Langit Sembilan Bintang

Merebut



Merebut

0Reaksi pisau terbang menunjukkan bahwa barang gaib yang akan muncul tersebut bukan barang biasa.     

Ye Chen merasakan ada sebuah benda yang muncul keluar dari bawah tanah. Semakin benda itu mendekati permukaan tanah, reaksi pisau terbang dan tungku pengguncang langit, serta lonceng iblis menjadi semakin kuat, bahkan sampai mengeluarkan kobaran api.     

Awan hitam di angkasa terlihat semakin tebal, dan semua orang merasakan energi yang membuat mereka sesak napas.      

Semua raja siluman dan ahli Zun dewa terlihat tegang. Setiap perubahan dari cahaya merah itu membuat mereka merasa sangat antusias.     

Walaupun mereka semua adalah raja siluman dan ahli Zun dewa, tapi mereka juga merasa tercekat saat melihat pemandangan tersebut.     

Kemudian terdengar suara yang sangat keras sekali, ada cahaya merah yang panas muncul ke permukaan tanah. Dan seketika menyebar membentuk enam cahaya ke seluruh penjuru.     

"Barang gaib sudah muncul!"     

Para raja siluman dan ahli Zun dewa bergegas mengejar enam cahaya tersebut.     

"Bocah, sekarang!" Teriak tuan singa.     

Ye Chen pun langsung bergerak.     

"Yikuai, Jiumao, Xiaoyi, ayo!" Ye Chen mendengus rendah, kemudian ia dan Yikuai, Xiaoyi, serta elang emas matahari terbang melesat.     

Seorang ahli Zun dewa terlihat mengulurkan tangan ke cahaya merah itu dan berusaha mencengkramnya.     

"Barang gaib kuno ini adalah milikku!" Ujar ahli Zun dewa dengan wajah yang penuh kepuasan. Tapi tiba-tiba ia merasakan gelombang panas datang dengan cepat, ia bahkan belum sempat merespon.     

"Arrghhh!" Ahli Zun dewa itu menjerit kesakitan, seketika ia ditelan bara api dan membuatnya berubah menjadi abu.     

Di tempat lain, ada satu lagi raja siluman yang ditelan api tersebut. Roh Ye Chen pun memucat saat melihat pemandangan tersebut. Energi api yang mengerikan itu bahkan bisa menghanguskan ahli raja siluman dan Zun dewa.     

"Aku bahkan jarang melihat energi api yang begitu murni seperti itu. Benda itu memang tak biasa!" Ujar tuan singa.     

Keenam cahaya merah terbang cukup jauh, dan energi api yang terkandung di dalamnya sudah berkurang. Cahaya itu masuk ke kegelapan malam dengan kecepatan tinggi.     

"Energi api itu sudah melemah." Ye Chen segera menggunakan kilatan cahaya guntur berlari untuk mengejarnya, "Xiaoyi, Jiumao, Yikuai, cepat kejar benda itu!"     

"Baik Bos." Ujar Yikuai.     

"Kak Ye Chen, hati-hati." Ujar Xiaoyi pada Ye Chen.     

Ye Chen mengejar cahaya tersebut, sementara Xiaoyi, Yikuai, dan elang emas matahari mengejar ke arah lainnya.     

Kilatan cahaya guntur berlari!     

Tubuh Ye Chen tampak bersinar saat mengejar cahaya tersebut dengan kecepatan penuh. Kemudian ia melihat ada satu orang ahli Zun dewa dan satu raja siluman yang mengikutinya di belakang.     

Raja siluman itu adalah Raja Serigala Perak yang pernah bertemu dengannya.     

Raja Serigala Perak itu mencengkram ke arah cahaya tersebut, "Barang itu adalah milik Kerajaan Serigala. Siapapun yang hendak merebutnya akan dibunuh!"     

"Memangnya kenapa kalau Kerajaan Serigala? Hal itu tidak ada hubungannya dengan Klan Jiwa Dao!" Ujar seorang ahli Zun dewa yang merupakan anggota klan kuno.     

"Berebutlah kalian!" Ye Chen berkata dalam hati dan segera melesat mengejar cahaya tersebut.     

Melihat Ye Chen yang ingin mendapatkan barang tersebut, Raja Serigala Perak pun panik dan mendorong mundur ahli Zun dewa tersebut. Lalu pikiran rohnya membentuk serigala perak besar yang menyerang ke arah Ye Chen dengan cakar yang tajam.     

"Mundur!" Ye Chen mendengus marah, tapi ia tidak melambat dan terus mengejar cahaya itu. Rohnya membentuk prajurit berzirah emas dan menghantamkan tapaknya ke serigala yang ada di udara. Setelah itu terdengar suara yang keras, dan serigala perak besar itu terpental mundur karena serangan roh Ye Chen.     

Karena terhempas tapak itu, Raja Serigala Perak pun meraung marah, lalu tumbuh sepasang sayap di punggungnya. Ia lalu mengepakkan sayapnya dan terbang ke arah prajurit berzirah emas.     

"Huh, lihat rantai jiwaku!" Di tangan prajurit berzirah emas tiba-tiba muncul sebuah rantai yang tampak samar-samar.     

Rantai jiwa ini berkali-kali menyerang pikiran jiwa serigala perak. Sementara serigala perak mengeluarkan jeritan kesakitan. Raja Serigala Perak itu sama sekali tak menyangka kalau Ye Chen memiliki senjata seperti itu. Senjata roh sulit untuk dihindari, dan setiap kali terkena serangan itu, ia merasakan rasa sakit yang luar biasa.     

Ketika Ye Chen menyerang Raja Serigala Perak, ahli Zun dewa itu menghadangnya.     

Tangan kanannya bergerak, dan tungku pengguncang langit pun langsung muncul serta menabrak ahli Zun dewa tersebut.     

Melihat tungku pengguncang langit itu datang, ahli Zun dewa itu pun terkejut. Sepertinya ia sudah tahu kehebatan tungku pengguncang langit, karena itulah ia segera mengeluarkan tenaga dalam tapak.     

Tapi tungku pengguncang langit tidak kehilangan arah, ia menabrak ahli Zun dewa tersebut.     

Melihat tungku itu sudah nyaris mengenainya, ahli Zun dewa itu segera mengambil langkah mundur. Sementara cahaya itu terlihat sudah terbang sangat jauh.     

Raja Serigala Perak dan ahli Zun dewa itu dihalangi oleh Ye Chen. Mereka semua langsung panik saat melihat cahaya itu terbang menjauh.     

Saat berhadapan dengan Ye Chen, Raja Serigala Perak takut dengan rantai jiwa milik pemuda tersebut. Ia juga melihat Ye Chen membunuh Zong Yuan dengan mata kepalanya sendiri, sehingga ia mengerti betapa kuatnya pemuda tersebut. Namun ia tak mungkin menyerah saat barang gaib lah yang menjadi taruhannya. Lalu ia pun menoleh dan mengejar cahaya lainnya. Tapi sudah terlambat, ia pun akhirnya memutuskan untuk menghadang Ye Chen!     

"Minggir kamu!" Ahli Zun dewa itu sama sekali tidak takut dengan Ye Chen, ia menghujaninya dengan pukulan.     

"Aku tidak akan bermain dengan kalian!" Melihat pukulan ahli Zun dewa itu mendekatinya, Ye Chen segera menyimpan tungku pengguncang langit dan menggunakan teknik rahasia kilatan cahaya guntur berlari untuk menghindar. Ia lebih cepat daripada Raja Serigala Perak dan ahli Zun dewa tersebut, sehingga ia bisa secepat kilat mengejar cahaya tersebut.     

Raja Serigala Perak dan ahli Zun dewa itu tidak menyangka kalau Ye Chen akan lari secepat itu. Bahkan mereka sudah tak sempat lagi mengejarnya.     

Ye Chen mengulurkan tangannya untuk mencengkram cahaya tersebut, dan menyadari kalau itu adalah serpihan badan pedang yang besarnya hanya setelapak tangan. Benda itu berwarna merah dan terlihat seperti bara api, di atasnya ada energi yang hangat.     

Ternyata barang gaib itu berupa sebuah pedang, tapi pedang ini sepertinya terbagi menjadi enam bagian.     

"Jangan lari, kembalikan barang gaibku!" Ahli Zun dewa dan Raja Serigala Perak tampak panik saat melihat barang itu jatuh ke tangan Ye Chen.     

"Ini sudah menjadi milikku." Ye Chen tertawa, ia kembali menggunakan teknik rahasia kilatan cahaya guntur berlari dan segera menghilang di kejauhan.     

Ahli Zun dewa dan Raja Serigala Perak itu ingin mengejarnya, tapi mereka tahu bahwa pemuda itu sudah terlalu jauh. Raja Serigala Perak segera membentuk rohnya menjadi serigala besar, dan hendak mengejar Ye Chen. Tapi ketika melihat prajurit berzirah emas Ye Chen melayang di udara dengan gagahnya, ia pun hanya bisa menyerah.     

"Bocah itu menyebalkan sekali!" Raja Serigala Perak dibuat frustasi oleh Ye Chen. Kalau bukan karena takut dengan kemampuan dan ahli jenius yang ada di belakang Ye Chen, Kerajaan Serigala sudah menumpas Kerajaan Bintang Ye Chen sejak awal.     

Ketika ahli Zun dewa itu melihat Ye Chen berlari dengan cepat, ia hanya bisa menerima nasib sialnya. Diam-diam ia mengingat wajah Ye Chen, paling tidak ia tahu ada salah satu dari enam bagian pedang itu berada di tangan Ye Chen.     

Sementara itu, Ye Chen mengejar ke salah satu arah. Sedangkan Yikuai, Xiaoyi, dan elang emas matahari juga sedang terbang melesat.     

"Kalian bagaimana?" Tanya Ye Chen.     

"Bos, kita berhasil merebutnya, tapi barang ini sepertinya adalah patahan pedang." Yikuai mengeluarkan sebuah bagian pedang berwarna merah.     

Yikuai yang merupakan raja siluman puncak ditambah dengan Xiaoyi dan elang emas matahari, tidak mengalami masalah sedikitpun saat harus melawan tiga raja siluman. Sehingga mereka bisa merebutnya dengan santai.     

"Tak peduli berguna atau tidak, tapi barang ini tidak biasa!" Ye Chen mengambil bagian-bagian pedang itu dari tangan Yikuai. Kemudian rohnya mencari lagi, dan menemukan beberapa orang yang berhasil mendapatkannya juga tapi sudah berada di tempat yang jauh, tidak sempat untuk mengejarnya lagi, salah satunya juga berada di Kerajaan Serigala. Sisanya ia tidak tahu menyebar ke mana saja.     

Ye Chen melihat dua bagian pedang di tangannya dan berkata, "Ayo kita kembali!"     

Empat bayangan pun melesat di udara dan menghilang.     

"Tuan singa, dari mana asal pecahan pedang ini?" Tanya Ye Chen. Kalau kemunculan benda itu sampai membuat pergerakkan sebesar ini, pasti barang itu bukan barang biasa. Sayangnya ia hanya berhasil merebut dua pecahan saja. Kalau ia bisa mengambil keenamnya, bukankah akan menjadi satu pedang?     

"Aku sendiri juga tidak tahu dari mana asal benda itu. Tapi barang itu tidak kalah dari tungku pengguncang langitmu!" Ujar tuan singa dengan penuh keyakinan.     

Tidak kalah dari tungku pengguncang langit?     

Ye Chen menunduk dan melihat dua pecahan pedang itu tampak bersinar walau samar-samar. Di atasnya ada guratan-guratan yang terlihat mengalir.     

"Walaupun lebih kuat dari tungku pengguncang langit, tapi tetap tidak ada gunanya karena hanya mengumpulkan dua serpihan saja. Kita harus mengumpulkan enam serpihan yang lain agar bisa menjadi satu pedang yang sempurna!" Ujar Ye Chen lagi, ia lalu memejamkan mata dan merasakan Xuan Qi api yang murni pada serpihan tersebut. Energi api yang murni ini cukup bermanfaat untuk kultivasinya.     

"Kalau tebakanku benar, dua serpihan pedang ini memiliki jiwa senjata. Jangan meremehkan jiwa senjata dari serpihan pedang ini. Keluarkan lah harta karun spirit tingkat lima." Ujar tuan singa.     

Ye Chen merasa aneh, jangan-jangan ada kesaktian yang terkandung dalam serpihan pedang ini?     

"Baiklah, sekarang gabungkan mereka menjadi satu." Ujar tuan singa.     

Gabungkan menjadi satu?     

Ye Chen tampak bertanya-tanya, ia melihat pedang harta karun spirit tingkat lima di tangan kirinya, lalu melihat serpihan pedang itu di tangan kanannya. Kemudian ia menggabungkannya menjadi satu. Pedang harta karun spirit tingkat lima itu berdengung dan nyaris terlepas dari tangannya.     

Jiwa senjata yang ada di serpihan pedang itu hebat sekali!     

Seiring mendekatnya serpihan pedang dengan pedang harta karun spirit tingkat limanya, badan pedang harta karun spirit tingkat lima itu perlahan berubah menjadi warna merah, seperti sedang dibakar di oven.     

Serpihan pedang ini kuat sekali!     

Ye Chen terus mendekatkan keduanya pelan-pelan, dua benda itu terlihat membaur menjadi satu dan berdengung. Serpihan pedang itu sekarang sudah berbaur menjadi satu di dalam pedang harta karun spirit tingkat lima. Awalnya, pedang harta karun spirit tingkat lima yang berelemen logam itu sekarang menjadi elemen api.     

Suara dengungan pedang itu terasa menggetarkan telinga.     

"Kekuatan pedang ini lebih kuat daripada formasi gabungan tiga pedangmu, tapi benda itu tidak termasuk harta karun spirit. Sepertinya benda itu termasuk jelmaan pikiran pedang!" Tuan singa melihat dua benda itu bergabung dengan tatapan puas.      

Hanya jelmaan pikiran pedang saja sudah sekuat ini. Kalau sampai semua serpihan pedang itu terkumpul, pasti akan menjadi semakin luar biasa.     

Barang itu memang pantas disebut barang gaib kuno!     

Ye Chen tampak melayang di udara, ia mengayunkan pedangnya dan muncul lah kobaran api yang menyambar disertai suara keras. Ratusan gunung yang berada ratusan meter dari sana pun meledak, batu-batu dan pohon-pohon porak poranda, bahkan sampai ada bekas terbakar di tanah.     

Pedang yang luar biasa!     

Di atas pedang tersebut ada gelombang panas. Ye Chen merasa pedang itu memiliki ikatan dengan Xuan Qi dalam tubuhnya, membuat seluruh tubuhnya dipenuhi dengan pikiran yang ajaib.     

"Pikiran pedang ini telah mempengaruhimu, dengan memegang pedang ini, kamu bisa sekuat ahli tak berawal dan bersatu dengan makna Dao bela diri sebenarnya."     

Ye Chen pun merasakan pikiran pedang yang sangat kuat.     

Entah siapa yang meninggalkan pikiran sekuat itu di serpihan pedang tersebut, dan membuat hati Ye Chen terpengaruh.     

Ye Chen merasa pemahamannya tentang makna sebenarnya Dao bela diri kembali bertambah lagi.     

Seiring dengan bertambahnya pemahaman makna Dao bela diri sebenarnya, Xuan Qi di tubuh Ye Chen pun bergejolak, ada semacam rasa akan menerobos dari Zun energi puncak. Walaupun tidak langsung menerobos, tapi Xuan Qi-nya sedang terisi dengan cepat.     

Dulu, saat Ye Chen baru menerobos Zun energi puncak, kultivasinya belum stabil. Tapi siapa sangka bahwa dengan pengaruh pedang ini, ia akan menerobos lagi.     

Ye Chen melihat pedang berwarna merah itu, sinar api di badan pedangnya tampak seperti mengandung guratan misterius. Sepertinya pedang itu menyimpan rahasia yang tidak sederhana. Hanya saja pengetahuan Ye Chen masih kurang, sehingga ia tidak mengerti apa itu.     

Di tengah badan peang itu samar-samar terlihat dua kata, yakni Tian Yuan.     

Ye Chen pun terkejut saat melihatnya. Wajahnya menunjukkan ekspresi tidak percaya, lagi-lagi Tian Yuan!     

Senior Tian Yuan dari Kerajaan Giok Bawah Tanah, Kota Kuno Tian Yuan, mata uang Tian Yuan, teknik rahasia anak panah giok, dan pedang ini pun bernama Pedang Tian Yuan.     

Kenapa semuanya Tian Yuan?     

Ye Chen sama sekali tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan pemahaman tuan singa sendiri tentang Tian Yuan ini juga sangat terbatas.     

Sebenarnya apa yang dilakukan Kota kuno Tian Yuan? Kenapa bisa membuat begitu banyak binatang jiwa keluar ke dunia? Lalu kenapa bisa muncul begitu banyak harta karun yang berkaitan dengan Kota Kuno Tian Yuan?     

Ye Chen tidak mengerti sama sekali tentang semua ini, akhirnya ia tidak memikirkannya lagi. Sebaiknya ia berusaha untuk mendapatkan barang-barang gaib tersebut. Karena kalau sampai jatuh ke tangan musuh pasti akan terjadi malapetaka.     

Ia menebak kalau harta karun terkait dengan Kota Kuno Tian Yuan yang muncul jumlahnya tidak sedikit, yang ia temukan hanyalah sebagian kecil saja.     

Ye Chen merasa sedikit gelisah, ia lalu mengambil serpihan pedang satunya dan menggabungkannya menjadi satu buah pedang juga. Tapi pedang ini tidak sesuai untuk Yikuai, dan senjata Yikuai sendiri masih dalam proses pembuatan oleh Senior Zhai Xiong. Kalau senjata ini diberikan ke anggota klan juga tidak sesuai karena kekuatan mereka belum cukup kuat. Nanti malah akan mencelakai mereka, Dua buah pedang ini akhirnya disimpan Ye Chen sendiri di dalam ruangan pelindung lengan.     

Ye Chen merasa sedikit sedih saat melihat bintang-bintang di langit. Di bawah bintang-bintang yang indah itu terus terjadi pembantaian, membuat tidur pun tidak tenang. Hal ini tidak setenang dunianya dulu. Kalau bisa memilih, Ye Chen tidak akan datang ke dunia ini.     

"Karena tidak punya pilihan lain, maka aku hanya bisa terus bertahan hidup. Tidak boleh merasa ketakutan, dan harus terus bertambah kuat untuk mencapai Dao bela diri puncak!" Ye Chen kemudian melayang di udara, dan sebuah energi yang kuat pun menyebar di udara.     

Seluruh gunung penuh dengan murid Kerajaan Bintang yang sedang berkultivasi. Mereka semua merasakan energi yang kuat tapi tidak menekan, malah bersatu dengan tubuh mereka.     

"Apa ini adalah energi kepala kerajaan? Kuat sekali!"     

"Benar, kultivasi kepala kerajaan luar biasa!" Ujar murid-murid itu dengan kagum.     

Energi semua murid Kerjaan Bintang pun berbaur menjadi satu dengan energi Ye Chen.     

Sementara itu, Ye Chen yang sedang mengamati satu per satu jiwa yang ada di gunung itu. Semua itu terlihat bagaikan bintang-bintang di langit. Pemandangan ini sangat ajaib.     

Energi para murid Kerajaan Bintang berbaur menjadi satu ke dalam rohnya, lalu rohnya keluar dan merasa bertambah kuat. Hal ini sama seperti saat pikiran roh A Li dan pikiran rohnya bersatu! Tapi energi jiwa para murid Kerajaan Bintang ini lebih lemah daripada pikiran roh A Li.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.