Langit Sembilan Bintang

Kerajaan Neraka



Kerajaan Neraka

0Ye Chen terus melanjutkan perjalanan ke ibu kota sambil memeriksa keadaan di bawah dengan menggunakan rohnya.     

Elang emas matahari mengeluarkan beberapa suara, ia terlihat sedikit ketakutan.     

Elang emas matahari tersebut berusaha untuk memberitahu bahwa di depan ada bahaya, bolehkah berputar? Entah ada apa di depan sana, sampai membuat elang emas matahari itu ketakutan.     

"Kak Ye Chen, sepertinya di depan ada sesuatu." Kata Xiaoyi sambil menunjuk ke arah depan.     

Tatapan Ye Chen dan A Li lalu tertuju ke arah yang ditunjuk Xiaoyi. Mereka melihat bangunan megah yang tersembunyi di dalam hutan yang sangat lebat dengan samar, dan tidak terlihat begitu jelas.     

Namun kemampuan melihat Xiaoyi jauh lebih baik daripada Xiaoyi dan A Li.     

Ye Chen menjadi penasaran saat elang emas matahari merasa ketakutan, sebenarnya tempat apa itu.     

"A Li, apa kita mau ke sana untuk melihat-lihat?" Tanya Ye Chen.     

A Li tidak bisa memutuskan, ia takut kalau di sana akan bertemu bahaya.     

Sementara itu, Xiaoyi melihat ke depan dengan tatapan penasaran. Xiaoyou juga merasa bersemangat seperti Xiaoyi, dan terus menggerakkan tentakelnya seperti sedang menari.     

Setelah melihat Xiaoyi dan Xiaoyou, Ye Chen akhirnya memutuskan, "Ayo kita lihat ke sana. Kalau kita terus berhati-hati, tidak akan ada masalah."     

Rohnya dapat memberitahunya kalau ada sesuatu yang berbahaya di depan sana. Kalau ada sesuatu yang tidak beres, mereka akan langsung berbalik arah.     

Walaupun sedikit ketakutan, tapi elang emas matahari itu mau tak mau harus menuruti perintah Ye Chen. Setelah berputar-putar beberapa saat di udara, Ye Chen menggunakan rohnya untuk memeriksa kondisi di sana sekali lagi. Akhirnya ia baru merasakan dengan jelas kalau bangunan di bawah itu sangat besar dan megah. Entah bangunan apa itu, tapi lebih dari separuhnya masuk ke badan gunung. Gunung setinggi ribuan meter itu digali sampai kosong, bisa dibayangkan betapa besar konstruksinya.     

Roh Ye Chen dapat merasakan beberapa struktur bangunan di dalamnya, tapi saat rohnya ingin masuk ke pusat bangunan, seperti ada satu lapisan yang menghalanginya untuk melihat ke dalam.     

Pusat bangunan itu mungkin disegel oleh seorang jenius, sehingga orang luar tidak dapat melihat masuk ke dalam.     

Roh Ye Chen kemudian terus mengawasi bentuk luar dari bangunan tersebut. Di dalam kamar di pinggir koridor, ada banyak kendi arak yang berjejer dan tertutup rapat, entah sudah berapa tahun diletakkan di sana. Kendi-kendi arak itu bukanlah harta karun spirit, tapi kendi itu terbuat dari bahan yang setara dengan beberapa harta karun spirit tingkat dua dan tiga. Kendi-kendi tersebut sudah dilapisi oleh debu-debu tebal, jadi orang biasa tidak akan dapat melihat keistimewaan dari kendi tersebut. Ada berbagai macam harta karun spirit tingkat dua dan tiga, yang berserakan di dalam beberapa kamar. Sebagian besar sudah rusak, dan ada beberapa yang terlihat seperti dibelah menjadi dua bagian, dengan permukaan belahan yang datar.     

Rohnya kemudian menembus di dalam bangunan tersebut, dan bagian luar bangunan tersebut seperti labirin, yang memiliki banyak jebakan berbahaya. Walaupun bagian pusatnya disegel, tapi di dalam segel itu ada energi yang membuat orang ketakutan.     

Energi yang dikeluarkan singa bintang api ungu juga tidak jauh jika dibandingkan dengan energi tersebut.     

Sepertinya di dalam bangunan itu ada benda luar biasa yang tersembunyi.     

Segel di tempat itu tidak dapat dimasuki, tapi untuk sampai ke kendi-kendi arak itu hanya perlu menghindari beberapa jebakan, lalu melalui satu koridor saja. Ye Chen tidak akan mengambil resiko, tapi kalau ia hanya perlu sedikit usaha untuk mendapatkannya, kenapa tidak dicoba? Lagi pula ada beberapa harta karun spirit tingkat dua dan tiga yang bisa didapatkan dengan mudah.     

Ye Chen berpikir lagi, lalu ia menggerakkan elang emas matahari agar mendarat di sebuah tanah kosong di samping pintu masuk bangunan itu.     

Pintu masuk bangunan itu berupa pintu batu yang sangat besar dan megah, separuhnya tertutup batu, dan di dua sisinya berdiri enam pilar batu yang menjulang tinggi. Kira-kira tingginya mencapai puluhan meter. Entah sudah berapa lama batu itu ada di sana, karena sudah terlihat terkikis angin. Di permukaan pilar batu itu sudah dipenuhi dengan akar-akar yang merambat.     

Di sisi pilar tersebut berdiri sebuah prasasti, yang di atasnya terukir sebuah tulisan. Setelah ia menarik akar-akar merambat tersebut, Ye Chen melihat itu adalah sebuah tulisan 'Kerajaan Neraka.'     

Lalu ada hembusan angin dingin yang membuat orang merasa merinding di pintu masuk tersebut.     

Entah apa yang tersembunyi di tempat yang menakutkan itu.     

"A Li, ayo kita masuk ke koridor pertama untuk melihat sejenak lalu bergegas kembali. Kita tidak usah sampai ke bagian paling dalamnya." Ujar Ye Chen. Banyak sekali barang yang misterius di dunia ini, jadi Ye Chen mau tak mau harus berhati-hati, karena mengambil resiko sama saja dengan mengirim nyawa.     

"Iya." A Li lalu melesat pergi.     

"A Li, hati-hati jebakan!" Teriak Ye Chen. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, ia merasa sedikit berlebihan karena A Li sendiri lebih mengenal jebakan daripada dirinya sendiri. A Li tidak mungkin menginjak jebakan itu.     

Ye Chen kemudian membawa Xiaoyi dan Xiaoyou masuk ke gerbang kerajaan neraka. Ketika baru saja masuk ke sana, ia merasakan suhu di sana menurun. Jalan yang ada di sana sangat luas, bahkan orang setinggi lima sampai enam meter juga bisa lewat dengan mudah. Dinding batu di kedua sisinya dihiasi dengan beberapa mutiara bulan yang mengeluarkan cahaya putih yang suram.     

Rohnya lalu melihat ke tempat terdalam, ia samar-samar mendengar suara teriakan melengking, seolah ada banyak setan yang berteriak.     

Ye Chen lalu menghela napas dalam untuk menekan kecemasannya, dan mengikuti A Li dari belakang.     

"Xiaoyi, ikuti aku. Hati-hati jebakan, jangan diinjak. Tempat yang aku injak semuanya aman." Ujar Ye Chen yang mengingatkan Xiaoyi dengan suara kecil, sambil terus melesat.     

Meskipun Xiaoyi tidak takut jebakan karena tubuhnya dan tubuh Xiaoyou tidak akan terluka terkena jebakan itu, tapi ia tetap mendengarkan Ye Chen. Xiaoyi tetap mengikuti di belakang Ye Chen.     

Di jalan yang gelap itu, terlihat sebuah cahaya api hijau seperti api spirit dalam legenda.     

Api setan itu dapat melukai kulit, begitu Ye Chen mengayunkan tapaknya, beberapa api-api setan itu menyebar.     

Mereka melewati koridor panjang dan masuk ke sebuah aula yang luas. Roh Ye Chen sebelumnya sudah memeriksa tempat tersebut, tapi saat ia melihat dengan matanya sendiri, tetap saja ia sedikit terkejut. Luas aula itu mungkin mencapai ratusan meter dengan atap setinggi puluhan meter. Di dalam aula itu ada banyak meja dan kursi yang ditata seperti sebuah aula untuk rapat.     

Meja dan kursi itu berukuran besar dan tinggi. Setiap kursinya kira-kira tingginya mencapai tiga sampai empat meter. Raksasa yang tingginya lima sampai enam meter mungkin bisa duduk di sana. Meja panjang yang ada di tengah, memiliki panjang mencapai lima puluh sampai enam puluh meter, dengan luas lebih dari sepuluh meter.     

Keempat sisi dinding aula itu dipenuhi dengan berbagai lukisan. Lukisan itu sepertinya menceritakan tentang proses terbangunnya kerajaan neraka, dan juga beberapa gambar kehidupan manusia raksasa.     

Para raksasa itu hidup di dalam hutan yang luas. Mereka hidup dari berburu berbagai siluman. Walaupun siluman itu memiliki ukuran yang besar dan kuat, tetapi raksasa itu lebih kuat. Mereka hidup di dalam hutan, sampai pada suatu hari langit tiba-tiba menjadi gelap dan datang bencana. Ada Chimei yang datang dan mulai memakan semuanya. Pohon-pohon yang terkena makhluk tersebut akan membusuk, sungai-sungai mengering, dan semuanya menjadi daerah mati.     

Dalam kondisi seperti itu, para raksasa mulai melawan dengan dibantu oleh seorang tokoh jenius yang sangat kuat, dan berhasil menjinakkan makhluk tersebut. Mereka mulai membangun istan neraka, dan memendam para iblis itu di dalam kerajaan neraka.     

Beberapa waktu berlalu, para raksasa itu tidak diketahui jejaknya lagi, tapi kerajaan neraka tetap ada.     

Lukisan dinding itu seolah mengandung sebuah pikiran ajaib. Saat roh Ye Chen mengamatinya, dan melihat ke dalam lukisan tersebut, para raksasa sedang beraktifitas di sekitarnya. Kepalan tangan mereka bisa menghantam seekor siluman sampai mati. Mereka bisa dengan mudah mengangkat benda seberat ribuan kilogram. Mereka tak perlu berkultivasi, tapi fisiknya sudah sekuat fisik siluman. Mungkin ahli tingkat raja siluman juga tidak berdaya melawan para raksasa itu.     

Ye Chen melihat para raksasa itu berlalu-lalang, tinggi badannya bahkan tidak sampai lutut para raksasa tersebut.     

Pemandangan itu hanya sekelebatan di depan mata Ye Chen, tapi ia sangat terkejut saat melihatnya. Lukisan dinding itu seperti bisa membawa orang yang melihatnya ke dalam dunia zaman dahulu. Orang yang melukis lukisan itu mungkin memiliki kekuatan yang setara dengan Senior Tian Yuan.     

Lukisan dinding tersebut memunculkan energi yang seolah sudah berusia seratus tahun.     

Waktu yang tidak terbatas itu terlukis di dalam lukisan tersebut.     

Ye Chen kemudian menghela napas, ia tidak membiarkan dirinya tertarik ke dalam lukisan tersebut dan kembali mengikuti A Li dari belakang.     

Xiaoyi mengikuti Ye Chen dari belakang sambil menangis, ia terlihat sangat sedih.     

"Xiaoyi, kamu kenapa?" Ye Chen menoleh dan bertanya pada Xiaoyi dengan wajah bingung. Setelah Xiaoyi melihat lukisan dinding itu, entah kenapa ia tiba-tiba menjadi sangat sedih.     

"Aku melihat banyak ular bersayap yang sama denganku, mereka semua dimakan oleh para raksasa tersebut. Aku kembali ke wujud semula tapi tetap tidak bisa mengalahkan mereka." Ujar Xiaoyi sambil menangis. "Kak Ye Chen, apakah klanku dimakan oleh para raksasa ini hingga hanya aku yang tersisa?"     

Xiaoyi berubah kembali ke wujud semula? Tapi tadi jelas-jelas Xiaoyi tidak berubah wujud! Ye Chen tiba-tiba mengerti, Xiaoyi seperti masuk ke dalam fantasi lukisan dinding itu. Setiap orang akan melihat pemandangan yang berbeda saat melihat lukisan dinding itu, benar-benar ajaib.     

Anggota klan Xiaoyi seharusnya adalah ular bersayap dari zaman kuno. Xiaoyi masih kecil tapi sudah memiliki fisik raja siluman, bagaimana dengan ular bersayap yang sudah dewasa? Sekuat apa dia? Tapi para ular bersayap tersebut hanya mangsa dari para raksasa. Ye Chen akhirnya baru benar-benar memahami kekuatan dari para raksasa itu.     

"Xiaoyi, semua itu hanya halusinasi, jangan menganggapnya sebagai kenyataan. Walaupun aku tidak tahu di mana keberadaan anggota klanmu, tapi kalau lain kali ada kesempatan, Kak Ye Chen pasti akan membawamu pergi untuk mencari mereka." Ujar Ye Chen yang ingin menghibur Xiaoyi.     

"Baik." Balas Xiaoyi sambil menganggukkan kepala dan mengusap air matanya. Tinju kecilnya mengepal erat-erat, kalau anggota klannya benar-benar dimakan oleh raksasa itu, ia ingin berubah menjadi lebih kuat untuk mengalahkan para raksasa tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.