Langit Sembilan Bintang

Tenggiling?



Tenggiling?

0

Ye Rou tersenyum nakal, sedangkan Ye Chen hanya bisa tertawa pahit. Ye Rou seolah sedang menertawakan Ye Chen yang tampak tak nyaman dengan banyaknya tamu yang datang.

Ye Chen tiba-tiba merasakan energi berbeda yang membuat hatinya bergetar. Ini adalah energi dari pikiran roh! Entah siapa yang berani memeriksa kekuatannya, tetapi Ye Chen segera melepaskan rohnya yang berwujud seorang prajurit berbaju perang emas. Sosok prajurit itu melayang di belakang Ye Chen. Roh Ye Chen kemudian mencari dengan cepat dan mengunci seseorang di luar aula. Orang itu bertubuh besar dan berjenggot. Mungkin ia berusia tiga puluh tahunan dan tampak mengenakan jubah tebal.

Ada aura unik di sekujur tubuh pria paruh baya ini. Pikiran roh yang dimilikinya lebih kuat daripada siluman serigala merah yang Ye Chen temui waktu itu. Tetapi pikiran roh pria paruh baya ini masih jauh lebih lemah dibanding milik Ye Chen.

"Apa orang ini bukan manusia?" Tanya Ye Chen dalam hati. Karena sepengetahuannya, siluman bisa bertransformasi menjadi manusia. Saat ini, roh Ye Chen telah mengelilingi pria paruh baya itu.

Hal ini membuat pikiran roh pria paruh baya itu merasakan tekanan yang sangat besar. Ia dapat melihat sosok prajurit berzirah emas sedang melayang di udara dan menatapnya dengan tatapan marah. Pria paruh baya ini pun memucat seketika. Kakinya gemetar lalu berlutut ke arah Ye Chen karena ketakutan.

"Raja siluman, mohon maafkan saya. Saya sama sekali tidak bermaksud jahat." Ujar pria paruh baya itu dengan suara gemetar.

"Siapa dan dari mana asalmu?" Ye Chen bertanya melalui rohnya. Beberapa orang sangat takut dengan rohnya, bahkan pria paruh baya ini sampai menganggapnya sebagai raja siluman.

"Saya adalah seekor tenggiling yang baru saja tiba di dunia master bumi. Saya merupakan pelayan dari kerajaan raja singa." Pria paruh baya itu menjawab dengan ekspresi ketakutan.

"Dunia master bumi? Pelayan kerajaan singa?" Tanya Ye Chen sembari mengernyitkan dahi saat mendengar ucapan pria paruh baya tersebut. Bagaimana mungkin para siluman menganggap Ye Chen sebagai raja siluman? Tetapi ia juga tak menyangkalnya karena merasa bahwa status raja siluman ini cukup berguna. Ia lalu bertanya tentang dunia master bumi dan kerajaan raja singa.

"Entah mengapa yang mulia bisa berbaur di dunia manusia. Raja singa dari kerajaan singa ingin mengundang yang mulia untuk berkunjung ke kerajaan kami. Apakah yang mulia bersedia?" Tanya pria paruh baya tersebut.

"Raja singa sudah mencapai tahap apa?" Ye Chen justru balik bertanya.

"Raja singa sudah mencapai tahap raja siluman puncak."

Ternyata tahap raja siluman, kalau begitu tak ada yang perlu ditakutkan. Seharusnya kerajaan singa tidak akan tersinggung jika Ye Chen menolak datang. "Kembali dan sampaikan pesanku pada raja singa. Saya sangat berterima kasih atas niat baiknya. Tetapi aku masih ada urusan yang belum selesai dan belum bisa memenuhi undangannya."

"Baik, Yang mulia. Raja singa menyuruhku membawa beberapa hadiah kemari. Kalau Anda bersedia ke kerajaan singa, kami pasti akan menyambut Anda kapanpun itu." Ujar pria paruh baya itu sambil mengusap keringat di dahinya. "Raja siluman ini sangat pengertian. Di dunia hewan spiritual, kebanyakan raja siluman memiliki emosi yang tidak stabil dan bisa membunuhnya kapanpun. Dan raja singa tak mungkin menolongnya karena ia hanyalah seorang pelayan." Pikir pria paruh baya itu.

Membawa hadiah kemari? Pikir Ye Chen. Raja singa mungkin memang ingin mendekatkan diri dengannya. Kalau ia menolaknya, mungkin raja singa akan tersinggung.

"Tunggulah di sana. Aku akan menyuruh orang untuk membawamu masuk ke aula utama." Kata Ye Chen. Karena ia sudah memutuskan untuk berpura-pura menjadi raja siluman, maka tak ada salahnya jika ia menunjukkan wibawanya sedikit.

Pria paruh baya itu terlihat gembira setelah mendengar perkataan Ye Chen barusan. Jika Ye Chen bersedia menerima pemberian dari raja singa, maka itu berarti Ye Chen menerima maksud baiknya. Ini juga berarti bahwa pria paruh baya tersebut telah menuntaskan tugasnya untuk mengirimkan hadiah pada Ye Chen. Lagipula, meskipun raja singa datang sendiri ke sini, belum tentu Ye Chen akan hadir memenuhi undangannya.

Beberapa utusan dari klan yang ada di distrik Donglin tercengang saat melihat pria paruh baya tersebut. Kenapa orang itu tiba-tiba berlutut di tengah kerumunan? Wajahnya juga memucat dan berkeringat. Orang itu juga terlihat berbicara sendiri. Para tamu yang lain juga tak mengerti apa yang sedang dibicarakan pria tersebut. Jangan-jangan pria itu sedang kesurupan?

Pria paruh baya itu lalu berdiri seperti baru terlepas dari beban berat. Ia tak mempedulikan orang lain yang melihatnya dengan pandangan aneh. Setelah beberapa saat, seorang anggota klan Ye datang untuk menemui pria paruh baya tersebut.

"Kamu kan? Mari ikut aku." Ujar Ye Ping sembari melambaikan tangan. Ia datang sambil membawa nampan berisi hadiah. "Seharusnya, dia adalah pria paruh baya berjenggot yang dideskripsikan oleh ketua klan." Tanpa banyak bertanya ia berbalik badan masuk ke dalam aula utama.

"Benar. Maaf merepotkanmu." Ujar pria paruh baya itu sambil sedikit membungkuk. Ia tak berani berbuat macam-macam di dunia raja siluman, dan mengikuti Ye Ping dari belakang dengan hati-hati.

Si bodoh itu dipanggil ke dalam? Apa yang terjadi? Utusan para klan itu saling bertatapan karena kejadian ini membuat mereka merasa aneh.

Ye Chen lalu menyimpan kembali rohnya. Ia masih memikirkan asal usul kerajaan singa. Ia lalu melihat A Li yang ada di bahunya. Jika tenggiling itu dapat bertransformasi menjadi manusia, apakah A Li juga bisa melakukan hal yang sama? Kalau A Li dapat bertransformasi, apa mungkin wujudnya adalah seorang wanita cantik? Pikir Ye Chen yang masih menatap A Li yang ada di bahunya.

Ye Chen juga tak paham dengan yang disebut tingkat raja siluman. Mungkin raja siluman itu dapat melakukan teknik membentuk roh, dan prajurit berzirah emas yang dihasilkan Ye Chen itu hanya bayangan yang tidak memiliki daya serang. Karena itulah, Ye Chen memutuskan untuk tidak terlalu sering menggunakannya lagi. Ia bisa repot sendiri kalau sampai ketahuan. Ye Chen juga tidak yakin, apakah dengan terus mengkultivasi jurus langit sembilan bintang bisa membuat rohnya bertransformasi menjadi bentuk nyata dari seorang prajurit?

Ye Chen juga tidak tahu musuh A Li yang sebenarnya. Tetapi, asalkan ia terus berpura-pura menjadi raja siluman, mungkin musuh A Li tidak akan berani mengganggu rubah putih itu lagi!

Entah hadiah apa yang bawa oleh tenggiling yang diutus oleh raja singa tersebut.

Sementara itu, orang-orang yang ada di dalam aula sama sekali tak tahu pembicaraan antara roh Ye Chen dan roh tenggiling tersebut.

Lalu, tiba-tiba seorang anggota klan Ye berlari masuk dengan panik.

"Lapor, Ketua. Ada beberapa orang menyerbu kemari. Kami tak dapat menghadangnya karena mereka membawa beberapa orang ahli tingkat sembilan!" Ujar orang tersebut dengan panik.

Kabar tersebut membuat beberapa kepala benteng dan ketua klan tercengang. Hari ini adalah hari bahagia klan Ye, siapa yang berani mengganggunya? Saat ini klan Ye sedang di atas angin, siapapun yang mengganggunya sama saja dengan cari mati! Apalagi di sini ada banyak kepala benteng dari klan besar dan ketua klan lain yang hadir. Dan hanya dengan satu perintah Ye Zhantian, mereka pasti akan membantu klan Ye. Meskipun lawan membawa beberapa ahli tingkat sembilan, tetap saja akan sulit untuk bisa keluar dari benteng klan Ye hidup-hidup.

Wajah Ye Zhantian berubah saat melihat beberapa orang asing yang menyerbu masuk ke dalam. Pandangannya mendingin lalu berkata, "Siapa kalian? Berani-beraninya menyerbu masuk ke dalam benteng kami!" Ujar Ye Zhantian yang terdengar marah.

"Aku adalah raja di area distrik Donglin. Aku bisa datang dan pergi semauku! Ye Zhantian, berani sekali kalian klan Ye tidak menyambut kedatangan seorang raja!"

Raja? Jangan-jangan ia adalah raja Donglin?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.