Langit Sembilan Bintang

Kerja Sama



Kerja Sama

0

Ye Chen menggerakkan pisau terbang di dalam pikirannya, lalu dengan cepat menggunakan Xuan Qi yang keluar dari pisau tersebut untuk melancarkan tiga macam jurus berbeda untuk digunakan dalam waktu yang bersamaan.

Setelah itu, sebuah cahaya samar berwarna keemasan tiba-tiba muncul dari tubuh Ye Chen.

"Kita masih belum tahu siapa yang akan mati!" Batin Ye Chen dengan tatapan terfokus pada Ye Moyang.

"Memang kenapa kalau kamu sudah menguasai jurus badan guntur utama? Apa kamu kira seorang di tingkat enam sepertimu dapat mengalahkan aku yang berada di puncak tingkat tujuh? Hari ini aku akan membuatmu mengerti perbedaan tingkat enam dan tingkat tujuh itu sangat besar!" Ujar Ye Moyang lalu tertawa dingin. Ia kemudian mengarahkan cakarnya ke dada Ye Chen, dan energi racun Yin keluar dari telapak tangannya.

Satu cakaran saja bisa membuat Ye Chen sekarat, bahkan mati!

Tetua keenam Yun tiba-tiba merasa ada sesuatu yang aneh karena Ye Moyang bukannya menangkap Ye Chen, tapi ingin membunuhnya! Tetapi ia sudah tidak sempat untuk menghalangi Ye Moyang. Ye Chen sudah pasti sekarat akibat serangan dari cakar Ye Moyang. Hal itu membuat tetua keenam Yun memaki. "Sialan!"

Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu juga merasa bahwa Ye Chen akan segera kehilangan nyawanya!

Ketika Ye Moyang merasa dirinya sudah menang, Ye Chen tiba-tiba mengangkat kepalanya lalu tersenyum licik.

Hal itu membuat Ye Moyang terkejut. Jangan-jangan anak ini merencanakan sesuatu, tetapi ia sudah tidak dapat menarik serangannya lagi.

Setelah itu, Ye Moyang tiba-tiba melihat kilatan cahaya di bola mata rubah putih yang berada di atas bahu Ye Chen. Hal itu membuatnya linglung karena Ye Chen tiba-tiba menghilang dan hanya menyisakan dirinya tanpa ada siapapun di sekitarnya. Sebenarnya apa yang terjadi?!

Pada saat Ye Moyang linglung, Ye Chen mengambil kesempatan tersebut untuk menghindari cakaran Ye Moyang dan mengeluarkan jurus guntur penghancur untuk menyerang balik dada kiri Ye Moyang.

"Puh!" Serangan itu membuat Ye Moyang terlempar jauh dan menyemburkan darah dari mulutnya.

Serangan Ye Chen mengenai posisi jantung yang paling lemah dan tenaga dalamnya tepat menembus tubuh Ye Moyang. Serangan tersebut langsung menyerang jantung Ye Moyang. Kekuatan Ye Chen saat ini dapat menyamai ahli tingkat tujuh pertengahan. Ia bahkan dapat membunuh siluman serigala dengan satu pukulan di kepalanya.

Orang yang telah mencapai tingkat tujuh dapat mengakumulasi energi di dalam tubuhnya. Meskipun serangan Ye Chen tidak sampai membuatnya mati, tetapi serangan itu pasti membuat meridiannya rusak, dan tidak dapat berkultivasi lagi. Dan Ye Moyang tidak seberuntung Ye Chen, karena klan mana yang mau menghabiskan ribuan pil pengumpul energi untuk menolongnya?

Ye Moyang terlempar beberapa puluh kaki, lalu terjatuh dengan keras, dan ia tidak dapat berdiri. Ia hanya mampu meronta kesakitan hingga benar-benar tidak sadarkan diri.

Yang terlempar malah Ye Moyang!

Mana mungkin ini terjadi!

Hal itu membuat beberapa orang klan Yun tertegun karena tidak percaya. Tetua keenam Yun bahkan terbelalak setelah menyaksikan kejadian barusan. Sebenarnya apa yang baru saja terjadi? Ye Chen hanya seorang bocah yang berkekuatan Xuan Qi tingkat enam, kenapa seorang tingkat tujuh seperti Ye Moyang bisa kalah dari Ye Chen?

Benar-benar sulit untuk dipercaya!

Tetua keenam Yun adalah orang lama. Ia tahu betul ada perbedaan besar antara tingkat enam dan tingkat tujuh, tetapi ternyata justru Ye Moyang yang dikalahkan oleh Ye Chen. Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Ye Chen. Ia tadi melihat ada sebuah sinar emas muncul di tubuh Ye Chen. Ia tahu itu adalah jurus badan guntur utama klan Ye! Apa benar jurus tersebut memiliki kekuatan yang luar biasa, bahkan sampai bisa membunuh lawan dengan tingkat Xuan Qi yang lebih tinggi?

"Bocah ini sangat cerdik. Hati-hati semuanya! Ia juga menguasai jurus badan guntur utama Ye Zhantian, ayo tangkap dia!" Ujar tetua keenam Yun yang mengajak beberapa orang yang lain untuk menangkap Ye Chen.

Melihat keempat orang itu menyerbunya, A Li berteriak panik lalu menyemburkan kabut putih dan area seluas puluhan kaki itu diselimuti kabut putih dalam sekejap.

"Aku tidak bisa melihat!"

"Aku tidak bisa melihat, ini adalah teknik siluman!"

Beberapa anggota klan Yun itu menjadi buta karena teknik ilusi yang digunakan oleh A Li. Setelah itu Ye Chen membuka matanya dan menggunakan rohnya untuk fokus pada beberapa orang tersebut. Seulas senyum dingin terukir di wajah pemuda itu. Ia kemudian berkata dalam hati. "Karena kalian sudah datang ke klan Ye, tidak usah kembali sekalian!"

Ye Chen menyerang salah satu lawan yang bertingkat enam dengan sebuah tapak guntur penghancur di belakang kepalanya.

Tetapi respon lawannya cukup cepat. Orang tersebut merasakan angin yang bergerak di belakangnya, lalu berbalik badan dan bersiap untuk melawan. Namun terlambat karena tapak Ye Chen berhasil mengenai samping wajahnya dan membuatnya terlempar keluar. Sebuah tapak telah mengenai kepalanya, bagaimana mungkin masih bisa bertahan?

Satu lagi lawan sudah beres!

Sekarang tatapan Ye Chen tertuju pada sisa tiga orang lainnya. Tatapan Ye Chen sekarang bagaikan besi, begitu dingin dan kaku.

Dendam antara klan Yun dan klan Ye sudah sangat mendalam, tentu saja Ye Chen tidak akan berbelas kasih. Ia kemudian melompat tajam dan menyerang satu lagi lawannya yang bertingkat enam.

"Klan Ye, setan! Kalau kamu berani, perlihatkan dirimu! Jangan bersembunyi seperti pengecut!" Maki tetua keenam Yun yang tidak dapat melihat sekitarnya. Ia semakin marah ketika dua orang anggotanya mati. Ia kemudian menapak ke udara dan sebuah suara keras terdengar. Serangan itu mengenai batu yang berjarak sepuluh kaki dari Ye Chen, batu itu pecah dan terlempar.

Tetua keenam Yun bisa menerka posisi Ye Chen hanya dengan mengandalkan pendengarannya karena kabut itu terlalu tebal, sehingga ia tidak dapat menemukan posisi Ye Chen.

Aku memang bukan pahlawan, lalu kenapa kalau aku bersembunyi? Kalian juga mengepungku. Ye Chen melambaikan tangan kanannya, lalu muncul biji guntur di telapak tangannya. Ini sudah di luar pegunungan Lianyun, seharusnya tidak masalah kalau menggunakan biji guntur ini sekarang.

Tetua keenam Yun melangkah perlahan, dan setelah berjalan agak jauh, ia tiba-tiba mendengar suara dari samping. Hal itu membuatnya bersiap menyerang sambil berkata, "Siapa?"

Ternyata itu adalah anggota klannya sendiri. "Ini aku!"

Setelah itu, dua orang itu berjalan berdampingan sembari terus menajamkan indera pendengaran masing-masing.

"Entah dari mana bocah itu bisa mendapatkan siluman yang mampu menyemburkan kabut tebal. Kabutnya terlalu tebal, jadi perhatikan suara-suara di sekitarmu!" Ujar tetua keenam Yun. Di dunia ini terdapat siluman yang tak terhitung jumlahnya, dan jarang ada yang dapat menjinakkan siluman. Tetapi siluman milki Ye Chen dapat menyemburkan kabut, itu membuatnya yakin kalau siluman itu bukanlah siluman tingkat rendah.

Tepat pada saat tetua keenam Yun berbicara dengan anggota di sebelahnya, Ye Chen melemparkan biji guntur.

Tetua keenam Yun merasa ada sebuah benda yang mendekatinya. Benda itu warnanya hitam seperti batu. Ia kemudian tertawa dingin lalu berkata, "Cuma anak kecil yang melempar batu untuk menyerang!" Tetua itu kemudian mengeluarkan tapaknya, dan serangannya menembus udara, lalu mengenai biji guntur tersebut.

Hal itu menimbulkan suara yang luar biasa keras, lalu muncul lidah api yang menyerang tetua keenam Yun. Ia dengan cepat menggunakan perisai pelindung Gang Qi, tapi terlambat. "Peng!" Sekujur tubuhnya kini terluka parah, dan terlempar jauh.

Anggota di sebelahnya yang bertingkat tujuh juga terkena imbas dari ledakan biji guntur. Ia tak dapat mengeluarkan energi pelindung tubuh seperti tetua keenam. Hal itu membuatnya bernasib naas karena terlempar sejauh dua puluh kaki, lalu tersungkur dan tubuhnya tak dapat berdiri lagi.

Sementara itu, tetua keenam Yun merangkak dan berusaha untuk berdiri sembari memegangi dadanya. Saat ini ia baru sadar bahwa yang dilempar Ye Chen tadi bukanlah batu, melainkan sebuah senjata rahasia yang sangat kuat. Kekuatannya bahkan sama dengan serangan ahli tingkat sembilan. Ia beruntung jaraknya cukup jauh dari senjata rahasia tersebut, kalau tidak, sekarang ia mungkin sudah menjadi mayat!

Saat ini sakit di dadanya benar-benar tak tertahankan, dan ia bahkan tidak dapat menggunakan Xuan Qi-nya. Setelah berusaha dengan sekuat tenaga, secercah Xuan Qi mulai terbang keluar.

"Mau pergi, tidak semudah itu!" Kata Ye Chen lalu mengejarnya. Ia telah menggunakan satu biji guntur, dan Ye Chen tidak ingin menggunakannya lagi untuk kedua kalinya. Tetua itu sudah terkena biji guntur, dan seharusnya itu sudah menjadi serangan terakhir.

Jurus badan guntur utama!

Sekarang adalah saatnya untuk menggunakan jurus badan guntur utama yang masih tersisa. Setelah itu, cahaya keemasan kembali muncul di tubuh Ye Chen. Ia lalu menyerang tetua keenam Yun dari belakang dengan menggunakan tinju guntur.

Ia tidak akan membiarkan tetua ini lari. Kalau sampai ia lari, seluruh klan Yun akan mengetahui tentang kekuatannya dan juga biji guntur yang ia ciptakan!

Tetua keenam Yun mencoba berlari beberapa langkah, tetapi ia merasa pemandangan di depannya menghitam, dan ia mulai putus asa. Apakah ini artinya nyawanya akan habis di tangan seorang bocah dari klan Ye? Tetua keenam Yun lalu merasakan sebuah hembusan angin di belakangnya, ia kemudian berbalik dan menyerang Ye Chen dengan Xuan Qi terakhirnya.

Tapak langit!

Peng! Suara ledakan kembali terdengar. Ye Chen menggunakan seluruh Xuan Qi-nya untuk melawan tetua keenam Yun hingga terdorong mundur beberapa langkah sehingga darah dalam tubuhnya bergejolak. Sementara itu, tetua keenam Yun nyaris muntah darah akibat mengalami luka internal, dan meridian di tangan kanannya juga nyaris terputus. Memang benar, ahli tingkat delapan yang mencapai dunia Gang Qi ini sangat kuat, karena meskipun sudah terluka seperti ini, tetua keenam Yun masih dapat mengeluarkan kekuatan yang menakutkan. Hari ini, Ye Chen mendapat pengalaman dari melawan ahli tingkat delapan yang sudah mencapai dunia Gang Qi.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.