Langit Sembilan Bintang

Aku Tidak Mungkin Memakanmu!!



Aku Tidak Mungkin Memakanmu!!

0"Selain tulang jiwa, seluruh tubuh binatang jiwa merupakan harta karun. Entah logam apa yang ada di dalam kepala binatang jiwa evolusi, seharusnya bukan mata uang Tian Yuan, melainkan barang yang lebih berharga."     

Perkataan tuan singa membuat Ye Chen tercengang. Benar juga, ia tidak menyangka di lapisan ini ia kira yang paling berharga adalah dua buah pedang itu, ternyata yang paling berharga adalah jenazah dari binatang jiwa evolusi tersebut!     

Ruangan pelindung lengan Ye Chen cukup untuk satu mayat binatang jiwa evolusi, mengenai bagaimana ia akan mengurusnya, ia akan memikirkannya setelah keluar dari menara jiwa.     

"Xiaoyi, ayo kita membunuh binatang jiwa evolusi itu bersama-sama. Nanti aku akan memberimu daging panggang!" Ujar Ye Chen pada Xiaoyi, ia kemudian mengeluarkan bocah itu. Lalu terdengar suara nyaring, dan Xiaoyi berubah kembali ke wujud ular bersayap besar sepanjang tiga ratus meter.     

Mata Xiaoyi langsung berbinar dengan penuh semangat saat mendengar dua kata, "Daging Panggang". Ia kemudian melihat binatang jiwa evolusi di hadapannya dengan tatapan tergiur, air liurnya juga terlihat mengalir keluar.     

Melihat Xiaoyi yang rakus, lalu melihat wajah mengerikan binatang jiwa evolusi itu, Ye Chen hanya bisa menggelengkan kepala. Bisa-bisanya Xiaoyi masih meneteskan air liurnya saat melihat binatang jiwa evolusi yang mengerikan.     

"Kak Ye Chen, aku akan bergerak dulu." Ujar Xiaoyi sambil mengepakkan sayap ke arah binatang jiwa evolusi.     

Golok gunung api neraka!     

Kemudian muncul golok besi yang beterbangan di udara. Lalu ada sebuah api hitam yang juga terlihat menari-nari di udara.     

Gelombang panas mulai terasa, membuat suhu di sekitar sana naik puluhan derajat. Kemudian ada sebuah kekuatan yang hendak menyambar binatang jiwa evolusi tersebut.     

Binatang jiwa evolusi itu pun merasakan ada sebuah tekanan yang datang. Kemudian ia menengadah dan meraung, lalu melompat terbang di udara dan mengayunkan dua pedang besar untuk menebas Xiaoyi.     

Namun, golok-golok besi terus terbang ke arah binatang jiwa evolusi tersebut.     

Peng! Kobaran api merah muncul dari tubuh binatang evolusi.     

Peng! Peng! Peng! Xiaoyi dan binatang jiwa evolusi itu beradu, seketika langit menjadi gelap, lalu ada kobaran api yang menembus ke langit.     

Dua kekuatan sedang beradu hingga membuat seluruh lapisan keempat menara jiwa berguncang. Kekuatan yang mengerikan itu, membuat para ahli tingkat energi yang ada di kejauhan langsung menghentikan lajunya. Mereka tak berani mencari lebih dalam lagi, lalu mereka melayang di udara dan melihat ke tempat Ye Chen. Dari kejauhan, terlihat seekor ular bersayap besar dan seekor binatang jiwa aneh sedang bertarung. Hal itu membuat mereka semua merasa ketakutan.     

Kekuatan seperti itu jelas adalah kekuatan dari raja siluman!     

Fu Ze dan lainnya saling bertatapan, mereka sudah mengetahui kabar kemunculan raja siluman di menara jiwa. Ia tak tahu jelas mengenai binatang jiwa hitam itu, tapi rupanya terlihat sangat mengerikan. Kobaran api dan golok besi yang menari-nari di udara, membuat dunia seolah sedang kiamat saja.      

Xiaoyi dan binatang jiwa evolusi itu saling beradu, dan menimbulkan suara ledakan bagaikan badai guntur. Suaranya pun terdengar bergema di seluruh angkasa. Seluruh sudut yang mereka datangi, menjadi rata dengan tanah. Binatang jiwa biasa yang ada di sana, terbelah menjadi dua ketika terkena golok besi Xiaoyi. Sedangkan yang terkena kobaran api, langsung hangus terbakar.     

Kekuatan Xiaoyi masih lebih lemah daripada binatang jiwa evolusi. Begitu ia melihat binatang jiwa evolusi itu menebaskan dua goloknya, ia pun terbang rendah dan berbalik badan, lalu mengayunkan ekornya.     

Di dalam mutiara jiwa, Xiaoyi berkali-kali bertarung melawan siluman yang dikeluarkan oleh mutiara jiwa, sehingga teknik bertarungnya sekarang menjadi jauh lebih hebat daripada yang dulu!     

Binatang jiwa evolusi itu tidak memperdulikan serangan Xiaoyi, ia menebaskan dua pedang besarnya.     

"Sekarang!" Mata Ye Chen tampak bersemangat, kemudian rohnya keluar dari tubuhnya dan membentuk prajurit berzirah emas di belakang binatang jiwa evolusi tersebut.     

Tebasan golok kobaran api—naga api menyembah matahari!      

Tombak bulan sabit kembar yang ada di tangan prajurit berzirah emas, tampak diselimuti kobaran api ungu. Prajurit itu menghadap binatang jiwa evolusi dan menebas kepalanya. Kalau serangan ini mengenai sasaran, maka binatang jiwa ini akan terbelah menjadi dua!     

Binatang jiwa evolusi itu hendak menebaskan goloknya ke arah Xiaoyi. Namun ia tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang aneh di punggungnya. Ia langsung ketakutan saat melihat kobaran api ungu di tubuh prajurit berzirah emas. Lalu ia pun bergegas untuk melarikan diri... tapi, Peng! Ekor Xiaoyi menghantam tubuh binatang jiwa evolusi tersebut, dan membuatnya terlempar.     

Tepat ketika ekor Xiaoyi mengenai binatang jiwa evolusi itu, tombak langit bulan sabit kembar milik prajurit berzirah emas juga menghantamnya.     

Namun binatang jiwa evolusi itu ingin melarikan diri, dan berubah menjadi kabut hitam. Tetapi ia sudah terlebih dahulu terkena tebasan prajurit berzirah emas, dan menjerit kesakitan. Satu lengannya terkena tebasan prajurit berzirah emas, dan darah hitam pun terlihat memuncrat.     

Kerja sama yang sempurna, dan pengaturan waktunya juga sangat tepat. Kalau dalam pertarungan biasa, Ye Chen dan Xiaoyi mungkin memerlukan waktu setengah jam untuk membuat lawannya terluka. Tapi Ye Chen tiba-tiba mengeluarkan rohnya dan membuat binatang jiwa evolusi itu terluka parah dalam satu serangan!     

Akan tetapi, binatang jiwa evolusi tersebut masih bisa berubah menjadi kabut hitam dan ingin melarikan diri.     

"Xiaoyi, kejar!" Teriak Ye Chen, ruangan pelindung lengan bergetar dan lengan dari binatang jiwa evolusi itu sudah berada di dalamnya.     

Sementara Xiaoyi mengejar binatang jiwa evolusi tersebut.     

Setelah Ye Chen menyimpan barang-barangnya, ia ikut mengejar binatang jiwa tersebut. Tapi karena kultivasinya baru mencapai tingkat energi, kecepatannya jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan Xiaoyi dan binatang jiwa tersebut. Ada jarak yang cukup panjang di antara mereka.     

Sementara itu, Fu Ze dan lainnya menyaksikan kejadian tersebut dari kejauhan. Mereka semua terlihat sangat ketakutan. Ternyata yang diam-diam masuk ke menara jiwa bukan hanya satu orang raja siluman, tapi dua orang! Mungkin yang satu adalah hewan spiritual raja siluman, dan yang satunya lagi adalah siluman yang sudah mencapai tingkat raja siluman. Binatang jiwa evolusi itu sepertinya juga memiliki kekuatan raja siluman, tak ia malah kehilangan satu lengannya akibat serangan dua orang raja siluman. Kekuatan dua raja siluman itu pasti sangat kuat, dan hubungan di antara keduanya juga sangat kuat.     

Fu Ze dan lainnya, tentu tak akan bisa ikut campur dalam pertarungan antar ahli tersebut.     

Karena itulah, Fu Ze segera mengajak anggota Klan Keturunan Makhluk Guntur untuk menjauhi pertarungan tersebut.     

Angin tampak berhembus di lapisan keempat menara jiwa, sementara binatang jiwa evolusi itu terus melarikan diri.     

Kalau terus seperti ini, dirinya akan tertinggal jauh dari binatang jiwa evolusi tersebut, Ye Chen kemudian mendarat di atas gundukan tanah dan mengeluarkan rohnya.     

Saat binatang jiwa evolusi itu masih berusaha lari, roh Ye Chen tiba-tiba muncul di depannya.     

Tapak penghancur galaksi!     

Prajurit berzirah emas menghantamkan tapaknya, lalu langsung muncul kobaran api ungu. Kobaran api tersebut tampak seperti bintang-bintang di angkasa, yang kemudian menghantam binatang jiwa evolusi tersebut.     

Tiba-tiba binatang itu seperti terikat, ia meraung marah dan meronta-ronta.     

Peng!!!     

Lalu terdengar suara yang sangat keras, dan api ungu meledak di atas tubuh binatang jiwa tersebut.     

Binatang jiwa evolusi pun berteriak kesakitan.     

"Daging panggang! Mau lari ke mana kamu!" Teriak Xiaoyi sambil melibaskan ekornya ke arah binatang itu.     

Es membekukan neraka!     

Jurus ini sudah dikultivasi Xiaoyi mencapai tahap awal, walaupun hanya bisa mengeluarkan sepersepuluh kekuatan jurus tersebut, tapi itu sudah cukup hebat. Suhu di sekitar sana seketika turun sampai sepuluh derajat, dan gelombang panas yang awalnya memenuhi udara, mendadak berubah dingin, bahkan sampai terlihat embun-embun beku di sekitar sana.     

Tubuh panjang Xiaoyi segera menahan binatang jiwa evolusi, kemudian muncul es tebal yang menyelimuti binatang jiwa tersebut, dan membuat binatang jiwa itu membeku.     

Setelah itu, prajurit berzirah emas kembali menebaskan tombak langit bulan sabit kembar miliknya, Peng! Es-es pun hancur, dan binatang itu juga ikut hancur berkeping-keping, bahkan ketika ia belum sempat berteriak.     

Seekor binatang jiwa evolusi yang sudah mencapai tingkat raja siluman, bisa dikalahkan dalam waktu singkat berkat kepungan Ye Chen dan Xiaoyi. Tentu saja ini berkaitan erat dengan kecerdasan jiwa yang belum tumbuh di dalam binatang jiwa evolusi itu. Kalau sampai bertemu binatang evolusi itu sudah memiliki kecerdasan jiwa, maka pertarungannya tidak akan sesederhana ini.     

Tapi mau tak mau, memang harus diakui kalau jurus es membekukan neraka milik Xiaoyi itu cukup hebat. Karena ternyata bisa membekukan binatang jiwa tingkat raja siluman.     

Dan jenazah binatang jiwa evolusi pun berhasil di dapatkan!     

Ye Chen sedang bersiap menyimpan rohnya, ketika tiba-tiba ia merasakan sebuah pikiran roh datang dan mengunci prajurit berzirah emas serta Xiaoyi di udara.     

Di bawah tekanan pikiran roh itu, prajurit berzirah emas milik Ye Chen tidak bisa bergerak. Energi yang menguncinya benar-benar sangat mengerikan!     

Ye Chen meucat, pikiran roh yang bisa mengunci prajurit berzirah emas mungkin adalah milik ahli tingkat tertinggi!     

"Kak Ye Chen, ayo cepat pergi!" Teriak Xiaoyi dengan panik, ia memaksakan diri untuk lepas dari ikatan itu, tapi ada satu pikiran roh yang menusuk ke kepalanya. Xiaoyi mengira dirinya sudah mati, namun pikiran roh itu tiba-tiba berhenti dan tidak bergerak lagi.     

Karena kalau pikiran roh itu meledak, pasti Xiaoyi akan mati.     

Prajurit berzirah emas menggenggam tombak langit bulan sabit kembar, dan melihat ke kejauhan. Kemudian ada kilatan cahaya yang melesat, dan muncul di hadapan mereka dalam sekejap.     

Saat Ye Chen melihat dengan jelas, di dalam kilatan cahaya itu ada seorang wanita berambut sebahu, dengan tubuh yang indah dan paras yang mempesona. Wanita itu mengenakan jubah berwarna merah, membuat pesonanya semakin terpancar.     

Wanita itu melirik Ye Chen, tatapannya mengunci Ye Chen dengan penuh kasih sayang, terlihat sangat mempesona.     

"Aku tak menyangka bisa bertemu dengan dua raja siluman di sini. Yang satu adalah seorang ular bersayap, yang merupakan makhluk kuno dengan darah yang cukup murni. Sedangkan yang satunya lagi merupakan manusia yang bisa membentuk roh." Ucap wanita itu lalu tertawa ringan, membuat dadanya juga ikut bergoyang.     

Namun Ye Chen tidak tertarik sama sekali. Ia malah berkeringat dingin karena ketakutan. Saat bertemu Tantai Ling waktu itu, Ye Chen sama sekali tidak takut karena tidak tahu apa-apa. Tapi sekarang, ia sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan wanita yang merupakan ahli tingkat tertinggi. Hal itu membuat Ye Chen merasa ketakutan, ia mengerti kalau ia tak akan bisa melawan ahli tersebut. Begitu wanita itu bergerak, ia dan Xiaoyi tidak akan memiliki kesempatan untuk melarikan diri lagi!     

Ye Chen juga tak menyangka bahwa wanita tersebut bisa mengetahui kalau dirinya bukan hewan spiritual, melainkan seorang manusia. Namun, waktu itu, Raja Singa Tong Tian pun tidak bisa mengetahui bahwa dirinya bukanlah hewan spiritual. Padahal Raja singa Tong Tian adalah raja siluman.     

"Anak muda, kenapa kamu ketakutan? Aku tidak akan memakanmu." Kata wanita itu sambil melirik ke arah Ye Chen. Wajahnya tersenyum penuh arti, ia tidak mengenakan alas kaki, dan sepasang kakinya menapak di udara. Lalu terlihat kilatan guntur yang membentuk bunga teratai.     

Entah siluman apa wanita itu, walaupun ia terlihat memesona, dan wajahnya juga tidak menunjukkan niat untuk membunuh, tapi Ye Chen tahu bahwa hidup dan matinya berada di tangan wanita tersebut!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.