Langit Sembilan Bintang

Pelajaran



Pelajaran

0

Setiap hari, para generasi muda klan Ye sangat giat dalam berkultivasi jurus kaisar guntur bagian pertama. Apabila mereka berhasil berkultivasi sampai ke tahap puncak dari jurus ini, maka mereka dapat dengan mudah menerobos rintangan tingkat enam. Mereka harus mempelajari teknik kultivasi yang lebih tinggi untuk terus berkembang. Setelah mendapatkan teknik kultivasi kaisar guntur, para generasi muda klan Ye mengalami kemajuan pesat. Beberapa dari mereka seperti Ye Mu, Ye Peng dan yang lain sudah hendak menerobos tingkat enam. Sementara mereka yang telah berusia delapan belas tahun dan meridiannya sudah mengeras, ternyata dapat naik tingkat setelah berkultivasi jurus kaisar guntur. Hal itu membuat mereka sangat senang.

Dini hari ketika Ye Chen melewati aula utama yang biasa digunakan untuk berlatih kungfu, ia melihat tempat itu nampak lebih ramai dari biasanya.

"Rapalan tenaga dalam guntur yang telah direvisi ternyata jauh lebih kuat daripada yang dulu!"

"Bagaimana hasil kalian?"

"Sudah dua tahun aku berhenti di puncak tingkat empat karena tidak berhasil menerobos tingkat selanjutnya. Namun semenjak aku berkultivasi jurus tenaga dalam guntur yang baru, kemarin akhirnya aku berhasil menerobosnya!"

"Selamat!"

Segerombolan orang nampak berdiskusi dengan gembira. Setelah melihat Ye Chen, mereka segera bangkit berdiri untuk menyapa Ye Chen. Sekarang Ye Chen telah menjabat sebagai penerus ketua, posisinya di dalam klan tidak sama dengan yang dulu. Apalagi setelah ia berhasil mengalahkan Ye Kongyan, hal itu membuat orang-orang semakin kagum dengan kemampuan yang dimilikinya.

"Kak Ye Chen!"

"Kak Ye Chen!" Ye Meng, Ye Ming, dan beberapa orang lain berlari menghampiri Ye Chen.

Ye Chen tersenyum kepada Ye Meng dan yang lain. Kini hubungannya dengan beberapa adik seperguruan ini menjadi cukup dekat. Ia sangat senang melihat kultivasi mereka dapat membuahkan hasil.

"Kak Ye Chen, mohon hukum kami!" Terlihat sebaris pemuda yang terdiri dari delapan orang. "Kami rela dihukum."

Ye Chen memandang delapan orang yang berdiri di hadapannya. Mereka adalah orang-orang yang menertawakannya ketika meridiannya terputus. Sembari menatap mereka ia kemudian bertanya, "Memangnya apa salah kalian sampai mengajukan diri untuk dihukum?"

Delapan orang itu saling bertatap muka karena tidak tahu harus bagaimana untuk menjawab pertanyaan Ye Chen.

"Kak Ye Chen, kali ini kamu harus memberi mereka pelajaran!" Sahut Ye Meng dan Ye Ming. Dulu, delapan orang itu merupakan pengikut Ye Kongyan. Mereka ikut menghina Ye Chen tanpa memperdulikan betapa putus asanya Ye Chen pada saat itu. Perilaku buruk mereka harus diberi pelajaran.

"Mohon kak Ye Chen memaafkan kami. Saat itu kami dipengaruhi Ye Kongyan, maafkan kami, Kak." Ujar seseorang di antara kedelapan pemuda itu.

Ye Chen mendengus dingin lalu berkata, "Sekarang kalian pasti sangat menyesal karena sudah menertawakanku, kan? Ye Kongyan sekarang sudah dikurung dalam aula penegak hukum, apakah itu membuat kalian takut? Takut kalau aku akan menuntut balas akan perbuatan kalian padaku dulu?"

Mereka semua terdiam dan tidak berani bersuara.

"Kalau memang benar begitu, maka teruslah berlutut! Kalian benar-benar tidak menyadari kesalahan yang telah kalian perbuat!" Ujar Ye Chen dengan suara berteriak.

Kedelapan orang itu tidak berani berdiri dan tetap berlutut sembari menundukkan kepala.

Segerombolan pemuda datang dan menyalahkan mereka, membuat mereka merasa seperti duduk di atas karpet yang penuh dengan jarum.

"Apa kalian merasa aku menggunakan statusku sebagai penerus ketua untuk menindas kalian? Kalian tidak suka aku menjadi penerus ketua? Kalau Ye Kongyan yang menjadi penerus, kalian pikir akan dapat berlaku seenaknya di dalam klan?"

"Kami mana berani berpikir seperti itu, Kak. Dulu kami memang bodoh, maafkan kami, Kak Ye Chen!" Kedelapan orang tersebut ketakutan dan buru-buru menyangkal ucapan Ye Chen.

"Kita klan Ye memiliki banyak anggota, semuanya satu marga dan satu leluhur, seharusnya kita ini saudara. Saat menghadapi musuh dari luar kita harus bekerja sama untuk dapat bertahan hidup di dunia yang kacau ini. Jika di dalam klan ada satu orang yang terluka, kita harus menolongnya, bukan malah menertawainya. Kalau salah satu dari kalian ada yang diserang musuh sampai meridiannya terputus, aku juga tidak akan tinggal diam. Boleh ada persaingan dalam klan, Ye Kongyan boleh merebut posisi ketua klan, ini sama sekali tidak salah. Kesalahannya adalah, ia menggunakan jurus cakar guntur Yin kepada sesama anggota klan dan berniat melukai anggota klan. Di dalam klan manapun, kalau sampai ada anggotanya saling berselisih, itu menandakan bahwa kehancuran klan tersebut sudah dekat. Hari ini aku tidak akan menghukum kalian. Pulanglah dan pelajari peraturan leluhur kita!" Ujar Ye Chen dengan penuh wibawa. Kalimatnya sampai membuat pemuda yang lain menatap terkagum-kagum padanya.

Kedelapan orang tersebut mengira Ye Chen akan menuntut balas dendam dengan kejam, namun Ye Chen justru membalas kejahatan mereka dengan kebaikan. Ye Chen tidak menghukum mereka. Hal itu membuat mereka merenungkan kembali kata-kata Ye Chen barusan.

Pemuda yang menonton dari samping terlihat ikut merenungkan perkataan Ye Chen yang terasa sangat masuk akal. Hal itu membuat mereka tersadar bahwa mereka berbeda dengan Ye Chen yang mampu berpikir panjang, itu membuat mereka semakin menghormati sosok Ye Chen. Senior klan Ye yang melihat Ye Chen dari kejauhan pun ikut menunjukkan ekspresi setuju pada perkataan Ye Chen tadi.

Kejadian ini membuat Ye Chen teringat pada ketua terdahulu dan ayahnya. Memimpin sebuah klan memang bukanlah tugas yang mudah!

Demi memahami lebih jauh mengenai kondisi klannya, Ye Chen bersiap untuk mengunjungi tambang klan Ye. Sekarang ia adalah pelindung utama klan Ye, dan untuk itulah ia harus lebih berhati-hati saat sedang berada di luar benteng. Ye Chen kembali ke rumahnya untuk menyamar. Setelah yakin bahwa tidak akan ada seorangpun yang akan mengenalinya, ia memutuskan untuk keluar dari benteng klan Ye secara diam-diam.

Ia tidak pernah meninggalkan benteng klan Ye selama tiga tahun, namun hari ini akhirnya ia dapat menghirup udara luar.

Dua mil adalah jarak yang tidak terlalu jauh bagi orang yang sudah biasa berlatih kungfu. Hanya perlu beberapa menit saja untuk sampai ke tempat tujuan. Dari kejauhan nampak segerombolan orang sedang sibuk bekerja di tambang. Beberapa dari mereka merupakan anggota klan yang sedang berpatroli bersama tetua klan. Mereka bertugas menjaga keamanan tambang. Di sisi lain, ada banyak penambang terlihat sibuk memukul-mukul bebatuan menggunakan kapak di tangan mereka. Tidak hanya itu, beberapa penambang lain juga terlihat sibuk memilah batu-batu tersebut lalu meletakkannya dalam keranjang untuk kemudian dibawa keluar gunung.

Mereka harus menggali begitu banyak batu mineral untuk kemudian dipilah lalu dibawa keluar gunung. Hal itu sungguh bukanlah pekerjaan enteng!

Tambang ini sangat erat kaitannya dengan nasib klan Ye, pendapatan klan Ye selama setahun sebagian besar berasal dari tambang ini!

"Cara kerja mereka kurang efektif." Pikir Ye Chen yang sedang mengamati para pekerja tambang. Dulu sebelum meridiannya terputus, ia tidak begitu memperhatikan kondisi produksi di dalam klan, karena saat itu klan Ye masih sangat berkecukupan. Dan setelah meridiannya terputus, ia semakin tidak memperhatikan tambang ini.

Ye Chen tiba-tiba teringat pada dunia lain. Dunia di mana orang-orang yang hidup di dalamnya bertubuh lemah dan tidak dapat berkultivasi. Tetapi ternyata tidak semua orang yang hidup di dunia itu, hidup dengan sia-sia. Hal itu tiba-tiba membuat aura Ye Chen bersinar.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.