Langit Sembilan Bintang

Orang dari Sana?



Orang dari Sana?

0

Pipi A Li tampak memerah. Rubah itu kemudian menjulurkan lidahnya dan cakar kecilnya mengusap-usap wajahnya seolah sedang berkata, "Tidak tahu malu. Aku bukan mau merayumu!"

"A Li, beraninya kamu menertawakanku! Mau aku pukul pantatmu?" Tanya Ye Chen yang merasa kesal. Pemuda itu lalu mengangkat A Li dan memukul pantatnya.

A Li meronta-ronta hingga seluruh tubuhnya memerah. Dari sorot matanya dapat diketahui kalau rubah itu sedang merasa malu.

A Li yang terlihat menawan membuat jantung Ye Chen agak berdebar. Gawat! Aku benar-benar dibuat terpikat oleh rubah kecil ini. Batin Ye Chen.

"A Li, kamu dan singa betina itu sama-sama hewan spiritual tingkat sepuluh, tetapi kenapa singa betina itu bisa berbicara sedangkan kamu tidak bisa?" Ye Chen bertanya pada A Li. Bulu kuduk Ye Chen langsung berdiri kalau teringat tawaran singa betina itu sebelumnya.

Cakar gemuk A Li bergerak dan mengisyaratkan sesuatu dengan wajahnya yang menyiratkan sedikit rasa angkuh.

"Apakah kamu bilang, ia adalah hewan spiritual tingkat rendah dan kamu adalah hewan spiritual tingkat tinggi?" Tanya Ye Chen. Ia tidak mengerti kenapa yang tidak bisa bicara malah hewan spiritual tingkat tinggi?

A Li kemudian menjelaskan lagi dengan cakarnya. Sekarang Ye Chen akhirnya mengerti bahwa kemampuan bicara siluman dan hewan spiritual berkaitan dengan usia. Kultivasi siluman dan hewan spiritual perlu mencapai tingkat sepuluh dan mencapai usia tertentu untuk dapat bicara bahasa manusia. Usia A Li sekarang masih terlalu muda, berbeda dengan singa betina tadi yang sudah hidup selama hampir dua ratus tahun lebih dan sudah mencapai tingkat sepuluh. Setelah memahami maksud A Li, tiba-tiba Ye Chen kembali merasa terkejut. Ternyata tadi ia baru saja dirayu oleh seekor singa betina yang berusia dua ratus tahun lebih! Ye Chen merasa ingin muntah saat mengetahui hal ini!

"Apakah transformasi juga berkaitan dengan usia?" Ye Chen bertanya lagi pada A Li. Entah kenapa terselip sedikit rasa kecewa di dalam hati Ye Chen. Kalau A Li perlu menunggu hingga dua ratus tahun untuk dapat bertransformasi, maka Ye Chen tak akan dapat melihatnya di kehidupan ini. 

A Li lalu memandang Ye Chen dengan wajahnya yang kembali memerah. Akan tetapi rubah itu tidak menjawab pertanyaan Ye Chen dan justru berjalan ke samping Ye Chen, lalu berbaring dengan nyaman di atas paha pemuda itu. Wajah A Li terlihat manis.

Karena A Li tidak menjawab pertanyaannya, Ye Chen kemudidan berpikir. Tak peduli apakah A Li bisa bertransformasi atau tidak, dirinya akan tetap memperlakukan A Li dengan baik.

Setelah Ye Chen memerintahkan singa betina itu untuk berkultivasi, kini singa itu sedang berkultivasi dan sama sekali tidak bergerak. Hal itu karena Ye Chen hanya mengizinkannya bergerak dalam radius sepuluh langkah saja. Kalau sampai singa itu berani bergerak lebih jauh, maka sama saja dengan cari mati. Singa itu sudah sangat berterima kasih karena Ye Chen sudah mengizinkannya untuk berkultivasi, tetapi singa betina itu masih merasa sedikit khawatir kalau sewaktu-waktu Ye Chen bisa marah dan membunuhnya. Singa itu berpikir demikian karena biasanya para ahli tingkat raja siluman memiliki emosi yang tidak stabil. Kalau raja siluman tiba-tiba ingin membunuhnya dengan mengirimkan pikiran rohnya, maka singa itu pasti akan mati.

Singa betina itu hanya bisa berdoa dan berkultivasi dengan hati yang diliputi perasaan gelisah.

Sesungguhnya, Ye Chen sama sekali tidak memikirkan tentang keberadaan singa itu. Rohnya hanya melihat ke depan untuk memastikan bahwa singa betina itu tidak kabur. Setelah itu, Ye Chen pun kembali melanjutkan kultivasinya.

Beberapa waktu belakangan, perkembangan kultivasinya menjadi sangat cepat. Setelah ia berhasil mengkultivasi jurus penghancur gunung Kunlun hingga tahap menengah akhir, Ye Chen juga mulai bisa memahami jurus bela diri tingkat tujuh yang lain, yaitu jurus raja langit penghancur matahari. Jurus raja langit penghancur matahari adalah sebuah jurus bela diri elemen api. Kekuatannya berkali-kali lipat lebih kuat daripada jurus segel awan merah. Saat menggunakan jurus ini, akan terlihat sebuah cahaya terang bagaikan matahari yang ada di langit. Cahaya tersebut tampak sangat menyilaukan. Ye Chen beruntung karena pusat formasi pengumpul spirit cukup besar untuknya berlatih teknik bela diri ini.

Ye Chen berkali-kali melatih dan membenarkan jurus raja langit penghancur matahari hingga perlahan-perlahan ia dapat menguasai jurus tersebut. Menurutnya, jurus itu terlalu kuat dan dengan kekuatan Ye Chen saat ini, ia hanya bisa menguasai sebagian dari jurus tersebut. Entah kapan ia bisa menerobos ke tingkat sepuluh. Kalau Ye Chen bisa menerobos ke tingkat sepuluh, maka ia akan dapat mengeluarkan jurus raja langit penghancur matahari yang lebih kuat lagi.

Akan tetapi, jurus raja langit penghancur matahari memerlukan banyak Xuan Qi. Setelah Ye Chen mengeluarkan jurus ini, Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya terkuras habis. Meskipun ia menggunakan pisau terbang di dalam pikirannya, tetapi ia perlu waktu untuk dapat pulih kembali. Hal ini membuat jurus raja langit penghancur matahari hanya bisa digunakan dalam kondisi mendesak. Apabila jurus ini tidak mampu membunuh atau melukai musuh, maka orang yang menggunakan jurus ini akan kesulitan saat musuh berbalik menyerang karena Xuan Qi-nya mungkin belum pulih kembali.

Ye Chen harus menunggu hingga Xuan Qi-nya mencapai tingkat sepuluh, mungkin saat itu ia akan menjadi lebih kuat.

Kecepatan kultivasi di dalam formasi pengumpul spirit ini sangat menakjubkan. Satu hari di dalam sana sama dengan setengah bulan berada di luar, namun Ye Chen tetap tidak akan pergi untuk sementara waktu.

Benteng klan Ye

Setelah Ye Chen pergi, klan Ye menjalani rutinitas yang sama seperti sebelumnya. Di aula latihan ada beberapa pemuda yang sedang berkultivasi dan mereka terlihat sangat bersemangat.

Ye Zhantian dan yang lain berjalan melewati aula latihan sambil tersenyum karena merasa lega dan bahagia. Sekarang klan Ye sudah tidak sama dengan yang dulu lagi. Kini hati setiap anggota klan Ye dipenuhi oleh harapan. 

"Zhantian, Chen'er sudah pergi berapa lama?" Tanya Ye Cangxuan.

"Sudah enam belas hari." Jawab Ye Zhantian. Setelah Ye Chen pergi, Ye Zhantian setiap hari menghitung berapa lama putranya sudah meninggalkan benteng.

"Waktu berlalu dengan sangat cepat." Ujar Ye Cangxuan lalu memandang ke kejauhan. Meskipun ia merasa khawatir, tetapi dengan kekuatan Ye Chen, seharusnya pemuda itu tidak akan apa-apa.

Beberapa hari ini ada beberapa orang yang datang ke benteng klan Ye. Mereka semua ingin ke kerajaan giok bawah tanah. Ada beberapa orang yang memiliki hubungan baik dengan klan Ye dan beristirahat di klan Ye selama satu atau dua hari. Namun, ternyata adapula yang berniat jahat. Akan tetapi setelah melihat kekuatan klan Ye, mereka semua pergi meninggalkan benteng klan Ye. Sedangkan benteng klan Yan, klan Qin dan beberapa klan dengan kekuatan yang lemah harus bertarung melawan pendatang hingga mengalami rugi besar, bahkan terancam akan hancur.

Di dunia Dao yang kacau ini, kalau tidak memiliki kekuatan yang cukup, maka akan sulit untuk melindungi diri sendiri. Mendengar kabar dari beberapa klan yang lain membuat anggota klan Ye semakin berterima kasih pada Ye Chen. Kalau bukan berkat Ye Chen, mungkin benteng klan Ye akan bernasib sama dengan benteng klan Yan dan klan Qin.

Jiu Jiu!

Suara beberapa ekor burung yang terbang di angkasa terdengar. Di atas benteng klan Ye ada seekor burung elang besar yang terus terbang berputar-putar. Burung elang ini memiliki ukuran yang lebih besar beberapa kali lipat daripada badan manusia. Siluman harimau langit merah dan macan tutul guntur menjadi gelisah saat mendengar suara burung elang tersebut.

"Apa yang terjadi?"

"Serangan siluman?"

"Siapkan busur silang!"

Anggota yang berada di atas dinding benteng berbondong-bondong membidik elang besar yang ada di langit dengan menggunakan busur silang. Mereka sangat tangkas karena sudah berlatih dengan keras. Lebih dari tiga puluh busur silang mereka tembakkan ke arah elang itu. Karena pendapatan klan akhir-akhir ini meningkat, maka klan Ye sudah mulai merenovasi alat-alat pertahanan kota. Mereka juga sudah membeli lebih dari tiga puluh busur silang yang paling kuat. Sekali busur silang melepaskan anak panahnya, maka ahli tingkat sembilan pun tidak akan dapat menghindar.

Ye Zhantian dan Ye Cangxuan saling menatap setelah melihat elang besar itu. Akhirnya orang dari sana datang juga.

"Cepat simpan kembali busur kita! Tidak ada yang boleh menyerang!" Perintah Ye Zhantian dengan suara lantang hingga terdengar ke seluruh penjuru benteng.

"Baik, Ketua terdahulu!" Beberapa orang anggota klan segera menyimpan kembali busur silang tersebut setelah mendengar perintah Ye Zhantian. Mereka semuanya bertanya-tanya, mengapa beliau tidak membiarkan mereka menyerang siluman itu?

"Ye Meng, panggil Rou'er kemari." Ye Cangxuan berkata pada Ye Meng yang ada di sampingnya.

"Baik." Ye Meng dengan cepat lari ke tempat Ye Rou. Ye Rou dibesarkan oleh sepasang suami istri yang sudah berusia tua. Mereka sangat baik terhadap semua orang, tetapi mereka bukan seorang kultivator.

Ye Meng baru setengah jalan, tetapi Ye Rou sudah keluar dan bergegas pergi.

Saat itu, elang besar di atas benteng klan Ye pun terbang rendah dan perlahan-lahan mendarat.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.