Langit Sembilan Bintang

Kedatangan Siluman



Kedatangan Siluman

0

"Dasar gadis sialan! Benar-benar tidak tahu diuntung! Kakak seperguruan, kalian terlalu baik padanya, ia kira dirinya siapa?" Maki Lin Tao dengan kesal.

"Adik ketiga, kamu tidak boleh terlalu emosi atau kamu akan rugi sendiri. Wanita itu sangat misterius, bahkan aku tidak bisa merasakan kultivasinya. Sebelum kita mengetahui kekuatannya, lebih baik kita jangan mengganggunya dulu." Zhou Yan berkata sambil menggelengkan kepala.

"Kakak pertama, Anda terlalu banyak berpikir. Seorang gadis berusia dua puluh delapan tahun mungkin baru mencapai tingkat sembilan saja." Kata Lin Tao dengan nada meremehkan.

"Walaupun kultivasinya baru mencapai tingkat sembilan, tetapi kita tak tahu tentang latar belakangnya. Kita tak boleh sembarangan bergerak. Apakah kamu lupa dengan pelajaran dari sekte kita?" Wang Yue berkata sambil mendengus dingin, lalu mereka bertiga pun berjalan keluar. Tetua sekte Pedang Tai Yi selalu mengajarkan agar tidak bertindak sembarangan saat berada di luar, karena di dunia ini memiliki banyak sekali ahli tersembunyi. Mungkin saja mereka akan membawa bencana bagi sektenya.

"Baik." Ucap Lin Tao yang merasa sedikit kesal. Tentu saja ia tidak berani melanggar ajaran sektenya, tetapi ia merasa tak rela karena telah melewatkan seorang gadis yang begitu rupawan. Hanya dengan melihat punggung Tantai Ling, Lin Tao sudah merasakan dorongan yang tak tertahankan. Ia bahkan rela memberikan tiga tahun umurnya asalkan diberi kesempatan untuk menyentuh gadis cantik yang sedingin es tersebut.

"Walaupun kita masih belum bisa menyentuhnya, tetapi kita harus terus mengawasinya." Ujar Zhou Yan. Lin Tao pun setuju dengan ucapan tersebut. Pria mana yang tidak mata keranjang jika melihat wanita secantik Tantai Ling? Jika itu wanita biasa, mungkin mereka sudah malas melirik. Akan tetapi, Tantai Ling memiliki kecantikan yang luar biasa meski wajahnya tertutup oleh cadar sutra.

Sementara itu, Ye Chen tersenyum dalam hati saat tahu bahwa tiga orang ahli tingkat sepuluh tersebut ternyata memiliki pikiran untuk menyentuh Tantai Ling, benar-benar cari mati.

Meskipun mereka tak tahu mengenai kekuatan Tantai Ling, tetapi Ye Chen merasakan aura pikiran roh yang lebih mengerikan daripada siluman serigala yang ada di kerjaan giok bawah tanah. Mungkin Tantai Ling adalah raja siluman yang sudah berusia ribuan tahun, dan bukan dua puluh delapan tahun!

Setelah Ye Chen menghabiskan makanannya, ia bersiap naik ke atas dan menunggu malam tiba. Ia tidak sabar untuk melihat pertarungan sengit di antara siluman jenius dan hewan spiritual jenius.

Seharusnya, kekuatan ahli tingkat raja siluman dapat menghancurkan sebuah negara, tetapi kenapa raja siluman sebanyak itu tak pernah muncul di dunia manusia? Dunia ini sepertinya memiliki sebuah peraturan yang membatasi para siluman dan hewan spiritual.

"Bocah, berhenti!"

Ketika Ye Chen akan naik, sebuah suara rendah terdengar menghentikan langkahnya. Suara itu adalah suara Lin Tao.

"Ada apa?" Tanya Ye Chen sembari membalikkan badan dan memandang datar pada sosok Lin Tao.

Sementara itu, A Li segera naik ke bahu Ye Chen dan keenam ekornya bergoyang-goyang. Rubah itu memandang tiga pria tersebut dengan tatapan yang waspada.

Waktu Ye Chen masuk ke sana, tiga pria itu melihat A Li, hanya saja waktu itu perhatian mereka lebih fokus pada Tantai Ling sehingga ia tidak terlalu memperhatikan A Li. Sekarang mereka baru sadar kalau A Li yang ada di bahu Ye Chen sangatlah cantik dan menawan. Bulunya yang putih bersih dan matanya yang tajam memiliki kecantikan yang tak dapat diungkapkan.

"Eh, biarkan aku melihat rubah itu!" Ucap Zhou Yan yang merasa terkesima dengan A Li. Tangan kanan Zhou Yan sudah terulur untuk menyentuh A Li.

Zhou Yan merasa kurang senang saat ia melihat pandangan datar Ye Chen yang seolah meremehkannya. Ia ingin memberi Ye Chen pelajaran, tetapi ia lebih tertarik dengan A Li yang ada di bahu Ye Chen.

Ye Chen merasa geram dengan tindakan Zhou Yan. Beraninya ia menyentuh A Li, cari mati!

"Pergi!" Ye Chen berteriak dengan marah. Ketika ia hendak menyerang Zhou Yan, tiba-tiba ada sekelebat cahaya yang terlihat di mata A Li.

Sejak lahir, selain orang tuanya, hanya Ye Chen seorang yang pernah menyentuh A Li. Tindakan Zhou Yan yang ingin menyentuhnya benar-benar membuat rubah itu menjadi marah!

"Arrghh!!" Zhou Yan berteriak kesakitan seraya mundur dengan langkah yang sempoyongan, lalu terduduk di lantai. Wajahnya terlihat pucat dan keringat dinginnya bercucuran.

"Kakak pertama, Anda kenapa?" Tanya Wang Yue dan Lin Tao yang terkejut saat melihat kakaknya jatuh terduduk di lantai. Mereka pun segera menghampiri kakaknya dan membantunya berdiri. Wang Yue dan Lin Tao merasa sedikit gentar setelah melihat kakaknya terdorong mundur hingga jatuh terduduk di lantai.

"Dasar tidak tahu diri." Ye Chen menjadi malas untuk menyerang Zhou Yan setelah pria itu terjatuh. Ye Chen memutuskan untuk meneruskan langkahnya naik ke lantai dua bersama dengan A Li.

Sementara itu, Zhou Yan melihat punggung Ye Chen dengan wajah ketakutan.

Wang Yue dan Lin Tao juga tercengang saat melihat Ye Chen naik. Mereka tidak berani menghalanginya.

Beberapa saat kemudian Zhou Yan tiba-tiba memekik. "Siluman!"

Wang Yue dan Lin Tao lalu saling bertukar pandang. Mereka tiba-tiba merasakan sesuatu yang mengerikan.

Zhou Yan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menenangkan diri. Mereka menjadi takut dengan sosok Ye Chen setelah tahu bahwa Zhou Yan terkena teknik ilusi. Sekarang mereka tidak berani mengganggu Ye Chen lagi.

Sekarang matahari sudah terbenam, dan malam pun tiba.

Saat hari masih siang dan matahari masih bersinar dengan terang, udara yang ada di sekitar penginapan tidak terlalu dingin. Akan tetapi, hembusan angin malam terasa begitu dingin seolah itu adalah hembusan angin musim dingin.

Kuda angin hitam yang berada di luar penginapan pun berteriak dengan gelisah.

Sementara itu, Ye Chen yang sedang duduk bersila di atas kasur pun dapat mencium aroma yang aneh dari hembusan angin barusan. Kamar yang ada di sebelah kamarnya merupakan kamar Tantai Ling. Ketika siluman ular besar yang bersayap itu datang, ia akan menggunakan rohnya untuk melihat keluar, tanpa perlu meninggalkan kamarnya.

Sekarang, Ye Chen masih berada di dalam kamarnya dan sedang berkultivasi. Sembilan elemen yang ada di dalam tubuhnya tak berhenti berputar, dan perlahan-lahan muncul sebutir mutiara merah di tengah-tengah perputaran tersebut.

Hanya Xuan Qi api yang mengalami perubahan seperti ini, sedangkan elemen yang lain tidak mengalami perubahan.

Hal tersebut merupakan pertanda bahwa kultivasi Ye Chen terhadap Xuan Qi elemen api sudah melampaui elemen lainnya.

Di sisi lain, A Li yang duduk di samping Ye Chen pun mulai berkultivasi.

Entah apa yang sedang dilakukan Tantai Ling di kamar sebelah, tetapi Ye Chen tak berani melepaskan rohnya untuk mencari tahu karena Tantai Ling dapat merasakan rohnya. Kalau sampai Ye Chen melihat apa yang tidak seharusnya ia lihat dan membuat Tantai Ling menjadi kesal, maka Ye Chen sendiri yang akan kerepotan.

Malam ini sesekali terdengar hembusan angin yang justru membuat kesunyian malam terasa begitu mengerikan.

Tantai Ling juga sedang duduk di atas kasurnya. Xuan Qi-nya yang seperti nebula sedang menari dan berputar-putar di sampingnya hingga tengah malam. Lalu tiba-tiba ia seperti merasakan sesuatu. Ia kemudian membuka matanya dan bergumam sendiri. "Akhirnya datang juga, semoga tidak membuatku kecewa."

Sementara itu, di luar ada angin yang berhembus kencang dan membuat kuda angin hitam yang ada di luar berteriak kesakitan. Suaranya sangat nyaring dan membuat orang yang mendengarnya merasa ngeri.

"Siluman itu sudah datang!" Lalu tiba-tiba ada empat bayangan yang keluar dari penginapan.

Ketiga anggota sekte Pedang Tai Yi ternyata ikut keluar. Mereka mengira siluman yang ada di luar sana adalah siluman tingkat delapan atau sembilan biasa.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.