Langit Sembilan Bintang

Pil Pengumpul Roh



Pil Pengumpul Roh

0

Ye Chen kembali membuat tumbukan obat dan memasukkannya ke dalam tungku. Meskipun ia sempat merasa kesal karena selalu gagal dalam mengkultivasi obat, tetapi ia masih tertarik dalam kultivasi obat dan terus belajar dari kegagalannya. Ye Chen tahu, kalau ketenangan hatilah yang dapat membuatnya berhasil.

Api sudah dinyalakan, tetapi tungku masih belum terlalu panas. Ye Chen sedang berusaha mengendalikan apinya dengan hati-hati. Jiwa yang ada di dalam pelindung lengan juga ikut bekerja sama dengannya.

Ketika mengendalikan apinya, Ye Chen seolah masuk ke dalam dunia ajaib secara perlahan. Itu adalah tahap amnesia, di mana roh Ye Chen masuk ke dalam tungku dan melihat dengan jelas setiap perubahan yang terjadi pada tumbukan obat tersebut.

Ye Chen menggunakan rohnya untuk mengontrol kobaran api dan perlahan-lahan merasakan sebuah perubahan. Pemuda itu merasa bahwa rohnya semakin berkembang. Sekarang penglihatan rohnya menjadi lebih jelas, bahkan kini rohnya bisa melihat benda kecil dengan sangat jelas.

Ye Chen merasa senang dengan perkembangan tersebut. Ia tak menyangka bahwa mengkultivasi obat dapat memperkuat rohnya.

Lalu, tiba-tiba tumbukan obat itu sama-samar memancarkan cahaya kuning.

"Gawat, akan gagal lagi!" Ucap Ye Chen dengan kesal. Setiap kali tumbukan obatnya memancarkan cahaya kuning, itu berarti obatnya akan hangus. Ye Chen segera membolak-balik tumbukan obat tersebut, lalu menambahkan air langit. Ia kemudian mengikuti setiap langkah-langkah kultivasi obat dengan seksama.

Ia terus membolak-balik dan mengaduk tumbukan obatnya seraya mengendalikan apinya untuk menurunkan suhunya. Akan tetapi…

Masih saja gagal. Ye Chen menatap sedih pada tumbukan obat yang sudah hangus tersebut. Ia sudah mengikuti langkah-langkah kultivasi obat dengan sangat hati-hati, tetapi kenapa ia masih saja gagal?

Kalau ada seorang guru yang mengajarinya pasti akan lebih baik.

Saat Ye Chen sedang gusar, ia menyadari kalau di dalam tumbukan obat yang hangus itu ada bagian tumbukan yang masih bagus.

Ye Chen pun segera mengeluarkan tumbukan obat tersebut dan membentuknya menjadi dua butir pil sebesar setengah jari telunjuk. Pil tersebut berwarna merah pekat dan beraroma aneh.

Pil tersebut bukanlah pil pengumpul energi!

Ye Chen sedikit geram melihat hasil kutlivasi obatnya. Jelas-jelas ia menggunakan semua bahan pil pengumpul energi untuk mengkultivasi obat, lalu kenapa yang dihasilkan justru bukan pil pengumpul energi?

Apakah dua pil itu bisa dimakan?

Entahlah. Ye Chen sedikit ragu.

Lalu tiba-tiba A Li melihat pil yang ada di tangan Ye Chen dengan tatapan mata yang bersinar.

"Kamu mau makan pil ini?" Tanya Ye Chen pada A Li.

A Li menganggukkan kepala dengan semangat. Rubah itu kemudian naik ke lengan Ye Chen dan menyentuh dua pil itu dengan cakar gemuknya.

"Jangan. Dua pil ini tidak boleh sembarangan dimakan. Aku harus mencari tahu terlebih dahulu tentang dua pil ini." Ujar Ye Chen seraya menggenggam erat pil tersebut. Ia khawatir kalau pil itu mengandung racun.

A Li menatap Ye Chen dengan pandangan memelas saat pemuda itu menyimpan kembali pilnya dan tak membiarkan A Li memakan pil tersebut.

Setelah itu, Ye Chen kembali duduk dan membaca buku-buku peninggalan di ruangan yang ada di dalam pelindung lengan.

Tiga jam kemudian, akhirnya ia menemukan beberapa kalimat yang ada di dalam sebuah buku kuno yang mengatakan bahwa, metode kultivasi alkemi kuno memiliki resiko kegagalan yang sangat tinggi. Selain itu, bisa jadi ada perubahan tak terduga pada pil obat yang dihasilkan. Misalnya, pil pengumpul energi, saat dikultivasi bisa berubah menjadi pil spirit putih yang khasiatnya sangat lemah dan tingkatannya juga jauh lebih rendah daripada pil pengumpul energi. Pil tersebut juga mungkin bisa berubah menjadi pil pengumpul roh, pil pengumpul dewa, dan lainnya. Pil pengumpul roh dan pil pengumpul dewa sangatlah misterius, bahkan tidak ada penjelasan mengenai pil tersebut di dalam buku. Namun bisa dipastikan kalau pil yang dihasilkan dari bahan-bahan pil pengumpul energi tidak mengandung racun.

Setelah mengetahui hal tersebut, Ye Chen menebak kalau kitab Dao Alkemi Tertinggi masih mewarisi ortodoks metode kultivasi alkemi kuno.

Sedangkan metode kultivasi alkemi kuno memiliki kesulitan yang sangat tinggi. Selain itu, untuk mengkultivasi obat dengan menggunakan metode kultivasi kuno membutuhkan bantuan api murni 'Yang'.

Ye Chen tak tahu apa yang disebut dengan api murni 'Yang'. Akan tetapi, ia ingat bahwa api yang dikeluarkan oleh jiwa yang ada di dalam pelindung lengan memiliki panas yang amat luar biasa. Apakah itu adalah api murni 'Yang'?

Setelah memikirkan semua informasi yang telah didapatnya, kini akhirnya Ye Chen paham.

Ye Chen telah melakukan kesalahan dengan menggunakan metode kultivasi yang ada pada kitab Dao Alkemi Tertinggi saat ia mengkultivasi obat di ruangan di dalam pelindung lengan. Kobaran api yang dikeluarkan oleh jiwa yang ada di dalam pelindung lengan terlalu besar dan dapat dengan mudah menghanguskan tumbukan obat yang telah dibuatnya. Sedangkan jika ia menggunakan metode kultivasi obat secara kuno milik peninggalan pelindung lengan yang sebelumnya, ia juga tidak akan berhasil. Hal tersebut dikarenakan metode kultivasi obat secara kuno sangatlah sulit. Metode kultivasi obat secara kuno memiliki resiko kegagalan yang sangat tinggi, maka tidak heran jika selama ini Ye Chen selalu gagal dalam mengkultivasi obat.

Terakhir kali ia mencoba mengkultivasi obat, Ye Chen tanpa sengaja menghasilkan dua butir pil yang aneh. Pemuda itu tak tahu mengenai pil tersebut, tetapi ia yakin bahwa pil tersebut tidak beracun!

"Setelah ku periksa, pil ini tidak beracun. Kita bisa mencobanya untuk mengetahui khasiatnya!" Ujar Ye Chen seraya membuka telapak tangannya dan memasukkan obat itu ke dalam mulut A Li, kemudian ia juga memakan pil yang satunya.

A Li menelan pil tersebut lalu melompat ke sebelah Ye Chen, kemudian mulai fokus berkultivasi.

Sementara itu, Ye Chen baru saja menelan pil tersebut dan merasakan perutnya seolah terbakar. Rasanya begitu panas seolah sedang dibakar dengan api yang sangat besar.

Sebenarnya pil apa ini? Kekuatan obatnya sangat besar!

Beberapa saat kemudian, Ye Chen merasakan sebuah kobaran api menerobos ke dalam pikirannya dan terdengar suara ledakan keras di dalam kepalanya. Ledakan tersebut seperti kembang api yang menyala, Peng! Peng! Peng! Bunga api pun terpancar ke segala penjuru. Kepala Ye Chen terasa begitu sakit seperti ditusuk-tusuk, namun rasa sakit itu membuat kesadarannya terbuka sampai ke alam semesta yang sangat luas.

Di atas kepala Ye Chen, ada rohnya yang tampak semakin besar dan membentuk sosok prajurit berzirah emas yang memegang golok panjang dan mendengus, lalu mengeluarkan kobaran api di sekujur tubuhnya. Prajurit tersebut seperti raksasa api yang semakin lama semakin terlihat nyata dan kuat.

Ye Chen merasakan bahwa rohnya menjadi semakin kuat dan semakin mirip dengan sosok raja siluman sebenarnya!

Akan tetapi, rohnya berbeda dengan pikiran roh dari hewan spiritual dan keduanya tidak bisa dibandingkan.

Namun perkembangan pada kekuatan rohnya adalah sebuah kabar baik.

Jangan-jangan dua butir pil tersebut adalah pil pengumpul roh yang ada di dalam legenda?

Ye Chen kemudian segera membuka buku kuno dan mencari penjelasan mengenai pil pengumpul roh. Sampai sekarang, perut Ye Chen masih terasa terbakar.

Pil pengumpul roh: Merupakan sebuah pil yang dihasilkan dari perubahan secara tidak sengaja pada proses kultivasi pil pengumpul energi. Setelah dikonsumsi, perut akan terasa terbakar sampai beberapa bulan. Hal tersebut akan menguatkan roh dan sangat bermanfaat bagi kultivasi, tetapi tidak boleh dikonsumsi secara terus-menerus agar tidak melukai roh.

Setelah membaca penjelasan tersebut, kini Ye Chen merasa yakin bahwa pil yang telah ia kultivasi adalah pil pengumpul roh.

Meskipun ia membuang banyak sekali bahan-bahan dan gagal berkali-kali, tetapi pada akhirnya ia dapat mengkultivasi dua butir pil pengumpul roh yang sangat berharga. Itu berarti Ye Chen sama sekali tidak rugi, ia justru mendapatkan untung besar!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.