Langit Sembilan Bintang

Pil Penyambung?



Pil Penyambung?

0

"Chen Er, jika kamu lelah, lebih baik kau pergi beristirahat dulu. Jika kamu tidak bisa memecahkannya, jangan memaksakan diri untuk menggunakan Xuan Qi, pemulihanmu jauh lebih penting." Ucap Ye Zhanxiong. Menurutnya, meridian tidak dapat kembali seperti sedia kala, kecuali mereka dapat mendapatkan pil penyambung untuk mengobati Ye Chen. Namun obat itu sangat mahal, bahkan jika seluruh harta kekayaan klan Ye dihabiskan demi mendapatkan obat itu, pil penyambung tersebut tetap saja tidak bisa terbeli.

"Paman Ketiga, aku tidak percaya kalau aku akan menjadi sampah manusia selama sisa masa hidupku ini, aku yakin meridianku akan pulih kembali." Ujar Ye Chen dengan yakin.

Mendengar perkataan Ye Chen, Ye Zhanxiong terdiam, dan hatinya terasa sedikit pilu. Sambil tertawa keras ia pun mengelus kepala Ye Chen, sambil berkata, "Anak baik, tidak peduli meridian kamu rusak atau tidak, paman dan klan Ye semua ada di belakangmu."

Mendengar ini, Ye Chen pun menganggukkan kepalanya. Walaupun meridiannya rusak, selama 3 tahun terakhir ini hanya ada beberapa anggota klan saja yang meremehkannya. Sebagian besar lainnya tetap memperlakukannya dengan sangat baik sekali. Mereka bahkan rela bergotong-royong dan menghimpun sumber daya untuk memberikan pil obat guna membantu memulihkan meridiannya. Mereka dengan sekuat tenaga berusaha membantunya, menghabiskan ramuan obat yang tak terhitung lagi jumlahnya untuk menghangatkan meridiannya, sementara menunggu sampai pil penyambung bisa didapatkan. 

"Kalau ada waktu, sering-seringlah tengok ayahmu." Ucap Ye Zhanxiong sembari menghela napas.

Saat Ye Chen teringat ayahnya, kepalanya tiba-tiba terasa agak sakit. Selama tiga tahun terakhir, demi mengobati Ye Chen, ayahnya sangat tertekan, sampai-sampai rambutnya ditumbuhi banyak uban. Ayahnya sekarang terlihat lebih tua beberapa puluh tahun, dan Ye Chen pun merasa sangat malu pada ayahnya.

"Aku akan menengoknya."

Setelah percakapan singkat mereka, Ye Zhanxiong kembali melatih kungfu, sementara Ye Chen tetap bersila di atas batu, perasaannya sekarang terasa bercampur aduk.

Tiba-tiba, Ye Chen kembali tersadar saat ia mendengar suara yang nyaring di telinganya.

"Kak Ye Chen sedang memikirkan apa?" Suara itu terdengar sedikit lucu.

Ye Chen pun menoleh, dan ia melihat sesosok gadis cantik berusia lima belas hingga enam belas tahun tengah tersenyum sambil menatap dirinya. Gadis itu mengenakan rok berwarna ungu muda, matanya yang indah tampak jernih, dan kulitnya bersinar layaknya batu giok yang diselimuti salju dan es. Aroma gadis itu samar-samar tapi wangi membuat orang yang menghirupnya merasa tenang dan bahagia.

Melihat gadis itu di hadapannya, timbul sedikit rasa senang dalam hati Ye Chen. "Kenapa kamu datang ke sini?"

"Kak Ye Chen tidak menyambutku?" Tanya gadis itu sambil tertawa.

"Aku kan tidak berkata seperti itu. Hanya saja, aku jarang melihatmu datang ke tempat latihan kungfu." Ye Chen tidak bisa menahan senyumnya, Rou'er adalah satu-satunya orang yang dapat berbincang bebas dengannya. Gadis itu sebenarnya bukan bermarga Ye, Rou'er adalah nama asli atau nama kecilnya. Tidak ada seorangpun dari klan Ye yang mengetahui siapa orang tua Ye Rou. Menurut kabar, Ye Rou adalah anak yang diadopsi dan dirawat oleh klan Ye sewaktu kecil, karena Ye Rou tidak memiliki orang tua. Fakta bahwa gadis itu sebenarnya bukan bermarga Ye membuat ia sering kali ditindas dan diganggu oleh anak-anak seusianya. Sebagai seseorang yang lebih dewasa, Ye Chen seringkali melindungi Ye Rou. Ia bahkan memperlakukan Ye Rou seperti adik kandungnya sendiri. Hal itulah yang membuat Ye Rou menjadi sangat dekat dengannya.

Sekarang mereka berdua telah beranjak dewasa, dan Ye Rou telah tumbuh dari seorang bocah menjadi gadis cantik nan rupawan. Anak-anak yang dulu menindasnya sekarang mendambakan dan berbalik mengejar-ngejarnya. Namun tidak peduli apapun usaha yang mereka lakukan, kesan Ye Rou terhadap mereka tidak dapat berubah.

Gadis itu tetap menjaga jarak dengan para pemuda klan Ye yang lain. Biasanya ia sangat jarang datang ke tempat latihan karena ramai orang, namun Ye Rou baru bisa merasa lebih tenang dan menjadi dirinya sendiri hanya saat bertemu dengan Ye Chen. Meskipun meridian Ye Chen rusak, tapi hubungannya dengan pemuda itu justru menjadi semakin dekat.

Terlihat beberapa orang pemuda sedang memandang Ye Chen dan Ye Rou yang tengah bersama dari kejauhan. Kecemburuan terlihat di wajah mereka. Bagaimana tidak? Setiap kali mereka berusaha merayu Ye Rou, gadis itu akan tersenyum dengan ramah, tapi saat mereka ingin berbincang lebih lanjut, keanggunan Ye Rou selalu membuat orang merasa sangat jauh dengannya. Senyum imut yang jarang terlihat pada paras elok gadis itu membuat mereka yang berusaha merayunya menjadi canggung. Begitu cantiknya Ye Rou, sampai-sampai para pemuda yang memandangnya merasa seolah mereka sedang bermimpi, melihat sosok yang tidak mungkin bisa secantik itu.

"Tidak terasa tiga tahun sudah berlalu." Ucap Ye Rou perlahan, seolah hatinya tengah terasa sakit dan pilu. Tatapan gadis itu lalu mengarah pada wajah Ye Chen, pemuda yang dulunya memiliki sifat berapi-api itu, sekarang telah ditempa waktu menjadi sosok yang sangat tenang.

Selama ini Ye Rou sudah mencoba berbagai cara untuk membantu Ye Chen memulihkan meridiannya, namun sayang, tidak ada satupun usahanya yang membuahkan hasil.

"Ya, sudah tiga tahun berlalu." Ye Chen tersenyum pahit, tidak ada seorangpun yang bisa tahu bagaimana pemuda itu bisa tegar menjalani hidup selama tiga tahun terakhir ini.

"Kak Ye Chen jangan berkecil hati, meskipun merridian kakak telah rusak, bukan berarti tidak akan ada harapan lagi. Paman-paman sedang memikirkan segala cara untuk membantumu, mereka pasti akan menemukan cara untuk menyembuhkan meridianmu." Kata Ye Rou yang sedang berusaha menghibur Ye Chen.

"Jika meridianku dapat dengan mudah dipulihkan kembali, sudah sejak awal ayah dan paman yang lain pasti telah membantuku memulihkannya, tidak mungkin tertunda sampai sekarang. Sudah tiga tahun berlalu, apa masih ada harapan?" Ye Chen menghela napas, ia merasa sudah tak lagi berguna, namun orang-orang di sekitarnya masih saja memperhatikan dan berusaha untuk membantunya. Ia ingin sekali berbuat sesuatu untuk orang-orang di sekitarnya, tapi sayang ia sudah tidak berdaya, ia bahkan masih harus merepotkan mereka. Satu-satunya harapan Ye Chen adalah pisau terbang di dalam pikirannya.

"Kak Ye Chen pernah berkata, langit tidak akan mengabaikan orang yang tekun berusaha. Rou'er pun juga akan berusaha dengan sekuat tenaga membantu mencarikan pil penyambung untukmu, agar meridianmu bisa pulih kembali." Kata Ye Rou dengan mata jernih yang penuh dengan keyakinan.

Pil penyambung dapat membantu menyambung meridian yang terputus dan menyembuhkan cedera yang diderita Ye Chen.

"Pil penyambung adalah harta yang hanya dapat dibuat oleh seorang master peramu. Meskipun menghabiskan seluruh harta kekayaan yang dimiliki klan Ye pun juga tidak cukup untuk membelinya, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkanya semudah itu." Kata Ye Chen sambil tertawa pahit. Kalau hanya omong kosong belaka, mudah saja mengatakan kalau seseorang ingin mendapatkan pil penyambung!

Di dunia ini, pil obat merupakan barang yang sangat berharga, bahkan pil pengumpul energi yang paling rendah saja dijual dengan harga lima puluh dua keping perak, setara dengan penghasilan seorang rakyat jelata setelah bekerja selama beberapa tahun. Terlebih lagi pil penyambung yang dibuat oleh seorang master peramu, satu pil penyambung setara dengan harga puluhan ribu pil pengumpul energi. Bahkan dengan menggadaikan benteng klan Ye pun tidak akan cukup untuk menebus harga sebutir.

Selama tiga tahun terakhir di mana meridiannya putus, sudah tak terhitung lagi berapa banyak pil pengumpul energi yang dipakai oleh Ye Chen setiap hari, untuk menghangatkan meridiannya. Sekaya apapun klan Ye, posisi mereka tidak dapat dipertahankan jika mereka terus saja mengucurkan harta mereka. Sudah banyak harta benda milik klan yang telah dijual. Dalam dua tahun terakhir, kedudukan klan Ye di antara benteng delapan belas awan semakin menurun. Jika terus-menerus seperti ini, dalam lima hingga enam tahun, klan Ye tidak akan memiliki masa depan lagi, dan akan hilang begitu saja.

Walaupun begitu, ayah Ye Chen dan para tetua klan Ye yang lain tidak pernah mengeluh. Mereka masih tetap memperhatikan Ye Chen, dan memperlakukannya dengan baik, Ye Chen tidak dapat melupakan kebaikan mereka. Di kehidupannya yang lalu, Ye Chen adalah seorang yatim piatu, namun sekarang, untuk pertama kalinya ia menemukan keluarga. Klan Ye adalah keluarga baginya.

Ye Chen sendiri juga telah mencoba berbagai macam cara untuk memulihkan meridiannya, namun semua tidak berhasil. Sekarang, satu-satunya harapan adalah pisau terbang itu. Belakangan ini pisau terbang itu selalu bergetar beberapa kali secara tiba-tiba. Hal itu membuat Ye Chen melihat secercah harapan dalam situasinya yang kelam.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.