Langit Sembilan Bintang

Gelombang Binatang Jiwa



Gelombang Binatang Jiwa

0Ye Chen membuka kotak itu, sebuah segel berwarna biru pun muncul di depannya. Segel itu terlihat cukup jernih bagaikan batu permata, dan di bagian bawah segel itu ada dua kata yakni, Cang Lan.     

"Sepertinya benda ini adalah segel utama dari Kerajaan Cang Lan yang entah terbuat dari apa. Tapi terlihat sedikit mirip dengan segel bintang langit." Tangan kanan Ye Chen memainkan segel tersebut, ada guratan-guratan air yang muncul di atasnya, lalu ia berkata dengan nada terkejut, "Xuan Qi air yang tebal sekali."     

"Bocah, benda ini terbuat dari kristal air, dan merupakan sebuah bahan yang sangat berharga. Di atasnya terkandung Xuan Qi air yang sangat tebal. Benda ini sangat bermanfaat untuk kultivasi Xuan Qi air." Ujar tuan singa.     

"Saat baru mengambil segel ini, aku kira di dalamnya ada siluman yang tersegel." Ucap Ye Chen lalu tertawa.     

Tuan singa hanya memutar bola matanya, segel seperti segel bintang langit tidak bisa sembarangan dijumpai!     

"Benda ini sangat berharga, kalau dijual bisa ditukar dengan satu set formasi puluhan ribu pedang." Ujar tuan singa lagi.     

"Benarkah semahal itu?" Tanya Ye Chen yang merasa terkejut.     

"Orang yang mengkultivasi Xuan Qi aliran air biasanya selalu memakai benda ini, karena bisa membantu perkembangan kultivasi mereka. Bagi mereka yang kultivasinya sudah berhenti di suatu tingkat dan tidak dapat menerobos lagi, barang ini adalah harta karun yang sangat mereka dambakan." Ujar tuan singa yang kemudian melanjutkan, "harganya setara dengan beberapa harta karun spirit tingkat sembilan."     

Ye Chen menunduk melihat segel Cang Lan, ia tak menyangka kalau barang tersebut ternyata sangat berharga. Sayangnya tidak ada orang yang mengkultivasi Xuan Qi air di sekitarnya. Sekarang yang dikultivasi Ye Rou sepertinya adalah sejenis teknik kultivasi kayu yang unik, dan segel Cang Lan ini tidak berguna baginya.     

Kemudian Ye Chen pun memutuskan untuk menyimpan segel Cang Lan tersebut. Ia sendiri mengkultivasi sembilan jenis teknik kultivasi, jadi segel ini mungkin bisa membantunya.     

Murid Sekte Api Merah semuanya berkumpul di belakang gunung, di bawah pimpinan Ye Chen, mereka semua masuk ke dalam Gunung Ilusi Bulan yang terlarang.     

Ye Chen kemudian melihat ke arah gunung besar yang ada di hadapannya. Gunung tersebut terlihat diselimuti berlapis-lapis segel, namun segel itu tampak samar-samar, membuat orang tidak begitu bisa melihatnya dengan jelas. Apabila melihat ke dalam segel tersebut, di dalamnya terlihat lahan yang sangat subur dengan langit putih dan ada rembulan yang menyinarinya.     

Pantas saja tempat ini bernama Gunung Ilusi Bulan yang terlarang!     

"Tuan singa, bagaimana kekuatan segel di tempat ini?" Tanya Ye Chen.     

"Entah siapa yang membuat segel di tempat ini, tapi aku bahkan tak akan mampu menembusnya sekalipun dalam kondisi yang prima." Ujar tuan singa, "Pantas saja segel tempat ini bisa bertahan begitu lama."     

Ye Chen lalu menatap ke depan, ada Rou'er yang berdiri di pinggir segel itu, dan posenya tampak selaras dengan bulan di belakangnya, membuatnya terlihat seperti dewi.     

"Bocah, kamu benar-benar beruntung. Baru saja dirimu dirayu oleh seorang gadis kecil, tapi kini sudah ada kekasih baru. Kamu bahkan membuatku mulai cemburu padamu." Ujar tuan singa.     

Ye Chen tertawa pahit, ia sudah biasa mendengar kata-kata tuan singa yang seringkali tidak berbobot ini.     

"Aku bisa tenang karena pertahanan di sini cukup kuat." Ujar Ye Chen, ia lalu melihat bagian dalam Gunung Ilusi Bulan yang terlarang, begitu indah bagaikan alam mimpi.     

Menurut kabar yang beredar, selama Sekte Api Merah berdiri, tidak ada satu orang pun yang masuk ke sana, entah bagaimana cara Rou'er masuk ke sana.     

"Kekasihmu ini hanya membawa mereka masuk ke lapisan luar segel itu saja, di dalam sana masih terbagi menjadi beberapa area. Bahkan aku sendiri juga tidak bisa merasakannya, entah benda apa yang tersembunyi di dalamnya." Ujar tuan singa.     

"Apa ada yang berbahaya?" Tanya Ye Chen lagi.     

"Tidak, tempat ini mungkin didirikan oleh seorang leluhur Sekte Api Merah yang sengaja ditinggalkan untuk penerusnya." Ujar tuan singa setelah berpikir sejenak.     

Ye Chen sedang akan mengikuti para murid Sekte Api Merah masuk ke sana, namun tiba-tiba ada energi kuat yang menghalanginya masuk. Energi itu seperti dinding yang tak berbentuk, dan kekuatannya bagaikan ribuan gunung besar yang berusaha untuk menekan langkah Ye Chen.     

"Kekuatan yang mengerikan!" Ye Chen terkejut saat merasakan tekanan itu, hingga ia terdorong mundur beberapa langkah sampai rohnya ikut gemetar.     

"Orang yang bukan anggota sekte-ku tidak bisa masuk ke dalam gunung ini!" Ujar sebuah suara berat yang masuk ke dalam pikiran Ye Chen, dan membuat rohnya ketakutan setengah mati.     

Kemudian Ye Chen mendongak dan melihat ke kejauhan yang dipenuhi dengan kabut. Ilusi rumput hijau dengan pepohonan rindang tersebut terlihat bagaikan dunia nyata, dan Ye Chen mencoba mencari sumber suara yang baru saja ia dengar di sana, namun nihil karena ia tak menemukannya.     

Apa ada ahli yang sangat kuat tersembunyi di dalam sana?     

Sementara itu, murid Sekte Api Merah masuk ke dalam sana satu per satu tanpa halangan.     

"Apa saya boleh bertanya, siapa Anda sebenarnya?" Ye Chen menyalurkan sinyal pada suara tersebut.     

Namun tidak ada jawaban sama sekali, orang itu sepertinya tidak ingin menjawab pertanyaan Ye Chen. Di dalam gunung tersebut sangat tenang, dan sama sekali tidak ada suara yang mengganggu.     

"Kak Ye Chen, ada apa?" Ye Rou bertanya pada Ye Chen, ia tak mengerti kenapa pemuda itu mundur beberapa langkah.     

"Tidak apa-apa." Jawab Ye Chen seraya menggelengkan kepala, karena sepertinya yang mendirikan tempat ini adalah leluhur dari Sekte Api Merah, seharusnya tidak ada masalah bagi mereka untuk berlindung di sana, "Aku pergi dulu."     

"Kak Ye Chen, apa kamu tidak mau masuk dulu?" Tanya Ye Rou, ia merasa tidak rela mendengar Ye Chen berpamitan untuk pergi.     

"Tidak, aku tidak perlu masuk." Ujar Ye Chen sambil menggelengkan kepala dan tersenyum. Orang yang ada dalam sana sepertinya tidak menyambut orang luar. Ye Chen mengelus rambut Ye Rou, membuat aroma wangi yang menyegarkan pun menguar di udara.     

Rou'er terlihat lembut bagaikan dewi yang turun dari langit, kecantikannya menggetarkan orang-orang.     

"Sebelum aku kembali, sebaiknya jangan keluar dari sini." Ujar Ye Chen.     

"Baik." Ye Rou menatap Ye Chen seolah ingin mengungkapkan sesuatu tapi tak bisa berkata-kata.     

"Gadis bodoh, tak perlu merasa bersalah." Melihat ekspresi Ye Rou, Ye Chen langsung bisa membaca pikirannya, ia tersenyum dan berkata, "kalau sudah punya tujuan, maka harus dijalani. Aku pasti akan selalu mendukungmu."     

Ye Rou mengangguk, air mata mulai terlihat menggenangi matanya.     

"Aku pergi dulu, jaga dirimu Rou'er!"     

Kemudian Yikuai dan Xiaoyi masuk ke dalam mutiara jiwa, sementara elang emas matahari membawa Ye Chen pergi. Sedangkan Ye Rou tampak terus melambaikan tangannya meskipun bayangan pemuda itu terlihat semakin menjauh dan perlahan menghilang.     

Walaupun Ye Chen pernah berpikir untuk membawa Ye Rou pergi, tapi ia mengerti bahwa tinggal di sini adalah pilihan pribadi wanita tersebut. Jika Kota Raja Obat dibuka, Ye Chen masih harus menemani guru Zun ke sana, jadi ia masih akan kembali lagi!     

Sekarang Ye Chen pergi ke Sekte Takdir Langit untuk menjemput Ye Meng dan Ye Xuan, sementara Ye Zhanlong dan lainnya sudah kembali ke lembah Klan Ye lebih dulu.     

Elang emas matahari membawa tiga orang ke negara Xiwu.     

Setelah menerobos ke tingkat raja siluman, kecepatan elang emas matahari menjadi secepat kilat.     

Ye Meng dan Ye Xuan terkejut dengan kecepatan siluman tersebut.     

Ye Chen membagikan beberapa batu bintang untuk Ye Meng dan Ye Xuan, dua orang itu duduk di punggung elang emas matahari dan mulai berkultivasi.     

Di atas punggung elang emas matahari, Ye Chen yang masih merasa sedikit bersedih dan mengeluarkan rohnya untuk mengawasi keadaan di depan. Kemudian terdengar suara burung dan serangga.     

Semua siluman yang merasakan roh Ye Chen pun merasa ketakutan.     

Setelah rohnya menerobos ke tingkat raja siluman, ia menjadi sosok yang tak terkalahkan di dunia.     

Sehari berlalu, di dalam pegunungan yang berada di kejauhan, ada puluhan ribu makhluk yang meraung rendah. Burung-burung tampak beterbangan, dan suara-suara itu membuat bumi bergetar. Kemudian Ye Chen melihat segerombolan makhluk yang muncul.     

Ia melihat puluhan ribu binatang jiwa yang memiliki kekuatan master langit. Binatang jiwa itu bagaikan gelombang besar yang melewati sebuah desa manusia, dan langsung membantai desa tersebut.     

Jeritan manusia pun langsung terdengar saat jiwa mereka naik ke udara dan ditelan oleh para binatang jiwa tersebut. Binatang jiwa yang memakan jiwa-jiwa manusia, bulunya akan berubah menghitam dan menjadi lebih kuat.     

Binatang jiwa itu hidup dengan cara menelan jiwa!     

Ye Chen yang melihat pemandangan tersebut pun langsung terkejut. Kenapa binatang jiwa itu bisa muncul di sana? Bukankah binatang jiwa hanya muncul di menara jiwa?     

"Ye Meng, Ye Xuan, aku pergi sebentar dan akan kembali nanti." Ye Chen berpamitan pada Ye Meng dan Ye Xuan, kemudian segera melesat pergi.     

Melihat kepergian Ye Chen, Ye Meng dan Ye Xuan hanya bisa melongo, mereka sudah tidak tahu lagi sampai di tingkat mana Ye Chen saat ini. Mereka bahkan tidak bisa membayangkan kekuatan elang emas matahari. Ketika melihat bayangan Ye Chen, Ye Meng dan Ye Xuan semakin ingin meningkatkan kekuatannya. Ye Chen akan selalu menjadi panutan mereka!     

Tak lama kemudian, Ye Chen muncul di atas sebuah desa yang sudah porak poranda, desa yang memiliki ratusan penghuni itu terlihat sepi, dan ada mayat yang tergeletak berceceran di sana.     

"Tuan singa, kenapa binatang jiwa itu bisa muncul di sini?" Ye Chen bertanya dengan gelisah.     

"Aku juga tidak tahu. Aku khawatir ada orang yang sengaja melakukannya." Ujar tuan singa.     

Sebenarnya siapa yang sekejam itu membuat binatang jiwa membantai manusia? Melihat kondisi desa yang mengenaskan tersebut membuat Ye Chen dipenuhi amarah. Lalu ia mendengus rendah dan mengeluarkan formasi gabungan tiga pedang.     

Para binatang jiwa pun terbunuh oleh formasi tersebut sedikit demi sedikit.     

Ribuan binatang jiwa bergerak, di antaranya ada ratusan pikiran roh yang mengarah ke Ye Chen. Pikiran roh itu berasal dari beberapa binatang jiwa tersebut.     

"Bunuh!" Ye Chen tampak bagaikan dewa iblis saat rohnya keluar untuk menyerbu ke arah ratusan binatang jiwa.     

Pikiran roh mereka baru mencapai tingkat master langit, jauh lebih lemah dari milik Ye Chen.     

"Ledakkan!"      

Ratusan pikiran roh itu meledak oleh serangan Ye Chen, kemudian ratusan binatang jiwa terlihat berjatuhan.     

Beberapa binatang jiwa tersebut memiliki pikiran roh sama seperti hewan spiritual.     

Kemudian roh Ye Chen membentuk prajurit berzirah emas yang menyerbu ke bawah, seraya mengayunkan tombak bulan sabit kembarnya. Darah pun langsung terlihat memuncrat saat ia membantai gerombolan makhluk binatang jiwa tersebut. Jeritan para binatang jiwa pun terdengar, dan diikuti dengan tubuh-tubuh yang berjatuhan.     

Semua tempat yang didatangi prajurit berzirah emas akan menjadi porak poranda dan penuh dengan mayat binatang jiwa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.