Langit Sembilan Bintang

Benda Spesial di Dunia Manusia



Benda Spesial di Dunia Manusia

2Di dalam cahaya bulan, sembilan ekor A Li tampak bergoyang. Tubuhnya yang kecil dan lincah, mendarat di bahu Ye Chen. Mutiara ilusi juga mengikutinya, dan cahaya bulan pun langsung menyinari A Li dan Ye Chen.     

Ye Chen mengulurkan tangan dan mengelus punggung A Li dengan lembut, sentuhan yang familiar itu membuatnya merasa seperti mimpi.     

Tidak salah lagi, itu memang A Li yang tidak berubah menjadi manusia, dan tetap menjadi seekor rubah yang duduk di bahu Ye Chen. Rubah itu menggunakan kepalanya untuk mengelus leher Ye Chen, lalu menatap pemuda tersebut seraya tersenyum. Kedua matanya terlihat memancarkan kebahagiaan dan kehangatan.     

Ia sangat menyukai perasaan saat bersama dengan Ye Chen, apalagi ia sudah tinggal begitu lama di dalam mutiara ilusi. Setiap hari ia ingin keluar dan bertemu dengan Ye Chen, dan itu merupakan motivasinya dalam berkultivasi selama di dalam mutiara ilusi.     

Sinar putih tampak berputar di tubuh A Li, dan Ye Chen pun merasakan ada perubahan ajaib di energi A Li. Bahkan ia juga tidak bisa merasakan kekuatan A Li yang sebenarnya, dan hanya tahu kalau energi A Li tidak kalah darinya.     

Sepertinya kultivasi A Li di dalam mutiara ilusi telah membuahkan hasil. Selain sembilan ekor, Ye Chen melihat ekor kesepuluh A Li sudah akan keluar.      

Apabila ekor rubah bisa tumbuh sampai beberapa ekor sebelum rubah itu dewasa, berarti rubah tersebut termasuk berbakat. Umumnya, rubah yang berbakat memiliki tujuh ekor. Rubah yang bisa memiliki sepuluh ekor, berarti rubah dengan bakat terkuat di dalam Klan Rubah!     

Ye Chen menunduk dan melihat ke bawah, para rubah yang ada di bawah terlihat sedang berlutut. Ia lalu tersenyum dalam hati, sekarang A Li sudah menjadi ketua Klan Rubah!     

Kultivasi A Li sudah seharusnya tidak kalah dari dirinya.     

Ye Chen dan A Li berdampingan dalam diam, tak ada yang bicara, mereka menikmati pertemuan kembali mereka.     

Ye Chen perlahan kembali tenang saat melihat langit yang cerah, kemudian merasakan angin yang bertiup.     

Ketika merasakan bahwa energinya dan A Li bersatu kembali, Ye Chen seperti akan menerobos ke tingkat selanjutnya. Xuan Qi dalam tubuhnya mengalir deras dan terus menyerang rintangan terakhir sebelum naik tingkat.     

Roh dan Xuan Qi terus menempa tubuhnya, membuatnya semakin kuat dengan cepat. Hal ini juga membuat roh dan Xuan Qi-nya menjadi semakin kuat.     

Inti bintang yang ada di balik pakaiannya memancarkan sinar, dan energi bintang pun masuk ke dalam tubuh Ye Chen untuk membantu proses ini.     

Fisik, Xuan Qi, dan rohnya saling membantu, membuat kultivasinya terus berkembang. Lalu tiba-tiba terdengar suara, dan rintangan terakhir berhasil diruntuhkan. Kemudian kekuatan besar yang berpusat pada Ye Chen pun memancar keluar!     

Xuan Qi di antara langit dan bumi segera berkumpul dan terus berputar membentuk sebuah pusaran yang bisa dilihat oleh mata, lalu menyerbu ke dalam tubuh Ye Chen.     

Ye Chen pun berusaha sekuat tenaga untuk menelan Xuan Qi itu, membuat sel-sel di seluruh tubuhnya dicuci bersih oleh Xuan Qi. Lalu ia seolah ganti kulit, dan saat tubuhnya menyerap cukup Xuan Qi, pisau terbang di pikirannya berdengung serta bergetar. Kemudian Xuan Qi yang bagai lautan tersebut seketika terhisap habis, tak ada lagi Xuan Qi di sekitar sana!     

Tingkat tak berawal poin kedua!     

Kultivasinya naik lagi satu tingkat!     

"Berhasil! Tak berawal poin kedua!" Ye Chen terlihat sangat senang dengan perkembangannya ini. Setiap kali ia bertambah kuat, ia menjadi semakin memiliki harapan hidup untuk Kerajaan Bintang dan seluruh murid-muridnya!     

Setelah berada di tingkatnya ini, setiap langkah terasa sulit bagaikan naik ke langit. Karena itulah tingkatan ini dibagi menjadi tiga puluh poin.     

Sementara Ye Chen sudah naik menjadi tak berawal poin kedua dalam waktu singkat.     

Kecepatan kultivasi Ye Chen tentu saja akan menarik perhatian para penguasa besar kalau sampai mereka mengetahuinya.     

Di antara para ahli di daratan timur, yang memiliki kecepatan kultivasi seperti Ye Chen ini mungkin hanya Bi Mie dan Tantai Ling saja. Sementara ahli lainnya membutuhkan waktu selama ratusan tahun untuk mencapai tingkat tak berawal. Ada beberapa siluman dan hewan spiritual yang berumur panjang, tapi mereka berhenti di tingkat raja siluman puncak selama ribuan tahun.     

Setelah mencapai tingkat tak berawal, kesulitan kultivasi meningkat menjadi berkali-kali lipat, dan ada banyak orang yang berhenti selama bertahun-tahun, tanpa mengalami kemajuan.     

A Li dengan tenang duduk di atas bahu Ye Chen, ekornya tampak bergoyang dan seringkali mengenai leher belakang Ye Chen.     

Ye Chen otomatis mengelus kepalanya. Karena A Li akhirnya kembali, Ye Chen pun merasa lubang di hatinya sudah tertutup, dan ia bisa bernapas lega.     

Banyak rubah dari Klan Rubah yang memiliki dua tambahan ekor baru, dan Ye Chen juga terkejut melihatnya. Ia tak menyangka bahwa mutiara ilusi memiliki manfaat yang begitu besar untuk para rubah tersebut.     

Setelah memberi sinyal pada Ye Chen, A Li melesat terbang ke para anggota klannya.     

Melihat A Li menoleh dan menatapnya dengan tersenyum puas, Ye Chen juga membalas senyuman itu. A Li pasti senang bisa berkumpul dengan kakaknya, Qing Yu dan ayah serta ibunya.     

Daya serang Klan Rubah tidak terlalu kuat, tapi mereka sangat membantu pertarungan, apalagi dalam hal membuat ilusi untuk musuh. Kalau para rubah itu bertambah kuat, Kerajaan Bintang juga akan semakin kuat.     

Saat Ye Chen mengingat bahwa dulu A Li hampir mati karena menolongnya, ia menjadi semakin ingin memperkuat dirinya agar kedepannya ia tidak akan membuat orang di sekitarnya mempertaruhkan nyawa untuknya seperti dulu!     

Dongchuan, Beiling, Nanhuang, dan Xiyan, empat daratan tersebut sedang diserang oleh gelombang binatang jiwa. Hal ini membuktikan bahwa sumber binatang jiwa bukan dari menara jiwa, atau mungkin bukan hanya menara jiwa. Sampai sekarang, mereka menemui jalan buntu untuk mencari sumber dari binatang jiwa tersebut.     

Kalau sampai binatang jiwa semakin kuat, cepat atau lambat mereka akan memusnahkan daratan ini, dan Kerajaan Bintang juga berada dalam bahaya.     

Ye Chen lalu mengingat para penghisap darah emas yang entah ada berapa ekor di daratan timur. Begitu mereka keluar dari sarangnya, maka bencana akan terjadi, dan satu-satunya untuk selamat adalah dengan memperkuat diri!     

Mata uang, serpihan pedang Tian Yuan, dan Daratan Kuno Tian Yuan, serta masih banyak lagi. Hal itu membuat Ye Chen teringat dengan Kerajaan Giok Bawah Tanah. Mungkin di sana ada beberapa rahasia yang terkait dengan binatang jiwa ini!     

"A Li, Yikuai, Xiaoyi, Ye Meng, Xuan'er, kakak pertama, kakak kedua…Bersiaplah, ada hal yang harus kita kerjakan!" Suara Ye Chen terdengar memberikan perintah.      

Ye Chen dan Yikuai adalah ahli tak berawal, sementara A Li seharusnya juga sudah mencapai tingkat tak berawal. Tiga ahli tak berawal ditambah dengan Xiaoyi, Yimai, Ermao, Sanmao, Simao, dan juga Wumao yang merupakan raja siluman, lalu Ye Meng dan tiga puluh orang lainnya yang mengenakan zirah guntur serta formasi gabungan tiga pedang, kini Ye Chen bersiap untuk melakukan pencarian skala besar dalam Kerajaan Giok Bawah Tanah.     

Setelah Ye Chen memberi perintah, mereka semua segera bersiap-siap untuk berangkat.     

"Saat aku tidak di sini, Kerajaan Bintang aku serahkan pada Raja Singa." Ujar Ye Chen pada Raja Singa Tong Tian.     

Raja Singa yang berkultivasi di dalam gunung pun mengangguk kecil dan berkata, "Saudara Ye Chen tenang saja, asalkan aku masih hidup, Kerajaan Singa tidak akan berada dalam masalah."     

"Tiga hari lagi aku akan kembali, kalau terjadi sesuatu, mohon Raja Singa mengulur waktu."     

"Baiklah."      

Ye Chen baru saja selesai berpamitan, lalu tiba-tiba ia merasakan energi aneh. Ia pun segera melesat menggunakan teknik rahasia kilatan cahaya guntur berlari, dan langsung tiba di dalam lembah Klan Ye.     

Di dalam lembah Klan Ye di tepi danau, berdiri sebuah pohon tinggi besar, itu adalah pohon spirit yang ia dapatkan dari lelang.     

Pohon spirit itu sudah tumbuh sangat tinggi, daun dan batangnya tampak rimbun. Daunnya yang hijau terlihat bagaikan batu giok, dan di tengah-tengah daun-daun itu samar-samar terlihat buah yang besar dan kecil. Beberapa buah itu sudah tidak hijau tapi masih jauh dari matang, dan warna setiap buahnya berbeda, ada yang merah, oranye, dan biru muda. Buah-buah itu tampak tembus pandang dan terlihat seperti kristal bercahaya yang menghiasi pohon tersebut.     

Seluruh lembah tampak dipenuhi aroma menyegarkan dari buah itu.     

Di bawah pohon itu ada seorang yang tinggi dan terlihat anggun sedang berdiri.     

Ketika melihat jubah merah yang familiar itu, Ye Chen langsung terkejut.      

Kenapa ia bisa kemari?     

Orang itu melihat kedatangan Ye Chen sambil tersenyum dan berbalik badan, wajahnya yang cantik dan seksi membuat orang terpana. Tubuhnya yang seksi mengenakan kerah bentuk V yang semakin menonjolkan buah dadanya yang berisi. Saat ia berjalan, paha seksi nya seringkali terlihat dan membuatnya semakin mempesona.     

Wanita cantik yang berdiri di bawah pohon spirit tersebut memiliki mata yang indah, dan terlihat menatap Ye Chen, itu adalah Bi Ling.     

"Adik kecil, kamu membuatku mudah menemukanmu." Ujar Bi Ling, suaranya terdengar lembut dan seksi, membuat orang yang mendengarnya merasa terpesona.     

Melihat Bi Ling yang seperti kesal tapi tidak kesal, Ye Chen malah tidak berpikir macam-macam, ia hanya merasa sakit kepala. Kalau hanya Bi Ling seorang diri Ye Chen tidak takut, tapi di belakang Bi Ling ada makhluk guntur. Apakah mereka sudah mengawasi Kerajaan Bintang? Sebenarnya untuk apa Bi Ling datang ke sini?     

Dengan kekuatan Kerajaan Bintang sekarang, kalau sampai mereka menjadi musuh keturunan makhluk guntur, maka sama saja dengan bunuh diri.     

"Adik kecil, pohon ini sedikit unik karena di dalamnya ada Xuan Qi, dan manusia biasa jarang merasakannya. Tapi akan sangat bermanfaat kalau mereka berkultivasi di bawahnya. Pohon ini sudah mulai berbuah, dan entah kapan matangnya, tapi buah itu pasti akan menjadi obat spirit yang kuat." Ujar Bi Ling, ia tidak marah dan mengeluarkan tangan untuk mengelus pohon tersebut sambil menarik napas. Ia tetap tenang dan membuat orang tidak bisa mengartikan maksudnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.