Langit Sembilan Bintang

Chimei



Chimei

0

Ye Chen melewati terowongan gelap untuk memasuki kerajaan giok bawah tanah. Ia kemudian melihat ke depan. Di depannya ada sebuah dunia bawah tanah yang luas dan tanpa batas. Ada sebuah hutan batu yang tampak tinggi menjulang di sana. Di tengah-tengahnya ditumbuhi dengan tumbuhan berwarna hitam. Semuanya gelap seperti langit malam. Namun terkadang ada sebuah lingkaran cahaya warna warni yang muncul di langit tersebut.

Di dalam dunia bawah tanah ini, ada banyak sekali larangan. Selain itu, hanya ada celah sempit yang dapat dilewati.

Lalu tiba-tiba terdengar suara raungan sebuah makhluk dari kejauhan. Ada sebuah area luas yang tertutup oleh reruntuhan batu. Di area itu ada banyak tulang belulang manusia dan siluman. Selain itu ada juga beberapa mayat manusia dan siluman. Entah siapa yang membunuh mereka. Jenazah mereka terlihat berwarna abu-abu seolah darahnya telah dihisap hingga habis. 

Selain tulang belulang dan mayat, di area tersebut masih ada beberapa baju zirah dan senjata yang patah. Baju zirah itu terbuat dari emas yang berkualitas bagus dan kilauannya tak lekang oleh waktu. Tetapi para ahli yang datang ke sini tidak akan tertarik dengan barang-barang tersebut. 

Ye Chen berbalik dan menoleh untuk melihat pintu masuk yang sudah tertutup. Semua orang yang telah masuk ke dalam kerajaan giok bawah tanah dilarang meninggalkan tempat itu selama setengah bulan. Jalan keluar baru akan dibuka setelah setengah bulan berlalu. 

Sebentar lagi Qiu Ying dan para pengikutnya akan sampai di dunia bawah tanah, tetapi Ye Chen masih belum bergerak dari tempatnya karena tidak tahu harus ke arah mana. Kalau sembarangan memilih jalan, ia pasti akan bertemu dengan bahaya. 

Ye Chen mendongak saat mendengar lolongan yang nyaring seakan sedang mendekatinya. Ia kemudian melihat ada banyak sekali Chimei yang terlihat seperti belalang sedang berterbangan di angkasa. Sekumpulan chimei lalu mendekat dan mengepung Ye Chen. Terkadang mereka bergerombol membentuk sebuah wajah aneh seperti sedang menghisap sesuatu dengan rakusnya. 

Kepungan mereka membuat Ye Chen merasa kalau energi Xuan Qi yang ada di sekitarnya tersedot habis. 

Daya perang Chimei setara dengan siluman tingkat tiga atau empat, tetapi jumlah mereka terlalu banyak, bahkan hampir mencapai jutaan. Seorang ahli tingkat sepuluh pun pasti akan mati dengan sangat tragis jika dikepung oleh Chimei sebanyak ini. 

Hal ini membuat Ye Chen tiba-tiba mengerti penyebab kematian dari beberapa mayat yang ia lihat sebelumnya. 

Jika bertemu dengan gerombolan manusia atau siluman, Chimei akan menjauh dan mengikuti gerombolan itu dari belakang hingga ada seseorang yang lepas dari gerombolan. Setelah itu mereka akan segera mengepungnya. 

Saat ini Ye Chen sedang terluka dan hanya seorang diri. Pemuda itu adalah mangsa yang paling tepat untuk sekumpulan Chimei tersebut. 

Ye Chen berlari ke segala penjuru arah demi menghindari kepungan Chimei. Kalau tidak, ia pasti akan mati! 

Sayangnya, gerombolan Chimei itu mencium bau amis dari darah Ye Chen. Mereka pun langsung terpacu untuk mengejar Ye Chen. 

Gawat! 

Ekspresi wajah Ye Chen pun berubah. Jumlah Chimei itu terlalu banyak, kalau ia terkepung, maka Xuan Qi dan darah segarnya pasti akan terhisap habis dengan cepat, dan ia akan berubah menjadi mayat kering! 

Ye Chen lalu berlari dengan sekuat tenaga, tetapi Chimei yang ada di belakangnya justru semakin banyak. Ye Chen kemudian mendongak dan melihat Chimei yang ada di atasnya tampak terbang menurun untuk mengepungnya. 

Ye Chen sekarang benar-benar terkepung dan Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya tak berhenti menyebar keluar. Xuan Qi-nya seperti dihisap oleh seseorang. 

Ketika Ye Chen sudah merasa putus asa, A Li lalu mengeluarkan pikiran rohnya dan membuat sekumpulan chimei tersebut ketakutan dan membubarkan diri. Mereka kemudian terbang menjauh dan hanya berani melihat Ye Chen dari kejauhan. 

Pikiran roh hewan spiritual yang lain hanya dapat menakuti Chimei, tetapi ada suatu aroma unik dari pikiran roh A Li yang membuatnya berbeda dengan pikiran roh biasanya.

Ternyata Chimei juga takut pada roh! 

Qiu Ying dan lainnya sudah akan masuk ke sana dan Ye Chen segera mengeluarkan aroma rohnya untuk melindungi dirinya dan A Li, serta menghalangi Chimei itu untuk mendekat. Aroma roh Ye Chen lebih kental dari aroma roh A Li. Aroma roh Ye Chen berhasil membuat sekumpulan Chimei itu mengira kalau YeChen adalah seorang ahli jenius dan mereka akhirnya berpencar karena ketakutan. Sekarang, mereka tak berani mengejar Ye Chen lagi. 

Ye Chen kini tak takut lagi setelah sekumpulan Chimei tersebut tidak berdaya setelah pemuda itu menggunakan rohnya sebagai perisai. 

Ye Chen lalu melihat sebuah sungai yang mengalir ke dalam kegelapan yang jauh. 

Kedalaman sungai itu seperti menyimpan sebuah bahaya. Ye Chen kemudian melihat dengan menggunakan rohnya. Ternyata di dalam sungai tersebut ada sekumpulan Chimei tingkat tujuh dan delapan, bahkan ada beberapa yang tingkat sembilan. Chimei yang ada di dalam air itu tingkatnya lebih tinggi daripada yang barusan ia temui! 

Ye Chen memang tidak takut terhadap Chimei tersebut, tetapi kalau sampai Qiu Ying mengejarnya, maka ia akan semakin kerepotan. Akan tetapi Ye Chen yakin kalau langit pasti akan membantunya. Ia kemudian melompat ke dalam sungai itu. Aliran sungai yang deras itu dengan cepat membawanya dan A Li pergi. 

Beberapa saat kemudian, beberapa orang masuk ke dalam istana giok bawah tanah. Mereka adalah Qiu Ying dan rombongannya. 

"Bocah itu lari ke sungai!" Ujar seorang pengawal yang melihat Ye Chen masuk ke dalam sungai. 

"Kejar!" Suruh Qiu Ying lalu mereka pun melesat untuk mengejar Ye Chen. 

Namun, tiba-tiba Chimei yang tak terhitung jumlahnya melolong dan suara mereka begitu memekakkan telinga.

Serangan Chimei tersebut membuat ekspresi Liu Xun, Liu Kan dan yang lain berubah menjadi panik. 

"Makhluk menyebalkan!" Maki Qiu Ying yang merasa kesal dengan serangan Chimei tersebut. Ia lalu mengeluarkan tapak api dan membuat belasan Chimei itu menangis hingga meraung-raung karena terbakar oleh api Qiu Ying. 

Setelah mereka membunuh sebagian besar Chimei itu, akhirnya Chimei yang tersisa pun tak berani menyerang mereka. Sekumpulan Chimei tersebut berpencar dan melihat mereka dari kejauhan sembari sesekali melolong dengan suara yang keras. 

Liu Kan mengernyitkan dahinya saat melihat sekumpulan Chimei tersebut tak berani mendekat. Liu Kan kemudian bertanya, "Sekarang kita harus bagaimana?" 

"Ye Chen, bocah itu sedikit aneh. Ia terluka, seharusnya Chimei akan mengepungnya sampai mati, tetapi ia ternyata masih bisa melarikan diri. Mungkin Ye Chen memiliki cara khusus untuk menghindari Chimei. Kita tak boleh membiarkannya lari lagi. Kalau sampai membiarkannya lari, kita tak akan bisa hidup tenang nantinya!" Ujar Qiu Ying. Ia lalu kembali berkata dengan nada dingin. "Kejar dia!" 

Mereka mengejar Ya Chen hingga ke pinggir sungai. Di kerajaan giok bawah tanah ada banyak sekali bahaya yang tersembunyi. Karena itulah, tak satu pun dari mereka yang berani melompat ke dalam sungai itu. Mereka takut akan ada bahaya yang tersembunyi di dalam sungai tersebut. 

"Kita ikuti saja arah aliran sungai ini. Kalau bertemu bahaya, kita dapat mengikuti arus balik sungainya." Qiu Ying berkata setelah berpikir sejenak. 

Setelah mendengar perkataan Qiu Ying, semua orang baru sadar kalau ada cara seperti itu. Akan tetapi, tempat ini sangatlah luas, kalau sampai tersesat, mungkin mereka tidak akan bisa keluar dalam waktu beberapa bulan. Sedangkan mereka hanya membawa bekal makanan untuk dua bulan saja. Kalau mereka sampai tersesat saat mengikuti aliran sungai ini, mereka mungkin akan mati kelaparan. 

Di sisi lain, ada Ye Chen yang berenang mengikuti aliran sungai. Di dalam sungai itu ada udara dingin yang berhembus seakan-akan ada yang ingin keluar dari dalam sana. Hal ini membuat Ye Chen merasa merinding. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.