Langit Sembilan Bintang

Bakat Luar Biasa



Bakat Luar Biasa

0Energi Guntur Penghancur!     

Lin Qiu mendengus rendah seraya mengkondensasi Xuan Qi-nya, kekuatan guntur terlihat keluar dari tangan kanannya, dan ketika tinjunya menghantam, terdengar suara keras bagaikan ledakan guntur. Tinju ini adalah tinju dari seorang ahli Zun energi tahap pertengahan yang mengeluarkan seluruh tenaganya!     

Peng!     

Prajurit berzirah emas terkena pukulan hingga terdorong mundur cukup jauh.     

Lin Qiu pun melesat terbang ke udara.     

"Aku tak menyangka ia bisa lari!" Setelah prajurit berzirah emas terkena pukulan Lin Qiu, dada Ye Chen merasa sesak, dan ia segera mengatur napas agar darahnya tidak bergejolak. Lalu ia melihat ke arah depan, dan Lin Qiu terlihat sudah masuk ke dalam laut lagi, "Sepertinya tapak penghancur galaksiku masih perlu dikultivasi lagi!"     

Kalau singa bintang api ungu yang mengeluarkan tapak barusan, mungkin satu tapak saja sudah membunuh Lin Qiu, sedangkan kultivasi Ye Chen masih kurang jika dibandingkan dengan Lin Qiu. Walaupun ia meminjam kesaktian tapak penghancur galaksi, tapi ternyata hanya cukup untuk membuat Lin Qiu terluka parah. Lin Qiu mungkin memakan pil obat untuk menguatkan dirinya, kalau tidak mana mungkin tiba-tiba kekuatannya bisa melonjak.     

"Tapi dia tiba bisa lari semudah itu!" Roh Ye Chen kemudian melacak dan menemukan Lin Qiu tidak benar-benar berenang di dalam laut, mungkin Lin Qiu juga tahu kalau sampai ia ke dalam laut, maka ia akan menjadi mangsa para gurita dan makhluk laut lainnya. Lin Qiu berenang ke sisi lain pulau, dan berhenti di sebuah tebing lalu mengatur napas dan Xuan Qi-nya kembali.     

Sepertinya ia ingin mengulur waktu dan mencari kesempatan untuk lari, tapi tidak semudah itu untuk lari dari roh Ye Chen. Pemuda itu sedang bersiap mengeluarkan prajurit berzirah emasnya untuk menyerang Lin Qiu, ketika tiba-tiba ada perasaan yang tidak enak muncul.     

Apa yang terjadi?     

Ye Chen menghentikan langkah kakinya, rohnya lalu mencari di kedalaman lautan.     

Lin Qiu mengatur napasnya sejenak, ia melihat ke sekeliling dan mendapati Ye Chen tidak mengejarnya, akhirnya ia bisa menghela napas lega, tapi ia tidak berani mengendurkan kewaspadaannya. Hewan spiritual sangatlah menakutkan, walaupun tidak sama seperti legenda yang pikiran rohnya bisa mengejar sampai ribuan mil, tapi masih bisa mengejar sejauh beberapa mil saja.     

"Aku harus segera memulihkan diri. Kalau tidak, di pertarungan berikutnya aku tidak akan bisa kabur." Ujar Lin Qiu dalam hati, ia sangat takut terhadap Ye Chen, terutama pada tapak pemuda tersebut. Walaupun ada perisai pelindung Xuan Qi yang melindunginya, tapi tapak itu tetap bisa memutuskan beberapa meridiannya, jurus yang sekuat ini benar-benar membuat orang ketakutan.     

Ia mencari ke dalam hutan di atas pulau sambil memulihkan Xuan Qi, dan terus mengawasi pergerakan di sekelilingnya dengan seksama. Bahkan ia sampai terkejut saat mendengar suara daun yang saling bergesekan akibat tiupan angin.     

Ye Chen merasakan ada energi menakutkan di dasar laut, ia kemudian mengambil obat luka dari dalam kantong spasial untuk mengobati luka elang emas matahari.     

Elang emas itu mengeluarkan suara lirih.     

Ye Chen memeriksa lukanya, anak panah Lin Qiu telah mengenai perut elang tersebut, lukanya cukup mengejutkan, mungkin jika yang terluka manusia biasa atau makhluk liar biasa, pasti mereka sudah mati sejak awal. Tapi sebagai siluman tingkat master langit, nyawa elang matahari cukup kuat, walaupun lukanya sangat parah, Ye Chen bisa melihat kalau luka itu sedang pulih perlahan.     

Ye Chen mengoleskan obat luka pada luka elang emas matahari lalu membalutnya. Setelah itu ia memberinya sebutir pil obat tingkat guru Xuan.     

Setelah selesai dibalut lukanya, elang emas matahari mencoba berdiri beberapa kali tapi sayangnya tidak bisa berdiri stabil dan terjatuh lagi.     

Ye Chen menepuk-nepuk punggungnya, sambil tersenyum ia berkata, "Jiumao, istirahatlah dulu."     

Melihat elangnya yang meskipun terluka tapi tetap berusaha berdiri, membuat Ye Chen memutuskan untuk mendidik elang ini baik-baik. Walaupun kecerdasan elang itu tidak tinggi, tapi keteguhan seperti ini susah ditemukan di antara manusia maupun siluman.     

Setelah selesai membalut lukanya, Ye Chen menatap lautan dengan gusar, rohnya sudah masuk ke dalam parit laut, entah apa yang terjadi, apa akan berpengaruh pada Xiaoyi yang sedang berkultivasi di dalam mutiara jiwa atau tidak.     

Ombak di lautan tidak besar, tapi di bawah lautan yang tenang ini seperti menyembunyikan benda yang misterius.     

Roh Ye Chen akhirnya melihat Xiaoyou dan mutiara jiwa.     

Xiaoyou menempel pada sebuah batu, ia sedang memakan sesuatu, di dekatnya ada lima ekor gurita berbaris rapi penuh hormat menunggu perintah.     

Mutiara jiwa melayang di tengah parit laut dan mengeluarkan cahaya redup, seperti mutiara hitam yang besar, cahaya matahari yang masuk mengenai mutiara itu menambahkan warna misterius ke dalamnya.     

Di dalam mutiara jiwa tersebut, Xiaoyi berubah ke wujud semula dan sedang bertarung dengan ular bersayap seperti dirinya. Ular-ular itu berwarna hitam, sangat berbeda dengan Xiaoyi, mereka adalah makhluk-makhluk yang diciptakan oleh pak tua di dalam mutiara jiwa dengan menggunakan kekuatan mutiara tersebut.     

"Guru, kultivasi sangat susah!" Sambil melawan ular-ular bersayap itu, Xiaoyi menggerutu kepada gurunya.     

Pada saat Xiaoyi mengeluarkan jurus, tubuhnya menjadi bertambah panjang beberapa kali lipat, dan ada cahaya hitam yang mengitarinya. Di sekitarnya berkumpul awan api berwarna hitam, dan di dalam awan api hitam ini sesekali memunculkan gelombang panas yang luar biasa, ada beberapa golok yang terlihat menari di dalam awan, dan itu adalah hasil dari teknik kultivasi iblis.     

"Tentu saja kultivasi itu susah, tapi itu agar dirimu tidak ditindas orang lain!" Pak tua itu terlihat duduk bersila, tubuhnya juga memancarkan sinar berwarna hitam secara samar-samar, dan ada tiga tengkorak yang mengeluarkan sinar bara api berwarna merah di bagian matanya, terlihat berputar di samping tubuh pak tua.     

Kalau orang biasa yang melihatnya, pasti akan ketakutan mengira pak tua ini adalah jelmaan iblis.     

Ia mendongak melihat Xiaoyi yang tatapannya kosong, lalu menghela napas. Muridnya ini benar-benar berbakat, dan ia teringat tahun ketika dirinya menghabiskan waktu selama dua ratus untuk menguasai teknik kultivasi iblis tahap pertama, sedangkan Xiaoyi belum sampai satu bulan berlalu sudah berhasil menguasai lebih dari separuh jurus pertama, yaitu golok gunung api neraka. Setengah bulan lagi seharusnya Xiaoyi sudah bisa mencapai tahap akhir dari jurus ini.     

"Pandanganku ternyata memang tidak salah, ular bersayap ini adalah makhluk kuno yang di dalam tubuhnya mengalir darah iblis. Jadi tanpa membunuh pun sudah bisa mengkultivasi teknik kultivasi iblis, selain itu perkembangan kultivasinya juga sangat luar biasa." Ujar pak tua lalu tertawa bangga.     

Saat itu, kalau orang yang menciptakan teknik kultivasi iblis itu masih hidup, pasti ia akan marah. Teknik kultivasi iblis tidak sama dengan teknik kultivasi biasa, yang dibutuhkan untuk mempelajari teknik ini adalah keberanian, orang biasa dengan bakat yang biasa saja hanya membutuhkan waktu dua bulan untuk mempelajari jurus pertama. Kalau butuh dua ratus tahun baru bisa mempelajari jurus pertama, maka itu termasuk sangat langka.     

Di dalam tubuh Xiaoyi terkandung darah iblis, jadi seharusnya ia sudah bisa menguasai jurus pertama dalam waktu kurang dari tiga hari, tapi ternyata ia membutuhkan waktu satu bulan dan harus memaksakan diri untuk menguasainya, itu berarti Xiaoyi terbilang cukup bodoh. Kalau pencipta teknik kultivasi iblis masih hidup, pasti dia akan memarahi Xiaoyi habis-habisan. Tapi sekarang Xiaoyi malah dipuji sangat berbakat oleh pak tua itu.     

Peng! Peng! Peng!     

Xiaoyi kembali terkena pukulan dahsyat dari ular bersayap yang diciptakan oleh mutiara jiwa. Kalau bukan karena fisiknya yang kuat, sejak awal pasti wajahnya sudah bengkak karena terkena pukulan.     

Sebelumnya, Ye Chen dan A Li berkali-kali mengajari Xiaoyi teknik bela diri, tapi selalu masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Mereka sudah mengajarkan satu teknik bela diri dalam waktu yang cukup lama, tapi Xiaoyi masih saja tidak bisa menguasainya. Xiaoyi lebih suka bermain, dan akan segera melupakan hal yang kemarin sudah ia pelajari. Sulit sekali membuatnya menguasai satu jurus bela diri, apalagi teknik bela diri yang lebih mendalam.     

Saat Xiaoyi kembali ke wujud semula, ia bisa mengeluarkan satu sampai dua jurus bela diri yang memang sudah menjadi bakatnya. Dari lahir sampai sekarang, ia belum berhasil menguasai teknik bela diri baru lagi. Namun kali ini ia meneguhkan hati untuk mengkultivasi teknik bela diri karena Ye Chen dan A Li.     

Meskipun tubuhnya kesakitan akibat terkena serangan ular-ular bersayap, tapi Xiaoyi tetap bertahan.     

"Kekuatanku terlalu lemah, hingga tidak bisa melindungi Kak Ye Chen dan Kak A Li, aku harus berubah menjadi lebih kuat lagi!" Mata Xiaoyi terlihat dipenuhi dengan keyakinan, ia mengepakkan sayapnya, lalu muncul banyak golok besi di sekitar tubuhnya, kemudian ia pun melesat pergi.     

Golok gunung api neraka!     

Xiaoyi kembali mengeluarkan jurus bela diri, lalu terlihat kobaran api menari-nari memenuhi langit, dan golok besi pun melesat ke arah ular-ular bersayap, Peng! Peng! Peng! Ular-ular bersayap ditelan oleh golok besi tersebut satu per satu.     

Setelah membunuh ular-ular, Xiaoyi mendarat lalu berubah menjadi sosok manusia dengan napas terengah-engah.     

Melihat Xiaoyi mengalahkan para ular bersayap, pak tua tersenyum sambil mengelus jenggotnya, wajahnya terlihat sangat puas.     

"Bagus bagus, perkembanganmu lebih cepat dari yang aku bayangkan. Setelah kamu selesai mengkultivasi jurus ini, guru akan mengajarimu jurus yang lebih kuat lagi, yaitu jurus es membekukan neraka, jurus ini sepuluh kali lipat lebih kuat daripada golok gunung api neraka." Ujar pak tua pada Xiaoyi.     

"Lebih kuat sepuluh kali lipat dari golok gunung api neraka? Apakah sehebat setan gentayangan?" Tanya Xiaoyi pada gurunya.     

"Tentu saja, kalau untuk melawan setan gentayangan tingkat rendah, jurus ini bisa membunuhnya dengan mudah." Pak tua tertawa datar, ia terlihat seperti menerka-nerka, "tapi jurus kedua ini lebih susah lagi, butuh waktu ratusan tahun untuk mempelajarinya. Tapi orang berbakat seperti guru memerlukan waktu lima puluh hari untuk menguasainya."     

"Guru, Anda benar-benar luar biasa!" Xiaoyi sangat mengagumi gurunya.     

Wajah pak tua itu tampak memerah, kemudian ia menepuk bahu Xiaoyi seraya berkata, "Xiaoyi, suatu hari nanti kamu juga akan bisa menjadi seperti guru."     

Mendengar perkataan pak tua itu, kedua mata Xiaoyi terlihat berbinar karena dipenuhi dengan perasaan antusias. Entah kapan dirinya bisa mempelajari jurus kedua, membayangkan kehebatan jurus kedua membuat Xiaoyi merasa sangat bersemangat.     

Pada saat kedua orang ini mengobrol, tiba-tiba muncul gelembung air di parit laut.     

Pak tua itu seperti merasakan sesuatu, ia pun terlihat mengerutkan keningnya.     

"Guru, ada apa?" Tanya Xiaoyi saat melihat perubahan ekspresi di wajah gurunya.     

"Tidak ada apa-apa!" Jawab pak tua itu sambil menggelengkan kepala, tapi ia menjadi waspada dan terus memperhatikan kondisi di luar, dalam hati ia berpikir dirinya tidak akan sesial ini kan, jangan-jangan ada sesuatu yang tersembunyi di dalam parit laut?     

Tepat pada saat itu, Xiaoyou yang ada di luar juga terlihat tidak tenang, ia ketakutan melihat dasar parit sambil melambai-lambaikan tentakelnya.     

Xiaoyi pun melihat gerakan tentakel Xiaoyou dari dalam mutiara jiwa, ia segera menoleh dan berkata pada gurunya, "Guru, Xiaoyou menyuruh kita untuk segera lari."     

"Lari, kenapa?" Tanya pak tua itu, baru saja ia selesai bertanya, tiba-tiba terlihat cahaya muncul dari dasar parit, kemudian cahaya itu menjadi semakin terang, dan ada seekor penyu laut yang muncul di hadapan mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.