Langit Sembilan Bintang

Naga Api Menyembah Matahari



Naga Api Menyembah Matahari

0Elang emas matahari mengepakkan sayapnya, ia terbang semakin jauh dari kerajaan neraka.     

Ye Chen mengambil selembar kertas putih, lalu menggambar sebuah peta sambil mengingat-ngingat letak kerajaan neraka, dan semua yang ditemuinya di dalam sana untuk informasi tersebut.     

Dua hari kemudian Ye Chen sampai di ibu kota, ia tidak mampir ke mana-mana lagi dan segera terbang ke dalam kota kekaisaran untuk mencari Kaisar Mingwu dan Guru Zun.     

Saat sampai di sana hari sudah gelap, tapi di dalam istana tetap diterangi lampu-lampu.     

Elang emas matahari mendarat di samping tempat pelatihan kuda. Hal itu membuat kuda-kuda yang ada di sana kaget dan meringkik keras.     

Beberapa saat kemudian, prajurit berzirah emas Yulin datang ke sana. Mereka hanya melihat dari kejauhan dan tidak berani mendekat. Ada beberapa prajurit yang mengenali Ye Chen, kemudian mereka semua bergegas melaporkan kedatangan Ye Chen pada Kaisar Mingwu.     

"Siluman itu sangat besar, kira-kira ia siluman tingkat berapa?" Seorang prajurit bertanya dengan suara lirih.     

"Mungkin tingkat master bumi, atau bisa jadi tingkat master langit." Jawab seorang prajurit yang lain.     

Mereka merasa ngeri saat melihat tubuh elang emas itu. Siluman seperti itu tiba-tiba muncul di ibu kota, dan ternyata dijinakkan oleh seorang pemuda, benar-benar sulit dibayangkan.     

Beberapa saat kemudian, Kaisar Mingwu, Guru Zun, dan Li Xu datang ke sana.     

"Guru Zun, Yang Mulia, Kak Li, aku sudah kembali." Ye Chen menyapa mereka sambil tertawa.     

Guru Zun mengangguk ringan. Ye Chen sudah pergi untuk waktu yang cukup lama, dan itu membuatnya sedikit khawatir. Ia akhirnya merasa tenang saat melihat Ye Chen sudah kembali. Li Xu di sampingnya juga menyapa Ye Chen.     

"Biarkan elang emas matahari ini dirawat oleh orang lain, ayo kita pergi ke dalam istana dulu." Ujar Kaisar Mingwu dengan raut wajah gembira, ia mengajak Ye Chen dan lainnya masuk ke istana.     

"Ye Chen, aku kembalikan kitab Dao Alkemi Tertinggi ini padamu." Li Xu mengambil sebuah kitab dan menyerahkannya pada Ye Chen.     

"Baik." Ye Chen mengambil kitab tersebut, rupanya Li Xu sudah selesai menyalinnya.     

Mereka semua berbincang sambil tertawa gembira. Setelah masuk ke dalam istana, Kaisar Mingwu menyuruh orang untuk mencari sebuah halaman kecil yang sangat tenang untuk tempat tinggal Ye Chen. Para pelayan di sana sudah menyiapkan segala kebutuhannya, dan membersihkan tempat tinggal itu. Karena Ye Chen mengajukan diri untuk menemani Kaisar Mingwu ke area terlarang, Kaisar Mingwu merasa sangat berterima kasih padanya. Walaupun ia seorang ahli tingkat Zun langit, tapi akan lebih baik jika datang bersama-sama. Ia khawatir dengan hal yang mungkin terjadi setelah sampai di area terlarang. Dengan bergabungnya Ye Chen, siapa tahu dapat membalikkan keadaan.     

Beberapa waktu ini, Nie Qingyun dan leluhurnya sudah tinggal di dalam kediaman Kaisar untuk menunggu kedatangan Ye Chen. Menurut kabar, leluhur Nie Qingyun adalah seorang ahli tingkat Zun langit, berarti Kaisar Mingwu sudah memiliki tiga orang ahli Zun langit, seekor siluman master langit, dan Ye Chen, A Li, serta Xiaoyi. Itu berarti, kesempatan untuk menangnya cukup besar. Hanya saja, ia tidak tahu pihak negara Barbar akan mengutus siapa saja untuk datang ke area terlarang. Sebelumnya mereka baru saja kehilangan dua orang ahli Zun langit, seharusnya mereka tidak akan mengutus terlalu banyak ahli.     

Tahun Xin, pukul 5.     

Bagi Ye Chen, ini adalah hari di mana usianya bertambah satu tahun. Sekarang ia sudah berusia delapan belas tahun. Dulu ia selalu melewati waktu ulang tahunnya di benteng klan Ye. Ini adalah ulang tahun pertama yang ia lalui di luar benteng klan Ye.     

Beberapa hari ini, Ye Chen membawa daun dan bunga kayu spirit tersebut untuk menanyakan asal usulnya pada Guru Zun. Setelah Guru Zun mencari-cari di dalam banyak kitab kuno, ia masih tidak menemukan asal usul kayu spirit itu. Ye Chen akhirnya menyerah, ia tidak berhasil mengetahui misteri asal-muasal kayu itu. Ye Chen hanya bisa menunggu waktu, di mana ia bisa menemukan informasi mengenai kayu tersebut.     

Pagi hari, kabut masih sangat tebal.     

Di sekitar ibu kota setiap hari seperti musim semi, tidak terlihat perbedaan keempat musim di sini. Di dalam kota kekaisaran ini sangat ramai dan selalu sibuk.     

Ye Chen berkultivasi di kediamannya sendiri dengan tenang. Ia menyimpulkan kembali hasil kultivasinya selama beberapa waktu, dan mulai mempelajari jurus kelima setelah jurus dewa matahari penghancur langit, yaitu jurus amarah penghancur langit. Jurus ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan jurus dewa matahari penghancur langit.     

Di dalam kediamannya yang sangat tenang, tidak ada angin yang menggerakkan bajunya. Cahaya dewa terlihat di dalam tatapannya, saat ia memikirkan kembali jurus bela dirinya. Gerakannya menyapu tanah, hingga memunculkan hembusan angin yang terasa dingin seperti angin keras di pegunungan. Cakarnya berubah menjadi pukulan seperti naga yang keluar dari lautan dan seperti sambaran guntur. Jurus itu mengandung lima belas perubahan yang sangat sakti dan Ye Chen mempelajarinya dengan seksama. Sayangnya di sana tidak ada formasi pengumpul spirit, kalau ada, kultivasinya akan jauh lebih cepat daripada sekarang. Beruntung setelah dirinya mencapai tingkat Zun bumi, kemampuan pemahamannya terhadap seni bela diri menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Ia juga tidak merasa kesulitan untuk menguasainya.     

Jurus amarah penghancur langit, api penyucian dunia!     

Gerakan itu mengandung hawa membunuh yang sangat kuat, serta kekuatan yang dapat menghancurkan langit. Jurus itu adalah penggabungan dari keempat jurus sebelumnya.     

Pikiran Dao Ye Chen menekan pikiran membunuh dari jurus itu, sehingga jurus bela diri yang dikultivasinya tidak sama dengan aslinya. Setiap gerakannya penuh dengan keajaiban, hingga terdengar suara yang sangat keras ketika ia mengeluarkan satu pukulan. Bahkan pohon yang berada dalam radius lima meter pun tumbang karena serangan itu. Jurus amarah penghancur langit adalah sebuah jurus yang sangat dahsyat. Tinju, tapak, cakar, lutut, siku, bahu, semuanya bisa menjadi alat untuk membunuh. Setiap serangannya mengandung kekuatan yang luar biasa.     

Jurus amarah penghancur langit tidak lebih sulit dari jurus dewa matahari penghancur langit. Setelah berlatih seharian, Ye Chen telah mengkultivasinya sampai tahap menengah awal.     

Pada saat mempelajarinya, Ye Chen menyadari kalau semua benda termasuk batu, rumput, dan pohon dalam radius sepuluh meter dari tempatnya berdiri, telah rata dengan tanah.     

Jurus itu cukup bagus, dengan begitu Ye Chen telah mempelajari lima jurus dari total enam jurus yang ada di dalam kitab tapak penghancur galaksi. Sisanya hanyalah jurus energi penakluk cakrawala.     

Ye Chen perlu mempelajari jurus amarah penghancur langit sampai ke tahap akhir, baru ia bisa mulai mempelajari jurus terakhir.     

Ye Chen menghembuskan napas perlahan untuk menenangkan napas tubuhnya. Perkembangannya dalam menguasai teknik bela diri sangat cepat. Kalau ia bisa mengaplikasikan jurus bela dirinya pada roh, dan membuat rohnya bisa mengeluarkan teknik bela diri, maka kekuatannya akan meningkat saat berhadapan dengan musuh.     

Sebelumnya, saat ia berhadapan dengan Dongmen Yingyang, jurus terakhir yang membunuhnya mengandung sedikit teknik dari jurus dewa langit penghancur matahari. Teknik membentuk roh tidak jauh berbeda dari manusia, dan juga memiliki bentuk padat.     

Jika prajurit berzirah emas dapat menggunakan jurus dewa langit penghancur matahari, maka ia dapat menggabungkan kelima teknik bela diri yang sudah ia pelajari untuk digunakan rohnya. Selain itu, ada satu keunggulan jika prajurit berzirah emas dapat mempelajari teknik bela diri. Saat mengeluarkan jurus, manusia perlu melindungi organ vitalnya, sedangkan prajurit berzirah emas milik Ye Chen tidak perlu takut akan hal itu karena ia adalah roh, dan tidak memiliki organ yang bisa dilukai. Ia hanya perlu menyerang dengan penuh keberanian saja.     

Roh Ye Chen mengawasi radius ribuan meter dari tempatnya, tidak ada satu orang pun di sana. Kaisar Mingwu sangat perhatian, ia sengaja memberikan tempat yang tersembunyi untuknya.     

Ye Chen kemudian mengeluarkan rohnya yang menjadi prajurit berzirah emas. Prajurit itu melayang di udara dengan golok panjang di tangannya. Tubuhnya diselimuti oleh kobaran api ungu.     

Sementara itu, Ye Chen berdiri diam di sana. Di pikirannya terbersit gerakan-gerakan bela diri seperti segel awan merah, amarah penghancur gunung dan sungai, penghancur gunung Kunlun, dewa langit penghancur matahari, dan amarah penghancur langit. Ia merasa ada satu orang yang berlatih jurus-jurus tersebut di dalam pikirannya. Lima teknik bela diri tersebut tidaklah sama, tapi saling berhubungan. Ye Chen menganalisa jurus itu satu per satu, hingga mendapatkan satu pemahaman baru di dalam pikirannya, sama seperti saat ia melawan Dongmen Yingyang. Beberapa teknik bela diri itu, perlahan masuk ke dalam roh Ye Chen.     

Ye Chen kemudian menutup matanya dan membayangkan bahwa di tangannya ada sebuah golok panjang. Kemudian ia mengambil posisi kuda-kuda, dan mulai mengeluarkan jurus-jurus itu. Ajaibnya, roh Ye Chen yang ada di udara juga mengikuti gerakannya.     

Awalnya kecepatan prajurit berzirah emas dalam mengayunkan golok panjangnya sangat lambat, tapi seiring berjalannya waktu, Ye Chen sudah mengetahui triknya. Gerakan tangannya perlahan bertambah cepat. Setiap kali mengeluarkan jurus, ia menggabungkan kelima jurus itu ke dalam gerakannya.     

Ye Chen lalu mendengus rendah, dan membayangkan dirinya menebaskan golok panjang tersebut. Golok panjang dari prajurit berzirah emas juga mengayun di udara, hingga terdengar suara keras dan hembusan angin. Sebuah gunung yang ada di bayangannya pun rata dengan tanah.     

Namun Ye Chen hampir tidak dapat merasakan pergerakan sebesar itu. Ia tenggelam ke dalam tahap amnesia diri, sedangkan prajurit berzirah emas tidak tenggelam dalam pikiran yang Ye Chen salurkan padanya.     

Saat Ye Chen menggunakan beberapa teknik dari jurus amarah penghancur langit, prajurit berzirah emas mengeluarkan kobaran api ungu di sekujur tubuhnya. Matanya dipenuhi dengan amarah dan keinginan untuk membunuh. Saat mengayunkan pedangnya, kekuatan yang keluar menjadi sangat luar biasa.     

Kemudian terdengar suara ledakan dan hembusan angin besar yang berasal dari golok tersebut, seolah akan menghancurkan tempat itu.     

Beruntung tempat itu sangat terpencil, jadi tidak ada orang yang melihat. Kalau sampai ada yang melihatnya, mereka pasti ketakutan.     

Kira-kira lima sampai enam jam kemudian,serangan prajurit berzirah emas sudah mengandung jurus-jurus dari tapak penghancur galaksi. Tapi rohnya mengeluarkan jurus baru yang bukan jurus biasa.     

Gerakan di dalam jurus tapak penghancur galaksi memiliki beberapa teknik perlindungan, sedangkan gerakan golok yang dikeluarkan oleh prajurit berzirah emas sama sekali tidak mengandung pertahanan, dan penuh dengan kekuatan serangan yang sangat luar biasa.     

Ketika ia sudah benar-benar menguasai jurus tapak penghancur galaksi, ia pasti dapat mengeluarkan jurus golok panjang yang benar-benar baru. Sementara ini Ye Chen menyebut jurus golok tersebut sebagai Tebasan Golok Api. Nanti saat sudah sempurna, akan menjadi jurus teknik bela diri baru untuk roh.     

Tebasan golok api menggabungkan beberapa teknik dari segel awan merah dan dewa langit penghancur matahari. Setelah ia menggerakkan api ungu dalam tubuhnya, api tersebut menjelma menjadi sebuah golok di udara. Gerakan pertama disebut dengan naga api menyembah matahari.     

Di tangannya sekarang hanya ada satu set jurus tapak penghancur galaksi. Kalau ia bisa mengkultivasi jurus bela diri tingkat tinggi lainnya, maka ia akan dapat menciptakan gerakan kedua dan ketiga, serta masih banyak lagi.     

Entah bagaimana dengan kultivasi A Li, Ye Chen mengawasinya menggunakan rohnya. Ye Chen sedang berkultivasi di dalam kamarnya, ada cahaya di sekujur tubuhnya. Seharusnya kultivasi A Li juga mengalami kemajuan. Beberapa hari sebelumnya, Ye Chen melihat A Li memuntahkan mutiara ilusi di hadapan rembulan, mungkin itu adalah cara kultivasi khususnya.     

Yang paling santai di antara mereka adalah Xiaoyi. Setiap hari ia hanya bermain, kalau lelah ia akan tidur, lalu setelah bangun ia akan makan. Sama sekali tidak ada kegelisahan di wajahnya, tapi kekuatannya meningkat jauh lebih cepat daripada A Li dan Ye Chen.     

Sama dengan Xiaoyi, Xiaoyou juga tidak mengerjakan apapun, tapi perkembangan kekuatannya jauh lebih cepat daripada Ye Chen. Meskipun agak lebih lambat daripada Xiaoyi. Hal itu karena setiap hari ia memakan pil pengumpul roh dan kondensasi roh. Xiaoyou sangat suka dengan dua pil itu karena khasiatnya lebih besar dibandingkan dengan pil dewa ungu emas pada tubuhnya, karena itu Ye Chen menyisihkan waktunya untuk mengkultivasi pil pengumpul roh dan kondensasi roh.     

Selain kultivasi, Ye Chen juga tidak berhenti meneliti teknik kultivasi alkemi kuno. Pemahamannya terhadap Dao alkemi semakin mendalam.     

Satu bulan berlalu, area terlarang akan segera dibuka. Ini adalah puncak pertarungan dari dua negara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.