Langit Sembilan Bintang

Kultivasi Alkemi



Kultivasi Alkemi

0"Sembilan puluh juta emas bayangan, tapi begitu masuk ke tempat lelang, kalau Yi Yan, Xu Qing, dan lainnya berminat, harganya akan mencapai lebih dari tiga ratus juta emas bayangan. Jika kita ikut lelang, maka harganya akan semakin melambung. Tapi ada satu hal yang memberi kita keuntungan, klan elit itu adalah seseorang yang pintar, ia tahu kalau banyak orang tidak akan bisa membeli wilayah seluas itu, sehingga ia membagi wilayahnya menjadi sepuluh bagian untuk dilelang." Ujar Gu Lan lagi.     

Ye Chen terdiam beberapa saat, tangannya mengetuk meja dengan pelan. Walaupun wilayah klan elit ini terbagi menjadi sepuluh bagian, tapi setiap bagiannya memiliki luas enam sampai tujuh kilometer, dan itu sudah termasuk luas. Ye Chen pun segera membuat sebuah rencana. Selama dirinya bisa membeli salah satu wilayah tersebut, ia bisa menggerakkan seluruh dinding Kota Yanyun!     

Entah apa rencana Yi Yan, Xu Qing, dan lainnya untuk melawan dirinya, tapi bukan Ye Chen namanya kalau bisa ditekan dengan mudah.     

"Kak Gu Lan, segera kumpulkan uang. Kita sudah harus mengumpulkan uang sebanyak dua ratus juta ke atas pada saat hari lelang dibuka." Ujar Ye Chen dengan serius seraya melihat Gu Fei.      

"Kak Gu Fei, Hou Ye, dan Hou Ling, kembangkanlah organisasi kita, dan carilah beberapa pengrajin."     

"Pengarjain? Untuk apa?" Gu Fei bertanya, ia tampak tak mengerti.     

"Aku punya rencana." Ye Chen tampak tersenyum misterius.     

"Tak masalah, kebanyakan pengrajin adalah rakyat jelata, dan kita memiliki pengaruh di antara rakyat. Bahkan kita bisa merebut pengrajin milik klan elit." Ujar Gu Fei yang kemudian tertawa.     

Semuanya penasaran, entah apa yang direncanakan Ye Chen, tapi pemuda itu tampak percaya diri. Mereka pun menjadi bersemangat. Setelah melalui berbagai hal bersama Ye Chen, mereka sudah percaya sepenuhnya pada pemuda tersebut.     

Setelah selesai mengatur semuanya, satu tubuh Ye Chen terus mengkultivasi teknik kultivasi jurus langit sembilan bintang dan teknik rahasia membagi roh, sementara tubuhnya yang lain mulai mengkultivasi pil sumber dewa.     

Tinggi tungku pengguncang langit mencapai tinggi badan satu orang, dan seluruh bagian tungku itu diselimuti kobaran api jiwa yang berwarna hitam. Tungku tersebut tampak mengeluarkan energi yang sangat menakutkan.     

Kemudian Ye Chen memasukkan bahan baku pil sumber dewa dengan hati-hati. Bahan baku itu mengandung daging binatang jiwa tingkat dewa energi, dan enam puluh jenis buah spirit lainnya. Satu set bahan baku harganya mencapai empat ratus ribu emas bayangan.     

Api jiwa terus berkobar di dasar tungku, dan aroma berbagai buah serta tanaman spirit pun tercium. Aroma itu perlahan memenuhi ruangan.     

Dan Ye Chen terus mengendalikan api dengan hati-hati.     

Berbeda dengan saat ia mengkultivasi pil sumber dewa dengan Ming Yuan, Ye Chen tidak perlu mengendalikan api menggunakan Xuan Qi, ia juga tidak memerlukan orang lain untuk membantunya menyalakan api. Pikirannya sudah bersatu dengan tungku pengguncang langit, dan begitu pikirannya bergerak, tungku itu bisa mengeluarkan api jiwa yang murni secara otomatis.     

Api jiwa tungku pengguncang langit lebih murni daripada api biasa, dan sangat bermanfaat dalam kultivasi obat     

Seiring dengan berjalannya waktu, Ye Chen merasakan perubahan di dalam tungku tersebut dengan seksama. Ia menggunakan teknik-teknik yang sudah ia baca dari buku-buku di paviliun alkemis. Terlihat cahaya tujuh warna di mulut tungku pengguncang langit, dan cahaya itu sangatlah indah, berbentuk seperti bunga teratai yang setiap kelopaknya tampak sebening kristal yang bersinar. Teratai itu seolah terbuat dari batu giok yang indah.     

Ada api jiwa berwarna hitam yang mengitari sekeliling teratai tujuh warna tersebut, dan tampak seperti kupu-kupu hitam yang mengitarinya, benar-benar sangat indah.     

Pembentukan teratai tujuh warna adalah kunci dari kultivasi obat tersebut. Ye Chen mengendalikan api dengan hati-hati, tapi tiba-tiba ia merasa ada yang salah. Teratai tersebut bergetar, ia ingin menyelamatkannya tapi sudah tidak sempat lagi.     

Peng! Bahan baku yang berharga itu pun hangus menjadi abu.     

Sepertinya kandungan obat di dalam tanaman dan buah herbal tersebut tidak bisa berbaur dengan daging binatang jiwa!     

Ye Chen baru menyadari kalau api jiwa lebih sulit dikendalikan daripada api biasa.     

Ye Chen awalnya mengira kalau menggunakan api jiwa untuk mengkultivasi obat akan lebih mudah, tapi sekarang ia baru mengerti kalau api jiwa ternyata lebih sulit dikendalikan.     

Ia mengevaluasi setiap proses kultivasinya tadi dengan seksama, lalu membuat kesimpulan di mana saja yang terjadi kesalahan. Bahan-bahan pembuat pil sumber dewa tingkat satu memiliki beberapa kandungan yang saling bertolak belakang. Begitu semua bahan bersatu, khasiat yang mereka hasilkan pun menjadi berlipat ganda, dan sedikit kecerobohan saja bisa mengakibatkan kegagalan.     

Kultivasi obat yang dilakukan Ye Chen ini pun tidak berhasil.     

Namun ia tetap bersikap tenang. Dulu ketika ia baru pertama kali belajar mengkultivasi obat di daratan timur, ia juga gagal berkali-kali. Lagi pula ini adalah permulaan, wajar kalau gagal.     

Ye Chen membersihkan tungkunya, dan meletakkan bahan kedua. Dia terus mengkultivasi obat, dan berhati-hati agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.     

Enam jam kemudian, terdengar suara keras karena bahan baku itu lagi-lagi meledak dan hangus.     

Gagal lagi!     

Mengalami banyak kegagalan di saat pertama kali mengkultivasi obat adalah sesuatu yang wajar. Dengan terus berlatih, seseorang pasti bisa berhasil dan proses ke depannya akan menjadi lebih mudah.     

Ye Chen tidak menyerah, ia pun memasukkan bahan ketiga.     

Peng!      

Peng!      

......     

Kegagalan demi kegagalan terjadi, ia sudah gagal sepuluh kali berturun-turut.     

Dari awalnya yang baru mulai lima menit sudah meledak, lalu sepuluh menit meledak, dan sampai akhirnya tiga puluh menit baru meledak. Setelah satu demi satu kegagalan dan perbaikan, akhirnya Ye Chen baru memahami teknik kultivasi alkemi para alkemis bintang satu.     

Semalaman ia tidak tidur sampai subuh, dan sekarang sudah kali ketiga puluh ia mengkultivasi obat. Setelah satu setengah jam berlalu, tiba-tiba tercium aroma harum dari tungkunya.     

Apa ini artinya ia berhasil?!     

Ye Chen melihat ke dalam tungku pengguncang langit dengan penuh semangat, terlihat sebuah pil bulat di dalamnya, dan ia pun mengambil pil tersebut.     

Apakah ini pil sumber dewa tingkat satu?     

Ye Chen melihat pil di tangannya seraya mengerutkan kening. Pil di tangannya berbeda dengan milik Ming Yuan mulai dari bentuk, penampilan dan aromanya. Pil sumber dewa yang dihasilkan Ming Yuan berwarna merah dan bersinar emas, sedangkan milik Ye Chen berwarna hitam, seperti giok yang mengkilap, dan lebih besar daripada pil sumber dewa tingkat satu, aromanya juga lebih kental dan lebih segar.     

Ia mengambil pil itu lalu menarik napas, aroma wangi pun tercium di hidungnya. Ia pun langsung merasa bersemangat.     

Coba dulu bagaimana khasiatnya!     

Ye Chen membuka mulut dan memakannya, kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi adalah, ia mungkin akan mati. Tapi hal tersebut tidak masalah karena yang mati bukan tubuh aslinya.     

Begitu ia memakan pil itu, ada sebuah kehangatan yang melewati kerongkongannya, dan dengan cepat masuk ke dalam Dantian-nya yang memanas seketika. Lalu ada kekuatan obat yang sangat dahsyat menerjang seluruh tubuhnya.     

Kekuatan obat itu perlahan masuk ke seluruh sel di dalam tubuhnya, dan terus memperbaiki fisiknya.     

Kekuatan obat itu berkumpul di dalam Dantian, membuat Dantian-nya menjadi semakin membesar.     

Kekuatan obat yang dahsyat sekali!     

Ye Chen sangat bersemangat saat merasakan perubahan di dalam dirinya, ia segera duduk bersila, dan mulai mencerna kekuatan obat pil hitam itu untuk memperkuat lautan dewanya.     

Kekuatan lautan dewanya terus berkembang di dalam Dantian. Kini seluruh Dantian-nya menjadi terlihat seperti galaksi.     

Sembilan bintang itu berputar pada poros masing-masing, dan kekuatan obat perlahan masuk ke sembilan bintang, lalu membuatnya semakin membesar.     

Dengan kekuatan obat itu, Ye Chen mendengar suara ledakan di dalam tubuhnya. Tiba-tiba kekuatan lautan dewanya menjadi semakin kuat, dan manusia kerdil di tengah sembilan bintang itu sekarang terlihat bersinar terang.     

Di atas permukaan bintang elemen kayu, tiba-tiba tumbuh beberapa tunas hijau. Tunas itu memiliki dua daun giok yang memancarkan cahaya samar-samar.     

Ye Chen membuka matanya karena terkejut, ia tak menyangka kalau kesembilan bintangnya bisa menumbuhkan makhluk bernyawa. Apakah bintang elemen kayu di dalam tubuhnya bisa menjadi seperti Planet Yunmu yang ditumbuhi pepohonan rimbun?     

Ye Chen melihat bintang yang lainnya, selain membesar tidak ada perubahan lainnya. Ia tak tahu apakah bintang-bintang yang lain juga akan berubah seiring dengan meningkatnya kultivasinya. Tak ada yang tahu perubahan apa yang akan terjadi pada sembilan bintang tersebut.     

Setelah makan pil hitam itu, kultivasi Ye Chen pun meningkat ke poin empat!     

Teknik kultivasi langit sembilan bintangnya juga mencapai puncak poin kedua.     

Entah apa yang akan terjadi pada sembilan bintang di dalam tubuhnya saat sudah mencapai poin terakhir, karena poin kedua saja sudah seperti ini.     

Setelah ia menyerap seluruh kekuatan obatnya, Ye Chen perlahan membuka mata, ada sembilan bintang yang tampak berputar di matanya.     

Kekuatan obat ini sangat dahsyat, lebih kuat daripada daging binatang jiwa Dao energi!     

Tapi pil sumber dewa tidak boleh terlalu banyak dimakan, hanya boleh memakan satu saja setiap sepuluh hari sekali. Kalau makan terlalu banyak malah akan sia-sia.     

Pil yang dihasilkan Ye Chen berbeda dengan pil sumber dewa, tapi kekuatan obatnya cukup hebat. Sebelum ia mengetahui pil apa itu, ia akan menganggapnya sebagai pil sumber dewa tingkat satu.     

Setelah mengetahui cara mengkultivasinya dan sudah memakannya satu butir, lalu merasakan kekuatan obatnya, Ye Chen merasa sangat puas dengan pil buatannya itu. Lalu ia mulai tenggelam dalam kultivasi obat. Ia tak tahu bisa menghasilkan berapa pil obat dari lima puluh bahan tersebut.     

Setelah berhasil mengkultivasi sebutir pil, Ye Chen sudah lebih menguasai tekniknya, karena ia bisa mengingat setiap proses pembuatannya.     

Tapi Ye Chen tetap mengalami kegagalan lima kali sebelum menghasilkan pil kedua.     

Proses kultivasinya sangat rumit, karena setiap bahannya memiliki perbedaan yang sangat kecil.     

Ia terus mengkultivasi, kalau tidak ada sesuatu yang terjadi, ia bisa menghasilkan satu butir obat setelah tiga kali kultivasi. Sayangnya setiap kultivasi membutuhkan waktu yang panjang, lebih panjang daripada Ming Yuan. Ye Chen hanya bisa menghasilkan tiga butir saja selama satu hari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.