Langit Sembilan Bintang

Tantai Ling



Tantai Ling

0

"Siluman apa yang tidak mencelakai manusia?" Tanya Ye Chen yang merasa keheranan.

"Seekor ular besar yang bersayap." Jawab pak tua tersebut.

"Kalau begitu, apakah mereka mau pergi atau tinggal di sini?" Ye Chen bertanya sambil melirik ke arah samping.

"Mereka akan menginap di sini." Pak tua itu berkata dengan lirih. Ia mengira bahwa Ye Chen tertarik dengan wanita tersebut. Pak tua itu hanya menjawab pertanyaan Ye Chen dengan jujur karena tak ingin menyinggung perasaan kultivator.

Ye Chen ragu apakah wanita itu datang ke tempat ini demi siluman ular besar yang bersayap atau tidak. Sementara itu, Ye Chen sendiri juga tidak tahu mengenai siluman yang tidak memangsa manusia, mungkin tingkatannya sudah tinggi. Hal tersebut membuat Ye Chen menjadi penasaran terhadap siluman tersebut, tetapi jika wanita itu juga tertarik dengan siluman tersebut, pasti ia akan kalah. Pada akhirnya, Ye Chen memutuskan untuk menginap di penginapan tersebut.

"Hari ini aku akan menginap di sini. Kalau kuda angin hitamku menjadi mangsa siluman itu, aku tidak akan menyalahkan Anda. Ini uangku, ambil saja kembaliannya." Ujar Ye Chen seraya mengambil dua puluh perak dari dalam kantong spasial dan meletakkannya di atas meja.

"Ini terlalu banyak." Ujar pak tua tersebut. Biasanya para tamu yang menginap selama tiga hari hanya akan menghabiskan uang sekitar satu atau dua perak, dan itu sudah termasuk dengan uang makan. Akan tetapi Ye Chen justru memberinya uang dua puluh perak, itu terlalu banyak!

"Simpanlah." Ujar Ye Chen dengan santai, lagipula ia memiliki banyak uang di dalam kantong spasialnya. Pemuda itu merasa tak masalah untuk memberikan uang lebih pada pak tua itu karena sudah berbicara jujur padanya.

"Tuan, Anda dapat tinggal di sini selama yang Anda inginkan." Ujar pak tua yang merasa terharu dengan kebaikan Ye Chen.

"Baiklah." Jawab Ye Chen. Sementara itu, tiga orang anggota sekte Pedang Tai Yi tampak mendatangi wanita bercadar tersebut.

"Nona berasal dari perguruan mana?" Tiga pria tersebut bisa dibilang cukup pintar, karena meskipun mereka terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, tetapi setelah melihat auranya yang tidak biasa, mereka menebak kalau wanita itu juga seorang kultivator dan tidak berani macam-macam dengan wanita tersebut.

Meskipun wanita itu adalah seorang kultivator, tetapi jika dilihat dari usianya yang masih dua puluh delapan tahun, maka tidak mungkin kalau wanita itu merupakan ahli tingkat sepuluh. Hanya saja, ketiga pria tersebut tidak tahu dari perguruan mana wanita itu berasal.

Sementara itu, wanita itu tetap bersikap dingin sedingin es, dan tidak menjawab pertanyaan dari ketiga pria tersebut. Wanita itu tidak terlihat kesal dengan sikap tiga orang pemuda tersebut, dan terus meminum arak, tanpa menggubris ketiga pria tersebut.

"Malam ini mungkin akan muncul siluman, tetapi Nona tidak perlu merasa khawatir. Kami akan melindungimu." Ujar seorang di antara tiga pria tersebut.

"Nona mungkin tak tahu kami berasa dari mana, kami adalah anggota sekte Pedang Tai Yi. Ini adalah kakak seperguruanku, namanya Zhou Yan, usianya baru tiga puluh tahun dan sudah mencapai tingkat sepuluh pertengahan, ia merupakan pemuda paling berbakat di dalam sekte kami. Sedangkan yang ini adalah adik seperguruan ketiga, namanya Lin Tao. Kalau aku sendiri adalah Wang Yue. Lin Tao dan aku sama-sama ahli tingkat sepuluh awal." Ujar pria yang ada di sebelah kiri wanita tersebut.

"Siapa nama Nona?" Zhou Yan bertanya dengan sedikit angkuh, karena merasa bangga dengan dirinya yang merupakan seorang ahli tingkat sepuluh pertengahan di usianya yang masih tiga puluh tahun. Akan tetapi, wanita itu sama sekali tidak menggubris mereka sama sekali. Sikap wanita itu membuat ketiga pria tersebut menjadi kesal.

"Tantai Ling." Wanita itu menjawab dengan sangat singkat, sambil mengangkat cawan araknya dengan tangan kanannya yang seputih batu giok. Ia sama sekali tidak memandang ke arah tiga pria tersebut, dan justru melirik sekilas ke arah Ye Chen.

Walaupun Ye Chen cukup jauh dari sana, tetapi ia dapat mendengar jelas pembicaraan mereka.

"A Li, sebenarnya dari mana ia berasal?" Tanya Ye Chen yang sedang berkomunikasi dengan A Li melalui rohnya.

A Li lalu menggelengkan kepalanya. Rubah itu bahkan tidak tahu hewan spiritual apa sebenarnya Tantai Ling, ia hanya tahu kalau kekuatannya sangat besar.

Zhou Yan dan dua temannya terlihat senang setelah mendengar nama wanita tersebut. Mereka mengira Tantai Ling tertarik setelah tahu bahwa mereka bertiga merupakan anggota sekte Pedang Tai Yi.

"Marga Tantai sangat jarang ditemui. Apakah Nona bukan berasal dari negara Xiwu?" Wang Yue bertanya karena merasa penasaran.

"Walaupun jarang, tetapi marga Tantai memang ada. Sepengetahuanku, di sekte Takdir Langit ada seseorang yang bermarga Tantai." Ujar Zhou Yan sembari memperhatikan wajah Tantai Ling dan diam-diam menebak asal usulnya.

Sementara itu, Tantai Ling kembali terdiam setelah memperkenalkan dirinya.

"Sebenarnya, sekte Takdir Langit bukan termasuk sekte yang berasal dari negara Xiwu. Marga Tantai kebanyakan dari negara Zhongyang, dan di dalam wilayah negara Xiwu, sekte Takdir Langit bukan termasuk sekte besar." Ujar Lin Tao dengan perasaan menggebu-ngebu, tetapi Tantai Ling tidak menggubrisnya. Hal tersebut membuatnya menjadi kesal.

Lin Tao sengaja mengejek sekte takdir Langit untuk melihat respon Tantai Ling, tetapi wanita itu tetap terlihat tenang seperti air, dan tidak terlihat tersulut emosi sedikitpun.

"Aku pergi untuk beristirahat dulu. Malam ini akan ada siluman yang muncul, lebih baik kalian cepat pergi." Ujar Tantai Ling dengan nada yang begitu dingin. Ia kemudian berdiri dan berjalan ke arah tangga.

Melihat sikap angkuh Tantai Ling, emosi Lin Tao nyaris meledak karena ia dan dua anggota seperguruannya tidak digubris sama sekali oleh Tantai Ling. Wanita itu seolah memandang rendah tiga orang anggota sekte Pedang Tai Yi. Beruntung Wang Yue berhasil menenangkan emosi Lin Tao.

Sementara itu, Tantai Ling tetap saja tidak menggubris ketiga pria tersebut, dan segera meninggalkan tempat itu. Ia melewati tempat duduk Ye Chen lalu naik ke atas.

Ketika wanita itu melintasinya, Ye Chen dapat mencium aroma wangi yang membuatnya menoleh dan melihat punggung Tantai Ling. Lekukan tubuh wanita itu terlihat dengan jelas, ia memiliki kaki yang begitu indah. Langkah kakinya sangat ringan dan membuat gelang giok yang ada di pergelangan kakinya bergoyang seiring dengan langkah kakinya.

Entah sebenarnya hewan spiritual apa wanita tersebut.

Tantai Ling kemudian menoleh dan memandang Ye Chen dengan tatapan mata yang seolah sedang tersenyum.

"Bocah yang menarik, sayangnya masih terlalu lemah. Kalau ia berkultivasi ratusan tahun lagi, mungkin ia bisa bertanding denganku." Suara Tantai Ling terdengar seperti burung-burung oriole yang keluar dari lembah. Ye Chen dapat mendengar suara Tantai Ling yang jernih dan tenang melalui pikiran rohnya, sedangkan Zhou Yan dan dua orang lainnya sama sekali tidak dapat mendengarnya.

Ketika mendengar suara Tantai Ling, roh Ye Chen pun gemetar. Ia merasakan tekanan yang sangat kuat, tetapi belum sempat ia merespon, Tantai Ling sudah hilang dan naik ke lantai dua.

Sementara itu, Tantai Ling seperti merasakan keberadaan roh Ye Chen, tetapi karena kultivasi Ye Chen masih terlalu lemah, maka ia tidak ingin menyerangnya. Di sisi lain, setelah mendengar ucapan Tantai Ling kepada tiga orang pria dari sekte Pedang Tai Yi, Ye Chen mengira bahwa Tantai Ling datang ke tempat ini karena keberadaan siluman ular besar yang bersayap. Sebenarnya, siluman tingkat berapa ular besar bersayap tersebut?

Menurut logika, seharusnya Ye Chen segera meninggalkan desa itu karena Tantai Ling memiliki kekuatan yang jauh melampaui dirinya. Akan tetapi rasa penasaran Ye Chen yang kuat membuatnya tinggal di sana untuk melihat siluman yang ditunggu-tunggu oleh Tantai Ling.

Lalu tiba-tiba A Li berteriak dengan gelisah.

"A Li, tidak apa-apa. Kita dapat melihat siluman itu dari jauh lalu pergi. Kita tidak akan mengganggunya." Ujar Ye Chen yang sedang berusaha menenangkan A Li. Sementara itu, Tantai Ling sudah bilang bahwa ia tidak akan menyerangnya, dan Ye Chen percaya bahwa wanita itu tidak akan mengingkari omongannya sendiri. Lagipula, pak tua yang bekerja di penginapan ini juga sudah mengatakan bahwa selama ia tidak menyerang siluman itu, maka siluman itu tidak akan melukai manusia. Hal itulah yang membuat Ye Chen berani untuk tinggal di sana. Kalau tidak, Ye Chen pasti sudah lari dari penginapan tersebut.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.