Langit Sembilan Bintang

Memperbaiki Jurus Bela Diri



Memperbaiki Jurus Bela Diri

0

"Saudara sekalian, bukannya aku takut mati, tetapi klan kita telah berdiri selama ribuan tahun, dan telah mengalami berbagai perubahan. Waktu itu kita pernah berjaya, tapi sekarang klan Yun dapat menginjak-injak kepala kita. Hari ini mereka merampas tambang kita, artinya mereka ingin menghancurkan klan kita. Apa kita dapat menerimanya? Tentu saja tidak! Tapi hari ini kita harus menahannya. Percayalah padaku, tunggulah sampai pertandingan kungfu benteng delapan belas awan berakhir. Setelah itu klan Ye akan bertarung mati-matian untuk melawan klan Yun!" Ujar Ye Zhantian dengan suara gemetar dan berlinang air mata.

 "Aku setuju dengan Zhantian," kata Ye Cangxuan. "Tunggu sampai pertandingan berakhir lalu kita akan bertarung sampai titik darah penghabisan!"

Beberapa anggota memilih untuk menyetujui perkataan ketua dan ketua terdahulu, meskipun mereka agak kecewa karena harus menunggu beberapa hari lagi.

Setelah itu Ye Chen segera mengambil obat untuk menghentikan pendarahan dan memberikannya pada beberapa anggota klan.

Anggota yang berlutut di dalam ruangan itu tidak bersedia untuk meninggalkan ruangan. Sementara itu, di luar ruangan juga telah dipenuhi oleh anggota yang lain.

Ye Meng dan yang lainnya telah menyampaikan perkataan Ye Zhantian dan Ye Cangxuan. Seluruh anggota klan Ye merasa geram saat tahu bahwa tambang mereka dirampas oleh klan Yun. Tambang di belakang gunung klan Ye adalah usaha yang diwariskan secara turun temurun. 

Hal itu membuat Ye Chen merasa sangat bersalah. Kalau bukan karena dirinya yang membunuh tetua keenam Yun, maka Yun Yixuan tidak akan datang kemari dan merebut tambang klan Ye. Bagi klan Ye, tambang di belakang gunung itu bukan hanya sekedar tambang. Tambang itu begitu berharga bagi mereka.

Setelah beberapa saat, para anggota akhirnya bersedia meninggalkan ruangan tersebut.

"Chen'er, kemarilah." Kata Ye Zhantian sembari melambaikan tangan. Ye Zhantian terlihat sangat lelah, dan Ye Chen menjadi sangat sedih saat melihat sang ayah.

Ye Cangxuan dan yang lain melihat Ye Chen mendekat.

Ye Chen menunduk dan berkata, "Aku bersalah, Ayah."

"Apa salahmu?" Tanya Ye Zhantian sembari mengelus kepala anaknya.

"Aku yang membunuh orang-orang itu." Kata Ye Chen berterus terang.

Walaupun Ye Zhantian, Ye Cangxuan dan yang lain sudah menduga hal ini, tetapi mereka masih tidak percaya. Ye Chen baru mencapai puncak tingkat lima, sedangkan tetua keenam Yun adalah seorang ahli tingkat delapan. Selain itu, tiga orang yang lain merupakan seorang tingkat tujuh dan dua orang tingkat enam. Jadi bagaimana mungkin Ye Chen dapat membunuh begitu banyak ahli? Karena itulah, mereka merasa takjub setelah mendengar pengakuan Ye Chen barusan.

"Tetua keenam Yun adalah seorang ahli tingkat delapan. Bagaimana mungkin kamu bisa mengalahkannya?" Tanya Ye Zhantian yang merasa tidak tenang.

"Aku mengandalkan keberuntungan dan menggunakan biji guntur, Ayah." Jawab Ye Chen.

"Aku tak menyangka bahwa Yun Yixuan akan datang kemari." Imbuhnya.

Walaupun kekuatan biji guntur itu sangat besar dan hampir setara dengan kekuatan serangan ahli tingkat sembilan, tetapi seharusnya kekuatannya tidak begitu berpengaruh bagi seorang tingkat delapan dan sembilan karena mereka tidak akan tinggal diam. Kecepatan ahli tingkat delapan seharusnya sangat tinggi. Apa mungkin waktu itu tetua keenam Yun tidak menyadari serangan dari biji guntur itu?

 "Chen'er, jadi kamu sadar akan kesalahanmu?" Tanya Ye Zhantian pada Ye Chen. Sama sekali tidak ada rasa marah ketika ia bertanya.

"Seharusnya aku tidak membunuh tetua itu." Ujar Ye Chen dengan kepala menunduk.

"Tetua keenam Yun pantas dibunuh. Kematiannya membuat kekuatan klan Yun berkurang. Tindakanmu tidak salah, justru menguntungkan bagi kita." Ye Zhantian berkata sambil menggelengkan kepala.

"Tapi tambang kita malah direbut oleh klan Yun." Ucap Ye Chen yang masih merasa bersalah.

"Apa kamu kira dengan membiarkan tetua itu hidup, klan Yun tidak akan merebut tambang kita? Mereka sudah lama mengincar tambang kita, cepat atau lambat pasti akan direbut juga." Ye Zhantian enggan menyalahkan putranya karena tahu betul bahwa pemuda itu merasa sangat bersalah. "Kesalahanmu adalah tidak mematuhi peraturan klan kita karena sudah diam-diam keluar benteng pada malam hari. Beruntung kamu dapat pulang dengan selamat, tetapi bagaimana kalau kamu bertemu lawan dengan yang lebih kuat? Lain kali jangan mengambil resiko seperti itu lagi!"

"Aku paham, Ayah." Ye Chen menganggukkan kepalanya. Ia tak menyangka bahwa ayahnya tidak menyalahkannya yang telah membunuh tetua klan Yun. Sikap sang ayah membuat Ye Chen merasakan kehangatan seorang ayah. Kalau ayahnya sampai tahu ia masuk ke gunung Lianyun, mungkin ayahnya tidak akan setenang ini. Ayahnya mungkin akan lebih marah lagi, karena itulah ia memilih untuk tidak menceritakan masalah A Li pada sang ayah.

Ye Zhantian tak menyangka bahwa Ye Chen dapat mengalahkan tetua keenam Yun. Hal itu rupanya membuatnya merasa tidak terlalu khawatir lagi mengenai tingkat kultivasi Ye Chen.

"Aku tidak hanya bertemu dengan tetua keenam Yun, tapi juga bertemu dengan Ye Moyang, Ayah." Setelah berpikir sejenak, Ye Chen akhirnya memutuskan untuk menceritakan hal ini.

"Ye Moyang?" Sekalinya Ye Chen mengungkit soal Ye Moyang si pengkhianat itu, Ye Cangxuan dan yang lain langsung terlihat penuh kebencian. "Di mana ia sekarang?" Mereka paling tidak dapat menahan perasaan benci pada seorang pengkhianat klan.

"Ye Moyang sudah aku bunuh." Jawab Ye Chen.

"Bagus, Nak. Kamu telah membersihkan nama klan Ye!" Kata Ye Zhantian dan yang lainnya. Mereka sangat bergembira. "Ye Moyang pantas mati!"

"Aku menemukan kitab ini dari tubuh Ye Moyang." Ujar Ye Chen seraya memberikan kitab cakar guntur Yin kepada ayahnya.

"Cakar guntur Yin?" Wajah Ye Zhantian berubah dan suaranya terdengar serius. "Apa kamu mempelajari jurus ini?"

"Aku membacanya sekilas." Jawab Ye Chen dengan kepala tertunduk.

"Kakak pertama jangan khawatir. Chen'er baru kemarin malam mendapatkan kitab ini, walaupun ia mempelajarinya, ia mungkin hanya mempelajari bagian awalnya saja." Ujar Ye Zhanlong yang berusaha menenangkan Ye Zhantian.

Perkataan tersebut rupanya mampu menenangkan Ye Zhantian. "Aku panik karena mengkultivasi jurus ini dapat menyebabkan seseorang menjadi temperamental. Jurus ini benar-benar tidak baik untuk dipelajari. Apa kamu mengerti?" Ye Zhantian sangat mengkhawatirkan Ye Chen karena putranya adalah orang paling berbakat yang pernah ada di dalam ratusan tahun sejarah klan Ye. Ia khawatir Ye Chen akan memilih jalan yang salah.

Ye Chen ingin mengatakan bahwa dirinya sudah merubah jurus cakar guntur yin agar setelah mengkultivasi jurus tersebut, seseorang tidak akan dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh. Akan tetapi ia ragu untuk mengatakannya karena Ye Chen sangat menghormati sang ayah yang merupakan ketua klan.

"Hancurkan saja kitab itu!" Ujar Ye Zhantian yang hendak merobek kitab tersebut.

"Tunggu dulu, Ayah." Sanggah Ye Chen. Kitab tersebut terlalu sayang untuk dibuang.

"Kenapa?" Tanya Ye Zhantian.

 "Aku sudah melihat sekilas teknik kultivasi jurus ini." Ye Chen berhenti sejenak untuk memastikan bahwa ayahnya tidak marah. Ia lalu melanjutkan kalimatnya. "Ada kesalahan dalam teknik kultivasi jurus ini. Jurus ini memutar balikan titik tangan matahari, dan jika terus seperti itu maka akan mengakibatkan kultivatornya menjadi temperamental dan dipenuhi dengan keinginan untuk membunuh. Tetapi aku sudah memperbaiki teknik kultivasi jurus ini agar kultivator tidak dipenuhi dengan keinginan membunuh setelah menguasai jurus ini."

Penjelasan Ye Chen membuat Ye Cangxuan, Ye Zhantian dan beberapa orang lain di ruangan itu saling memandang. Kalau memang benar apa yang Ye Chen katakan, maka jurus ini dapat dipertahankan. Tapi bagaimana mungkin Ye Chen dapat memperbaiki sebuah jurus bela diri? Karena selama beratus-ratus tahun, hanya ahli tingkat sembilan ke atas yang dapat memperbaiki jurus!

Kalau pemuda lain yang mengaku telah memperbaiki sebuah jurus, mereka pasti tidak akan percaya. Mereka pasti akan menganggap pemuda itu sedang bermimpi di siang bolong, tetapi berbeda apabila Ye Chen yang mengatakannya. Mereka mengira Ye Chen mungkin mendapatkan petunjuk dari leluhur klan Ye.

Ye Zhantian kemudian membaca sekilas kitab itu. Ia memang menemukan ada beberapa perbaikan di dalamnya, dan itu adalah tulisan tangan Ye Chen.

"Ayah dan paman-pamanmu akan kembali untuk menelitinya terlebih dahulu. Sebelum kami mengambil keputusan apapun, kamu tidak boleh berkultivasi jurus ini. Apa kamu mengerti?" Ujar Ye Zhantian pada anaknya.

"Aku mengerti, Ayah." Ye Chen sebenarnya ingin mengatakan bahwa dirinya sudah berhasil mengkultvasi jurus tersebut, bahkan telah memodifikasinya menjadi jurus cakar guntur angin. Tetapi setelah ia pikirkan lagi, kalau ia berterus terang dan mengatakan bahwa ia dapat menguasai sebuah jurus tingkat tiga hanya dalam waktu semalam, itu akan sangat mengejutkan bagi sang ayah dan paman-pamannya. Akhirnya Ye Chen memutuskan untuk menelan kembali kata-katanya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.