Langit Sembilan Bintang

Pembagian Makanan dari Gudang



Pembagian Makanan dari Gudang

0

Setelah Ye Chen melihat respon dari rakyat Donglin melalui penglihatan rohnya, ia agak bingung sejenak. Akan tetapi ia kemudian sadar kalau rakyat Donglin ternyata sudah sejak dulu membenci Liu Xun, hanya saja mereka tak berani mengungkapkannya. Kabar tentang kematian Liu Xun hari ini tentu saja membuat mereka menjadi bersemangat.

"Aku Ye Chen mewakili benteng klan Ye, memperintahkan pada seluruh prajurit kediaman raja Donglin untuk segera membubarkan diri, kalau tidak aku akan membunuh kalian! Jika ada yang masih keras kepala, klan Ye akan menunggumu kapan saja! Dengan ini aku umumkan gudang kediaman raja Donglin akan dibuka dan seluruh rakyat kota distrik Donglin dapat ke sana untuk mengambil lima puluh kilogram beras per orang!" Suara Ye Chen terdengar di seluruh kota distrik Donglin.

Seluruh rakyat Donglin tercengang saat mendengar pengumuman dari Ye Chen. Setiap orang mendapat jatah lima kilogram beras?

Di distrik Donglin, selain keluarga kaya dan klan bela diri Dao, sebagian besar rakyat jelata harus hidup susah. Apalagi rakyat yang hidup di kota luar, mereka selalu kesusahan mencari makan. Kalau mereka mengambil jatah dan diperiksa oleh pemerintahan pusat, maka mereka akan dihukum sebagai pemberontak. Akan tetapi, kalau tidak mengambil jatah beras, maka banyak orang yang akan mati kelaparan, bahkan sebelum prajurit dari pemerintahan pusat tiba di sana.

Setelah ragu sesaat, akhirnya seluruh rakyat Donglin berbondong-bondong datang ke kediaman raja Donglin.

Daripada mati kelaparan, lebih baik mati dibunuh!

Banyak orang berpikir demikan, dan pergi ke kediaman raja Donglin untuk mengambil jatah makanan.

Melihat rakyat yang berbondong-bondong datang, Ye Chen menjadi sedikit lega. Rohnya melihat sebagian besar rakyat di sini hanya tinggal tulang berbalut kulit. Pakaian yang mereka kenakan sudah compang-camping. Benar apa kata Yin Mengtian, wajar kalau rakyat memberontak, karena kalau tidak, bagaimana mereka bisa bertahan hidup? Hari ini Ye Chen mendapat satu pelajaran moral yakni, Tuhan punya mata. Ye Chen merasa perbuatannya hari ini sudah benar.

Ye Chen yang mengendarai elang hitam pun mendarat di depan gudang raja Donglin.

Pada saat ia mendarat, ia melihat sesosok bayangan melesat datang.

Itu adalah ahli tingkat sembilan pertengahan. Sebulan yang lalu Ye Chen akan ketakutan jika bertemu dengan seorang ahli tingkat sembilan pertengahan, tetapi sekarang ia sama sekali tidak takut. Rohnya mencoba mencari tahu siapa orang tersebut, ternyata itu adalah ketua klan Xu, Xu Jian. Untuk apa ia datang ke sini?

Xu Jian berusaha menyembunyikan rasa takutnya saat melihat Ye Chen bersama dengan elang hitam, elang api, dan kera angin putih. Baru satu bulan lebih tidak bertemu, tak disangka ternyata kekuatan Ye Chen sudah mencapai taraf seperti ini, bahkan telah menangkap tiga ekor siluman tingkat sepuluh. Hal ini membuat Xu Jian bergidik ngeri setelah melihat perubahan Ye Chen. Sekarang sudah tidak ada lagi orang yang dapat mengendalikan Ye Chen di distrik Donglin

Entah, apakah itu sebuah berkah atau bencana bagi klan Ye yang memiliki pemuda seperti Ye Chen. Kalau kekuatan Ye Chen cukup kuat untuk membangkitkan klannya, maka itu adalah berkah, tetapi kalau tidak, maka klan Ye akan mengalami bencana.

"Keponakan, aku adalah ketua klan Xu, Xu Jian. Aku adalah teman baik ayahmu, Ye Zhantian." Ujar Xu Jian sambil menangkupkan kedua tangannya. Meskipun ia lebih tua dari Ye Chen, tetapi Xu Jian sangat segan terhadap Ye Chen.

"Pada perayaan klan yang lalu, aku pernah bertemu dengan paman Xu. Paman Xu tak perlu terlalu sungkan." Kesan Ye Chen terhadap Xu Jian tidak buruk. Waktu itu, saat Liu Zhen menghina klan Ye, Xu Jian berdiri di pihak klan Ye. Sebenarnya Xu Jian tidak bisa dibilang sahabat Ye Zhantian, dan Ye Chen masih mencoba menebak maksud kedatangan Xu Jian.

"Keponakan, kamu harus tahu kalau kamu telah melakukan kesalahan besar. Raja Donglin, Liu Xun adalah raja distrik yang disahkan oleh pemerintahan pusat. Begitu pula dengan Liu Kan, beliau adalah kementerian kemiliteran pusat. Kamu pasti akan membuat marah kaisar Mingwu karena telah membunuh mereka." Ujar Xu Jian. Dahinya berkeringat dingin saat melihat tiga siluman yang ada di sebelahnya. "Keponakan, meskipun kekuatanmu sangat luar biasa, tapi kaisar Mingwu adalah ahli tingkat Zun langit. Aku khawatir ia akan datang untuk menumpas klan Ye. Alkemis Zun - Xuan Yi belum tentu bersedia muncul membantumu." Imbuh Xu Jian.

Ketakutan manusia terhadap siluman sudah menancap di hati, begitu juga dengan Xu Jian. Meskipun ia memiliki banyak pengalaman melawan musuh yang kuat, tetapi saat menghadapi tiga ekor siluman tingkat sepuluh, ia tetap saja merasa takut.

"Kalau aku tidak membunuh Liu Xun dan Liu Kan, yang sekarang musnah mungkin bukan kediaman raja Donglin, tapi klan Ye. Aku tahu maksud baik paman Xun, tapi klan Ye sudah terpojok. Aku tak punya pilihan lain selain memusnahkan mereka. Kalau kaisar Mingwu datang, klan Ye mungkin akan memberontak dan lari dari negara Xiwu!" Ujar Ye Chen dengan suara dalam. Xu Jian adalah orang yang cukup baik, karena ia berani mengambil resiko untuk berhadapan dengan tiga ekor siluman tingkat sepuluh demi menasihati Ye Chen.

"Pembagian makanan ini menurutku juga tidak pantas dilakukan. Aku bukannya tidak rela membagikan makanan ini, tapi kematian raja Donglin sudah membuat kacau distrik Donglin. Sekarang, jika Keponakan membagikan beras-beras ini pada para rakyat, aku mengerti tujuanmu baik. Akan tetapi, di mana para rakyat akan menyimpan beras darimu? Beras itu pasti akan dengan cepat direbut oleh orang lain. Hal itu nantinya juga akan membawa bencana bagi mereka." Xu Jian kemudian berhati-hati mendongakan kepalanya untuk melihat ekspresi Ye Chen.

Ye Chen mengernyitkan dahinya setelah mendengar ucapan Xu Jian barusan. Ia sama sekali tidak mempertimbangkan hal tersebut. Jika dengan membagikan beras malah mencelakai banyak orang, bukankah malah menjadi dosa untuknya? Ye Chen berpikir sejenak kemudian berkata, "Raja Donglin sudah mati. Bolehkah aku merepotkan paman Xu untuk menghubungi semua klan bela diri Dao untuk menenangkan hati rakyat jelata agar tidak terjadi kekacauan?"

"Akan aku usahakan." Setelah berpikir sejenak, Xu Jian pun membalas ucapan Ye Chen sambil menghela napas. Klan Xu berada di dalam distrik Donglin, kalau terjadi kekacauan di distrik Donglin, klannya juga akan terancam bahaya. 

"Aku atas nama klan Ye berterima kasih pada paman Xu." Kata Ye Chen sambil menangkupkan tangannya untuk berterima kasih. Klan Ye mungkin akan terpaksa meninggalkan distrik Donglin, jadi ia tak ingin memecah konsentrasinya untuk mengurus kota.

"Keponakan terlalu sungkan. Masalah ini harus segera diselesaikan. Aku akan segera memberikan kabar pada para ketua klan." Setelah itu, Xu Jian pun berpamitan pada Ye Chen lalu terbang pergi.

Beberapa saat kemudian, rakyat-rakyat sudah sampai di gerbang kediaman raja Donglin. Ada banyak kultivator lepas yang awalnya ingin menyerbu kediaman raja Donglin untuk merebut makanan, namun setelah melihat tiga ekor siluman tingkat sepuluh, mereka akhirnya mengurungkan niatnya.

Bagi mereka, siluman tingkat sepuluh adalah musuh yang tak tertandingi!

Para rakyat jelata pun tak berani mendekat saat melihat siluman tersebut, tetapi mereka tetap berusaha memberanikan diri untuk masuk ke dalam kediaman raja Donglin karena kelaparan. 

"Yang mau mengambil jatah beras, semuanya baris di sini!" Melihat rakyat sudah berdatangan, Ye Chen pun menunjuk tanah kosong di sebelahnya.

Para rakyat jelata pun segera berbaris. Mereka melihat kera angin putih itu dengan waspada. Mereka takut kalau tiba-tiba siluman itu mengamuk dan menyerang.

Ye Chen merasa pilu saat melihat orang-orang yang tinggal tulang berbalut kulit dan mengenakan pakaian compang-camping yang sedang berbaris. Mereka mungkin tak akan mampu berdiri stabil jika ada angin kencang yang berhembus, benar-benar miris. 

"Apakah kalian bisa membawa lima puluh kilogram beras?" Ye Chen bertanya pada sebagian orang.

Orang-orang itu saling memandang lalu menganggukan kepala. Mereka tak berani mengeluarkan suara.

"Keluarkan beras-beras di dalam sana." Suruh Ye Chen.

Mendengar perintah barusan, kera angin putih pun langsung membuka pintu gudang dan mengangkat satu karung beras dengan kedua jarinya.

"Orang pertama, kemarilah, ini adalah milikmu." Ujar Ye Chen seraya menunjuk seorang paruh baya di barisan paling depan.

Orang tersebut menatap takut pada kera angin putih yang tingginya hampir mencapai lima meter. Siluman itu hanya menggunakan dua jarinya untuk mengangkat beras seberat lima puluh kilogram. Meskipun orang tersebut ketakutan, tetapi ia tetap mengambil beras dari kera angin putih, karena tuntutan kebutuhan hidup.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.