Langit Sembilan Bintang

Mimpi Atau Kenyataan, A Li



Mimpi Atau Kenyataan, A Li

0"Aku dengar, negara Barbar dan negara Xiwu sudah mulai berperang, sekarang bagaimana kondisinya?" Ye Chen bertanya duluan.     

Mendengar pertanyaan barusan, Kaisar Mingwu yang sedang berpikir berkata, "Malu untuk membicarakannya, kondisi terbaru saat ini, sudah ada delapan distrik termasuk distrik Donglin di negara Xiwu yang jatuh."     

"Distrik Donglin?" Ye Chen mengerutkan keningnya.     

Kaisar Mingwu segera berujar lagi, "Aku pernah mengutus orang ke distrik Donglin untuk menjemput Klan Ye meninggalkan distrik Donglin, tapi selalu tidak bisa menemukan keberadaan distrik Donglin, kabar yang didapatkan menyebutkan bahwa Klan Ye sudah menyerang prajurit negara Barbar dan membunuh banyak musuh, tapi sepertinya mereka juga kehilangan beberapa anggota klan."     

"Kehilangan beberapa anggota klan?" Ye Chen tiba-tiba mengepalkan tangannya, anggota Klan Ye memang jumlahnya tidak banyak, meski sekarang ditambah dengan anak kecil, tapi jumlahnya masih tak seberapa. Kalau sampai ada satu anggota klan yang mati, maka sama saja dengan menorehkan pisau di hati, asalkan Klan Ye terus di dalam lembah, maka mereka akan aman untuk sementara waktu. Tapi kalau terlalu lama, mereka juga bisa terancam, jadi Ye Chen harus segera kembali ke Klan Ye.     

Melihat ekspresi Ye Chen, Kaisar Mingwu paham seberapa pentingnya Klan Ye di dalam hati Ye Chen.     

"Selain itu, ada satu masalah lagi, distrik Yinbei juga jatuh, Paman Yin sudah meninggal, ini adalah surat yang ditinggalkannya untukmu." Kaisar Mingwu menyerahkan sebuah surat pada Ye Chen, wajahnya terlihat sedih, sebelumnya ia pernah mengutus orang untuk menyelamatkan Yin Mengtian, tapi saat utusannya sampai semua sudah terlambat, di tubuh Yin Mengtian ada tujuh anak panah, ia berdiri di tembok Distrik Yinbei, dan memandang ibu kota di kejauhan, mungkin ia ingin mengatakan beberapa hal sebelum ia meninggal, tapi sudah tidak punya kesempatan lagi. Namun Kasiar Mingwu tahu Pamannya akan berkata apa, para leluhur Klan Yin semuanya terkubur di negara Xiwu, negara tidak boleh mati, dan keturunan tidak boleh putus!     

Ye Chen tertegun sejenak, ia tak menyangka Yin Mengtian sudah mati dalam perang. Ia teringat pertemuan pertamanya dengan Yin Mengtian di kerajaan giok bawah tanah, senyumannya seperti baru beberapa hari lalu bertemu, perkataan yang dikatakannya masih Ye Chen ingat dengan jelas, hanya saja tak disangka hidup seseorang tidak bisa ditebak, Ye Chen mengambil surat itu dan membukanya.     

"Aku, Yin Mengtian sangat beruntung bisa mengenal saudara Ye Chen, sayangnya kita belum bisa mengobrol sambil minum arak. Sebagai Klan Kaisar Yin, aku, Yin Mengtian, mati dalam perang, aku sama sekali tidak menyesalinya. Seperti klan saudara Ye Chen, aku tidak akan membuang rakyat jelata Distrik Yinbei dan hidup diam-diam. Negara Xiwu sedang dilanda badai, aku memiliki satu permintaan, aku sendiri tahu dengan kekuatan negara Xiwu saat ini tidak dapat melawan negara Barbar Selatan, kalau saudara Ye Chen bisa membantu, mohon bantu Klan Yin untuk mempertahankan sedikit keturunan, aku akan sangat berterima kasih padamu."     

Ye Chen menghela napas saat membaca surat dari Yin Mengtian. Selama ini ia selalu mengagumi ketulusan Yin Mengtian, dan saat mengetahui kabar kematiannya, Ye Chen merasa sangat bersedih.     

"Semasa hidupnya, Paman sangat dicintai para rakyatnya, pada saat ia berperang, ada enam ratus ribu rakyat jelata dengan sukarela membantunya." Kaisar Mingwu berkata dengan mata berkaca-kaca.     

Ye Chen diam sejenak sambil melihat surat di tangannya, mana mungkin ia menolak permintaan Yin Mengtian. "Pangeran Yin, beristirahatlah dengan tenang, aku pasti membantu negara Xiwu berperang sampai akhir dengan negara Barbar. Kalau sampai aku mati, aku juga akan menjamin keturunan klan Yin selamat." Batin Ye Chen dalam hati, tangan kiri Ye Chen kemudian bergerak, dan api ungu terlihat muncul lalu membakar surat itu, abunya terlihat seperti kupu-kupu yang terbang.     

"Selanjutnya, bagaimana renacanamu saudara Mingwu?" Tanya Ye Chen lagi, ia sudah merubah panggilannya pada Kaisar Mingwu.     

Dan Kaisar Mingwu tidak keberatan, karena kekuatan Ye Chen yang luar biasa dan latar belakangnya yang misterius, bahkan Nie Qingyun dan lainnya semakin hormat dengan Ye Chen.     

Kaisar Mingwu kemudian berkata, "Menurut informasi yang aku dapatkan, selain Tuoba Hongye yang merupakan ahli Zun energi pertengahan, masih ada empat ahli Zun langit, di antara ahli Zun langit itu, ada satu orang yang terluka parah, sehingga mungkin hari ini hanya ada tiga ahli Zun langit yang bertarung. Sementara Tuoba Hongye sendiri seharusnya tidak akan datang ke negara Xiwu. Dengan kekuatan kita, seharusnya bisa melawan tiga Zun langit, hanya saja sementara kita tidak bisa mengetahui pergerakan mereka, selain itu di belakang Tuoba Hongye ada sekte-sekte besar, sangat mungkin mereka akan membantu prajurit dari negara Barbar, karena sampai sekarang mereka tidak menyerang ibu kota, mungkin mereka sedang menunggu bantuan."     

"Sekte di belakang negara Barbar?" Ye Chen bertanya-tanya.     

"Benar sekali. Negara Barbar dan negara Xiwu semuanya tunduk pada beberapa sekte besar di negara Zhongyang, negara Xiwu tunduk dengan sekte suara guntur, awalnya sekte ini adalah sekte nomor satu di negara Zhongyang, tapi sekarang sudah menjadi semakin lemah. Sedangkan negara Barbar tunduk kepada sekte iblis api yang selama bertahun-tahun menggunakan cara kejam untuk masuk ke jajaran sekte besar negara Zhongyang." Ujar Kaisar Mingwu.     

Mendengar perkataan Kaisar Mingwu, Ye Chen paham kalau pertarungan antar negara sebenarnya dikendalikan oleh negara Zhongyang secara diam-diam, pantas saja sekte di negara Zhongyang hanya menjadikan negara-negara kecil sebagai bidak catur mereka saja.     

Entah sekte iblis api itu seberapa kuat, tapi Ye Chen teringat di tangannya ada plakat raja singa, yang bisa menggerakkan sekte takdir langit dan Sekte Energi Suram, dua sekte ini termasuk dalam 5 peringkat terdepan jajaran sekte di negara Zhongyang. Pasti akan sangat baik kalau bisa meminta beberapa ahli datang dari sana untuk membantu, tapi jarak mereka terlalu jauh.     

Pertarungan kali ini harus mengandalkan diri sendiri!     

Ye Chen memfokuskan pandangannya, entah negara Barbar akan mengutus berapa orang, dan apakah bisa dilawan dengan kekuatan Zun energi pertengahannya atau tidak. Tapi tak peduli berapapun yang datang, jiwa perang di hati Ye Chen sudah terbakar. Sekembalinya dari kultivasi beberapa waktu yang lalu, ia sedang takut untuk mencari lawan untuknya, asalkan lawannya bukan Zun dewa dan raja siluman, maka Ye Chen tidak akan takut menghadapinya, mungkin negara Barbar selatan juga tidak mungkin bisa mengundang Zun dewa dan raja siluman.     

"Sebenarnya ada sekte apa saja di negara Zhongyang?" Ye Chen bertanya lagi, karena ia masih belum memahami kondisi negara Zhongyang.     

Kaisar Mingwu mengira Ye Chen ingin menimbang kekuatan sekte iblis api, ia kemudian menjawab, "Sekte terdepan di negara Zhongyang totalnya ada tiga puluh satu, dari peringkat atas ada Istana Canglan, Sekte Energi Suram, Sekte Takdir Langit, Sekte Chiyan, lembah Cangyun, Sekte Api Iblis, Sekte Suara Guntur, dan lain-lain, peringkat mereka sering berubah-ubah, tapi yang teratas belum pernah tergeser,. Aku dengar Istana Canglan memiliki satu orang ahli Zun dewa, betul atau tidaknya, tidak ada orang yang tahu, sekte sisanya memiliki lebih dari sepuluh orang ahli tingkat Zun energi puncak. Istana Canglan, Sekte Energi Suram, Sekte Takdir Langit memiliki tiga puluh lebih ahli Zun energi ke atas."     

Ye Chen sudah bertemu dengan Fu Yu dan Tantai Ling, mendengar Kaisar Mingwu membicarakan sekte-sekte ini memiliki beberapa ahli Zun energi, Ye Chen sama sekali tidak merasa terkejut, ia berpikir dalam hati kalau ahli-ahli itu hanya sebatas itu saja, kekuatan yang benar-benar kuat seharusnya adalah beberapa ahli jenius, misalnya kerajaan penegak hukum, istana raja siluman, dan lain-lain karena sekte-sekte itu hanyalah anjing dari para kekuatan jenius yang ada di atas.     

Tapi sekarang, sekte-sekte ini bukanlah lawan yang bisa dilawan Ye Chen.     

"Kita tunggu beberapa hari lagi, lihat dulu pergerakan negara Barbar baru kita putuskan langkah selanjutnya!" Ujar Ye Chen yang ingin mengamati pergerakan lebih dulu. Walaupun mereka ingin menyerang, mereka harus menunggu Kaisar Mingwu mendapatkan laporan lagi.     

"Ye Chen, rubah yang selalu ikut denganmu itu di mana?" Guru Zun bertanya, ia baru menyadari kalau rubah itu tidak ada.     

Mendengar pertanyaan Guru Zun, Ye Chen langsung menunduk, ia terdiam dan menunjukkan kesedihan.     

Melihat ekspresi Ye Chen, Guru Zun dan Kaisar Mingwu langsung mengerti dan tidak bertanya lagi.     

"Aku sudah menyuruh orang untuk menyiapkan tempat tinggalmu dan Xiaoyi. Kalau ada sesuatu aku akan mengutus mereka memberi kabar untuk kalian" Ujar Kaisar Mingwu.     

"Baiklah." Ye Chen mengangguk, ia sudah tinggal begitu lama di kerajaan, sudah cukup terbiasa dengan semuanya.     

Ye Chen dan Xiaoyi tinggal terpisah, beberapa hari belakangan mereka menunggu kabar dari negara Barbar, selain makan dan tidur, mereka semua berkultivasi dengan giat, terutama Ye Chen, ia mati-matian berkultivasi sampai Tuan Singa pun kagum padanya.     

Sepertinya hanya kultivasi saja yang dapat membuat Ye Chen lupa dengan kerinduannya akan A Li.     

Langit mulai menggelap, setelah berkultivasi selama dua hari, Ye Chen akhirnya lelah dan tidur di ranjang dengan pulas.     

Bulan tampak bersinar dengan terang, secercah sinar bulan masuk dan menyinari ranjang Ye Chen.     

Pada saat itu, mutiara ilusi yang disimpan Ye Chen melayang, setelah sinar bulan itu menyinari mutiara tersebut, tiba-tiba mutiara ilusi melepaskan cahaya terang berwarna putih yang memancar ke tubuh Ye Chen.     

Mutiara ilusi ini melayang dalam diam seperti sedang menelan sinar rembulan. Di dalam cahaya putih itu ada sesosok bayangan kecil yang sangat cantik, kulit putihnya bersinar bagai batu giok di bawah sinar rembulan, delapan ekornya tidak berhenti bergerak, telinganya terlihat runcing, dan sosoknya sangat lucu.     

Ia sangat cantik nan lucu seperti dalam mimpi, dan itu adalah A Li yang selama ini dirindukan Ye Chen.     

Setelah cahaya putih menyinari tubuh Ye Chen, ia yang awalnya mengerutkan kening akhirnya bisa kembali santai.     

A Li di dalam cahaya putih itu bagaikan sebuah bulan yang indah, ia mengenakan pakaian putih, dan memperlihatkan lehernya, lekukan tubuhnya, serta dadanya yang berisi. Hal itu membuat orang yang melihatnya menjadi tidak bisa bernapas, karena kecantikannya yang luar biasa.     

Semua orang yang melihat ini akan mengira kalau ini adalah mimpi.     

Di wajah A Li, ada sedikit warna merah, kulitnya yang putih nyaris terlihat kemerahan, seperti sedang malu-malu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.