Langit Sembilan Bintang

Di Mana Obat Penawar



Di Mana Obat Penawar

0

Kera angin putih itu menerjang jalanan untuk menuju gerbang kota. Ia melambaikan lengannya untuk menghantam gerbang kota dengan ganasnya. 

Terdengar suara yang sangat keras saat gerbang kota yang terbuat dari besi hitam itu hancur berkeping-keping. Di balik gerbang ada sebuah kayu besar dan ada beberapa prajurit yang menahan gerbang agar tidak terbuka, namun mereka semua terlempar ke udara dan kayu itu patah menjadi dua. 

Kera angin putih lalu melanjutkan perjalanannya dan membuat orang-orang yang ada di jalanan menjadi ketakutan. 

Seorang anak perempuan kecil muncul di tengah jalan dengan wajah pucat karena ketakutan. Ia nyaris terinjak oleh kera angin putih itu, tetapi kera tersebut meloncat terbang dan melesat sejauh sepuluh meter. 

Kemunculan siluman kera angin putih tersebut membuat rakyat di kota distrik Donglin menjadi ketakutan, tetapi mereka tidak menduga kalau siluman itu seperti memiliki rasa kemanusiaan. Ia hanya lewat saja tanpa merusak kota, kecuali ada prajurit yang menghalanginya. Siluman itu juga tidak membunuh rakyat jelata dan hanya melewati jalanan menuju ke kediaman raja Donglin. 

Kediaman raja Donglin. 

Di aula kediaman raja Donglin, terdengar suara nyanyian yang merdu dan Liu Zhen tampak sedang tidur di atas paha seorang gadis cantik sambil minum arak, dan memainkan tangannya hingga membuat gadis cantik itu tertawa. Di tengah-tengah aula, ada lebih dari dua puluh orang penari bertubuh seksi yang mengenakan baju tembus pandang sedang menari. Kemolekan tubuh mereka membuat suasana di dalam aula dipenuhi dengan semangat. 

"Entah apa yang dilakukan Ayahanda pada klan Ye." Ujar Liu Zhen sambil berpikir. Ia berharap agar Liu Xun tinggal di klan Ye, dengan begitu Liu Zhen bisa menguasai kediaman raja Donglin. Jantung Liu Zhen menjadi berdebar saat teringat dengan selir kecil ayahnya. Ini bukan pertama kalinya ia melakukan hal terlarang seperti itu. "Orang-orang klan Ye sendiri yang cari mati. Dengar-dengar Ye Chen sudah mati di kerajaan giok bawah tanah! Entah bagaimana dengan dua orang gadis cantik di benteng klan Ye, sayang sekali." 

Ketika Liu Zhen meneguk araknya bersama para gadis cantik, tiba-tiba sebuah bayangan secepat kilat melesat datang dan menarik lehernya, Peng! Liu Zhen pun terdorong oleh sosok tersebut hingga menghantam ke dinding. 

Seluruh tulang Liu Zhen nyaris hancur saat tubuhnya menabrak dinding. Rasa sakitnya bahkan sampai menembus ke hatinya dan membuatnya tersadar dari mabuknya. 

Sementara itu, para penari yang ada di sana beteriak sambil melarikan diri. 

"Tolong, ada pembunuh!" 

Liu Zhen membuka matanya dan melihat wajah Ye Chen. Rasa takut segera menyelimuti hatinya dalam sekejap. "Kamu!" Ujar Liu Zhen lalu hendak mengkondensasi Xuan Qi untuk menyerang Ye Chen, tetapi Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya ditekan oleh sebuah kekuatan yang sangat dahsyat dan membuatnya tak bisa menggunakan sedikitpun Xuan Qi-nya. "Ini adalah kekuatan ahli tingkat sepuluh!" Batin Liu Zhen. Hal ini membuat tangan dan kakinya dingin, karena ia mengerti bagaimana kekuatan seorang ahli tingkat sepuluh. 

Para penjaga kediaman raja Donglin bergegas masuk ke dalam saat mendengar suara pertarungan. Namun mereka ditahan oleh elang hitam dan elang api. Beberapa penjaga tingkat tujuh dan delapan pun harus berhadapan dengan dua ekor siluman tersebut dan berakhir mengenaskan. 

"Cepat lepaskan aku! Kalau tidak, saat Ayah dan Kakekku kembali, kamu tidak akan selamat!" Ancam Liu Zhen yang sedang ketakutan. 

Ye Chen hanya mendengus dingin lalu berkata, "Kamu kira Liu Xun dan Liu Kan masih hidup?" 

Perkataan Ye Chen seperti sebuah palu yang menghantam keras hati Liu Zhen. Ia terkejut dan membelalakkan mata menatap Ye Chen. "Apa maksudmu?!" 

"Liu Xun dan Liu Kan sudah mati di benteng klan Ye." Jawab Ye Chen. 

"Tidak, itu tidak mungkin!" 

"Terserah kamu mau percaya atau tidak. Aku ke sini untuk mencari sesuatu. Cepat katakan di mana kalian menyimpan seluruh pil obat kalian?!" Tanya Ye Chen yang dipenuhi dengan kemarahan. Ia mengangkat Liu Zhen dan kembali menghantamkannya ke dinding sampai Liu Zhen nyaris muntah darah. 

"Aku mengerti. Klan Ye telah memakan racun dari Ayahku. Aku tak akan mengatakan di mana obat penawarnya, kecuali kamu melepaskanku dulu. Kalau tidak, semua anggota klan Ye pasti akan mati!" Liu Zhen berteriak mengancam ketika menyadari itu adalah kesempatan terakhirnya untuk bertahan hidup. 

"Kamu kira kalau kamu tidak memberitahuku, aku tidak dapat mencarinya sendiri?" Balas Ye Chen lalu memandang A Li yang ada di sampingnya. "A Li, cepat cari!" 

A Li kemudian melompat dari bahu Ye Chen lalu melesat menjadi bayangan putih. 

Liu Zhen menjadi gentar saat melihat rubah tersebut seolah dapat mengerti perkataan manusia. Apa rubah itu benar-benar dapat menemukan obat penawarnya? 

"Lepaskan aku! Aku akan memberitahumu di mana obat penawar itu!" Ujar Liu Zhen yang tak berhenti meronta. 

"Menurutmu, aku akan melepaskanmu?" Tanya Ye Chen lalu memandang Liu Zhen dengan tatapan dingin. Ye Chen tak mungkin mengembalikan singa ke gunung. Kalau Liu Zhen lari, ia bisa sewaktu-waktu kembali untuk menyusahkan klan Ye! 

Liu Zhen menjadi putus asa setelah mendengar perkataan Ye Chen barusan.Tenaganya seperti tersedot habis. Ia masih muda dan masa depannya masih panjang. Liu Zhen masih ingin menikmati kemakmuran dan tak ingin mati. "Sebenarnya apa maumu?" 

"Bantu aku mencari obat penawar, aku mungkin akan membebaskanmu." Ujar Ye Chen dengan tegas. 

"Dasar iblis!" Liu Zhen berteriak marah sambil meronta-ronta. "Bunuh saja aku sekarang!" Liu Zhen ingin bunuh diri, tetapi ia sedang berada di bawah tekanan seorang ahli tingkat sepuluh. Bahkan bunuh diri pun tidak akan bisa ia lakukan! 

Ye Chen hanya tertawa dingin. Kalau bukan karena mereka menyerang klan Ye, ia tak akan mungkin menyerang balik. Ingat, ada sebab ada akibat! 

Waktu terus berlalu, dan Liu Zhen merasa setiap detik yang ia lewati adalah sebuah siksaan. 

Beberapa saat kemudian, akhirnya A Li kembali dengan tujuh kantong spasial di mulutnya. Semua kantong spasial itu memiliki sulaman huruf Kediaman raja Donglin. 

Liu Zhen membelalakkan matanya saat melihat tujuh kantong spasial tersebut. Ia mengenali tujuh kantong spasial tersebut, satu di antaranya adalah miliknya dan dua di antaranya adalah milik Liu Xun. Sedangkan dua yang lainnya adalah milik Liu Kan, sisanya adalah kantong spasial yang berisi barang-barang tidak penting. Semua kantong spasial tersebut disembunyikan di tempat yang sangat tersembunyi, tetapi bagaimana rubah itu bisa menemukannya? 

Ye Chen kemudian membuka kantong spasial yang pertama. Di dalamnya berisi pil pengumpul energi, pil kondensasi energi, dan lain-lain. Lalu ia beralih ke kantong lainnya, di dalam kantong kedua ada botol-botol porselen yang berisi banyak pil hijau dan pil hitam. 

"Kedua pil obat ini, yang hitam adalah racun dan yang hijau adalah penawarnya, benar tidak?" Tanya Ye Chen sambil memandang Liu Zhen. 

"Aku tidak tahu!" Liu Zhen berteriak ketakutan. 

"Kelihatannya iya." Roh Ye Chen sapat merasakan perubahan emosi pada Liu Zhen dan menjadi yakin dengan dugaannya. 

"Bagaimana cara pemakaian obat ini?" Tanya Ye Chen sambil memandang Liu Zhen dengan tatapan dingin. Pandangan itu tampak begitu menusuk di dalam hati Liu Zhen. 

Liu Zhen nyaris gila melihatnya. Ia kemudian berteriak. "Ini bukan obat penawar. Tidak ada obat penawar untuk racun itu, bahkan alkemis Zun pun belum tentu bisa membuat obat penawarnya. Pil-pil hijau itu hanya dapat memperlambat reaksi racun. Pil itu dikonsumsi setiap bulan agar tidak mati!" 

Ye Chen kaget mendengar perkataan Liu Zhen barusan. Firasatnya mengatakan bahwa Liu Zhen mengatakan yang sebenarnya. Kalau begitu apakah Ye Meng, paman kedua, dan yang lainnya tidak akan sembuh? Tidak, pasti ada cara lain. Pil-pil hijau ini cukup untuk bertahan beberapa tahun. Setelah itu, mungkin Ye Chen dapat menemukan cara untuk menyembuhkan mereka. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.