Langit Sembilan Bintang

Pangeran Yin



Pangeran Yin

0

Terlihat dinding setinggi lima puluh hingga enam puluh kaki ditancapi dengan beberapa obor. Cahaya api dari obor itu menerangi tempat tersebut. Di mana-mana terlihat mata siluman serigala yang bersinar. Beberapa ahli di sana melihat ada manusia yang datang dari mulut gua. Wajah mereka berubah senang karena semakin banyak manusia yang datang, maka tekanan mereka akan semakin kecil. Tetapi ketika mereka melihat yang datang adalah pemuda berusia tujuh belas tahun, seketika ekspresi senang itu menghilang dan digantikan dengan raut wajah kekecewaan. Bagaimana mungkin seorang pemuda tujuh belas tahun berani masuk ke kerajaan giok bawah tanah?

Bulu di sekujur tubuh A Li berdiri saat melihat siluman-siluman itu. Rubah itu lalu mengeluarkan taringnya yang tajam sambil memandang para siluman tersebut.

Ye Chen bisa merasakan dendam A Li pada siluman tersebut. Ia kemudian mengelus punggung A Li untuk menenangkannya.

Beberapa ekor siluman serigala itu meraung marah saat melihat ada manusia yang datang. Mereka kemudian mengepung Ye Chen.

"Hei pemuda, cepatlah lari. Di sini bukan tempatmu." Ujar salah satu dari enam orang yang ada di sebelah kanan Ye Chen. Orang itu mengenakan jubah dengan sulaman yang mencolok. Orang tua itu menderita beberapa luka. Sedangkan kelima orang yang lebih muda lainnya sedang bertarung melawan para siluman serigala untuk melindungi orang tua itu. Di sekitar mereka tergeletak banyak mayat siluman serigala tingkat tujuh dan sembilan.

Ye Chen melihat ke arah orang tua yang sedang berjuang untuk tetap hidup. Meskipun sedang berjuang di antara hidup dan mati, tetapi orang itu masih mengingatkan Ye Chen untuk berhati-hati. Hal ini membuat Ye Chen menyukai orang tua tersebut.

Lalu, tiba-tiba lima ekor siluman serigala tingkat delapan menyerbu ke arah Ye Chen.

"Pangeran, pemuda itu pasti akan mati." Ucap salah satu di antara pria paruh baya yang ada di sana. Ia mengayunkan golok besi hitam panjangnya untuk membunuh seekor siluman serigala tingkat delapan.

 "Ai... ." Orang tua itu menghela napas.

Semua orang yang ada di sana mengira Ye Chen akan mati. Tetapi tiba-tiba mereka melihat Ye Chen bergumam rendah hingga api yang berasal pada obor di sekitar mereka bergoyang. Lalu sebuah Xuan Qi berwarna merah keluar dari tubuh Ye Chen. Pemuda itu menyerang siluman tersebut dengan jurus segel awan merah hingga lima ekor siluman itu terlempar. Serangan dari Ye Chen tersebut membuat seluruh tubuh siluman serigala itu hangus dan jatuh tergeletak di tanah.

Dalam sekali serangan dapat melemparkan lima ekor siluman serigala?!

Xuan Qi api yang sangat murni. Pemuda ini paling tidak sudah berada di tingkat sembilan puncak. Dan teknik bela diri yang ia pakai juga paling tidak adalah teknik tingkat enam. Batin orang tua itu tak percaya.

"Zhan Hu, pemuda dari klan mana itu? Kekuatannya sangat luar biasa!" Tanya orang tua itu dengan perasaan terkejut.

"Saya juga tidak tahu." Pengawal yang bernama Zhan Hu itu menggelengkan kepala sambil tertawa pahit. Ia sendiri juga merasa terkejut saat melihat seorang pemuda yang baru berusia tujuh belas tahun tetapi sudah memiliki kekuatan seorang ahli tingkat sembilan puncak. Selain itu, pemuda itu juga bisa mengeluarkan teknik bela diri tingkat enam. Apakah pemuda itu adalah seorang murid dari sebuah klan bangsawan? Tetapi di area Xiwu, hanya ada beberapa klan besar yang mengkultivasi Xuan Qi elemen api. Ia tak pernah mendengar ada seorang ahli tingkat sembilan puncak yang masih berusia tujuh belas tahun. Seharusnya, jika ada pemuda berbakat seperti ini, ia pasti sudah terkenal. Apa mungkin ia berasal dari Tiga Sekte Besar?

Karena A Li sangat membenci siluman-siluman tersebut, Ye Chen sengaja tidak memberi ampun siluman itu. Selangkah demi selangkah ia maju ke depan dan membunuh siluman-siluman tersebut. Satu per satu dari siluman itu terlempar ke udara. Ye Chen lalu melihat sekelilingnya dan menghadap orang tua yang tadi sudah berbaik hati mengingatkannya. Pakaian yang dikenakan orang tua itu terlihat mahal, ditambah ada lima orang ahli tingkat sembilan puncak yang melindunginya. Kelihatannya status orang itu tidak biasa. Kalau Ye Chen membantunya, itu sama saja dengan menjalin hubungan baik dengan orang tua tersebut.

Ye Chen kemudian mendekati orang tua itu sambil membunuh siluman-siluman yang menghadangnya.

Para ahli yang sedang bertarung melawan siluman serigala di sisi lainnya ikut menyaksikan aksi Ye Chen. Mereka merasa sedikit menyesal karena tidak mengingatkan Ye Chen tadi. Kalau saja tadi mereka mengingatkan pemuda itu, maka akan bertambah satu bantuan besar untuk mereka. Kekuatan Ye Chen membuat mereka takjub. Apabila seorang pemuda berumur tujuh belas tahun bisa memiliki kekuatan seperti ini, maka sama saja dengan memiliki bakat jenius!

Lalu, tiba-tiba seekor siluman serigala tingkat sembilan yang bertubuh kuat menyerbu Ye Chen. Hal tersebut membuat A Li dengan segera menggunakan teknik ilusinya untuk membantu Ye Chen memukul kepala belakang siluman itu. Kemudian cairan otak dari siluman itu menyemprot keluar dalam sekejap.

Tindakan Ye Chen barusan membuat beberapa pengawal milik orang tua itu terbelalak kaget. Itu adalah siluman tingkat sembilan! Mereka tak menyangka bahwa siluman tingkat sembilan itu akan dikalahkan hanya dengan satu tapak ringan dari Ye Chen. Apa mungkin pemuda ini sudah mencapai tingkat sepuluh? Hal ini benar-benar di luar dugaan mereka. Pemuda berusia tujuh belas tahun itu sudah mencapai tingkat sepuluh. Bakat seperti ini cukup untuk menandingi kaisar Ming Wu!

Ye Chen terus membunuh siluman-siluman tersebut dan mengurangi tekanan yang dihadapi oleh kelima orang pengawal tersebut.

Pandangan orang tua itu kemudian tertuju pada Ye Chen. Ia memperhatikan Ye Chen dengan detail, seperti saat pemuda itu sedang berjalan ke sana sambil membunuh begitu banyak siluman serigala. Tak ada setitik bekas darah di baju pemuda itu. Bahkan wajahnya tidak memerah dan napasnya juga tidak terengah-engah. Hal itu membuat orang tua itu merasa sangat takjub hingga sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Pemuda di hadapannya mungkin sudah memiliki kekuatan tingkat sepuluh awal.

"Terima kasih banyak atas bantuanmu, Anak muda. Aku Yin Mengtian. Siapa namamu?" Ujar Yin Mengtian yang merasa berterima kasih pada Ye Chen.

"Anda terlalu sungkan. Nama saya Ye Chen." Ye Chen menjawab sambil tersenyum. Ia kemudian melihat gantungan giok yang ada di pinggang Yin Mengtian. Di batu giok itu terukir seekor harimau. Batu gioknya sangat murni, pasti tidak sembarang orang dapat memakainya. Ye Chen kurang mengerti tentang negara Xiwu, jadi ia tak bisa menebak siapa orang tua ini. Tetapi yang ia tahu, orang tua ini memiliki kekuatan tingkat sembilan puncak dan kultivasi Xuan Qi-nya lebih dalam daripada para pengawalnya. Di negara Xiwu, hanya sedikit orang yang telah mencapai tingkat sepuluh. Karena itulah, tingkat sembilan puncak sudah cukup untuk mendominasi sebuah partai.

Ye Chen? Yin Mengtian berusaha mengingat nama itu, tetapi ia tidak pernah mendengar ada klan bangsawan yang bermarga Ye. Apa mungkin Ye Chen berasal dari Tiga Sekte Besar? Hal ini membuat Yin Mengtian merasa sedikit bingung. Kalau ada bakat seperti ini di dalam Tiga Sekte Besar, maka mungkin kehancuran negara Xiwu sudah dekat.

"Anak muda, kamu berasal dari sekte mana?" Tanya Yin Mengtian dengan hati-hati, karena kurang pantas untuk menanyakan asal usul seseorang.

Pertanyaan tersebut membuat Ye Chen memandang Yin Mengtian. Pemuda itu sedang memikirkan maksud dari pertanyaan Yin Mengtian barusan, karena dirinya tidak berasal dari Tiga Sekte Besar.

Melihat Ye Chen yang menatap curiga padanya, Yin Mengtian bergegas melanjutkan lagi. "Anak muda, tidak apa-apa kalau kamu tidak bersedia menjawabnya. Aku hanya asal bertanya tanpa ada maksud apapun."

Ye Chen berpikir sejenak. Klan Ye berada di dalam benteng delapan belas awan, seharusnya tempat yang terpencil seperti itu tidak mungkin pernah berhubungan dengan orang tua ini. Hal tersebut membuat Ye Chen merasa tak masalah untuk memberitahukan tentang asal usulnya. Pemuda itu kemudian berkata, "Saya dari benteng klan Ye di distrik Donglin."

"Benteng klan Ye? Benteng klan Ye yang mana?" Tak hanya Yin Mengtian, beberapa pengawalnya juga ikut bertanya-tanya.

"Benteng klan Ye yang tergabung di dalam benteng delapan belas awan." Ujar Ye Chen yang sedang berusaha menjelaskan sambil tertawa pahit. Mereka bahkan tidak pernah mendengar tentang benteng klan Ye, batin Ye Chen.

Yin Mengtian baru saja ingat kalau memang ada sebuah kekuasaan di dalam distrik Donglin yang bernama benteng delapan belas awan. Tetapi itu hanyalah kekuasaan yang sangat kecil. Ia hanya pernah mendengarnya dari bawahannya. Mengenai benteng klan Ye, ia pernah mendengar kalau ada seorang pemuda dari benteng tersebut yang dipilih oleh guru besar Li. Jangan-jangan pemuda itu adalah pemuda yang kini ada di hadapannya sekarang?

Ye Chen membunuh banyak siluman serigala sambil mengobrol dengan Yin Mengtian dan pengawalnya. Dari situlah ia baru mengetahui status mereka. Yin Mengtian adalah pangeran di distrik Yinbei. Ia juga merupakan penguasa prajurit di sana. Di distrik Yinbei, statusnya sama dengan raja Donglin. Distrik Yinbei dan distrik Donglin memiliki jarak yang sangat jauh. Perlu waktu sekitar sepuluh hari untuk menempuh jarak tersebut dengan menunggangi kuda.

"Anak muda, kamu pantas membantu negara dan membanggakan leluhurmu dengan kekuatan yang kamu miliki." Kata Yin Mengtian yang memuji Ye Chen. Rasa khawatirnya akhirnya dapat menghilang setelah tahu kalau Ye Chen bukan berasal dari Tiga Sekte Besar.

Ye Chen hanya tersenyum setelah mendengar ucapan Yin Mengtian barusan. Membantu negara dan membanggakan leluhur? Pikiran kuno apa ini? Atas dasar apa Ye Chen harus membantu kaisar Mingwu untuk menaklukkan dunia? Lagipula kaisar Mingwu juga bukanlah penguasa dari dinasti Ming. Ye Chen menganggap pemikiran Yin Mengtian sangatlah kuno. Tetapi, setidaknya orang tua itu tidak bersikap menyebalkan seperti orang-orang yang berasal dari kediaman raja Donglin.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.