Langit Sembilan Bintang

Kembalinya Ye Chen!



Kembalinya Ye Chen!

0

Ye Cangxuan, Ye Zhantian, dan lainnya berdiri sambil mengerang kesakitan. Akan tetapi mereka kembali ditendang oleh prajurt berzirah hitam hingga jatuh. Mereka meraung, mengekspresikan kemarahan mereka yang bercampur dengan tangisan pilu.

"Liu Xun, aku tidak akan melepaskanmu meskipun aku sudah mati!" Kata Ye Zhantian yang dipenuhi oleh kemarahan, seperti seekor binatang buas yang sedang mengamuk.

Melihat kegilaan anggota klan Ye yang sangat keras kepala, Liu Kan menjadi sedikit gentar. Beberapa tahun ini, ia berada di ibu kota dan menikmati kemakmuran. Ia sudah tidak mengingat lagi kekejaman seperti ini.

"Xun'er, sepertinya hari ini cukup sampai di sini saja. Kalau diteruskan, mereka akan mati!" Liu Kan melihat Liu Xun dengan penuh keraguan.

Liu Xun melirik Liu Kan dan berkata, "Ayah, Anda sekarang menjadi lebih lemah dibandingkan dulu. Aku justru ingin melihat mereka yang susah diatur ini bisa bertahan sampai berapa lama. Hari ini kalau mereka tidak menurut, jangan salahkan aku kalau harus mengambil tindakan!" Liu Xun kemudian melirik lagi ke sisi yang lain, di sana ada para wanita anggota klan Ye.

Para anggota pria klan Ye diikat di tiang kayu, sedangkan para wanita dikurung di sisi satunya.

"Kalian mau makan pil ini atau tidak?!" Tanya Liu Xun yang sudah naik pitam. "Aku Liu Xun sudah membunuh ribuan orang. Aku tidak takut dengan klan Ye! Memang kenapa kalau aku menyinggung ahli jenius kalian? Aku tidak takut mati. Kalau kalian tidak mau tunduk, aku akan membunuh semua anggota klan Ye!"

Liu Xun menjadi semakin kesal saat melihat tidak ada satupun anggota klan Ye yang mau tunduk.

"Bawa semua wanita klan Ye!" Ujar Liu Xun penuh emosi.

"Liu Xun, apa yang akan kamu lakukan!" Ye Cangxuan dan lainnya mempunyai firasat buruk.

"Kalian lihat saja!" Kata Liu Xun lalu tersenyum keji.

Seorang gadis dari klan Ye dibawa ke sana. Gadis itu bernama Ye Mei, ia merupakan seorang pemimpin generasi muda klan Ye. Kekuatannya sudah mencapai tingkat delapan, namun sekarang ia sedang terluka dan terlihat putus asa, karena Xuan Qi-nya juga tidak dapat digunakan.

Ye Mei terlihat ketakutan saat dibawa oleh beberapa prajurit berzirah hitam. Meskipun pakaiannya berantakan dan wajahnya sedikit kotor, tetapi tetap tidak dapat menyembunyikan keindahan tubuhnya di balik pakaian tersebut.

Di hadapan prajurit berzirah hitam yang buas bagai serigala, Ye Mei terlihat tak berdaya seperti domba yang menanti untuk disembelih.

Liu Xun melirik Ye Cangxuan, Ye Zhantian, dan lainnya lalu tangan kanannya mengangkat dagu Ye Mei sembari tersenyum licik. "Wah, benar-benar cantik. Klan Ye rupanya memiliki banyak gadis cantik. Gadis secantik ini kalau menikah dengan pria yang tepat, pasti akan hidup bahagia. Sayangnya, saudara-saudaraku ini adalah ksatria yang sangat kuat, entah apakah gadis ini akan kuat melayani mereka?"

"Liu Xun, dasar binatang! Kamu tidak akan mati dengan tenang!" Beberapa anggota klan Ye benar-benar dibuat naik pitam oleh ucapan Liu Xun barusan. Tatapan mata mereka dipenuhi kemarahan.

"Kalianlah yang memaksaku!" Balas Liu Xun lalu tertawa dingin. "Nanti kalian akan puas menyaksikan kemolekan tubuhnya. Hari ini kalian akan menikmati keerotisan! Tunggu aku selesai, lalu kalian bisa menikmati gadis-gadis klan Ye satu per satu."

Beberapa prajurit berzirah hitam datang dan menarik kedua tangan dan kaki Ye Mei. Liu Xun kemudian mulai melepas pakaiannya.

Para prajurit itu tidak melepaskan pandangannya dari Ye Mei sembari tertawa aneh.

Ye Mei ketakutan, ia tak berhenti meronta-ronta. Namun ia hanya bisa menangis keras. "Jangan, jangan!"

Liu Xun perlahan mendekat, dan Ye Mei merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Kakinya tak berhenti menendang-nendang, tetapi ia tak bisa menggunakan Xuan Qi-nya untuk melepaskan diri dari prajurit zirah hitam tingkat tujuh!

"Hentikan!" Ye Meng berteriak keras. Matanya yang dipenuhi dengan bercak darah pun mengeluarkan air mata. "Liu Xun, aku makan, aku makan pilmu! Lepaskan dia!"

Liu Xun yang sedang berjalan ke sebelah Ye Mei pun menghentikan langkahnya. Kemudian ia berkata dengan angkuh. "Akhirnya kalian mau tunduk." Liu Xun lalu melihat Ye Meng dan Ye Mei secara bergantian. "Sepertinya bocah ini memiliki perasaan yang dalam padamu!" Lalu ia berkata lagi. "Lepaskan dia!"

Hanya dengan mengendalikan gadis ini, Ye Meng dapat tunduk pada Liu Xun. Kalau satu orang sudah tunduk, Liu Xun bisa perlahan-lahan menundukan yang lainnya.

"Kak Ye Meng, jangan melakukannya demi aku!" Ye Mei berteriak sambil menangis, tetapi ia tetap diseret oleh prajurit berzirah hitam dan tak dapat melawan.

"Buka ikatannya!" Liu Xun melihat Ye Meng, ia adalah orang pertama yang mau tunduk padanya.

Beberapa prajurit berzirah hitam lalu melepas ikatan Ye Meng, dan tubuhnya seketika melorot jatuh ke lantai.

"Berlutut dan merangkaklah ke depanku! Aku akan memberikanmu pil ini. Kalau tidak, kamu tahu akibatnya!" Perintah Liu Xun.

Hati Ye Meng dipenuhi dengan dilema. Kalau ia berlutut, penghinaan ini akan menghantuinya seumur hidup. Namun kalau ia tidak menurut, Ye Mei akan menerima penghinaan.

"Berlutut!" Ujar seorang prajurit sambil menendang Ye Meng.

Lutut Ye Meng menekuk dan akhirnya ia berlutut. Ketika lututnya menyentuh lantai, ia merasa dunianya menjadi suram dan hatinya menjadi mati rasa.

"Ayah, aku mempermalukanmu dan klan kita, serta leluhur klan kita!" Ye Meng tak henti-hentinya menangis.

"Ye Meng!" Ye Cangxuan, Ye Zhantian, dan lainnya menangis sejadi-jadinya, tetapi Ye Meng sudah tak dapat mendengarnya. Pemuda itu perlahan-lahan merangkak maju ke depan dengan hati yang terasa dicabik-cabik.

"Kak Ye Meng!" Ye Mei menangis dan meraung penuh penderitaan. Hatinya juga hancur berkeping-keping saat melihat pemandangan tersebut.

Air mata menetes di wajah Ye Meng. Kalau ia diberi pilihan, ia lebih baik mati bermartabat daripada hidup tidak sesuai dengan keinginannya. Akan tetapi di hatinya ada seseorang. Meskipun dulu ia tak pernah mengungkapkan perasaannya, tetapi ia akan tetap melindungi Ye Mei meskipun harus menerima penghinaan. "Aku sudah mati, aku harap ia dapat hidup dengan lebih baik." Ucap Ye Meng dalam hatinya. Ye Meng kemudian mengambil pil di tangan Liu Xun dan menelannya.

Semua anggota klan Ye menangis saat melihat pengorbanan Ye Meng.

"Liu Xun, aku makan pilmu, lepaskan mereka!" Ye Zhanlong tak sampai hati melihat anaknya seperti itu. Hatinya bagaikan dicabik-cabik. Mati memang gampang, tetapi semua yang ada di sisinya adalah keluarga dan saudara klannya!

"Bagus sekali, Haha!" Liu Xun tertawa keras ketika Ye Zhanlong dan yang lainnya satu persatu bersedia memakan pil tersebut. "Kalau kalian menurut, mulai hari ini aku jamin kalian akan hidup berkecukupan!"

Hati Ye Zhanlong dan yang lainnya dipenuhi penghinaan setelah mendengar ucapan barusan.

Di sisi lain, Ye Chen mengandalkan ingatan rohnya hingga akhirnya menemukan jalan keluar dari terowongan di tambang yang ada di belakang gunung. Ia akhirnya bisa keluar dari kegelapan kerajaan giok bawah tanah dan bisa melihat matahari lagi. Hal ini membuatnya merasa antusias hingga berseru kegirangan.

Rasanya seperti orang yang terbebas dari neraka dan bisa kembali lagi ke dunia!

A Li juga berteriak girang, ada suka cita di ekspresi wajahnya.

Kera angin putih, elang hitam, dan enam siluman lain yang ada di belakang Ye Chen juga sudah keluar dari terowongan.

"Eh, aneh, kenapa di tambang tidak ada orang?" Melihat tambang yang kosong melompong, Ye Chen tiba-tiba merasakan firasat buruk. "Tambang ini adalah nyawa dari klan Ye dan tidak mungkin berhenti beroperasi. Jangan-jangan terjadi sesuatu pada klan Ye?" Pikir Ye Chen yang mulai merasa khawatir.

Setelah itu, elang hitam dan elang api terbang dengan kecepatan penuh ke arah benteng klan Ye.

Ye Chen pun ikut melesat ke benteng klan Ye. Kepalanya nyaris meledak karena memikirkan keadaan klan Ye.

Ayah, Kakek ketua, Paman kedua… kalian tidak boleh kenapa-napa. Ye Chen berdoa dalam hatinya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.