Langit Sembilan Bintang

Pergi



Pergi

0

Semua anggota yang ada di aula latihan berkumpul dan saling berdiskusi. Mereka menerka-nerka asal usul elang besar tersebut.

Elang besar itu perlahan mendarat dan orang-orang baru sadar kalau di atas punggung elang tersebut ada seseorang yang duduk. Para anggota klan Ye yang ada di sana tampak terkejut saat melihat elang tersebut ternyata lebih besar daripada Da Mao dan Er Mao. Entah siluman tingkat berapa elang itu. Para anggota klan Ye benar-benar tak menyangka bahwa ada orang yang bisa menjinakan siluman sebesar itu.

Ye Rou mendongakkan kepalanya untuk melihat elang besar itu dengan tatapan mata yang sedih.

Ye Cangxuan dan Ye Zhantian melihat Ye Rou lalu menghela napas. Mereka sangat menyayangkan ketidakhadiran Ye Chen di sini. Ye Chen tak dapat melihat Ye Rou untuk yang terakhir kalinya. Kalau saja tidak ada halangan, maka Rou'er dan Chen'er adalah pasangan yang sangat serasi. Kepergian Ye Rou membuat Ye Cangxuan merasa kesal.

Lalu, tiba-tiba angin berhembus kencang dan membuat semua orang mundur untuk memberi jalan pada elang besar itu untuk mendarat.

Setelah hembusan angin itu menghilang, semua anggota klan baru dapat melihat elang tersebut dengan jelas. Elang ini memiliki tinggi setara dengan tinggi dua orang manusia dan seluruh tubuhnya dipenuhi oleh bulu hitam. Elang itu memiliki paruh dan cakar yang tajam. Elang ini lebih kuat dibandingkan dengan Da Mao dan Er Mao. Jangan-jangan elang ini adalah siluman tingkat sepuluh?

Da Mao dan Er Mao meraung-raung dari kejauhan, mereka tidak berani mendekat karena elang besar tersebut adalah musuh bebuyutan mereka.

Setelah elang itu mendarat, orang yang duduk di atasnya pun turun. Ia adalah seorang wanita berusia empat puluh tahun yang berpakaian mencolok dan rambutnya digelung ke atas serta diberi hiasan rambut. Riasannya membuatnya terlihat begitu bermartabat. Ia kemudian melihat Da Mao dan Er Mao dengan tatapan kaget, seperti tak menyangka kalau klan Ye juga bisa memelihara siluman.

"Saya tak menyangka Nenek Ye akan datang sendiri ke benteng klan Ye. Mohon maafkan saya karena belum dapat mengunjungimu." Kata Ye Zhantian.

Wanita itu melambaikan tangannya saat mendengar perkataan Ye Zhantian lalu berkata, "Jangan sungkan. Hari ini aku datang untuk membawa Rou'er pergi." Ujar wanita paruh baya itu dengan angkuh.

Semua orang tercengang saat Ye Zhantian memanggil wanita itu nenek padahal wanita itu terlihat baru berusia empat puluh tahun. Apalagi Ye Zhantian memanggilnya dengan sebutan nenek Ye. Meskipun keluarga klan Ye tersebar hingga ke luar, tetapi para anggota klan tak pernah tahu ada saudara yang sangat angkuh seperti ini.

Di dalam sebuah klan biasanya ada sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh para anggota dan hanya ketua klan yang tahu. Klan Ye yang di sini dengan klan Ye tempat wanita paruh baya itu berasal ternyata memiliki dendam yang sampai sekarang belum dapat diselesaikan.

"Nenek Ye, apa bisa anda membiarkan Rou'er tinggal beberapa waktu lagi agar bisa berpamitan dengan seluruh anggota?" Tanya Ye Zhantian dengan pandangan memohon. Ucapannya barusan membuat hati Ye Rou melemah karena Ye Chen belum juga kembali. Sayang sekali Ye Rou tidak bisa berpamitan dengan Ye Chen, padahal mereka selalu bersama sejak kecil.

"Tidak bisa, aku tidak ada waktu untuk tinggal di sini. Hari ini aku harus pergi." Ujar wanita paruh baya itu menolak permintaan Ye Zhantian.

Penolakan Ye Min tersebut membuat Ye Zhantian akhirnya berhenti memohon. Ia kemudian mengalihkan pandangannya kepada Ye Rou lalu berkata, "Rou'er, di sana ada orang tua kandungmu. Kamu putuskan saja sendiri, ingin pergi ke sana atau tetap di sini."

Sejujurnya Ye Cangxuan agak marah saat melihat sikap Ye Min. Orang-orang yang bersal dari sana memang sangat angkuh dan tidak menghormati orang lain sama sekali.

Ye Min melihat Ye Rou yang berdiri di samping Ye Zhantian dengan mata bersinar. Apakah gadis cantik ini adalah Rou'er? Pikir Ye Min. Setelah melihat Ye Rou dengan seksama, ia merasa kalau gadis itu sangat mirip dengan ibunya. Ye Min kemudian berkata, "Apakah kamu adalah Rou'er? Kamu mirip sekali dengan ibumu. Hari ini nenek menjemputmu untuk kembali."

Ye Rou melihat Ye Min lalu Ye Zhantian dan yang lain. Tatapan matanya menyiratkan rasa luka yang mendalam. Meskipun ia dari awal sudah tahu kalau suatu saat akan meninggalkan klan Ye, tetapi ia tak menyangka kalau hari itu akan datang secepat ini. Apalagi, Ye Chen belum kembali dan kalau ia meninggalkan klan Ye, maka ia akan terpisah dengan pemuda itu. Entah kapan ia dapat bertemu dengan Ye Chen lagi.

"Rou'er, selama ini kami juga belum bisa menjagamu dengan baik. Mulai sekarang, jaga dirimu baik-baik." Ujar Ye Cangxuan yang merasa sedih.

"Tidak, Kakek ketua dan Paman. Kalian semua sangat baik terhadapku, aku tidak pernah punya kesempatan untuk membalas kebaikan kalian semua. Mohon terima hormatku." Ujar Ye Rou yang sudah meneteskan air mata. Ketika gadis itu hendak memberi hormat, Ye Cangxuan menahannya.

"Kamu sejak kecil sudah dibesarkan di benteng klan Ye dan sudah aku anggap seperti cucuku sendiri. Meskipun akhirnya kamu harus kembali ke orang tua kandungmu, tetapi kamu harus ingat, tak peduli di manapun kamu berada, klan Ye akan menjadi rumahmu selamanya. Kapanpun kamu datang, kami akan menyambutmu." Ujar Ye Cangxuan yang hatinya diliputi rasa sedih. Entah kapan Ye Rou dapat kembali lagi ke sini.

"Paman Zhantian, tolong berikan barang-barang ini pada kak Ye Chen." Ujar Ye Rou sambil mengeluarkan sebuah benda dari dalam kantong spasialnya. Ia membungkusnya menggunakan sapu tangan. "Tolong biarkan kak Ye Chen membukanya sendiri, Paman." Ujar Ye Rou yang sudah berderai air mata.

Ye Zhantian yang melihat Ye Rou begitu sedih ikut menghela napas dan menganggukkan kepala. "Baik, aku akan menyimpannya dan memberikannya pada Ye Chen saat ia kembali."

Hati Ye Rou terasa begitu sakit, tetapi ia bersyukur karena Ye Chen tidak ada di sini. Kalau Ye Chen ada di sini, ia pasti tidak akan rela meninggalkan benteng klan Ye. Ye Rou lalu melihat sekelilingnya, setiap sudut benteng klan Ye menyimpan kenangan masa kecilnya. Sewaktu ia masih kecil, Ye Rou pernah ditindas orang lain dan Ye Chen selalu melindunginya. Ye Rou waktu itu merasa bahwa bahu Ye Chen adalah tempat paling nyaman dan membuatnya bisa merasakan kehangatan. Entah sejak kapan perasaan itu berubah menjadi rasa cinta yang tersimpan di dalam lubuk hatinya.

Hari ini ia harus meninggalkan benteng klan Ye, tetapi semua orang tahu kalau sebenarnya Ye Rou tidak ingin pergi.

Ayah dan ibu Ye Rou yang mengasuhnya sejak kecil juga datang untuk mengantar kepergian gadis itu dengan berurai air mata. Meskipun mereka sudah tahu bahwa hari ini akan tiba, tetapi melihat anak perempuan yang mereka besarkan sejak kecil akan pergi meninggalkan mereka tetap membuat hati mereka hancur berkeping-keping.

"Ayah, Ibu, mohon terima hormat dariku." Ujar Ye Rou lalu berlutut di depan mereka.

Semua orang ingin mencegah Ye Rou untuk berlutut, tetapi gadis itu bersikeras untuk memberi hormat tiga kali dengan menundukkan kepalanya.

Ye Min merasa kesal saat melihat adegan ini. Ye Rou adalah gadis yang sangat terhormat, tetapi ia justru berlutut di depan dua orang yang bukan kultivator dan memanggilnya ayah dan ibu. Apakah Ye Rou tidak menganggap ayah dan ibu kandungnya?

Ye Rou lalu berpamitan dengan semua orang dengan perasaan berat hati.

"Cepatlah naik." Kata Ye Min. Setelah Ye Rou sampai di sektenya, maka gadis itu akan tahu seberapa bagus sektenya dan tidak akan ingat dengan benteng klan Ye lagi.

Ye Meng dan yang lain tak berhenti melambaikan tangan, beberapa gadis yang dekat dengan Ye Rou juga tampak menangis tersedu-sedu.

"Kak Rou'er, sampai jumpa."

"Sampai jumpa."

"Kak Rou'er akan pergi, tetapi kenapa kak Ye Chen belum kembali?"

Ye Meng dan lainnya melihat Ye Min dengan tatapan benci karena membawa Ye Rou pergi. Akan tetapi mereka tidak bisa berbuat apapun karena para tetua sudah mengambil keputusan.

Sebenarnya, Ye Cangxuan dan Ye Zhantian merasa sangat kesal. Kalau saja Rou'er tidak pergi ke sana, mereka akan menjodohkan Rou'er dengan Ye Chen. Rou'er adalah gadis yang baik dan menghormati orang tua. Selain itu ia juga memiliki bakat yang cukup baik. Akan tetapi, mereka tidak memiliki hak untuk menghalangi Ye Rou bertemu dengan orang tua kandungnya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.