Langit Sembilan Bintang

Xuan Qi yang keluar



Xuan Qi yang keluar

0

Ye Chen berjalan menuju ke aula latihan bersama A Li yang berada di pundaknya. Hal itu rupanya mampu mencuri perhatian orang-orang.

"Kak Ye Chen, apa itu seekor rubah? Apakah aku boleh melihatnya?" Beberapa perempuan di sana datang mengerumuninya. Mereka terlihat sangat menyukai A Li. Bahkan ada beberapa perempuan yang menjulurkan tangannya demi mengelus A Li.

Namun hal itu ternyata membuat bulu A Li berdiri seketika. Ia bahkan menunjukkan taringnya yang tajam dan menampakkan wajah galaknya. Hal itu membuat beberapa perempuan yang mengerumuninya menjadi ketakutan.

Setelahnya, mereka memutuskan untuk pergi menjauh.

"Rubah ini galak sekali!" Ujar mereka sambil berlalu pergi.

Kejadian itu membuat Ye Chen mengelus kepala A Li sambil tertawa. "A Li, kamu membuat mereka semua ketakutan."

"Pagi, Kak Ye Chen. Eh, rubah ini lucu sekali!" Suara riang Ye Rou terdengar di telinga Ye Chen.

Ye Rou terus menerus memandangi A Li. Gadis itu sepertinya sangat menyukai A Li.

A Li pun menatap balik Ye Rou yang masih memandanginya.

Setelah Ye Chen mengkultivasi teknik eksorsisme, ia merasa dirinya jauh lebih peka dibanding sebelumnya. Oleh karena itulah ia dapat merasakan bahwa aura Ye Rou tidak terasa seperti biasanya.

"Ye Rou, kultivasimu sangat cepat. Apa kau sudah sampai puncak tingkat enam?" Tanya Ye Chen dengan perasaan terkejut. Ia juga merasakan liontin giok yang dipakai Ye Rou mengeluarkan energi hangat yang murni.

"Iya." Ye Rou mengangguk. Ia tak menyangka Ye Chen dapat merasakan perubahan Xuan Qi-nya. "Tingkat Xuan Qi kak Ye Chen saat ini berhenti di tingkat enam tahap pertengahan. Tetapi kemampuannya mungkin lebih dari itu. Kalau tidak, mana mungkin ia dapat dengan mudah melihat tingkat Xuan Qi-ku." Batin Ye Rou yang menduga bahwa kekuatan Ye Chen telah meningkat. Hal ini membuatnya jauh lebih senang daripada ketika dirinya sendiri yang berhasil menerobos tingkat enam.

Sementara itu, A Li nampak terdiam melihat Ye Rou.

Ye Chen membawa A Li dan Ye Rou memasuki ruang makan untuk makan bersama. Ia memberi A Li beberapa potong daging dan rubah itu makan dengan menggunakan dua cakar kecilnya.

"Chen'er, dari mana kamu mendapatkan rubah ini?" Tanya Ye Zhantian yang biasanya makan di sisi lain ruangan. Tetapi karena hari ini ia melihat seekor rubah berada di samping putranya, ia jadi penasaran dan memutuskan untuk mendatangi Ye Chen.

"Ayah, ia tiba-tiba masuk ke benteng kita." Kata Ye Chen sambil tertawa lalu menatap A Li.

Mendengar perkataan tersebut membuat A Li menghentikan kegiatan makannya. Ia seperti sedang menegakkan telinganya untuk ikut mendengarkan.

"Rubah ini punya beberapa keunikan. Ia memiliki tiga ekor. Apakah mungkin rubah ini adalah siluman tingkat satu atau dua?" Tanya Ye Zhantian pada Ye Chen.

"Aku juga kurang tahu, Ayah." Jawab Ye Chen. Sejujurnya ia juga penasaran tentang hal ini.

"Aku akan mencoba mencari tahu tentang hal ini setelah aku pulang nanti." Kata Ye Zhantian sembari melihat A Li sebelum berlalu pergi.

Bahkan ayahnya yang kaya akan pengetahuan pun juga tidak tahu dari mana A Li berasal. Tapi bukankah tidak perlu merasa khawatir kalau A Li memang tidak memiliki niatan jahat apapun terhadap Ye Chen?

Ye Rou yang juga penasaran, diam-diam terus mengamati gerak-gerik A Li. Meskipun A Li tidak menganggap Ye Rou sebagai musuh, tetapi A Li tetap tidak membiarkan Ye Rou mengelus bulu-bulu indahnya.

Setelah selesai makan siang, Ye Rou berpamitan pulang kepada Ye Chen. Ia akan kembali ke tempatnya untuk berkultivasi.

Sementara itu, Ye Chen membawa A Li ke tempat pengrajin besi klan Ye.

"Paman Moyuan, apakah Anda dapat membuat benda ini?" Tanya Ye Chen seraya mengeluarkan selembar kertas.

Ye Moyuan kira-kira berusia empat puluh tahun. Badannya gagah dan tingginya melebihi Ye Chen. Ia termasuk prajurit klan Ye dan juga paman seperguruan bagi Ye Chen. Tetapi Ye Moyuan tidak memiliki bakat kultivasi karena kultivasinya hanya mencapai tingkat tiga. Ia hanya seorang anggota biasa. Namun meskipun begitu, Ye Moyuan memiliki keterampilan pandai besi yang sangat baik. Oleh karena itulah ia selalu membantu klan Ye untuk membuat senjata, busur, dan lain-lain. Di saat luang, ia juga akan membuat peralatan pertanian.

Ia melihat kertas desain Ye Chen lalu berpikir sejenak. Ia kemudian berkata, "Seharusnya bisa, tapi prosesnya rumit. Aku mungkin perlu waktu sekitar satu minggu lebih untuk membuatnya."

"Paman Moyuan, tolong bantu aku membuat beberapa biji. Barang ini sangat penting." Kata Ye Chen dengan serius.

Kalimat itu membuat Ye Moyuan terheran-heran. Apa sebenarnya fungsi dari bola besi hitam ini? Menurut desain yang diberikan Ye Chen, bola besi hitam itu nantinya hanya akan sebesar telur ayam. Tetapi karena Ye Chen saat ini adalah penerus ketua klan, maka ia memilih untuk percaya pada pemuda itu. Mungkin saja ketua yang menyuruhnya untuk membuat benda ini. Hal itu pun akhirnya membuat Ye Moyuan mengangguk. "Aku akan berusaha membuat beberapa biji dalam beberapa hari ini."

"Maaf sudah merepotkan paman Moyuan." Ucap Ye Chen dengan tulus.

"Jangan sungkan." Melihat Ye Chen sungkan, Ye Moyuan merasa kagum terhadap Ye Chen yang merupakan seorang penerus ketua klan tetapi mengerti sopan santun.

Ye Moyuan mengambil desain yang diberikan oleh Ye Chen lalu mempelajarinya.

Setelah keluar dari tempat pengrajin besi, tatapan A Li terpaku pada wajah Ye Chen. Ia seolah juga ingin tahu mengenai fungsi benda itu.

Sesampainya di rumah, Ye Chen kembali meneruskan kultivasinya.

"A Li, aku mau berkultivasi dulu, kamu jangan kabur ya." Ujar Ye Chen seraya mengelus kepala A Li.

A Li menganggukkan kepala seolah mengerti perkataan Ye Chen barusan. Hal itu membuat Ye Chen terkejut.

Ye Chen kemudian duduk bersila dan mulai mengumpulkan Xuan Qi untuk menggerakkan pisau terbang dalam pikirannya. Dan dalam sekejap muncul sebuah Xuan Qi dalam jumlah besar yang mengalir keluar dari pisau itu. Hal tersebut membuat Ye Chen tidak perlu lagi meyerap Xuan Qi dari dunia luar. Selain itu kecepatan kultivasinya juga menjadi lebih cepat berpuluh-puluh kali lipat dari kultivator pada umumnya.

A Li yang sedang berada di sebelah Ye Chen ikut merasakan sesuatu. Matanya berkilat seolah-olah sedang berkultivasi.

Ye Chen merasa dirinya tidak bisa menyerap kelebihan Xuan Qi yang mengalir keluar dari tubuhnya. Hal itu membuat ada sebagian Xuan Qi yang masuk ke dalam tubuh A Li. Kejadian itu membuat ia terkejut karena A Li ternyata juga bisa berkultivasi. Setelah terdiam sejenak, ia memutuskan untuk tidak memikirkannya lebih lanjut dan kembali fokus berkultivasi.

Xuan Qi yang diserap A Li adalah Xuan Qi yang tidak dapat diserap oleh Ye Chen. Karena itulah kultivasi Ye Chen sama sekali tidak terganggu.

Dua jam kemudian Ye Chen merasakan Xuan Qi di dalam tubuhnya menguat. Ia kemudian membuka mata dan melihat A Li masih berdiri di sana. A Li yang merasa bahwa Ye Chen sudah selesai berkultivasi pun ikut membuka mata.

Tatapan Ye Chen tertuju pada pantat belakang A Li. Pemuda itu mengangkat ketiga ekor A Li lalu melihat ekor keempat A Li telah bertambah panjang.

"A Li, ekor keempatmu bertambah panjang." Kata Ye Chen dengan perasaan terkejut. Apakah semakin banyak ekor A Li berarti semakin tinggi pula tingkat kultivasinya?

Tindakan Ye Chen itu kembali membuat A Li merasa malu dan bulunya menjadi memerah.

Namun sepertinya A Li mulai terbiasa dengan hal itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.