Langit Sembilan Bintang

Toko Obat Hao



Toko Obat Hao

0

Hari sudah terang.

Sayangnya, kuda angin hitam milik Ye Chen sudah tak ada, maka mereka terpaksa berjalan kaki. Xiaoyi berjalan di belakang Ye Chen, ia melihat-lihat benda yang ada di sekitarnya dengan tatapan penasaran. Ia juga sering menanyakan banyak hal mengenai siluman, hewan spiritual, dan lainnya. Akan tetapi, A Li tetap menjawabnya dengan sabar.

Keberadaan Xiaoyi membuat Ye Chen merasa ada penerjemah di antara dirinya dan A Li. Kalau A Li berkata sesuatu, Ye Chen tak perlu menebak-nebak lagi maksud A Li karena Xiaoyi akan menerjemahkannya.

Ye Chen memahami beberapa kata dalam bahasa hewan spiritual, karena itulah ia sedikit paham dengan pembicaraan Xiaoyi dan A Li yang asyik berbincang mengenai siluman dan hewan spiritual dalam bahasa mereka. Dengan kemampuan belajar yang dimiliki Ye Chen, mungkin sebentar lagi ia bisa menguasai bahasa mereka.

Setelah tiba di sebuah desa, mereka berhenti di sebuah restoran untuk makan. Ye Chen juga membeli dua ekor kuda, dan puluhan ekor kambing serta sapi untuk dipanggang, lalu dimasukkan ke dalam ruangan yang ada di dalam lengan pelindung. Ye Chen sudah tahu porsi makan Xiaoyi, ia sama sekali tidak mengunyahnya dan langsung menelan makanannya bulat-bulat. Satu ekor kambing sudah dilahapnya dalam sekejap, tetapi perut Xiaoyi tidak berubah menjadi membesar.

Gadis sekecil itu memiliki porsi makan yang mengejutkan banyak orang dan membuat orang-orang yang melihatnya merasa aneh. Hal itu pula yang membuat Ye Chen tidak berani tinggal di desa itu lagi agar mereka tidak curiga kalau Xiaoyi adalah siluman. Setelah selesai berbelanja, Ye Chen segera meninggalkan desa tersebut.

Mereka berjalan menelusuri jalanan ke arah ibu kota.

Di jalan umum itu ada banyak pedagang yang menuntun kudanya untuk mengirim barang. Ye Chen menghentikan mereka sejenak untuk bertanya. Mereka semua adalah pedagang yang menuju ke ibu kota, dan jalan umum ini bukanlah jalan utama, tetapi ada banyak orang dari berbagai daerah melewati jalan tersebut. Dari banyaknya orang yang berlalu-lalang di sini, bisa dibayangkan bagaimana ramainya ibu kota.

"Kak Ye Chen, Kak A Li bilang kalau klan rubah tidak sama dengan siluman dan hewan spiritual biasa. Umumnya, rubah yang sudah memiliki tiga ekor bisa bertransformasi. Semakin tinggi bakat yang dimiliki seekor rubah, maka ia menjadi semakin lama untuk bisa transformasi. A Li sendiri juga tak mengerti kenapa ia masih belum bisa bertransformasi padahal sudah memiliki enam ekor." Ujar Xiaoyi pada Ye Chen. Gadis kecil itu berbicara sambil memakan paha kambingnya.

"Iya." Ye Chen menganggukkan kepalanya. Ternyata begitu, sepertinya bakat A Li termasuk bakat yang sangat tinggi di kalangan klan rubah.

"Kak A Li bilang, ia ingin segera bertransformasi." Ujar Xiaoyi.

"Kenapa? Bukankah lebih lambat menguasainya berarti lebih berbakat?" Tanya Ye Chen yang tak mengerti. Ia kemudian melihat A Li yang tampak merona. Entah mengapa, pesonanya bisa membuat hati Ye Chen menjadi sedikit bergetar.

Xiaoyi membuka matanya dengan lebar, lalu menatap A Li dan Ye Chen silih berganti. "Kenapa tiba-tiba Kak Ye Chen terdiam? Kenapa kak A Li tiba-tiba malu? Dunia orang dewasa memang sulit dimengerti, lebih enak makan paha kambing." Pikir Xiaoyi.

Setelah mengikuti Ye Chen, Xiaoyi kini memiliki persediaan paha kambing dan sapi yang tak ada habisnya. Hal itu membuatnya merasa sangat bahagia!

Mereka sudah melewati lima distrik, dan ibu kota sudah terlihat di kejauhan. Sekarang mereka sedang melewati jalan umum, dan sesekali berbincang dengan orang-orang yang lewat. Setelah berbincang dengan beberapa orang tersebut, kini Ye Chen memiliki sedikit gambaran tentang ibu kota.

Distrik Donglin merupakan distrik yang cukup bagus dibandingkan dengan distrik yang lain. Ada beberapa distrik yang rakyatnya kekurangan makanan dan membuat kondisi kehidupan di sana menjadi kacau balau. Raja akan mengutus prajurit untuk menekan kekacauan dengan cara membunuh jutaan rakyat dan membuat distrik tersebut menjadi tidak berpenghuni, dan di tepian jalan bisa dijumpai beberapa orang yang mati kelaparan.

Di dunia yang kacau ini, nyawa manusia benar-benar tidak berarti.

Ye Chen kemudian menghela napas dalam hati. Dengan kemampuannya sekarang, ia tak mungkin bisa merubah begitu banyak orang. Asalkan ia tidak terpengaruh dan tetap teguh dengan pendiriannya, ia pasti dapat melakukannya.

Di jalanan tersebut ada beberapa prajurit berzirah emas yang menunggangi kuda.

Mereka tidak memeriksa ataupun melakukan hal lain terhadap para pedagang yang berlalu-lalang, dan hanya membereskan beberapa bajingan yang membuat onar. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengamanan di sini memang cukup ketat.

Benar apa yang dikatakan oleh Yin Mengtian. Kaisar Mingwu adalah kaisar yang cukup baik, tetapi kerajaan ini sudah membusuk dari akarnya. Negara Xiwu dulunya penuh dengan orang berbakat, dan merupakan salah satu negara kuat. Akan tetapi dalam waktu tujuh atau delapan ratus tahun, negara Xiwu telah kehilangan kejayaannya. Hal itu terjadi setelah memulai perang dengan negara Barbar. Sekarang negara Xiwu sedang berada di ujung tanduk.

Ye Chen, A Li dan Xiaoyi sedang berjalan di belakang beberapa pedagang. Mereka bisa melihat sebuah dinding megah yang begitu tinggi bagaikan sebuah gunung.

"Kita sudah sampai di depan gerbang. Ibu kota berada di balik gerbang ini!" Beberapa pedagang itu bersorak-sorai. Mereka berasal dari berbagai daerah. Selama perjalanan, mereka kekurangan makanan dan tempat tinggal. Di antara mereka, ada beberapa orang yang sudah berjalan berhari-hari, ada yang sudah setengah bulan bahkan lebih lama. Bagaimana mungkin mereka tidak bersemangat setelah tiba di tempat tujuan.

Ye Chen mengikuti mereka dari belakang, dan menyiapkan uang untuk membayar biaya masuk ke kota. Di ibu kota ada banyak sekali prajurit berkuda. Di dekat dinding, setiap jarak satu atau dua meter, ada prajurit berzirah perak yang tinggi dan gagah sedang berdiri.

Entah jendral mana yang menjaga gerbang depan ini, tetapi pengaturan prajuritnya patut diacungi jempol.

Setelah memasuki gerbang depan, ada beberapa rumah yang berdiri dan berderet seperti awan. Di antara rumah-rumah yang berderet tersebut, ada beberapa rumah yang sudah terlihat usang. Para pedagang akan beristirahat di salah satu penginapan yang ada. Selain itu, ada banyak sekali restoran, penginapan, bahkan rumah bordir yang memiliki banyak wanita cantik, yang sedang berusaha menarik pelanggan. Jalanan di tempat ini dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu-lalang, sangat ramai.

Suasana di ibu kota memang lebih padat dan ramai dibandingkan dengan suasana di distrik Donglin.

"Kak Ye Chen, apakah ini adalah ibu kota? Di sini ada banyak sekali orang, bahkan lebih banyak daripada yang ada di desaku!" Ujar Xiaoyi yang tampak sangat bersemangat. Sekarang Xiaoyi menjadi lebih gendut karena selama perjalanan, ia banyak makan. Pipi xiaoyi berubah menjadi tembem, benar-benar lucu seperti maskot Fuwa.

"Di sini baru gerbang depan, masih perlu setengah hari lagi mengendarai kuda untuk tiba di ibu kota. Di sana akan jauh lebih ramai." Kata Ye Chen sambil tertawa.

"Apa? Di sini bukan ibu kota?" Tanya Xiaoyi dengan mata terbelalak. Menurutnya, di sini sudah sangat ramai, tetapi di ibu kota akan jauh lebih ramai.

Di sepanjang jalan tersebut, ada banyak kios yang menjual berbagai macam barang, yang bahkan belum pernah Ye Chen lihat sebelumnya. Di sini juga ada banyak kios yang menjual tumbuhan herbal. Roh Ye Chen kemudian melihat sekeliling, sebagian besar tumbuhan herbal tersebut hanyalah tumbuhan herbal biasa, dan usianya masih sangat muda. Tumbuhan herbal tersebut sama sekali tidak berguna bagi Ye Chen, karena ia membutuhkan tumbuhan herbal yang lebih berkhasiat.

Entah apakah ia bisa mendapatkan beberapa barang bagus atau tidak.

Rohnya kemudian melihat sebuah toko obat, sepertinya di sana ada barang bagus. Ye Chen lalu menoleh dan berkata, "A Li, Xiaoyi, ayo kita ke toko obat itu."

Setelah mereka berjalan beberapa saat, kini mereka melihat sebuah toko obat yang cukup megah. Di depan toko tersebut ada bendera bertuliskan Toko Obat Hao.

Marga Hao? Jangan-jangan marga Hao dari Xijing? Pikir Ye Chen.

Ye Chen pernah mendengar dari ayahnya kalau marga Hao dari Xijing adalah klan terbesar selain klan bangsawan yang ada di sana. Klan Hao memiliki banyak pemuda berbakat, hingga hari ini, di dalam klan Hao ada banyak ahli tingkat sepuluh dan beberapa alkemis tingkat menengah dan tinggi. Salah satu di antara mereka ada yang bergabung dalam perguruan Alkemis Zun - Xuan Yi.

Ye Chen datang ke toko tersebut untuk membeli obat, karena itulah ia tak perlu memperdulikan tentang latar belakang klan Hao. Di dalam ruangan pelindung lengan Ye Chen sudah ada tiga ratus ribu butir pil pengumpul energi dan lebih dari lima ribu pil kondensasi energi. Jumlah tersebut sangatlah banyak. Jumlah pil yang ada di tangan Ye Chen bahkan lebih banyak dari milik seorang raja distrik. Meskipun ia menguras semua barang yang ada di toko obat Hao, uang yang dimilikinya masih lebih banyak. Uang-uang tersebut adalah hasil dari penjualan jamur spirit klan Ye. Di masa yang akan datang, pemasukan klan Ye mungkin akan menjadi semakin besar.

Ye Chen akan membeli semua obat yang cukup bagus, yang ada di toko tersebut, lalu ia akan memasukkannya ke dalam ruang yang ada di dalam pelindung lengan. Entah kapan obat itu akan digunakan, tetapi Ye Chen tetap akan membeli obat.

Ye Chen kemudian melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam toko obat Hao. Penjaga toko tersebut adalah seorang paruh baya, kurang lebih berusia empat puluh tahunan. Badannya gagah besar, dengan sekali lihat saja Ye Chen sudah tahu kalau orang itu adalah kultivator. Penjaga toko tersebut adalah seorang ahli tingkat delapan puncak. Ia duduk di meja depan sambil minum teh dengan santai, sementara puluhan karyawannya sedang sibuk melayani pembeli.

Di klan Hao, murid yang tidak lulus kualifikasi akan diutus ke luar untuk mengurus bisnis mereka. Ye Chen sama sekali tak menyangka akan menemukan seorang ahli tingkat delapan puncak yang diutus untuk menjaga toko. Hal tersebut membuktikan seberapa kuat klan Hao tersebut!

Banyak orang yang berlalu-lalang di dalam toko tersebut. Mereka berebut untuk membeli obat, tetapi kebanyakan yang mereka beli adalah tanaman herbal biasa. Sedangkan tanaman obat herbal yang berharga diletakkan di lemari besi yang ada di belakang. Ye Chen kemudian menggunakan rohnya untuk melihat ke dalam lemari tersebut. Di dalam lemari tersebut ia menemukan banyak barang bagus.

Lemari besi itu terlihat sangat kuat, dan ada gembok besar yang menguncinya. Hal itu menunjukkan bahwa klan Hao sangat memandang penting tanaman herbal tersebut.

Toko obat Hao sudah terkenal di seluruh negara Xiwu. Setiap tahun mereka akan memasukkan banyak sekali tanaman herbal yang terdiri dari beberapa tanaman herbal berharga dalam jumlah banyak ke dalam lemari tersebut. Sedangkan sisanya akan dijual di toko. Para alkemis negara Xiwu adalah pelanggan di toko klan Hao.

Meskipun toko tersebut sangat ramai pembeli, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang membeli tanaman herbal yang berharga.

Jika toko sebesar ini belum tentu mampu menjual satu rak tanaman herbal yang berharga dalam sehari, tetapi begitu mereka mampu menjualnya dalam waktu satu hari, penghasilan mereka dalam satu hari pasti akan melebihi pendapatan dari menjual tanaman herbal biasa selama berbulan-bulan.

Ketika Ye Chen sedang menatap lemari besi tersebut, penjaga toko itu melihat Ye Chen dengan tatapan mata yang bersinar. Penjaga toko tersebut sudah sering melihat pembeli yang berasal dari berbagai daerah, tetapi begitu ia melihat Ye Chen, ia langsung tahu kalau Ye Chen adalah kultivator dari klan bela diri Dao. Apalagi Ye Chen membawa A Li yang mungkin adalah seekor siluman tingkat dua atau tiga. Uang yang dihabiskan oleh kultivator klan seni bela diri Dao dalam membeli pil obat dan tanaman herbal akan lebih banyak sepuluh sampai seratus kali lipat daripada orang biasa.

"Tuan, apa Anda ingin membeli sesuatu? Atau menggadaikan pil obat dan tanaman herbal?" Penjaga toko itu berdiri dan berkata dengan sopan. "Namaku Hao Xu, generasi ketiga dari klan Hao di Xijing." Saat ia berbicara, ia terus mengamati Ye Chen sambil menerka asal usulnya.

"Apakah di sini bisa menggadaikan pil obat dan tanaman herbal?" Tanya Ye Chen yang tak menyangka bahwa toko ini memiliki layanan pegadaian.

"Benar sekali. Toko kami menerima berbagai macam tanaman herbal dan pil obat yang berharga. Harga yang kami tawarkan juga sangat sesuai." Ujar Hao Xu dengan dahi sedikit berkerut. Ia tak menyangka kalau Ye Chen ternyata belum tahu tentang hal tersebut. Mungkin ia datang dari klan kecil yang sangat terpencil, pikir Hao Xu.

Biasanya Hao Xu hanya akan melayani transaksi dalam jumlah besar saja, sedangkan transaksi yang berjumlah kecil akan dilayani oleh pegawainya yang lain, tetapi karena ia sudah menyapa Ye Chen, maka Hao Xu tidak mungkin menolaknya lagi.

"Entah apa yang Anda butuhkan, tapi apakah Anda ingin membeli atau menjual sesuatu?" Tanya Hao Xu dengan nada yang datar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.