Langit Sembilan Bintang

Keturunan Kaisar Qing



Keturunan Kaisar Qing

0Para pendekar yang membentuk formasi bulat pun segera bersorak-sorai begitu melihat para prajurit mundur.     

Lalu mereka melihat Ye Chen bagaikan dewa langit yang berjalan ke arah mereka.     

Ahli Zun langit usia delapan belas tahun, membantai prajurit berkuda negara Barbar seorang diri, dan membuat negara Barbar mau tak mau menarik pasukannya. Kaisar Mingwu pun belum tentu bisa mencapai tingkat seperti itu.     

Dengar-dengar Ye Chen juga membunuh lima orang ahli Zun langit negara Barbar seorang diri saat berada di ibu kota. Jangan-jangan, kekuatan Ye Chen sudah masuk ke tingkat Zun energi seperti yang ada di dalam legenda?     

Melihat Ye Chen yang tampan, para ketua klan di samping Ye Zhantian paham kalau pemuda di depan mereka nantinya akan membuat negara Xiwu berjaya.     

Mulai hari ini, Ye Chen akan menjadi dewa perang bagi negara Xiwu. Legenda dewa perang akan menyinari tanah ini, dan para rakyat akan menceritakannya secara turun temurun ke anak cucu mereka.     

Para pendekar itu meletakkan tangan kanan mereka di dada, lalu semuanya berlutut satu kaki, dan menundukan kepala. Ini adalah tanda kehormatan di antara pendekar, mereka menghormati Ye Chen dari dalam hati, karena pemuda itulah yang menyelamatkan mereka semua. Mulai detik ini, mereka sudah memutuskan untuk tunduk pada klan yang dipimpin oleh Ye Chen!     

"Dewa perang!"     

"Dewa perang!"     

Para pendekar bersorak, suaranya terdengar keras.     

Ye Chen melihat Ye Zhantian yang juga sedang memandangnya dengan berlinang air mata. Di dalam tatapannya, ada perasaan lega, bangga, dan juga cinta kasih.     

Tatapan Ayahnya membuat Ye Chen merasa bangga.     

Ye Zhanying dan anggota klan lainnya juga terlihat lega.     

"Ketua Klan Ye, sekarang kita harus bagaimana?" Xu Jian bertanya sambil melihat Ye Zhantian dan Ye Chen. Di sana masih ada banyak rakyat jelata, menunda satu menit saja bisa membuat nyawa mereka terancam, "Lanjutkan perjalanan ke utara, melewati Padang Rumput Xiling, atau…"     

Mendengar perkataan Xu Jian, Ye Zhantian berpikir sejenak dan berkata, "Kalau melanjutkan perjalanan ke utara, paling tidak kita akan memerlukan waktu tujuh hari. Mungkin selama perjalanan, akan ada banyak rakyat yang mati kelaparan."     

"Ayah, aku dengar negara Barbar sudah mulai menarik pasukannya besar-besaran untuk pergi ke Distrik Nanyan. Mungkin sepuluh hari lagi mereka akan menarik pasukannya." Ujar Ye Chen yang mendengar pembicaraan Wei Guyan dengan bawahannya tadi.     

"Benarkah?" Tanya Ye Zhantian yang merasa tercengang.     

Apakah negara Barbar benar-benar akan menarik pasukannya? Ia berpikir lagi dan berkata pada Xu Jian, "Kalau begitu, kita bawa para rakyat kembali ke Distrik Donglin!"     

Mendengar perkataan Ye Chen, Xu Jian dan lainnya merasa memiliki sedikit harapan, bahkan ada banyak orang yang menangis gembira. Apakah akhirnya mereka bisa pulang?     

Walaupun Distrik Donglin menjadi berantakan setelah diserang negara Barbar, tapi di sana adalah kampung halaman tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan, jadi mereka masih bisa membangun kembali distrik tersebut!     

"Mulai hari ini, aku akan membangun pasukan. Aku pasti akan membalas negara Barbar!" Ye Zhantian berkata dengan serius.     

"Darah harus dibayar dengan darah!"     

"Darah memang harus dibayar dengan darah!"     

Tatapan semua orang yang ada di sana, terlihat dipenuhi dengan dendam dan kebencian.     

Di bawah perintah Ye Zhantian dan lainnya, para pendekar mulai sibuk membubarkan rakyat. Sementara itu, roh Ye Chen segera memeriksa para rakyat, ia bersiap mengobati yang terluka. Asalkan tidak parah, Ye Chen bisa menyalurkan Xuan Qi-nya untuk menolong mereka.     

"Xiaoyi, cepat bantu, bawa yang terluka kemari." Ye Chen berbicara pada Xiaoyi.     

"Baik." Xiaoyi segera berlari pergi.     

Satu demi satu orang yang terluka sudah diobati, saat semua orang itu tahu Ye Chen yang membuat mundur negara Barbar, mereka semua berlutut menyembah Ye Chen untuk menunjukkan rasa terima kasih.     

Pada saat Ye Chen mengobat yang terluka, singa bintang api ungu di dalam segel memberinya sinyal.     

"Ye Chen, di antara rakyat ini ada satu yang merupakan keturunan dari Kaisar Qing, aku bisa merasakan energinya." Ujar singa itu dengan antusias.     

"Apa? Keturunan Kaisar Qing?" Ye Chen bertanya lagi.     

"Seorang tokoh jenius di masa lalu, jauh lebih kuat daripada Kaisar Ming di area terlarang, dan kekuatannya benar-benar mendekati dewa. Aku dengar dia bahkan bisa bertransformasi menjadi dewa phoenix. Bicaranya nanti saja, cepat cari keturunan Kaisar Qing dulu!" Ujar singa itu dengan panik.     

"Lalu kalau menemukannya bagaimana?" Ye Chen masih bertanya-tanya sambil menggunakan rohnya untuk mencari di antara rakyat jelata.     

"Keturunan Kaisar Qing memiliki darah Kaisar Qing. Kalau kamu meminum darahnya, kamu bisa mendapatkan warisan dari masa lalu, mungkin kamu bisa bertransformasi menjadi phoenix."     

"Kalau begitu, apakah aku harus membunuhnya untuk meminum darahnya?" Ye Chen bertanya lagi.     

"Tentu saja, darah Kaisar Qing tersembunyi di dalam sumsum." Ujar singa bintang api ungu.     

"Kalau begitu tidak perlu mencarinya." Ye Chen segera menggelengkan kepala, ia bukanlah orang yang kejam, yang harus mencari seseorang untuk meminum darahnya.     

"Dasar berhati lembek, darah Kaisar Qing di dalam tubuh orang itu mungkin tidak akan berguna selamanya, tadi kamu sudah membunuh lebih dari lima puluh ribu prajurit, bunuh satu orang lagi apa salahnya?"     

"Itu berbeda, mereka adalah prajurit negara Barbar, kekejaman mereka tidak pandang bulu, dan memang pantas untuk mati. Sedangkan keturunan Kaisar Qing adalah rakyat yang tidak bersalah. Kalau tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk, hingga asal membunuh saja, lalu apa bedanya dengan iblis?" Ye Chen berkata dengan serius. Ketika ia baru selesai bicara, tiba-tiba ia berpikir bahwa di antara iblis ada juga orang baik. Perkataan barusan sepertinya kurang sesuai, tapi seharusnya singa bintang api ungu mengerti maksudnya.     

"Kamu tidak harus meminum darah orang itu, kamu bisa berkultivasi bersamanya. Walaupun hasilnya tidak begitu bagus, tapi kalau orang itu adalah pria, maka kalian bisa berkultivasi bersama." Ujar singa itu, ia teringat dengan tuannya yang dulu juga cerewet sepertinya.     

"Berhenti." Ekspresi Ye Chen terlihat aneh, ia tidak bisa tiba-tiba mencari orang asing untuk melakukan kultivasi ganda.     

"Carilah dulu, kalau tidak bisa kultivasi ganda, bisa juga mendidiknya menjadi pendekar. Dia adalah keturunan Kaisar Qing, jadi bakat kultivasinya jauh lebih baik daripada orang biasa!" Ujar singa itu lagi, "Kalau sampai jatuh ke tangan orang lain, kamu pasti akan menyesal."     

"Baiklah, bagaimana kamu bisa tahu tentang ini semua?" Ye Chen mencari dengan rohnya sambil bertanya, "Bagaiamana caraku mendeteksinya?"     

"Aku bisa tahu karena pengalamanku lebih banyak darimu." Ujar singa tersebut yang malas menjelaskan, "Pikiran rohmu sangat spesial, kamu hanya perlu mencari-cari, melihat mana orang yang memiliki pikiran roh saja. Walaupun dia manusia, tapi karena ada darah Kaisar Qing yang mengalir di tubuhnya, dia akan mengeluarkan sedikit energi pikiran roh."     

Roh Ye Chen terus mencari, setelah mencari selama puluhan menit, rohnya akhirnya mendarat ke seorang gadis kecil berusia lima tahun, yang terlihat lusuh karena mengenakan pakaian yang sudah rusak, dan terlihat seperti pengemis. Hanya saja kedua matanya terlihat sangat jernih dan samar-samar mengeluarkan cahaya merah.     

Gadis itu seperti baru menangis, karena ada bekas air mata di wajahnya. Ia berjalan tanpa tujuan di antara orang-orang, sepertinya ia terpisah dari keluarganya.     

Ye Chen dapat merasakan adanya pikiran roh yang cukup tersembunyi. Kalau bukan karena rohnya cukup peka, pikiran roh hewan spiritual biasa mungkin tidak bisa merasakannya. Tapi Ye Chen merasakan kalau pikiran roh ini berbeda dengan yang lainnya.     

Ye Chen kemudian berjalan ke arah gadis kecil tersebut.     

Para rakyat pun memberi jalan saat melihat Ye Chen mendekat. Mereka melihat pemuda tersebut dengan tatapan penuh terima kasih, karena sudah menolong mereka dan memberi harapan pada mereka.     

Ketika ia sampai di samping gadis kecil tersebut, gadis itu terlihat sedikit ketakutan dan kebingungan melihatnya.     

Ye Chen kemudian membungkuk melihat gadis itu. Walaupun wajahnya terlihat lusuh, tapi tetap terlihat cantik, dan tatapan matanya terlihat begitu jernih.     

"Di mana orang tuamu?" Agar tidak membuat gadis itu terkejut, Ye Chen pun bertanya dengan suara halus.     

"Ayah dan Ibuku sudah mati." Jawab gadis itu sambil berkaca-kaca.     

"Apa kamu masih memiliki keluarga lain?" Ye Chen merasa sedih saat melihat tatapan gadis tersebut.     

"Kakekku juga mati, aku tidak bisa menemukannya." Jawabnya hampir menangis.     

Ye Chen menghela napas dan menatap gadis itu, "Siapa namamu?"     

"Namaku Wen'er."     

"Apa kamu mau ikut dengan Kakak? Kakak akan melindungimu, kamu bisa menganggapku sebagai keluargamu." Ye Chen berkata sambil mengelus kepala gadis kecil tersebut.     

Gadis kecil itu terus menatap Ye Chen dan bertanya, "Apa kakak orang baik?"     

"Iya." Ye Chen mengangguk.     

Gadis kecil itu seperti sedang mempertimbangkan sesuatu, kemudian ia menatap sekelilingnya, dan melihat bahwa rakyat yang sedang mengelilingi mereka, terlihat menatap Ye Chen dengan tatapan penuh terima kasih. Beberapa saat kemudian gadis itu pun mengangguk, "Terima kasih kakak sudah mau menerima Wen'er."     

Gadis kecil di hadapannya baru berusia lima tahun, tapi mata jernihnya seperti mengerti banyak hal, dan membuat orang sulit percaya kalau gadis itu baru berusia lima tahun.     

Menurut singa bintang api ungu, darah Kaisar Qing sangatlah hebat. Kalau suatu hari nanti Wen'er bisa tumbuh menjadi seorang ahli dan melindungi Klan Ye, maka itu adalah keberuntungan bagi Klan Ye. Kalau setelah Wen'er dewasa ia ingin meninggalkan Klan Ye, maka Ye Chen juga tidak akan menghalanginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.