Langit Sembilan Bintang

Semua Pihak Berkumpul



Semua Pihak Berkumpul

0Dalam kegelapan malam, menara hitam terlihat bersinar terang. Meskipun sudah mendongak, tapi orang-orang tak mampu melihat puncak menara tersebut.     

Di luar menara jiwa, baik di atas batu ataupun pohon, ada seorang kultivator manusia ataupun hewan spiritual yang menjelma, sedang duduk bersila di sana. Kultivasi orang-orang itu paling tidak berada di atas tingkatan ahli Zun bumi atau master bumi. Bahkan ada juga berbagai siluman yang berkumpul di area lainnya.     

Manusia, hewan spiritual, dan siluman yang ada di tempat tersebut bisa mencapai ratusan ribu lebih. Beberapa orang dan makhluk lain ini bersiap untuk memasuki menara jiwa.     

Ye Chen berbaur dengan para kultivator, dan ia tidak terlihat terlalu mencolok.     

"Lihat, sekelompok orang di sana adalah Klan Keturunan Makhluk Guntur!"     

"Menurut kabar, Keturunan Makhluk Guntur sangatlah berbakat. Ketika mereka baru lahir, mereka sudah menjadi ahli tingkat sepuluh. Dan setelah berkultivasi selama beberapa tahun, mereka bisa menerobos ke tingkat master bumi. Makhluk guntur dewasa merupakan ahli tingkat master langit, yang sedikit lebih kuat dan bisa mencapai tingkat guru Xuan. Sedangkan ahli raja siluman di antara makhluk guntur, jumlahnya juga yang paling banyak di antara klan lainnya!"     

"Beberapa orang itu mungkin adalah ahli master langit. Untung saja makhluk guntur sudah memiliki keturunan."     

Beberapa orang di samping terdengar berbicara dengan lirih, membuat Ye Chen melihat ke arah yang mereka tunjuk. Ia bisa melihat lebih dari dua puluh orang sedang duduk bersila di sana. Orang-orang yang duduk bersila tersebut terlihat berwajah dingin, berbeda dengan yang orang ada di sekitarnya. Mereka memiliki tinggi badan mencapai dua meter, dan seluruh tubuhnya dipenuhi otot-otot, bahkan ada cahaya hitam yang terlihat bersinar secara samar-samar di permukaan kulit mereka. Hal itu membuat mereka terlihat seperti monster baja.     

"Tuan singa, apakah Keturunan Makhluk Guntur memiliki teknik rahasia turun-temurun?" Tanya roh Ye Chen yang masuk ke dalam segel bintang langit.     

"Keturunan Makhluk Guntur? Waktu itu beberapa yang terkuat di antara makhluk guntur hanyalah beberapa siluman kecil, yang bisa dibunuh hanya dengan satu pukulan saja. Aku tak menyangka kalau sekarang Keturunan Makhluk Guntur bisa menjadi yang terkuat di daratan timur, benar-benar lucu." Ujar singa bintang api ungu, "Keturunan guntur hanya memiliki fisik yang kuat, dan beberapa teknik rahasia elemen guntur saja."     

Ye Chen benar-benar tidak mengerti, karena pada zaman kuno, ada banyak keberadaan yang sangat kuat, tapi kenapa sekarang bisa menghilang?     

"Tapi Keturunan Makhluk Guntur bukanlah yang bisa kamu lawan sekarang. Kalau bertemu mereka, lebih baik kamu menghindar saja." Ujar singa bintang api ungu, "Kalau aku keluar, aku bisa menghancurkan mereka dengan mudah. Tapi dengan kekuatanmu sekarang, bertemu dengan makhluk guntur tingkat guru Xuan pun, kamu juga tidak mungkin bisa melawannya."     

Walaupun makhluk guntur bukanlah lawan yang menakutkan bagi tuan singa, tetapi Ye Chen tak akan bisa melawan makhluk tersebut dengan kekuatannya yang sekarang. Apalagi Kaisar Binatang yang melegenda, yang merupakan ahli tingkat tertinggi, dan ahli terkuat di daratan timur.     

"Walaupun makhluk guntur adalah keturunan zaman kuno, tapi bukan berarti makhluk itu lebih kuat daripada Xiaoyi."     

Ye Chen berpikir sejenak, ucapan tuan singa ada benarnya juga. Xiaoyi belum lama lahir tapi sudah memiliki fisik raja siluman, tentu saja bukan tandingan Keturunan Makhluk Guntur. Ye Chen tidak mengeluarkan rohnya, melainkan memasang telinganya baik-baik untuk mendengarkan perbincangan orang-orang tersebut. Karena ia akan segera masuk ke dalam menara jiwa, jadi tak ada salahnya jika mengumpulkan informasi lebih banyak lagi.     

Walaupun Ye Chen tidak mengeluarkan rohnya, tapi rohnya bisa memperkuat indera tubuhnya sendiri. Dan hal itu bisa membuat Ye Chen mendengar suara dalam radius sepuluh meter. Walaupun suara mereka sangat lirih, tapi tetap bisa didengar oleh Ye Chen.     

"Yang di sana adalah Kerajaan Penegak Hukum. Ak dengar, mereka mengutus seorang tetua tertinggi bernama Cang Lu. Kerajaan Penegak Hukum memiliki tiga kepala kerajaan, dan tujuh tetua tertinggi. Kultivasi mereka mungkin sudah mencapai tingkat tak terbatas dan tingkat tertinggi. Entah apakah klan-klan kuno itu juga mengutus orang atau tidak. Tapi kabarnya hubungan Klan Kuno dan Kerajaan Penegak Hukum tidak baik, kalau sampai mereka bergesekkan maka akan ada pertunjukan bagus untuk dilihat."     

"Siapa orang-orang itu?" Tanya salah seseorang sambil menunjuk beberapa orang yang mengenakan zirah emas.     

"Sepertinya... Aula Dewa Perang. Aula Dewa Perang juga berkuasa. Biasanya mereka bersembunyi di pedalaman gunung utara di negara Zhongyang. Mereka semua adalah para kultivator. Aku dengar, semua anggota Aula Dewa Perang adalah yatim piatu, yang dirawat setelah melalui beberapa pelatihan ketat. Dan di antara sepuluh ribu orang, akhirnya hanya ada satu orang yang bisa bertahan hidup, kemudian mempelajari teknik rahasia warisan Aula Dewa Perang. Hampir setiap anggotanya, memiliki kultivasi tingkat Zun energi. Mereka sangat jarang muncul, jadi aku tak menyangka kalau mereka juga datang kali ini."     

"Keturunan Makhluk Guntur, Aula Dewa Perang, dan Kerajaan Penegak Hukum, entah siapa lagi yang datang."     

Ye Chen memejamkan mata, beberapa orang dengan kekuasaan tersembunyi, muncul di dekat menara jiwa. Hal itu membuat hati Ye Chen sedikit tertekan, tapi ia paham kalau saat ini ia tidak bisa mundur. Di dalam menara jiwa pasti ada beberapa rahasia yang luar biasa, yang mungkin bisa membantunya menerobos ke tingkat yang lebih tinggi. Begitu ia menerobos ke tingkat yang lebih tinggi, maka rohnya akan mencapai Zun dewa. Saat menghadapi Kerajaan Cang Lan, ia akan memiliki kekuatan yang cukup. Karena kalau sampai tidak bisa menerobos ke tingkat selanjutnya, Ye Chen mungkin tidak bisa melindungi keluarganya, A Li, Rou'er dan Xiaoyi.     

Dalam perjalanan kultivasinya, ia hanya bisa maju terus pantang mundur, demi mencapai puncak!     

Ye Chen duduk bersila dan memandang ke kejauhan. Kemudian ada bayangan seseorang yang terlihat familiar, muncul di pandangannya. Hal itu membuatnya terkejut, itu adalah Fu Yu yang dulu ingin merebut penyu energi hitam. Fu Yu melarikan diri setelah dilukai oleh Tantai Ling. Ye Chen tak menyangka bahwa orang itu sudah pulih kembali.     

Tapi itu wajar saja, mengingat kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Penegak Hukum, ditambah dengan kedudukannya sebagai Kepala Kerajaan Cabang. Namun pada kenyataannya, luka Fu Yu yang disebabkan oleh serangan Tantai Ling, berpengaruh besar pada jiwanya.     

Jarak Ye Chen hanya puluhan langkah dari Fu Yu, kalau orang itu sampai mengenalinya, mungkin Fu Yu tidak akan melepaskannya.     

Topi Ye Chen menutupi wajahnya, ia duduk dengan sangat tenang di tengah-tengah kerumunan orang. Di sekitar sana ada banyak orang, yang semuanya adalah para pendekar pengembara dari berbagai tempat, dengan karakteristik wajah dan penampilan yang berbeda-beda, sehingga penyamaran Ye Chen juga tak mungkin menarik perhatian.     

Fu Yu yang membawa dua pengikut, lewat dari samping. Begitu ia merasakan energi ahli Zun dewa, ia segera mengarahkan tatapannya untuk mengamati orang-orang tersebut. Dan udara yang ada di sana, langsung mendingin dalam sekejap.     

"Siapa itu?" Tanya salah satu dari tiga orang di sampingnya dengan suara lirih.     

"Kepala Kerajaan Penegak Hukum Cabang Cangyun, Fu Yu, seorang ahli Zun dewa. Kabarnya dia adalah Zun dewa awal, tapi ada desas-desus kalau ia sudah mencapai tahap pertengahan."     

"Orang dari Kerajaan Penegak Hukum ternyata memang sangat angkuh." Ujar salah seorang pria tinggi yang ada di sana dengan tidak puas.     

Meskipun jaraknya hanya sepuluh langkah, tapi Fu Yu bisa mendengar suara orang itu, ia kemudian mendengus, "Siapa kamu? Beraninya berkomentar tentang aku dan Kerajaan Penegak Hukum!" Ia kemudian mengayunkan lengan bajunya, lalu terdengar suara nyaring. Pria tinggi itu terkena tapak dan terlempar terbang.     

Pria itu menutupi mukanya, ada darah segar di sudut bibirnya, tapi ia tetap menunduk dan tidak berani berbicara. Kultivasinya baru mencapai Zun energi, sama sekali bukan lawan Fu Yu. Selain itu, ia hanya kultivator pengembara, jadi mana berani ia melawan Kerajaan Penegak Hukum.     

Fu Yu mengamati orang-orang tersebut dengan tatapan dingin, "Kalau berani mengomentari Kerajaan Penegak Hukum, jangan harap kalian akan baik-baik saja."     

Para pendekar itu merasa kesal tapi tidak berani membuka mulut, semuanya hanya menundukkan kepala.     

Fu Yu berani memberi pelajaran kepada orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan, tapi kalau sampai ia berani memberi pelajaran pada para makhluk guntur yang melihat kejadian ini dari kejauhan, tentu masalahnya bisa menjadi semakin runyam.     

"Kerajaan Penegak Hukum sudah bertahun-tahun mengurus daratan timur. Selama ini, kerajaan selalu bersikap adil. Kalau di antara kalian ada yang menemukan harta karun di dalam menara jiwa, jual lah pada Kerajaan Penegak Hukum, kita pasti akan membelinya dengan harga yang pantas." Ujar Fu Yu dari jauh.     

Perkataan Fu Yu menunjukkan bahwa, siapapun yang menemukan harta karun di menara jiwa, harus menjualnya pada Kerajaan Penegak Hukum, dengan harga yang ditentukan oleh Kerajaan Penegak Hukum. Mereka sama sekali tidak berhak tawar-menawar dengan Kerajaan Penegak Hukum.     

Mendengar perkataan Fu Yu, para makhluk guntur, anggota Aula Dewa Perang, dan orang-orang dari Kota Raja Obat, serta beberapa keturunan zaman kuno, hanya tertawa dingin tanpa mengatakan apapun. Walaupun mereka tidak menyukai Kerajaan Penegak Hukum, tapi mereka juga tidak akan menunjukkannya secara langsung.     

Beberapa pendekar hanya bisa terdiam. Siapapun yang menemukan harta karun dan menjualnya pada Kerajaan Penegak Hukum adalah orang yang bodoh. Karena semua harta yang muncul di menara jiwa sangatlah berharga, jadi mana mungkin mereka mau menjualnya semudah itu. Tapi kalau ingin menjaga harta yang mereka dapatkan, mereka harus berjuang mati-matian. Mau bagaimana lagi, siapa suruh mereka tidak memiliki kekuasaan?     

Melihat para pendekar biasa itu menunduk dan terdiam, Fu Yu pun melanjutkan, "Walaupun kalian menemukan harta karun, kalian juga memerlukan kekuatan untuk menjaganya. Kalau kalian menyerahkannya pada Kerajaan Penegak Hukum secara sukarela, aku akan memberi kalian beberapa pil obat, harta karun spirit, dan lainnya, bahkan mungkin aku akan membiarkan kalian bergabung dengan Kerajaan Penegak Hukum."     

Perkatan Fu Yu barusan adalah sebuah ancaman.     

Walaupun para pendekar biasa itu merasa marah, tapi mereka juga tidak bisa mengatakan apapun. Ahli Zun dewa bukanlah yang bisa mereka lawan. Di antara mereka, yang memiliki kultivasi tertinggi hanyalah sebatas Zun energi atau guru Xuan saja. Ditambah lagi, mereka tidak memiliki teknik rahasia. Mereka jauh lebih lemah jika dibandingkan dengan para ahli yang memiliki kekuasaan.     

"Aku tidak akan banyak bicara. Hidup dan mati kalian, ada di tangan kalian sendiri." Ujar Fu Yu, lalu pergi dari sana dan lewat di dekat Ye Chen.     

Ye Chen terus menunduk mendengar perkataan Fu Yu, ia hanya tersenyum menghina saat mendengarkan ucapan anggota Kerajaan Penegak Hukum itu!     

Fu Yu lalu berjalan ke tempat yang berjarak ratusan meter, kemudian ia tiba-tiba berhenti, dan mengarahkan tatapannya ke kerumunan orang yang ada di sana.     

"Kepala kerajaan, ada apa?" Tanya salah seorang pengikut Fu Yu.     

Fu Yu mengamati para pendekar biasa tersebut, tadi ia seperti merasakan energi yang familiar, tapi energi itu sudah hilang dan tidak ada jejaknya. Di hadapannya ada banyak pendekar biasa yang duduk-duduk, ia terus mengamati namun tetap tidak menemukan apa-apa.     

Mungkin dirinya salah, Fu Yu menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak apa, ayo kita pergi."     

Kemudian Fu Yu dan dua pengikutnya meninggalkan tempat.     

Ye Chen melihat punggung Fu Yu, untungnya di depannya ada seorang pria bertubuh tinggi besar yang menutupi dirinya.     

"Ye Chen, menara jiwa sudah akan dibuka, bersiaplah, dengarkan arahanku." Ujar tuan singa.     

"Apakah tuan singa sudah pernah kemari?" Tanya Ye Chen.     

"Tentu saja. Aku bukan hanya sudah pernah kemari, aku dulu sudah mencapai lapisan ke tujuh puluh dua, dan lapisan bawah tanah ke tiga puluh lima." Ujar raja singa sambil tertawa.     

"Apa? Tujuh puluh dua? Setiap naik satu lapisan, maka lapisan itu akan menyala. Kalau tuan singa sudah pernah ke lapisan ke tujuh puluh dua, kenapa yang nyala baru sampai tingkat tujuh?" Tanya Ye Chen.     

"Entah sudah sejak kapan batu permata itu sudah ada di sini. Saat aku ke sini, bagian luarnya sama sekali tidak memiliki batu permata."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.