Langit Sembilan Bintang

Berangkat



Berangkat

0Walaupun Ye Chen sedikit tidak mengerti siapa yang membuat peraturan untuk menyelesaikan pertarungan antar dua negara di area terlarang, tapi karena area terlarang itu sudah ada di sana lebih dari puluhan tahun, maka itu menjadi sedikit masuk akal.     

Nie Qingyun dan burung api menyelimuti langit yang menjelma menjadi orang tua, sudah tinggal di kediaman kaisar setelah menerima panggilan dari Ye Chen.     

Setelah bersiap-siap, mereka semua berangkat bersama.     

Di sebuah sungai yang hitam, ada sebuah pelabuhan kediaman kaisar. Di pinggir sungai itu ada sebuah rumah perahu yang disiapkan untuk orang yang menuju area terlarang.     

Perjalanan ke area terlarang kali ini, selain Ye Chen, Kaisar Mingwu, Xiaoyi, dan yang lain, masih ada dua belas ahli tingkat Zun bumi bawahan Kaisar Mingwu yang ikut. Seluruh ahli di negara Xiwu sepertinya berkumpul di perahu itu. Dengan perintah Ye Chen, elang emas matahari terus berputar di atas udara untuk mengikuti perahu Ye Chen.     

Kaisar Mingwu sengaja melakukan penyamaran agar orang lain tidak mengenalinya, karena kalau sampai para menteri tahu Kaisar Mingwu membawa seluruh ahli Zun bumi ke area terlarang, pasti negara Xiwu akan menjadi berantakan.     

Sebelum berangkat, Kaisar Mingwu sudah memasrahkan semua urusan kepada Guru Zun. Dengan statusnya sebagai alkemis Zun, ia dapat menenangkan hati orang lain.     

Kalau mereka dapat menang dalam pertarungan ini, maka negara Xiwu masih dapat bertahan. Tapi kalau sampai mereka kalah, maka negara yang berusia ribuan tahun ini akan dimusnahkan.     

Perahu rumah itu perlahan meninggalkan pelabuhan menuju ke laut utara.     

Negara Barbar, di sebuah kota kecil.     

Di sana ada sebuah sungai besar. Seiring dengan aliran sungai, perahu tersebut melewati perbatasan dua negara kecil dan akan sampai di laut utara. Dua negara kecil itu sudah ditaklukan oleh negara Barbar Selatan.     

Kepala Negara Barbar Selatan, Tuoba Hongye muncul di kota itu dengan diikuti oleh banyak jenderal perang dari negaranya dan juga para menterinya, totalnya ada ratusan orang.     

Tuoba Hongye mengenakan jubah mencolok yang membuat membuatnya sangat menarik perhatian orang lain. Tapi yang paling menarik perhatian orang adalah orang tua kurus di samping Tuoba Hongye. Orang itu mengenakan jubah abu-abu yang sudah usang, ia terlihat sangat kurus, pipinya terlihat tirus sampai masuk ke dalam. Matanya terlihat seperti mau keluar, dan berkepala botak, rambutnya hanya tersisa beberapa helai. Orang tua itu ibarat sebuah tongkat bambu. Kedua tangannya sangat kurus bagaikan sebuah kail besi, lengannya sangat panjang, dan tubuhnya bungkuk. Kedua lengannya menjuntai hampir mencapai lutut.     

Penampilannya benar-benar membuat orang tertawa, tapi jenderal perang di sekitarnya tidak ada yang berani tertawa, malah bersikap sangat hormat.     

Bahkan Tuoba Hongye juga sangat menghormati orang tua tersebut.     

"Paman, kali ini aku hanya bisa mengajak Anda yang sudah tua untuk ikut. Aku mendapat kabar kalau ada beberapa ahli yang tiba-tiba muncul di negara Xiwu, bahkan Dongmen Yingyang dan Sikou Fengyan dikalahkan oleh ahli tersebut. Kita sudah terlalu banyak mengeluarkan ahli, aku khawatir jika aku mengutus ahli Zun langit puncak tidak akan bisa mengalahkannya." Ujar Tuoba Hongye pada orang tua tersebut dengan hormat.     

Ternyata orang tua itu adalah Paman Tuoba Hongye?     

Tak peduli dari negara Xiwu atau negara Barbar Selatan, mereka semua mungkin tidak mengetahui tentang keberadaan orang tua tersebut.     

"Menyumbangkan kekuatan untuk negara Barbar selatan juga merupakan tugasku, Tuoba Yan. Selama sepuluh tahun ini aku terus berada di negara Zhongyang, aku tak menyangka kalau negara Barbar Selatan yang berada di bawah kepemimpinan keponakanku sudah menjadi semakin besar dan kuat. Beberapa tahun lagi, klan Tuoba akan bisa masuk ke negara Zhongyang. Aku juga akan membantu klan Tuoba. Aku tak menyangka kalau Mingwu dari negara Xiwu itu ingin berebut dengan klan Tuoba, benar-benar tidak tahu diri." Ujar Tuoba Yan dengan suara seraknya yang membuat orang lain tidak nyaman mendengarnya.     

Para menteri dan jendral perang membungkukkan badan untuk memberi hormat. Mereka menerka-nerka seberapa kuat orang tua tersebut.     

"Nanti saat Paman kembali ke negara Zhongyang, aku akan menyiapkan hadiah yang sangat besar sebagai tanda terima kasih untuk Paman." Ujar Tuoba Hongye lagi.     

Tuoba Yan mengerutkan kening, tapi ekspresinya tidak berubah. Walaupun ia sudah mencapai tingkat Zun energi awal, tapi di negara Zhongyang kekuatannya tidak berarti apa-apa. Ia menjabat sebagai tetua luar sebuah aliran, tapi penghasilannya setiap bulan tidak banyak. Walaupun negara Barbar Selatan hanyalah negara kecil, tapi Tuoba Hongye adalah seorang kepala negara, jadi ia tidak mungkin akan memberikan barang yang jelek.     

"Kamu terlalu sungkan, aku sebagai Paman sudah sepantasnya untuk membantu." Ujar Tuoba Yan sambil tertawa, hingga menunjukkan gigi kuningnya.     

"Saat Paman menang, aku pasti akan melayanimu dengan baik!" Ujar Tuoba Hongye dengan lantang.     

Dengan dikelilingi beberapa menteri, Tuoba Yan naik ke kapal perang di tepi sungai. Ia pergi bersama dengan sembilan belas ahli, dua diantaranya sudah mencapai tingkat Zun langit, dan sisanya adalah ahli tingkat Zun bumi.     

Dari segi kekuatan, negara Barbar jauh melampaui negara Xiwu.     

Melihat kapal perang yang semakin menjauh dari pelabuhan, Tuoba Hongye berdiri di tepian dengan gagah. Angin berhembus menggoyangkan jubahnya, dan ia terus menatap kapal perang yang menghilang di kejauhan.     

"Paling tidak tiga tahun, kita akan dapat mengalahkan negara Xiwu, dan semua negara di timur sudah menjadi kekuasaanku! Setahun kemudian kita akan dapat masuk ke negara Zhongyang!" Ujar Tuoba Hongye dengan datar. Matanya tampak berbinar, demi mewujudkan mimpinya, entah sudah berapa banyak tenaga dan pikiran yang ia korbankan.     

Selain itu, ada pemuda berusia enam belas sampai tujuh belas tahun yang juga mengenakan jubah mencolok, berdiri di sebelah Tuoba Hongye. Ia adalah pangeran negara Barbar Selatan, Tuoba Yue.     

"Ayahanda, seluruh negara yang ada di timur sudah kita kuasai, kenapa kita harus masuk ke negara Zhongyang? Di negara Zhongyang ada banyak ahli yang bertebaran. Aku khawatir kalau kita harus ke sana. Bukankah lebih baik jika kita menjadi Kaisar yang mengelola negara sendiri?" Tuoba Yue bertanya pada Tuoba Hongye.     

"Yue'er, menurutmu kenapa negara Barbar Selatan bisa menang, sedangkan negara Xiwu kalah?" Tanya Tuoba Hongye sambil melihat Tuoba Yue dan tertawa.     

"Negara Xiwu dalam ratusan tahun tidak melahirkan bakat, sedangkan negara Barbar selatan kita bagaikan matahari di tengah langit. Kita menelan negara yang lain, dan menjadikan kekuatan kita semakin besar." Jawab Tuoba Yue. "Kuat melawan lemah, tentu saja negara Xiwu akan kalah."     

Tuoba Hongye menggelengkan kepala dan berkata, "Salah. Mana mungkin sebuah negara yang berusia ribuan tahun bisa hancur dengan mudah?"     

"Kalau begitu kenapa?" Ucap Tuoba Yue yang tidak mengerti.     

"Kamu hanya melihat luarnya saja tapi tidak melihat penyebab di dalamnya. Karena kamu adalah Pangeran, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui." Tuoba Hongye berhenti sejenak dan berkata lagi. "Sebenarnya negara Barbar Selatan bukan dikuasai oleh klan Tuoba kita."     

Mendengar perkataan Tuoba Hongye, Tuoba Yue terkejut dan berkata, "Bagaimana mungkin? Klan Tuoba adalah klan Kaisar di negara Barbar Selatan. Ayah adalah kepala negara, lalu siapa yang berani menguasai negara Barbar Selatan?"     

Tuoba Hongye mengelus kepala Tuoba Yue, kemudian matanya melihat di kejauhan dan berkata, "Orang yang mengendalikan klan Tuoba adalah seorang tokoh besar di negara Zhongyang, yaitu di aliran tempat Paman berada. Tiga ratus tahun yang lalu, aliran tempat bergantung negara Xiwu semakin menurun, sampai menjadi aliran kelas dua. Sedangkan negara Barbar kebetulan bergantung pada aliran Paman, dan mendapatkan dukungan dari aliran itu untuk mulai menjajah negara lain. Tiga ratus tahun kemudian, negara Xiwu semakin terpuruk sedangkan negara Barbar kita menjadi semakin kuat. Kalau tidak, kenapa sekte besar di negara Zhongyang yang sebenarnya dapat menghancurkan kita, malah tidak ada yang kemari untuk merebut negara kita? Karena kita adalah catur mereka saja. Asalkan tokoh besar itu tidak jatuh, maka negara Barbar juga bisa tetap berjaya. Tapi begitu mereka jatuh, maka kita juga akan ikut musnah."     

Tuoba Yue tercengang mendengar fakta itu, ia perlahan mengerti kenapa Ayahnya mau masuk ke negara Zhongyang.     

"Ayah sering mengatakan padaku kalau bersandar di gunung, gunung akan jatuh. Jika bersandar di orang, orang juga akan jatuh. Semuanya harus bergantung pada diri sendiri." Ujar Tuoba Yue sambil mengepalkan tinjunya.     

"Benar sekali, begitu logikanya." Tuoba Hongye memicingkan matanya, menjadikan Tuoba Hongye menjadi sebuah bidak catur itu terlalu meremehkan Tuoba Hongye. "Sekte besar itu bisa berdiri hingga beberapa generasi. Namun cepat lambat, suatu hari nanti klan Tuoba akan kembali ke tanganmu. Pada saat itu, kamu harus membawa klan Tuoba ke kejayaan yang sesungguhnya."     

"Aku pasti tidak akan mengecewakan Ayah. Kalau kita mengalahkan negara Xiwu dan sudah melakukan persiapan dengan baik, kita akan masuk ke negara Zhongyang. Di negara Zhongyang ada banyak sekte besar, bagaimana kita bisa mendirikan klan di sana?" Tanya Tuoba Yue. Di negara daratan timur klan Tuoba sangat kuat, tapi kalau pergi ke negara Zhongyang, mereka akan ditindas oleh sekte manapun yang ada di sana.     

"Kamu belum tentu akan mengerti jika aku menjelaskan tentang masalah ini. Di negara Zhongyang ada peraturan sendiri, di dunia manusia ada sebuah jaringan rahasia bernama Kerajaan Penegak Hukum. Setelah masuk ke negara Zhongyang kamu akan memahaminya, sekarang masih terlalu dini untukmu." Ujar Tuoba Hongye kemudian menutup perbincangannya.     

"Kerajaan Penegak Hukum? Jaringan seperti apa itu? Seperti apa peraturan di negara Zhongyang?" Tuoba Yue semakin bingung saat melihat Ayahnya, tapi Ayahnya tidak menjawabnya.     

Perahu rumah dari negara Xiwu mengikuti aliran sungai. Setelah satu hari berlalu, akhirnya mereka sampai di lautan tanpa batas.     

Air laut itu mengandung garam murni. Angin laut yang bertiup, membuat orang merasa segar.     

Setelah masuk ke lautan, Xiaoyou terlihat sangat bersemangat dan tentakelnya menari-nari.     

"Xiaoyou, apa kamu ingin bermain di dalam laut?" Tanya Xiaoyi sambil melihat tingkah Xiaoyou.     

Xiaoyou lalu menganggukkan kepalanya, kedelapan tentakelnya tak berhenti menari.     

"Xiaoyou, apa kamu akan tidak kembali?" Xiaoyi bertanya dengan ragu. Tatapan matanya menunjukkan perasaan tidak rela.     

Xiaoyou berpikir sejenak lalu menggelengkan kepala. Jika ia ikut dengan Ye Chen, ia akan mendapat pil pengumpul roh dan pil kondensasi roh setiap hari. Kalau ia kembali ke lautan lagi, ia harus mencarinya sendiri.     

"Kak Ye Chen, suruh mereka memperlambat kapalnya, biarkan Xiaoyou bermain sejenak." Kata Xiaoyi sambil tersenyum lebar pada Ye Chen, kemudian menganggukan kepala pada Xiaoyou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.