Langit Sembilan Bintang

Yikuai!



Yikuai!

0Beruang itu merasakan pikiran roh yang sangat kuat, menusuk ke dalam pikirannya. Hal itu membuatnya merasa ketakutan dan meraung keras, tubuhnya tiba-tiba bersinar hitam, dan pikiran roh Ye Chen pun terpental.     

"Jangan harap bisa menangkapku semudah itu! Aku adalah dewa babi yang seperti angin, aaa! Dewa beruang, bukan babi!" Beruang itu menghembuskan napas panjang dari hidungnya, kemudian berlari hingga mengguncang area sekitar. Dan membuat pepohonan yang ia lewati terlempar karena ditabraknya.     

Hebat juga!     

Ye Chen tak menyangka rohnya akan terpental. Mungkin, tidak ada hewan spiritual yang menjinakkan beruang ini karena beruang itu benar-benar seperti raja siluman babi genit.     

Beruang ini sudah mencapai raja siluman puncak. Walaupun gerakannya tidak cepat, tapi pertahanan tubuhnya sangat kuat.     

Ketika para siluman tingkat guru Xuan melihat bos beruangnya berlarian, mereka pun saling bertatapan dengan bingung, kemudian segera kabur dari sana.     

"Kasihan sekali tuan beruang."     

"Tuan beruang tidak mungkin dimasak menjadi sup, kan?"     

"Karena dagingnya tetap tidak akan terasa empuk walaupun sudah dimasak."     

"Aku dengar, telapak tangan beruang sangat mahal…"     

Para siluman itu berkomentar sambil melarikan diri ke dalam hutan gunung yang lebat.     

"Aku tak percaya tidak bisa menjinakkanmu." Kata Ye Chen lalu mendengus dingin. Lalu rohnya kembali keluar dan menusuk pikiran beruang tersebut.     

"Ya Tuhan, tolong lepaskan aku! Aku sudah sangat tua dan lemah, aku tidak bisa membantumu walaupun kamu menjinakkanku." Beruang itu berbicara menggunakan bahasa manusia, ia berteriak-teriak sambil terus berlari.     

Roh Ye Chen berhenti sejenak, beruang ini cukup lucu, Ye Chen menjadi ragu untuk menjinakkannya. Beruang tersebut terus berlari sampai menabrak pohon dan bebatuan, apa ini yang disebut lemah?     

"Bocah, apa yang kamu pikirkan? Kalau kamu menjinakkannya, aku akan memiliki pengikut lagi." Ujar tuan singa dari dalam segel bintang langit.     

"Tapi beruang ini tidak bersedia." Ye Chen kemudian tertawa pahit. Menjinakkan seorang siluman raja siluman hanya bisa dilakukan jika lawannya bersedia. Kalau tidak, bagaimana siluman itu akan bekerja untuknya?     

"Tidak usah peduli dia bersedia atau tidak, yang penting jinakkan saja dia. Kalau dia nanti tidak mau bekerja, aku akan memberinya pelajaran! Bisa bekerja denganku adalah sebuah kehormatan untuknya. Apapun yang aku berikan untuknya pasti lebih berharga dari apa yang dia dapatkan selama ratusan tahun ini. Banyak siluman yang menginginkannya tapi tidak bisa mendapat kesempatan ini." Ujar tuan singa dengan angkuh, "Bocah, cepat bergerak!"     

Roh Ye Chen lalu keluar lagi.     

"Beruang tua, kalau kamu ikut denganku, kamu akan hidup dengan nyaman." Ujar Ye Chen, ia sekarang merasa seperti sedang melakukan perdagangan anak di bawah umur.     

"Aku tidak akan tertipu bujukanmu. Kami, para raja siluman dari Klan Beruang sudah banyak yang dijinakkan, dan semuanya tidak ada yang bernasib baik. Jangan harap kamu bisa menipuku!" Ujar beruang itu sambil terus berlari.     

"Itu adalah hewan spiritual raja siluman yang lain, aku berbeda dengan mereka. Setelah kamu ikut denganku, kamu juga boleh mengajukan permintaan padaku." Ujar Ye Chen yang terus merayunya.     

"Aku tidak sudi, aku masih mau menjadi raja siluman di gunung ini. Di sini aku bisa setiap hari makan daging dan minum arak, merebut gadis di desa, dan hidup bebas." Ucap beruang itu lagi.     

"Ye Chen, bocah itu terlalu banyak omong kosong!" Ujar tuan singa dengan jengkel.     

Merebut gadis di desa? Sepertinya beruang itu banyak melakukan perbuatan buruk!     

"Kalau begitu aku terpaksa menjinakkanmu secara paksa!" Roh Ye Chen kemudian menekan beruan tersebut dengan ganas.     

Beruang tua itu bisa merasakan kalau roh Ye Chen menjadi semakin kuat. Pikiran roh beruang itu gemetar, karena tekanan hewan spiritual raja siluman terhadap siluman raja siluman terlalu besar. Beruntung roh Ye Chen sekarang baru mencapai tahap awal, meskipun roh lebih tinggi dari pikiran roh, tapi kekuatannya juga lebih lemah daripada raja siluman pertengahan. Sedangkan beruang itu adalah raja siluman puncak.     

"Dulu ada beberapa hewan spiritual raja siluman puncak yang ingin menjinakkanku, tapi akhirnya mereka gagal. Jangan harap kamu bisa menjinakkanku dengan kekuatanmu yang baru mencapai tahap awal." Ujar beruang tua itu tanpa menoleh ke arah Ye Chen, dan langsung menyerang pemuda tersebut. Kemudian ia terus berlari. Walaupun mulutnya berbicara seperti itu, tapi ia merasa kalau roh Ye Chen tidak sama dengan yang lain. Roh pemuda itu lebih menakutkan daripada raja siluman yang sudah mencapai puncak.     

Sementara itu, roh Ye Chen terlihat membentuk sebuah tongkat yang menusuk ke arah pikiran beruang tua tersebut.     

"Hou!" Beruang itu meraung keras, lehernya seperti terkena sebuah kilat, Peng! Namun ada sebuah benda yang menangkis roh Ye Chen.     

Dengan kultivasi Ye Chen, ia sulit untuk menjinakkan siluman raja siluman. Sepertinya ia harus bertarung, dan Ye Chen sudah bersiap untuk memanggil zirah perang iblis ungu. Ia lalu mengeluarkan formasi gabungan tiga pedang, dan begitu mulai pertarungan, beruang itu mungkin akan terluka.     

"Ternyata ia menggunakan esensi batu giok jiwa, pantas saja beruang ini sulit dikalahkan, ternyata di bulu lehernya ada barang bagus." Ujar tuan singa di dalam segel, "Bocah, dengan kekuatanmu, kamu tidak akan bisa mengalahkannya, biar aku yang maju."     

"Bagaimana Anda akan mengalahkannya?"     

"Buka sedikit segel ini." Perintah tuan singa.     

"Baiklah." Ye Chen kemudian menggunakan rohnya untuk membuka sedikit segel bintang langit. Lalu energi tuan singa keluar dari segel, dan mengarah ke beruang tersebut.     

Ketika energi tuan siang menyelimuti beruang itu, si beruang terlihat ketakutan setengah mati, hingga kedua kakinya menjadi kaku, satu kakinya tidak bisa bertahan dan terjatuh. Hal itu membuat pepohonan yang ada di sana menjadi hancur.     

Kemudian Beruang itu berdiri dengan ketakutan, dan tubuhnya tampak gemetar.     

"Makhluk apa yang memiliki energi mengerikan seperti itu?" Beruang itu sama sekali tidak pernah bertemu dengan makhluk sekuat ini. Energi itu mengandung kekuatan yang mengerikan, dan membuatnya menjadi tidak berdaya untuk melawan.     

Raja Beruang itu kemudian mendongak, dan melihat Ye Chen sedang melayang di udara. Ada kilatan cahaya ungu di matanya, dan itu membuatnya terlihat bagaikan dewa dari langit.     

"Raja Beruang, kalau kamu tidak bersedia tunduk, maka aku terpaksa bergerak." Ujar tuan singa yang suaranya terdengar sangat berwibawa, "Aku beri waktu sepuluh detik, kalau kamu masih tidak mau tunduk, maka aku akan meringkusmu secara paksa."     

Suara itu terdengar menyeramkan di teling Raja Beruang, ia ketakutan sampai tidak berani bergerak sama sekali, jiwanya terasa begitu tertekan.     

Raja Beruang itu mengerti kalau ucapan raja singa bukan sekedar ancaman. Walaupun fisiknya kuat, tapi ia tetap tidak berani melawan tuan singa, energi tuan singa terlalu menakutkan!     

"Aku bersedia tunduk! Aku bersedia tunduk!" Ujar Raja Beruang sambil berlutut dengan penuh hormat.     

Tuan singa memang luar biasa, baru sebentar saja sudah berhasil membuat Raja Beruang itu ketakutan dan bersedia untuk tunduk.     

Raja Beruang lalu melepaskan pertahanannya, dan roh Ye Chen sekali lagi masuk ke dalam pikiran beruang tersebut. Setelah itu, pemuda itu meninggalkan energi pikiran rohnya di dalam sana. Ye Chen pun merasa rohnya seperti dikosongkan.     

Dengan rohnya yang sekarang, ia akhirnya bisa mengendalikan raja siluman puncak meskipun harus sedikit dipaksakan. Beruntung rohnya cukup kuat, karena akhirnya ia bisa melakukannya.     

Ye Chen terlihat antusias saat melihat beruang bertubuh besar dan kuat di hadapannya. Akhirnya ia mampu mengendalikan makhluk yang sudah mencapai raja siluman puncak!     

Walaupun Raja Beruang ini lebih lemah daripada Tiga Raja Siluman dan juga Raja Singa Tong Tian, tapi tetap saja merupakan salah satu makhluk yang kuat.     

"Siapa namamu?" Ye Chen bertanya, setelan menjinakannya, nada bicara Ye Chen menjadi sedikit santai.     

"Yang mulia, namaku Laoxiong." Jawab sang beruang, "Semua bawahanku memanggilku Tuan Beruang." Ujarnya lagi, beruang ini terlihat sedikit bodoh, tapi fisiknya kuat dan cukup cerdas.     

"Laoxiong?" Ye Chen mengerutkan keningnya, "Namanya kurang bagus."     

"Mohon Yang Mulia memberi petunjuk nama." Ujar beruang itu dengan penuh hormat.     

"Nama?" Ye Chen berpikir sejenak kemudian berkata, "Aku dulu sudah menjinakkan beberapa siluman, dan aku beri nama mereka Yimao, Ermao, Sanmao, Simao, sampi Jiumao. Kalau begitu…" Ye Chen kemudian melihat badan si beruang yang sangat besar dan berkata, "Kalau begitu aku akan memanggilmu Yikuai."     

"Yikuai?" Beruang itu menggaruk-garuk kepalanya, terlihat sedikit tidak paham. Bukankah seharusnya setelah Jiumao adalah Shimao, kenapa Yikuai? Shimao cukup keren, tapi kenapa jadi Yikuai? Namun beruang itu tidak berani bertanya pada Ye Chen, apalagi membantahnya. Beruang tersebut kemudian tertawa bodoh, "Terima kasih atas pemberian nama dari Yang Mulia."     

Sambil bergumam mengomentari nama barunya, ia juga sedang memikirkan betapa hebatnya tuannya, karena sudah menjinakkan begitu banyak siluman. Bukankah hewan spiritual paling banyak hanya bisa menjinakkan tiga ekor saja? Kenapa tuannya bisa menjinakkan sampai sepuluh siluman?     

Tiba-tiba tuan singa menyimpan energinya lagi.     

Beruang tersebut pun merasakan tekanan yang tadi menyerangnya sudah berkurang, entah energi apa itu, tapi benar-benar terlalu kuat. Ia lalu mendongak dan menatap Ye Chen, jangan-jangan energi tadi berada di dalam tubuh hewan spiritual raja siluman ini?     

Ia tak berani bertanya pada Ye Chen, karena ia ke depannya akan menjadi bawahan dari hewan spiritual raja siluman tersebut. Apapun perintah dari raja siluman itu, ia akan melakukannya, dan tidak boleh membantah sedikitpun. Kalau tidak, begitu pikiran Ye Chen bergerak, maka pikirannya akan meledak. Membayangkan hal ini ia pun langsung lemas, masa mudanya sebagai raja gunung sudah hilang.     

"Yikuai, ikut lah denganku, kamu akan hidup makmur. Kalau kamu memiliki sebuah permintaan, jangan sungkan untuk memberitahuku." Ujar Ye Chen yang kemudian bertanya, "Apa kamu bisa menjelma menjadi manusia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.