedang dipenuhi dengan pikiran-pikiran kotor.     

"Kak Ye Chen, kenapa mukamu merah?" Telinga runcing A Li bergerak-gerak, lalu mendekat pada Ye Chen.     

"Ini…" Ye Chen sangat canggung. Ia merasa malu saat melihat A Li yang sangat lugu. Kenapa ia bisa memikirkan pikiran mesum seperti itu? Hidung A Li hanya berjarak satu jari darinya, dan menyebarkan aroma wangi di sana.     

"Kak Ye Chen, apakah A Li cantik?" Tanya A Li sambil menunjukkan senyuman lucu, dan menatap Ye Chen.     

"Iya. Ini A Li, cepat kenakan bajumu dulu." Melihat A Li yang cantik dan seksi serta mempesona di depannya, membuat Ye Chen takut kalau ia tidak dapat menahan hasratnya.     

A Li benar-benar terlalu mempesona, pantas saja ada sebutan siluman rubah. A Li sangat mirip seperti itu.     

"Kenapa?" A Li mengedipkan matanya, bulu matanya yang lentik itu bergerak. Ia terlihat sedikit bingung saat bertanya pada Ye Chen.     

"Ini…aku sudah melihat semuanya." Wajah Ye Chen memanas, ia sangat canggung.     

"Tidak apa-apa." A Li berujar sambil tersenyum, ia merasa wajar karena saudara-saudara di klannya juga sering dilihat orang, hanya tidak boleh memegang. Tapi Ye Chen sebelumnya sudah meraba-raba seluruh tubuh A Li, sampai meraba bagian itu…. Memikirkan hal itu membuat wajah A Li memerah.     

Ibu A Li pernah bilang, kalau setelah saudara-saudaranya bertransformasi, mereka semua mempersembahkannya untuk orang yang paling dicintai. Selain itu, mereka akan mencintai satu orang saja seumur hidup. Kalau tidak bisa, lebih baik mati saja. Saat memikirkan hal tersebut, A Li tiba-tiba memikirkan sosok Ye Chen.     

A Li terlihat menawan saat ia menunduk dengan wajah merah, Ye Chen nyaris mimisan melihatnya.     

Apakah gadis klan rubah tidak mempermasalahkan jika orang lain melihat tubuh telanjang mereka? Ini tidak boleh dibiarkan. Kalau sampai A Li bertransformasi di depan orang lain, bukankah mereka akan melihat semuanya?     

"A Li, lain kali kamu jangan bertransformasi di depan orang lain. Setelah bertransformasi sebaiknya kamu segera mengenakan baju." Ujar Ye Chen dengan panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.