Langit Sembilan Bintang

Prajurit Pedang dalam Legenda



Prajurit Pedang dalam Legenda

0

Pintu gerbang benteng klan Ye masih tetap tertutup rapat seperti beberapa hari sebelumnya. Keesokan harinya, barulah para penambang utusan klan Yun mulai bekerja di tambang belakang gunung klan Ye. Suara kegiatan penambangan terdengar menggema di seluruh gunung seperti sedang memprovokasi klan Ye.

Suara itu benar-benar hinaan Bagi klan Ye!

Sekarang seluruh klan Ye sedang dipenuhi dengan rasa dendam dan kebencian, karena itulah mereka semakin giat berkultivasi dan meningkatkan pertahanan benteng. Kini suasana perang menjadi semakin terasa.

Ye Chen pun setiap hari berkultivasi di halaman rumahnya. Ia bahkan tidak pernah berhenti selain untuk makan.

Saat ini Ye Chen semakin jarang berlatih jurus bela diri, yang ia lakukan hanya bersila di atas rumput seperti seorang biksu. Ia memfokuskan diri untuk menelaah teknik kultivasi elemen emas, kayu, air, api, dan tanah.

Meskipun ia harus mengkultivasi lima teknik kultivasi secara bersamaan, tetapi kelima elemen ini saling berkaitan, sehingga kecepatan kultivasinya juga sama seperti ketika ia sedang mengkultivasi satu jurus.

Pisau terbang di dalam pikirannya tidak berhenti mengalirkan Xuan Qi. Hal itu membuat Dantian Ye Chen membesar setiap kali sedang menyerap Xuan Qi. Setiap hari Ye Chen merasa Xuan Qi-nya meningkat dengan kecepatan yang tidak biasa.

Waktu terus berjalan, tak terasa sepuluh hari lebih sudah berlalu.

Hari digelarnya pertandingan sudah semakin dekat.

Sementara itu, halaman rumah Ye Chen masih terlihat sepi seperti biasanya. Meski masih diselimuti kabut, tetapi sinar mentari pagi mulai terlihat menerobos di antara celah-celah pepohonan yang rimbun.

Sementara itu, Ye Chen masih duduk bersila di halaman rumahnya. Xuan Qi di dalam tubuhnya nyaris mencapai titik kritis dan membuatnya tidak dapat mengumpulkan Xuan Qi-nya lagi.

"Kenapa Xuan Qi dalam tubuhku terasa seperti memberontak? Apa ada kesalahan dalam kultivasiku?" Ye Chen mengernyitkan dahinya lalu kembali berkultivasi. Saat ini, Xuan Qi di dalam tubuhnya sedang bergejolak seperti kehilangan kendali. Xuan Qi itu berasal dari Dantian lalu menyebar ke seluruh tubuhnya. Aliran Xuan Qi itu seperti memutuskan meridian di sekujur tubuh Ye Chen.

Hal itu membuat Ye Chen tak berdaya. Apa ia akan kembali menjadi manusia sampah karena meridiannya terputus?

Apakah ini adalah efek samping dari peningkatan Xuan Qi-nya yang terlalu cepat?

Kini Ye Chen merasa sangat gelisah. Hal itu membuatnya segera menggunakan Xuan Qi elemen emas, kayu, air, api, dan tanah secara bersamaan untuk mengontrol Xuan Qi yang memberontak sebelum seluruh meridian di dalam tubuhnya terputus.

Namun kelima elemen Xuan Qi yang baru saja terkumpul itu ditelan habis oleh Xuan Qi yang memberontak. Ye Chen kini benar-benar tak berdaya. Ia hanya dapat membiarkan meridian di seluruh tubuhnya kembali hancur. Hal ini membuatnya benar-benar marah dan kecewa.

Sekarang semua meridian di dalam tubuhnya telah hancur dan Xuan Qi yang ia keluarkan sama sekali tidak menuruti keinginannya. Saat ini yang bisa ia gunakan hanyalah rohnya.

Ye Chen pun menggerakkan rohnya dan suara lonceng tiba-tiba terdengar pelan. Suara itu membuat pikirannya menjadi lebih jelas dan rohnya membesar beberapa kali lipat dengan cepat.

A Li yang sedang berkultivasi di samping Ye Chen juga merasakan hal tersebut. Rubah itu terkejut melihat Ye Chen. Bahkan bulu-bulu di sekujur tubuhnya berdiri saat melihat pemuda itu dan akhirnya meninggalkan kamar Ye Chen karena ketakutan. A Li hanya dapat melihat Ye Chen dari kejauhan karena tak berani mendekat.

Roh Ye Chen kini terlihat semakin nyata. Apabila ada seorang ahli yang dapat melihat roh, pasti ia akan melihat roh Ye Chen. Roh Ye Chen berwujud seperti seorang prajurit yang mengenakan baju perang berwarna emas dan membawa golok panjang. Roh pemuda itu memiliki tinggi sekitar sepuluh kaki dengan postur tubuh yang gagah. Roh tersebut mengeluarkan sebuah aura yang begitu luar biasa.

Roh Ye Chen seperti seorang prajurit pedang yang ada di dalam legenda!

Sayangnya ia tidak dapat menyerang karena itu hanyalah penampakan dari rohnya.

Ye Chen kemudian menggerakkan pisau terbang dalam pikirannya dan mengalirkan Xuan Qi ke seluruh tubuhnya. Hal itu rupanya sedikit memperbaiki meridiannya yang terputus.

Apakah setiap mengkultivasi jurus langit sembilan bintang, seorang kultivator akan melalui proses terputusnya meridian seperti ini?

Hal ini membuatnya gemetar. Pada saat ia menggunakan teknik kultivasi kelima elemen emas, kayu, air, api, dan tanah, secara perlahan muncul sebuah bola energi di dalam tubuhnya. Bola itu terdiri dari organ dalam tubuh Ye Chen.

Organ hati dengan elemen kayu, jantung dengan elemen api, empedu dengan elemen tanah, paru-paru dengan emas, dan ginjal dengan elemen air.

Beberapa bola energi Xuan Qi ini masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Apakah jurus langit sembilan bintang juga dapat mengumpulkan bola energi seperti ini?

Ye Chen tidak bergerak dan tetap bersila di atas rumput. Ia merasakan Xuan Qi di dalam tubuhnya tidak berhenti bergerak, dan ada lima lingkaran cahaya berwarna-warni yang terus berputar di dalam tubuhnya. Kelima lingkaran cahaya tersebut saling melengkapi satu sama lain. Hal itu membuat wajah Ye Chen tiba-tiba diselimuti aura magis. Pada saat ini, Ye Chen tampaknya melebur menjadi satu dengan segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

Kultivasi bagian pertama elemen emas, kayu, air, api, dan tanah ini tidak sulit dan sudah berhasil ia kultivasi sampai tahap penyelesaian akhir.

Meskipun kultivasi kelima elemen ini dapat mengelompokan energi, tetapi Ye Chen tidak tahu apakah empat spirit yang lain juga memiliki kemampuan serupa.

Sekarang Ye Chen mulai menggunakan teknik kultivasi empat spirit tersebut.

Kelima cahaya tadi tidak berhenti berputar di dalam tubuh Ye Chen. Setelah itu, muncul empat cahaya yang lebih menyilaukan juga ikut berputar dengan kecepatan tinggi.

Lima elemen dan empat spirit, itu adalah unsur paling dasar di dunia. Dan unsur tersebut secara bersamaan muncul dalam tubuh satu orang, ini adalah keajaiban yang sangat langka.

Setelah itu muncul bola energi di kedua tangan dan kaki Ye Chen. Bola-bola energi itu adalah es, angin, guntur, dan petir.

Ye Chen lalu menggunakan kesembilan teknik kultivasi secara bersamaan dan membuat kesembilan bola energi tersebut perlahan datang ke Dantian-nya. Setelah itu, meridiannya yang terputus, kembali pulih dalam sekejap. Bahkan menjadi lebih kuat dan tebal daripada sebelumnya. Kesembilan bola energi tersebut lalu perlahan-lahan masuk ke dalam Dantian-nya dan membuat Xuan Qi di dalam tubuhnya mulai bertambah dengan cepat. Hal itu membuat Ye Chen dapat mencapai rintangan terakhir. Ia lalu menggunakan Xuan Qi-nya untuk menerobos rintangan tersebut hingga terdengar suara yang cukup keras dari Dantian-nya. Kemudian Xuan Qi yang sangat kuat tiba-tiba terlepas dari sana. Bahkan pori-pori di sekujur tubuh Ye Chen mengeluarkan Xuan Qi, tetapi Xuan Qi tersebut kembali masuk ke dalam tubuh Ye Chen dengan cepat.

Akhirnya Ye Chen berhasil menerobos ke tingkat tujuh.

Tapi Ye Chen tidak berhenti sampai di sini. Ia menggunakan penglihatan internalnya untuk melihat Dantian-nya yang awalnya kacau balau, sekarang terlihat lebih jernih dan jelas. Sembilan bola energi itu bagai sembilan bintang yang terus berputar di dalam Dantian Ye Chen secara ajaib. Salah satu bola energi itu akan berputar ke posisi utama dan delapan bola energi yang lainnya akan berputar di sekitarnya, seperti sembilan planet kecil di galaksi.

Pantas saja jurus kultivasi ini dinamakan jurus langit sembilan bintang!

Setelah mengkondensasi sembilan bola energi, Xuan Qi di tubuh Ye Chen terus meningkat dari tahap awal tingkat tujuh menjadi tahap pertengahan. Sekarang ia bahkan telah mencapai tahap puncak tingkat tujuh dan sebentar lagi akan mencapai rintangan terakhir tingkat tujuh.

Ye Chen sama sekali tak menyangka ia dapat mencapai tahap puncak tingkat tujuh, bahkan nyaris ke tingkat delapan dalam waktu singkat.

Ye Chen sendiri terkejut melihat kecepatan kultivasinya. Tetapi ia mengesampingkan semua keraguannya karena jurus ini memang sangat sakti. Pada saat ia mengkultivasi jurus langit sembilan bintang, ia seperti sedang memahami sesuatu yang misterius dan ajaib yang ada di dunia ini.

Kemudian sebuah bayangan putih nampak mendekat dari arah rerumputan dan berhenti di sebuah batu yang menonjol. Bayangan itu adalah A Li. Rubah itu membuka matanya lalu memandang tubuh Ye Chen. A Li merasakan ada aura misterius yang keluar dari tubuh pemuda itu.

Sementara itu, Ye Chen sedang memantapkan lagi tahapan yang sedang dilaluinya saat ini. Saat selesai, ia baru membuka mata dan memandang ke kejauhan. Cahaya matahari nampak mulai naik bersamaan dengan cahaya mata Ye Chen yang jernih.

"Apakah ekor keempatmu sudah tumbuh sempurna?" Tanya Ye Chen yang terkejut dan mengelus ekor keempat A Li sambil berlutut. Ia menggoda A Li lalu berkata, "Sini aku periksa. Apa sudah mulai keluar ekor kelima?"

Hal itu membuat bulu-bulu A Li kembali merona. Ia kemudian melompat ke dalam pelukan Ye Chen karena udara yang ada di sekitar tubuh Ye Chen membuat A Li merasa sangat nyaman.

Ye Chen sedang memeriksa ekor kelima A Li, tetapi ekor tersebut ternyata belum muncul. Meskipun begitu, roh Ye Chen dapat merasakan bahwa kemampuan A Li menjadi lebih kuat beberapa kali lipat.

"A Li, aku baru saja mempelajari sesuatu. Kalau kamu juga bisa mempelajarinya, maka kultivasimu akan mengalami kemajuan. Sini aku beritahu." Ujar Ye Chen seraya memegang kepala A Li. Sekarang A Li sudah semakin dekat dengannya.

A Li menegakkan telinganya karena ia sangat tertarik.

"Benda ini disebut Dao." Ujar Ye Chen sambil tersenyum dan melihat matahari di kejauhan.

Ucapannya membuat A Li memandang pemuda itu dengan tatapan tidak mengerti.

"Aku juga baru merasakan keberadaannya dan baru sadar bahwa pertumbuhan tanaman dan perkembangan hewan adalah Dao. Gunung dan bukit yang naik turun adalah Dao, dan sungai yang mengalir juga adalah Dao. Matahari, bulan, dan bintang juga adalah Dao. Perputaran bintang adalah Dao juga. Aku benar-benar baru sadar bahwa Dao ada di mana-mana. Dao membangun segalanya dan menyelaraskan kehidupan makhluk hidup yang ada di dunia." Jelas Ye Chen kepada A Li. Karena di kehidupan sebelumnya ia tidak berpendidikan, maka ia hanya dapat mengerti sebanyak ini saja, dan masih belum sepenuhnya memahami tentang esensi dari Dao. Tetapi dengan pemahaman yang sedangkal ini saja, kultivasinya sudah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. "Orang kuat di dunia ini mungkin hanya sekelompok pencari yang sesekali merasakan keberhasilan."

A Li masih tak memahami penjelasan Ye Chen. Ia pun mendongak lalu bertemu pandang dengan pemuda itu. Hal itu membuatnya terkejut hingga pipinya merona. Ia kemudian mencari posisi nyaman dan meringkuk dalam pelukan Ye Chen.

Tingkah A Li membuat Ye Chen tertawa sambil menggelengkan kepala. Sepertinya penjelasannya tadi sia-sia karena A Li sekarang belum dapat memahaminya.

Ye Chen kemudian kembali menatap matahari dalam diam. Ia merasa sangat tenang ketika mendapatkan pencerahan tentang kultivasi. Tetapi sebenarnya apakah kultivasi itu? Apa ia harus duduk dan mengumpulkan Xuan Qi? Atau bahkan berjalan, makan, dan tidur, sebenarnya juga bisa disebut kultivasi?

Ia lalu berdiri dalam diam dan Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya berputar secara otomatis. Meskipun ia menyerap Xuan Qi dari pisau terbang, tetapi kultivasinya menjadi lebih lambat daripada saat ia duduk bersila. Bagian pertama jurus langit sembilan bintang sudah selesai dikultivasi dan ia pun sudah memantapkan Xuan Qi-nya. Seharusnya ia sekarang bisa mulai mempelajari teknik bela diri yang ada di dalam kitab tapak penghancur galaksi.

Tok Tok Tok.

Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar.

Ye Chen pun segera membukakan pintu dan melihat Rou'er sedang berdiri sambil tersenyum padanya. Belakangan ini Rou'er terlihat semakin cantik. Kultinya yang bersinar membuat Ye Chen ingin mencubitnya. Tetapi Ye Chen dibuat terkejut ketika menyadari bahwa Xuan Qi Rou'er sudah mencapai tingkat tujuh tahap pertengahan. Meskipun tingkat kondensasi Xuan Qi gadis itu tidak dapat menandingi Xuan Qi dari dalam pisau terbang, namun Xuan Qi-nya jauh lebih murni daripada orang-orang pada umumnya. Ye Chen lalu memperhatikan liontin giok yang menggantung di leher Rou'er juga mengeluarkan energi unik yang terus menghangatkan tubuh gadis itu.

Hal itu membuatnya sadar bahwa liontin di leher Rou'er mungkin memiliki kekuatan. Ye Chen kemudian mengingat kejadian ketika ia akan bertanding melawan Ye Kongyan. Pada saat itu Rou'er tanpa ragu melepaskannya dan memberikan liontin itu padanya. Ingatan itu membuat Ye Chen merasa terharu.

"Rou'er, ada apa kamu mencariku?" Tanya Ye Chen.

Ye Rou mendongak dan melihat wajah Ye Chen dengan jelas. Ia terkejut karena tiba-tiba ada sebuah perasaan aneh di dalam hatinya. Ye Chen yang sekarang terlihat berbeda dengan yang dulu. Sekujur tubuh pemuda itu seolah memancarkan aura yang tidak biasa, seperti memiliki daya tarik tersendiri. Sebuah daya tarik yang membuat hati Ye Rou bergetar.

"Paman memintamu pergi ke aula." Kata Ye Rou dengan lembut dan wajah yang merona.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.