Langit Sembilan Bintang

Siluman Rubah Berekor Sembilan



Siluman Rubah Berekor Sembilan

0"Senior Zhan sangat dihormati, dia merupakan ahli terkuat keenam di daratan timur, sedangkan Sha Tongtian adalah urutan ketujuh. Di antara dua orang itu belum jelas siapa yang lebih kuat." Kata Bi Ling sambil menatap punggung Zhan Li, dan berbicara lirih di telinga Ye Chen.     

Kemudian segel bintang langit di tangan kiri Ye Chen tiba-tiba berbicara pada pemuda itu.     

"Dalam masalah mengamati kekuatan, penilaianku jauh lebih tepat. Sha Tongtian bukanlah tandingan Zhan Li, menurutku, kekuatan Zhan Li tidak kalah dari Bi Mie. Selain itu di tubuhnya juga ada dua energi misterius, mungkin ia memiliki harta karun super, dan salah satunya memiliki energi membunuh yang sangat kuat." Ujar tuan singa.     

Ye Chen mendongak melihat Zhan Li, sepertinya orang itu menyembunyikan kekuatannya. Tapi jika dipikir-pikir tidak apa-apa juga karena Zhan Li adalah ketua Aula Dewa Perang, wajar jika ia menyembunyikan kekuatan. Dan memiliki dua harta karun super juga wajar, malah Ye Chen sendiri memiliki banyak harta karun super.     

Sha Tongtian yang sama-sama memiliki kekuatan wilayah tahap dua juga jauh lebih lemah dari Zhan Li, sepertinya Zhan Li sedikit mengalah saat bertanding, sehingga terlihat seimbang dengan Sha Tongtian.     

Mayat-mayat di atas dinding kota sudah dipindahkan, dan dinding kota kembali tenang.     

"Adik kecil, sepertinya kita harus menunggu agak malam untuk bertemu dengan Yang mulia, kita duduk-duduk di kediamanku saja dulu." Ujar Bi Ling pada Ye Chen, lalu mereka berdua berjalan berdampingan.     

Anggota keturunan makhluk guntur tampak cemburu pada Ye Chen saat melihat Bi Ling seperti itu. Tapi mereka sudah tahu kalau sifat Bi Ling memang seperti itu, walaupun menggoda seperti siluman, sebenarnya ia tidak pernah membiarkan pria meremehkannya.     

Hanya Bi Yin yang tahu kalau hubungan Ye Chen dan Bi Ling tidak sesederhana itu. Selain berbakat, entah apalagi yang dimiliki oleh Ye Chen, sampai membuat Bi Ling memikirkannya. Wajah Bi Yin yang tersembunyi di balik cadar itu terlihat cemas, ia pun mengikuti Ye Chen dan Bi Ling.     

Ye Chen mengelus hidungnya dengan canggung saat merasakan tatapan orang-orang di sekitarnya. Ia bisa merasakan kepopuleran Bi Ling di dalam keturunan makhluk guntur. Kalau tatapan mata bisa membunuh orang, mungkin Ye Chen sudah mati ratusan kali sekarang. Ia kemudian menoleh dan melihat Bi Ling di sampingnya, ia tak tahu kedekatannya dengan Bi Ling ini adalah hal baik atau buruk.     

Tiga orang itu berjalan turun dari dinding kota dan melewati jalan kecil, lalu tiba-tiba muncul lima sosok yang menghalangi jalan mereka. Di antara kelima orang itu ada satu orang ahli pandangan jiwa yang memiliki wilayah tahap satu, ia mengenakan jubah kuning, tubuhnya tinggi dan gagah, ia adalah anggota Klan Makhluk Pasir.     

"Ketua klan kami memintamu untuk ikut dengan kami!" Ujar ahli pandangan jiwa yang cukup berumur, wajahnya terlihat sangat berwibawa.     

"Ada masalah apa sampai Ketua Klan Sha Tongtian mencariku?" Ye Chen menatap ahli pandangan jiwa tersebut, ia bertanya dengan tenang, sama sekali tidak memperdulikan tekanan dari orang itu.     

"Kamu akan tahu saat kamu tiba di sana." Orang tua itu melihat Ye Chen tidak takut dengan tekanan yang ia berikan, membuatnya mendengus dingin karena merasa tidak puas.     

Bi Ling merasa tidak senang saat melihat ekspresi ahli pandangan jiwa tersebut. Di sini adalah Kota Dewa Guntur, tidak seharusnya Klan Makhluk Pasir berulah di sini!     

Bi Ling kemudian berkata dengan nada dingin, "Tetua tertinggi Sha De, Chen Ye ini adalah tamu keturunan makhluk guntur, tolong Tetua sampaikan pada Ketua Klan Sha Tongtian, kalau Yang mulia juga mencarinya."     

Wajah Sha De terlihat tidak senang dan berkata, "Karena Yang mulia juga mencarinya, ya sudah kalau begitu!" Ia pun segera berbalik badan meninggalkan mereka, diikuti dengan anggota klan pasir lainnya.     

Melihat kepergian Sha De dan lainnya, Ye Chen kemudian bertanya lirih, "Kenapa Sha Tongtian mencariku?"     

Bi Ling juga tampak mengerutkan keningnya, "Aku juga tidak tahu. Selama ini Klan Makhluk Pasir sangat sok, mereka sering menyinggung orang lain. Tapi menurut kabar yang beredar, walaupun Sha Tongtian sok, tapi ia bukanlah orang yang akan membunuh orang sembarangan."     

Ye Chen masih curiga, Sha Tongtian mungkin mencarinya bukan untuk maksud baik.     

Tiga orang itu terus berjalan, dan Bi Ling sesekali memperkenalkan tempat-tempat yang ada di sana. Selama ini Kota Dewa Guntur diselimuti guntur-guntur, selain keturunan dewa guntur, bahkan ahli Zun dewa dan raja siluman pun akan takut jika melihat guntur yang begitu mengerikan tersebut. Tapi kali ini para ahli yang masuk ke kota tersebut sudah mendapatkan batu anti guntur, sehingga tidak akan terkena sambaran guntur tersebut.     

Selain Aula Dewa Perang dan keturunan makhluk pasir, masih ada banyak kekuasaan yang masuk ke Kota Dewa Guntur, demi membantu melawan Kerajaan Penegak Hukum.     

Kota Dewa Guntur adalah penghalang terakhir bagi Kerajaan Penegak Hukum, begitu kota itu jatuh, maka daratan timur akan dikuasai oleh Kerajaan Penegak Hukum.     

Berbagai siluman dan hewan spiritual keturunan kuno, klan super manusia, dan lain-lain, totalnya ada puluhan kekuasaan yang berkumpul di dalam Kota Dewa Guntur, membuat seluruh dinding kota seketika menjadi ramai dan penuh.     

Banyak orang berlalu-lalang di kedua sisi jalan, berbagai kekuasaan itu saling bertransaksi dan terlihat sangat ramai, seperti pusat kota.     

Peperangan akan segera dimulai, mereka semua ingin menukar barang yang tidak berguna dengan barang yang lebih berguna. Hal itu membuat ada banyak transaksi yang cukup bernilai di jalan tersebut.     

Tiba-tiba, mutiara ilusi Ye Chen bersinar, seperti menemukan sesuatu.     

Apa yang terjadi? Apa A Li sedang memperingatkan dirinya? Ye Chen menatap ke depan, ia memfokuskan tatapannya.     

A Li tidak bisa keluar, di dalam sana pasti ada mata-mata Kerajaan Penegak Hukum. Begitu A Li menunjukkan wujudnya, mungkin ada orang yang akan mengetahui identitas Ye Chen dan akan mempersulit Kerajaan Bintang. Entah apa maksud A Li, Ye Chen sedang bersiap melepaskan rohnya untuk masuk ke mutiara ilusi, namun cahaya mutiara itu tiba-tiba memudar secara perlahan.     

Melihat Ye Chen sedikit oleh, Bi Ling pun bertanya, "Ada apa?"     

Ye Chen kemudian menggelengkan kepala, "Tidak ada apa-apa."     

Saat tiga orang itu berjalan melewati jalan tersebut, ada banyak orang yang melirik mereka. Hal itu bukan karena wajah Ye Chen yang terlihat aneh, melainkan karena dua wanita di samping Ye Chen yang sangat menarik perhatian. Bi Ling dan Bi Yin yang mempesona telah membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangan mereka.     

Lalu tiba-tiba terjadi keributan dalam gerombolan orang di depan mereka, kemudian gerombolan itu langsung terbagi menjadi dua. Seorang wanita cantik bertubuh tinggi terlihat berjalan keluar dari kerumunan itu, ia mengenakan baju seksi, dan seluruh tubuhnya hanya ditutupi sutra tipis di bagian intimnya, sutra itu tampak tembus pandang dan memperlihatkan buah dadanya yang besar.     

Wanita tersebut memiliki alis yang tipis, mata gelap, dan kulit wajahnya putih bersih. Tubuhnya tidak kalah dengan Bi Ling, hanya saja wanita itu memberikan kesan genit seperti pelacur.     

Ia terlihat berjalan mendekat, dan pantatnya bergoyang-goyang saat ia berjalan, begitu pula dengan buah dadanya. Namun yang membuat Ye Chen kaget adalah, di belakangnya ada sembilan ekor, ekor A Li berwarna putih bersih, sedangkan ekornya berwarna merah.     

Melihat ia mendekat, tatapan semua orang berpindah dari Bi Ling dan Bi Yin ke arah wanita tersebut, ada seseorang yang terlihat sangat terpesona dan bertindak mesum.     

Ye Chen terlihat kaget, lalu tiba-tiba cincin penjernih pikirannya bersinar, mengalir energi segar di dalam tubuhnya, membuatnya tiba-tiba tersadar, itu adalah teknik ilusi!     

Beruntung sebelumnya saat ia bertarung dengan sisa jiwa Lingmei, sehingga ia memiliki penangkal teknik ilusi. Cincin penjernih pikiran bisa mencegahnya terkena teknik ilusi. Teknik ilusi wanita itu jauh lebih lemah daripada Lingmei yang bisa membuat orang tanpa sadar masuk ke dalam teknik ilusi.     

Tatapan Bi Ling dan Bi Yin juga terlihat kosong, tapi Bi Ling segera pulih kembali, karena darah yang mengalir di dalam tubuhnya sangat kuat, dan bisa melawan teknik ilusi itu. Sedangkan Bi Yin di sebelahnya tampak mengerutkan kening seperti sedang melawan teknik ilusi itu.     

"Siluman rubah!" Bi Ling mendengus dingin saat melihat wanita yang berjalan mendekat itu. Lalu ia segera berkata pada Ye Chen, "Dia adalah Ketua Klan Siluman Rubah, Liang Yan'er. Dia adalah wanita terkuat dalam klannya. Dalam ratusan tahun belakangan, dia lah satu-satunya rubah berekor sembilan. Sama seperti Klan Hewan Spiritual Rubah, jumlah ekor juga menentukan bakat anggota di dalam Klan Siluman Rubah. Tapi siluman rubah paling banyak memiliki sembilan ekor saja, sedangkan hewan spiritual bisa sampai memiliki sepuluh ekor. Walaupun ia terlihat seperti berusia tujuh belas tahun, tapi sebenarnya ia sudah berusia tujuh sampai delapan ribu tahun!"     

Bi Ling kemudian menoleh dan melihat Ye Chen, ia merasa tenang saat mendapati tatapan mata Ye Chen yang terlihat jernih dan tidak terkena godaan Liang Yan'er.     

Siluman rubah berekor sembilan tersebut sudah memiliki kultivasi tingkat pandangan jiwa, dan memiliki kekuatan wilayah tahap satu. Siluman rubah berekor sembilan merupakan ahli dalam teknik ilusi, dan lebih sulit dihadapi jika dibandingkan dengan siluman atau hewan spiritual biasa.     

"Bi Ling, apa salah Kakak padamu sampai kamu memperkenalkanku seperti itu." Ujar Liang Yan'er yang terlihat memelas, ada desahan di dalam gaya bicaranya. Tubuhnya juga terlihat membuat berbagai gerakan yang menggoda, "Klan Siluman Rubah sekarang adalah teman keturunan makhluk guntur."     

"Apa aku salah? Apa kamu bukan rubah betina? Apanya yang Kakak Yan, yang benar adalah Nenek Yan!" Bi Ling berkata dengan tegas sambil memutar matanya, ia sejak awal sudah tidak tahan melihat Liang Yan'er ini. Ia tak menyangka kalau wanita itu sekarang berani berulah di depan Ye Chen. Jadi mana mungkin Bi Ling akan membiarkannya? Bi Ling kemudian berdiri di depan pemuda itu seolah ingin melindunginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.