Langit Sembilan Bintang

Terkencing-kencing Ketakutan



Terkencing-kencing Ketakutan

0

Ye Chen berulang kali melatih jurus bela dirinya dan membuatnya semakin memahami gerakan jurus penghancur gunung Kunlun. Ia tak lagi mengalami kesulitan untuk mengeluarkan jurus tersebut. Beberapa hari kemudian, Ye Chen sudah mencapai tahap menengah akhir dari jurus tersebut. Setelah menguasai jurus tersebut, Ye Chen mulai mempelajari gerakan jurus raja langit penghancur matahari. Saat ini, Xuan Qi dan roh Ye Chen mengalami perkembangan yang signifikan dan ia sudah semakin dekat dengan rintangan terakhir di tingkat sembilan akhir. 

Ye Chen merasa sangat senang dengan perkembangan kultivasi seni bela diri Dao-nya. 

Ketika Ye Chen yang sedang mengkultivasi teknik bela diri, tiba-tiba ia merasakan kehadiran sebuah aura yang tampaknya menyimpan sesuatu yang tidak beres. Setelah itu, rohnya dengan cepat mengejar aura yang tidak biasa itu dan ia menemukan seekor singa betina berwarna merah. 

Meskipun singa itu mirip seperti macan tutul, tetapi Ye Chen dapat langsung mengenali bahwa hewan itu adalah seekor singa betina. Singa betina adalah salah satu hewan spiritual yang berjuang menerobos ke dalam formasi tersebut dari luar. Sepertinya singa itu berhasil masuk setelah mengalahkan enam Chimei yang berjaga di luar. 

Singa betina tersebut adalah seekor hewan spiritual. Singa itu memiliki kekuatan tingkat sepuluh. Ye Chen tidak heran saat tahu bahwa ada seekor hewan spiritual bisa masuk ke mari setelah beberapa hari berlalu. Enam Chimei yang ada di depan mungkin juga sudah merasa kewalahan. 

Ekspresi singa betina itu sekilas menyerupai ekspresi manusia, bahkan hewan itu ternyata bisa berbahasa manusia. "Memang aku lebih beruntung, lebih baik kalian tinggal di luar!" Ucap singa itu pada orang-orang yang masih ada di luar. Hewan itu kemudian menghela napas lega dan merasa gembira. "Xuan Qi dan energi roh yang ada di sini sangat tebal. Kalau aku berkultivasi di sini selama satu hingga dua bulan, mungkin aku dapat mendekati tahap master bumi." Imbuh singa tersebut. 

Ketika singa betina itu sedang berbangga diri, tiba-tiba ada sebuah pikiran roh yang sangat kuat menyelimuti sekelilingnya. Hal tersebut membuat singa betina itu merasa ketakutan, bahkan keempat kakinya gemetaran tak karuan. Singa itu berteriak di dalam hatinya. "Hanya ahli yang setara dengan guru Xuan atau di atasnya yang dapat memiliki pikiran roh sekuat ini! Tidak, mungkin orang ini sudah mencapai tingkat raja siluman! Tuhan, bagaimana mungkin di dalam formasi pengumpul spirit aku bertemu dengan ahli tingkat raja siluman! Kenapa ahli itu bisa muncul di sini?!"

Singa betina itu ketakutan sampai ingin kencing, tetapi ia berusaha menahannya. Sekarang ia sedang merasa ketakutan setengah mati karena sekali saja raja siluman menggerakan pikiran rohnya, maka ia bisa mati. Singa betina ini merasa sangat menyesal masuk ke dalam sana! 

"Dari manapun singa betina ini berasal, lebih baik aku menakutinya dulu sampai pergi. Batin Ye Chen. 

"Siapa itu? Beraninya mengganggu kultivasiku." Ye Chen menggunakan rohnya untuk menyampaikan maksudnya dengan sebisa mungkin menirukan gaya bicara raja siluman. Setiap kali melihat siluman ketakutan melihat rohnya, ia merasa itu sangat mengasyikan. Ye Chen sebenarnya masih sangat kekanak-kanakan. 

Singa betina itu menangis ketakutan. Kalau saja ia tahu akan bertemu dengan ahli tingkat raja siluman di dalam formasi pengumpul spirit, ia memilih untuk tidak masuk. Singa betina tersebut tak berani menerobos masuk lebih dalam lagi dan segera menjawab, "Yang…Yang Mulia, hamba tidak tahu kalau Yang Mulia sedang berkultivasi di sini. Mohon maafkan hamba karena sudah mengganggu anda, tolong ampuni hamba." Singa betina itu memohon ampun sambil menangis dengan air mata yang bercucuran dari kedua matanya. 

"Singa betina ini cukup mengasyikan." Pikir Ye Chen dalam hati, tetapi saat melihat singa itu begitu ketakutan, hati Ye Chen pun melembut dan merasa iba. Ia akhirnya berhenti mengerjai singa betina itu dan berencana untuk melepaskannya pergi. Akan tetapi, Ye Chen tiba-tiba mendengar suara gemercik air. Hal ini membuatnya bertanya-tanya dari mana suara air itu berasal. Ia kemudian melihat menggunakan rohnya, ternyata singa betina itu kencing karena merasa begitu ketakutan! 

Ye Chen tertawa pahit saat tahu kalau singa betina itu memiliki nyali yang terlalu kecil, bahkan sampai terkencing-kencing karena ketakutan. Ye Chen tidak tahu, sebenarnya kekuatan raja siluman itu sebesar apa hingga membuat hewan spiritual dan siluman merasa ketakutan yang luar biasa. 

"Pergi kamu." Ujar Ye Chen setelah berpikir. 

"Terima kasih banyak, Yang Mulia!" Singa betina ini terharu dan berterima kasih dalam tangisannya, lalu keluar dari sana. 

Ye Chen tiba-tiba terpikirkan sesuatu. Ia kemudian memfokuskan rohnya pada singa betina itu, lalu dengan suara berat ia berkata, "Tunggu dulu." 

Singa betina yang sedang bergembira karena sudah terlepas dari kematian sama sekali tak menyangka bahwa Ye Chen akan memanggilnya lagi. Singa itu kemudian bertanya dengan suara yang terdengar ketakutan. "Yang Mulia raja siluman, apa ada lagi yang ingin disampaikan pada saya?"

"Kamu jangan pergi ke manapun. Kamu diam di situ saja dan berkultivasi, tetapi jangan keluar sepuluh langkah dari sana." Kata Ye Chen. Ia khawatir kalau singa betina itu keluar, maka ia akan kedatangan ahli yang lebih kuat lagi. Apalagi kalau sampai ada ahli tingkat raja siluman yang datang, maka dirinya yang berpura-pura akan ketahuan. Lebih baik menyuruh singa betina itu diam di sana. Ye Chen sama sekali tidak tahu kalau para raja siluman tidak akan dapat menerobos ke dalam formasi ini. 

"Terima kasih banyak, Yang Mulia." Awalnya singa betina itu mengira Ye Chen akan berubah pikiran dan menghabisinya di sini, tetapi tak disangka Ye Chen justru mengijinkannya untuk berkultivasi di sini. Hal ini membuatnya merasa sangat senang, bahkan hingga menangis haru. Singa itu kemudian berkata, "Kebaikan Yang Mulia akan hamba ingat selalu." Singa betina itu kemudian berkata dengan canggung. "Kalau Yang Mulia butuh, hamba kapanpun bisa—" 

"Bisa apa?" Ye Chen bertanya-tanya dalam hati. Ye Chen tiba-tiba memikirkan hal yang terjadi di antara pria dan wanita saat melihat singa betina itu tampak malu-malu. Hal ini memebuat Ye Chen seketika merasa merinding dan bulu kuduknya berdiri semua. Ye Chen tidak mungkin melakukan hal itu dengan seekor singa betina. Ye Chen nyaris terkencing-kencing karena ketakutan setelah mendengar ucapan singa betina itu. 

"Hem." Ye Chen lalu berpura-pura marah dan mendengus dingin untuk menutupi hatinya yang sedang merasa malu. 

Rupanya hal tersebut sudah cukup untuk membuat singa betina itu ketakutan hingga gemetaran. Sebenarnya, singa itu sengaja mengatakan hal tersebut karena di dalam dunia hewan spiritual dan siluman, raja siluman adalah sosok yang paling dihormati. Seorang raja siluman memiliki banyak selir dan lebih berkuasa dibandingkan dengan kaisar yang ada di dunia manusia. Memiliki tiga kerajaan dengan enam istana dan tujuh puluh dua selir adalah hal yang biasa bagi seorang raja siluman. Jika seekor siluman atau hewan spiritual berhasil menjalin hubungan dengan raja siluman, maka kultivasinya dapat meningkat secara signifikan hanya dengan satu hadiah dari raja siluman. 

Ketika Ye Chen menyuruhnya tinggal, singa betina itu mengira kalau Ye Chen memiliki maksud tertentu padanya, tetapi setelah mendengar dengusan dingin Ye Chen, singa itu menjadi sangat ketakutan. Jika dipikir-pikir lagi, raja siluman sudah hidup selama ribuan tahun. Dalam kurun waktu selama itu, raja siluman itu pasti sudah bertemu dengan banyak wanita dan semua kaum wanita pasti berbondong-bondong untuk mendekatinya. Bagaimana mungkin seorang raja siluman akan memperdulikan seekor hewan spiritual yang bahkan tak bisa bertransformasi?

"Yang Mulia, maafkan kelancangan hamba." Ujar singa betina itu dengan ekspresi yang terlihat akan menangis. Singa itu takut sekali Ye Chen akan marah dan membuatnya menjadi daging cincang. 

"Kamu diam saja di sana dan jangan pergi ke manapun. Aku akan melanjutkan kultivasi." Ujar Ye Chen lalu menyimpan kembali rohnya. Ia kemudian mengusap keringat di dahinya karena ternyata berpura-pura menjadi raja siluman sangatlah susah. Kalau tidak hati-hati, ia bisa-bisa dipermainkan singa betina, harimau betina, bahkan katak betina! 

A Li yang ada di samping Ye Chen terlihat menyipitkan matanya saat melihat wajah Ye Chen memerah. Padangan rubah itu menyiratkan maksud nakal. 

Ye Chen tahu A Li sedang menertawakan dirinya, lalu dengan kesal ia berkata, "A Li, jangan menertawakanku!" Ye Chen kemudian mencubit telinga A Li dengan gemas. "Kalau ada hewan spiritual yang merayuku, mungkin itu adalah kamu!" Ada beberapa hewan spiritual yang dapat bertransformasi, tetapi Ye Chen tidak tahu apakah A Li juga bisa bertransformasi. Jika A Li bisa bertransformasi, pasti rubah itu akan berubah menjadi seorang wanita cantik yang sangat memikat. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.