Langit Sembilan Bintang

Batu Dingin



Batu Dingin

0

"Kak Ye Chen, apakah nanti Xiaoyi benar-benar bisa mengalahkan wanita jahat itu?" Xiaoyi bertanya dari dalam lengan baju Ye Chen.

Ye Chen tahu yang dimaksud Xiaoyi dengan wanita jahat adalah Tantai Ling. Pemuda itu kemudian menganggukkan kepalanya dan berkata, "Pasti bisa!"

"Baik, aku percaya pada Kak Ye Chen." Balas Xiaoyi dengan suara imutnya.

"Xiaoyi, batu apa yang ada di dasar kolam itu?" Tanya Ye Chen yang merasa bahwa batu tersebut terlihat tidak biasa.

"Kitsu… kitsu…." A Li tiba-tiba bersuara.

"Kata kak A Li, batu itu adalah batu dingin. Batu itu adalah sebuah harta karun." Ujar Xiaoyi lalu terbang keluar dan berubah menjadi anak kecil.

"Apa batu dingin? Apa kita bisa mengambilnya?" Tanya Ye Chen. Permukaan batu itu diselimuti dengan udara dingin, dan bermanfaat untuk kultivasi elemen es. Selain itu, batu tersebut masih memiliki manfaat yang lain.

"Batu-batu itu sudah ada di sini sejak aku lahir. Kakekku bilang, mungkin Ayah dan Ibuku yang meletakkannya di sini. Batu-batu itu sangat dingin, begitu aku memasukkan tanganku ke dalam kolam itu, tanganku pun langsung membeku, dan tidak bisa mengambil batu itu." Xiaoyi kemudian berlutut di pinggir kolam sambil melihat batu-batu yang ada di dasar kolam tersebut.

Apa? Bahkan tangan Xiaoyi juga langsung membeku setelah masuk ke dalam kolam tersebut?

Ye Chen pun tercengang. Apakah air kolam itu benar-benar dingin?

Ye Chen kemudian mengulurkan tangannya ke atas permukaan kolam. Dalam sekejap, telapak tangannya pun merasakan hawa dingin yang berasal dari kolam tersebut. Benda apapun yang menyentuhnya pasti akan langsung membeku. Ye Chen kemudian menggunakan jurus energi es, dan hawa dingin itu menjadi sedikit berkurang.

Hawa dingin itu sangat membantu perkembangan Xuan Qi elemen es milik Ye Chen. Ia kemudian memasukkan tangan kanannya ke dalam kolam itu, lalu ia pun bergidik kedinginan karena udara dingin yang berasal dari kolam tersebut. Ye Chen kemudian melihat tangan kanannya sekarang sudah membeku. Ia lalu segera menggunakan Xuan Qi es nya, setelah itu tangan kanannya pun kembali normal.

Xuan Qi elemen es yang ada di dalam tubuh Ye Chen menjadi semakin kuat. Sekarang ia mencoba untuk memasukkan seluruh lengannya ke dalam kolam, dan lengannya tidak membeku. Hal itu membuatnya menjadi sangat antusias untuk masuk ke dalam kolam tersebut. Ye Chen lalu memasukkan kedua kakinya, dan tubuhnya sedikit demi sedikit hingga ia benar-benar masuk ke dalam kolam tersebut.

Sedangkan A Li tidak berani turun. Ia berdiri jauh dari kolam, dan memandang Ye Chen dengan tatapan mata yang tampak bersinar dan penuh gairah.

Xiaoyi juga menatap Ye Chen dengan tatapan mata yang bersinar seperti bintang. Selama ini ia tidak berani menyentuh kolam itu, tetapi Ye Chen justru berani memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam kolam tersebut. Xiaoyi merasa sangat kagum kepada Ye Chen, dan memuji, "Pantas saja Kak A Li bilang kalau Kak Ye Chen sangat hebat!"

Ekor A Li tampak bergoyang-goyang sambil terus menatap Ye Chen. Masuk ke dalam kolam itu adalah tindakan yang sangat berbahaya. Sekali Ye Chen tidak berhati-hati, tubuhnya akan membeku seketika.

Ye Chen sekarang sudah menyelam sampai ke dasar kolam, tetapi ia tidak berani langsung mengambil batu itu, karena rambutnya sudah mulai membeku.

Ye Chen kemudian duduk bersila di dasar kolam tersebut. Ia terus mengkultivasi Xuan Qi elemen es-nya untuk melawan udara dingin yang sedang menyelimutinya.

Jurus energi es pun mengalir ke seluruh tubuhnya dan berputar-putar, semakin lama menjadi semakin tebal.

Ketika Ye Chen sedang mengkultivasi Xuan Qi es-nya, lengan pelindung yang ada di lengan kirinya terasa melemah. Jiwa senjata yang ada di dalam pelindung lengan itu sedang bertarung dengan hawa dingin yang ada. Setiap selang beberapa saat, Xuan Qi api milik jiwa senjata itu akan berkurang dan menjadi semakin lemah.

Sadar dengan keanehan jiwa pelindung lengannya, Ye Chen pun menjadi gelisah. Kalau jiwa pelindung lengannya kalah, bukankah jiwa senjata itu akan hilang?

Ye Chen pun segera menggunakan sebagian Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya untuk dialihkan menjadi Xuan Qi api, dan menyalurkannya ke dalam pelindung lengan tersebut. Jiwa pelindung lengan tersebut kembali pulih dan api yang menyelimuti jiwa itu kembali berkobar.

Ye Chen kemudian merasakan Xuan Qi es dan api nya beradu di dalam tubuhnya. Kadang ia merasa sangat dingin, kadang terasa sangat panas. Pertarungan di antara dua elemen api dan es benar-benar sedang terjadi di dalam tubuh Ye Chen.

Pusaran energi dari kedua elemen tersebut menjadi lebih besar daripada tujuh elemen lainnya. Di tengah-tengah pusaran itu muncul sebuah butiran seperti mutiara. Sekarang kedua mutiara tersebut berputar dengan cepat seperti dua buah bintang kembar. Perputarannya semakin lama menjadi semakin cepat.

"Ada apa dengan Kak Ye Chen?" Tanya Xiaoyi sambil melihat ke arah kolam tersebut dengan tegang. Ia tak pernah menyangka tiba-tiba muncul kobaran api yang timbul tenggelam dari dasar kolam tersebut!

A Li menggelengkan kepala, ia tak tahu kenapa kejadian aneh ini bisa terjadi.

Beberapa saat kemudian, A Li dan Xiaoyi merasa bahwa udara dingin di sekitarnya berkumpul menjadi satu di kolam tersebut.

Sementara itu, tubuh Ye Chen menjadi seperti pusaran yang menyerap semua hawa dingin tersebut. Udara dingin tersebut masuk ke dalam Dantian Ye Chen, lalu ia menyadari kalau ritme perputaran dari sembilan elemen yang ada di dalam tubuhnya berbeda dengan yang dulu. Elemen es dan api berputar, sedangkan sisanya menyebar, seperti ingin membedakan kalau kedua elemen itu adalah yang terkuat. Ye Chen sendiri tak tahu apakah perubahan tersebut termasuk hal baik atau buruk.

Ye Chen kemudian membuka matanya, dan hawa dingin yang ada di kolam itu sudah ia serap sampai habis. Hanya batu-batu dingin yang ada di dasar kolam tersebut yang masih terus menghasilkan hawa dingin. Entah jenis benda spiritual apa batu-batu tersebut, tetapi batu-batu itu dapat mengeluarkan udara dingin secara terus-menerus. Sekarang Ye Chen sudah tidak takut dengan udara dingin itu lagi, ia menggerakkan tangan kanannya dan mengumpulkan semua batu tersebut, lalu memasukkannya ke dalam kantong spasial.

Batu dingin tersebut tidak bisa diletakkan di dalam pelindung lengan, karena hawa dingin yang dihasilkan batu itu akan bertarung dengan jiwa senjata yang ada di dalam pelindung lengan. Oleh karena itulah, Ye Chen akhirnya memasukkan batu-batu tersebut ke dalam kantong spasial.

Totalnya ada sekitar dua puluh hingga tiga puluh buah batu dingin yang ada di dasar kolam tersebut. Ye Chen mengambil seluruh batu tersebut dan tak menyisakan satupun, karena ia mungkin tidak bisa kembali ke tempat ini lagi. Benda berharga seperti itu tidak boleh disisakan.

Setelah Ye Chen menyimpannya, ia pun melesat keluar dari dasar kolam tersebut.

"Kak Ye Chen, apakah kamu berhasil mengambil batu-batu itu?" Tanya Xiaoyi, ia merasakan ada perubahan di aura Ye Chen. Aura pemuda itu menjadi lebih kuat. Hal itu dikarenakan Xuan Qi-nya telah banyak berkembang. Meskipun masih tetap di tingkat sepuluh pertengahan, tetapi Xuan Qi-nya tidak sama dengan Xuan Qi orang lainnya. Kalau tidak, ia tak mungkin bisa seenaknya keluar-masuk kolam tersebut.

Walaupun kultivasi Ye Chen lebih rendah daripada Xiaoyi, tetapi Xiaoyi merasa bahwa Ye Chen sangatlah kuat, dan Xiaoyi sangat menghormatinya.

"Sudah aku ambil semua. Xiaoyi, batu dingin ini adalah barang berharga. Batu ini adalah peninggalan dari orang tuamu. Kalau kamu mau, kapanpun kamu bisa memintanya padaku." Ujar Ye Chen sambil tersenyum. Setelah Xiaoyi setuju untuk mengikutinya, Ye Chen tidak pernah berpikir untuk menguasai batu-batu itu sendirian.

"Baik, Kak Ye Chen. Terima kasih." Ujar Xiaoyi, ia dapat merasakan kalau Ye Chen dan A Li benar-benar baik.

Ye Chen kemudian menyimpan kantong spasialnya, dan melihat ke dalam gua es itu lagi. Di dalam sana seharusnya ada tempat yang lebih luas lagi.

"Xiaoyi, kita akan meninggalkan tempat ini, apakah ada barang yang perlu kamu siapkan?" Tanya Ye Chen.

"Iya, Kak Ye Chen, Kak A Li tunggu sebentar. Aku akan segera kembali." Setelah selesai bicara, Xiaoyi pun berubah ke wujud aslinya, Shooo! Ia lalu melesat ke dalam gua.

Ye Chen terus mengamati Xiaoyi yang melesat, masuk ke dalam gua dan mengambil sesuatu lalu kembali lagi.

Beberapa saat kemudian, Xiaoyi pun kembali dan berubah menjadi anak kecil. Di tangannya ada kantong kain yang memiliki sulaman bergambar ular bersayap warna emas. Ia kemudian memberikannya pada Ye Chen. "Kak Ye Chen, tolong bantu aku menyimpan kantong kain ini."

"Apa ini?" Ye Chen bertanya karena merasa penasaran.

"Kata Kakek, kantong itu mungkin adalah peninggalan dari Ayah dan Ibu ku. Saat aku sudah dewasa, aku baru boleh membukanya." Ujar Xiaoyi yang sangat percaya pada A Li dan Ye Chen, hingga ia berani menitipkan benda tersebut pada mereka.

Entah yang dimaksud kakek adalah orang seperti apa, mungkin seorang ahli tersembunyi yang ada di dunia ini. Kalau tidak, mana mungkin ia tahu banyak hal mengenai Xiaoyi yang merupakan siluman ular. Sayangnya kakek Xiaoyi sudah tiada.

"Baiklah." Balas Ye Chen sambil menganggukkan kepalanya. Ia terpaksa menahan keinginannya untuk membuka kantong tersebut. Ketika ia akan memasukkan kantong itu ke dalam kantong spasial, kantong itu tak dapat masuk, sepertinya di dalam kantong kain itu ada ruangan yang cukup besar. Entah apa yang diberikan oleh orang tua Xiaoyi kepadanya, tetapi Ye Chen harus menyembunyikan kantong itu dalam bajunya. Ia kemudian bertanya, "Apa kita sudah bisa berangkat?"

"Kak Ye Chen, Kak A Li, ayo kita berangkat." Kata Xiaoyi dengan riang. Ia menyempatkan diri untuk melihat sekelilingnya. Tak ada yang akan ia rindukan dari tempat ini. Ia justru merasa sangat antusias, karena akhirnya tak perlu tinggal sendirian lagi di gua yang dingin tersebut. Entah dunia luar seperti apa, tetapi kini Xiaoyi sangat penasaran terhadap dunia luar.

Setelah itu, mereka pun bersama-sama keluar dari gua tersebut. Ketika baru saja keluar, dari kejauhan mereka bisa melihat ada matahari merah yang naik ke atas.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.